Anda di halaman 1dari 9

Nama : Laila magfirah Mahmud

Prodi/Kelas : Pendidikan IPA/A

NIM : 433-419-003

Tugas Mata Kuliah : Botani Umum

Pertanyaan

1. Perbandingan Respirasi dan Fermentasi. Organisme aerobik lebih banyak


dibandingkan dengan organisme yang anaaerobik. Jelaskan pernyataanmu, dikaitkan
dengan respirasi!
2. Fosfor berperan penting dalam proses respirasi, fotosintesis dan metabolisme
umumnya. Jelaskan peranannya tersebu!

Jawaban

1. Respirasi adalah reaksi oksidasi senyawa organik untuk menghasilkan energy


yang digunakan untuk aktivitas sel dan kehidupan tumbuhan dalam bentuk ATP atau
senyawa yang berenergi tinggi lainnya. Selain itu respirasi juga menghasilkan
senyawa-senyawa lainnya. Hasil akhir respirasi adalah CO2 yang berperan pada
keseimbangan karbon di dunia. Respirasi berlangsung siang dan malam karena cahaya
bukan merupakan syarat. Berdasarkan kebutuhannya terhadap oksigen , respirasi
dibagi menjadi 2 macam yaitu respirasi aerob dan respirasi anaerob.
Sedangkan Fermentasi adalah suatu cara untuk mengubah substrat menjadi
produk tertentu yang dikehendaki dengan menggunakan bantuan mikroba. Selain itu
juga fermentasi merupakan sebuah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan
anaerobik (tanpa oksigen) atau pembebasan energi tanpa adanya oksigen. Fermentasi
mempunyai sifat, sifat fermentasi terbagi dua tipe yaitu aerobik ( oksigen ) dan
anaerobik ( tanpa oksigen ). . Di reaksi fermentasi menghasilkan 2 ATP, 2 NADH,
dan 2 molekul asam piruvat dari pemecahan glukosa. Pada reaksi fermentasi,
pemecahan glukosa menjadi karbon dioksida dan air tidak sempurna sehingga ATP
yang dihasilkan lebih sedikit dibanding ATP hasil glikolisis.
Pernyataan tentang organisme aerobik lebih banyak daripada organime
anaerobik karena organisme aerobik ini menghasilkan ATP energi (38 ATP) yang
lebih besar dari ATP energi yang dihasilkan oleh organisme anaerobik (2 ATP).
Selain itu organime aerob proses respirasinya dapat berlangsung seumur hidup dan
yang telah disebutkan juga bahwa energi daripada organisme aerobic ini lebih besar
sehingga kebanyakan dari hasil akhirnya adalah karbondioksida dan air yang dilalui
melalui empat tahap yaitu glikolisis, .Pembentukan Asetil Co-A atau reaksi transisi,
siklus krebs, dan transport electron. Sedangkan hasil akhir dari organisme anaerobic ia
menghasilkan senyawa lain berupa alkohol, asam laktat dan karbondioksida yang jika
energi ini terjadi terus menerus akan menghasilkan senyawa yang beracun bagi
tumbuhan. Respirasi anaerob ini hanya terjadi dalam keadaan khusus, bersifat
sementara (hanya pada fase tertentu saja). Orgnisme anaerob contohnya pada
tumbuhan tingkat rendah biasanya mereka berespirasi pada malam hari. Karena, pada
saat itu, cahaya matahari sudah tidak ada. Respirasi anaerob ini dapat berlangsung
pada biji-bijian seperti jagung dan kacang, padi, biji bunga matahari dan lain
sebagainya yang tampak kering.
 Kaitan antara oganisme aerobik dengan respirasi
Organisme aerobik atau aerob adalah organisme yang melakukan
metabolisme dengan bantuan oksigen. Aerob, dalam proses dikenal sebagai respirasi
sel, menggunakan oksigen untuk mengoksidasi substrat (sebagai contoh gula dan
lemak) untuk memperoleh energi. Respirasi aerob merupakan sebauh reaksi
katabolisme yang memerlukan suasana aerobic dengan proses keberadaan oksigen
sangat dibutuhkan yang menghasilkan energy dengan jumlah yang besar. Energi yang
disimpan dalam bentuk kimiawi yang dikenal dengan kode ATP. Energi ATP
digunakan oleh sel dalam tubuh makhluk hidup, untuk menunjang pertumbuhan,
gerak transportasi reproduksi dan kegiatan yang lainnya. Untuk lebih sederhananya
rumus aerob digambarkan secara sederhana yaitu:
C6H12O6 + 6 O2 + 38 ADP + 38 fosfat → 6 CO2 + 6 H2O + 38 ATP
Energi yang dilepaskan pada reaksi ini sebesar 2880 kJ per mol, yang disimpan dalam
regenerasi 38 ATP dari 38 ADP per glukosa. Angka ini 19 kali lebih besar daripada
yang dihasilkan reaksi pada organisme anaerobik. Organisme eukariotik (semua
kecuali bakteri) hanya memperoleh 36 ATP yang diregenerasi dari ADP dalam proses
ini. Hal ini disebabkan terdapat membran yang harus dilewati oleh transport aktif.
Persamaan ini merupakan rangkuman dari apa yang sesungguhnya terjadi dalam tiga
seri reaksi biokimia: glikolisis, Pembentukan Asetil Co-A atau Reaksi Transisi siklus
Krebs, dan oxidative phosphorylation (Transport Elektron)
A. Glikolisis
Glikolisis adalah peristiwa pemecahan satu molekul glukosa (senyawa
beratom C 6 buah) menjadi 2 molekul asam piruvat (senyawa beratom C 3 buah).
Peristiwa ini berlangsung di dalam sitosol (sitoplasma) sel hidup dalam kondisi
anaerob (tanpa oksigen bebas) dikatalis oleh enzim-einzim antara lain:
heksokinase, isomerase, fosfogliserokinase, piruvatkinase, dehidrogenase.
Tahap ini menghasilkan 2 molekul ATP dan 2 molekul NADH2

B. Pembentukan Asetil Co-A atau Reaksi Transisi


Reaksi pembentukan asetil Co-A sering disebut reaksi transisi karena
menghubungkan glikolisis dengan daur Krebs. Pembentukan asetil Co-A
pada organisme eukariotik berlangsung dalam matriks mitokondria, sedangkan
pada organisme prokariotik berlangsung dalam sitosol. Pada reaksi ini, asam
piruvat dikonversi menjadi gugus asetil (2C) yang bergabung dengan
Coenzim A membentuk asetil Co-A dan melepaskan CO2  Reaksi ini terjadi 2
kali untuk setiap 1 molekul glukosa. Perhatikan reaksi pembentukan asetil Co-A
berikut.
C. Siklus Krebs
Siklus krebs diawali dengan masuknya Asetil CoA (beratom C2) yang
bereaksi dengan asam oksaloasetat (beratom C4) menghasilkan Asam Sitrat
(beratom C6). Secara bertahap Asam sitrat melepaskan 2 atom C nya sehingga
kembali menjadi asam oksaloasetat(beratom C4), peristiwa ini diikuti dengan
reaksi reduksi (pelepasan elektron & ion hidrogen) oleh NAD+dan FAD+
menghasilkan 2 molekul NADH2, 2 molekul FADH2, dan 2 molekul ATP. Dari
seluruh rangkaian peristiwa siklus Krebs dihasilkan : 4 molekul CO2, 6 molekul
NADH2 , 2 molekul FADH2, dan 2 molekul ATP.

D. oxidative phosphorylation (Transport Elektron)


Tahap akhir dari respirasi aerob adalah sistem transpor elektron sering
disebut juga sistem (enzim) sitokrom oksidase atau sistem rantai pernapasan yang
berlangsung pada krista dalam mitokondria. Pada tahap ini melibatkan donor
elektron, akseptor elektron, dan reaksi reduksi dan oksidasi (redoks). Donor
elektron adalah senyawa yang dihasilkan selama tahap glikolisis maupun siklus
Krebs dan berpotensi untuk melepaskan elektron, yaitu NADH2 dan FADH2.
Mula-mula molekul NADH2 memasuki reaksi dan dihidrolisis oleh enzim
dehidrogenase kembali menjadi ion NAD+ diikuti pelepasan 3 ATP, kemudian
diikuti molekul FADH2 yang dihidrolisis oleh enzim flavoprotein kembali
menjadi ion FAD+ dan menghasilkan 2 molekul ATP, keduanya juga melepaskan
ion Hidrogen diikuti elektron, peristiwa ini disebut reaksi oksidasi.
Selanjutnya elektron ini akan ditangkap oleh Fe+++ sebagai akseptor
elektron dan dikatalis oleh enzim sitokrom b, c, dan a. Peristiwa ini disebut reaksi
reduksi. Reaksi reduksi dan oksidasi ini berjalan terus sampai elektron ini
ditangkap oleh Oksigen (O2) sehingga berikatan dengan ion Hidrogen (H+)
menghasilkan H2O (air). Hasil akhir dari sistem transpor elektron ini adalah 34
molekul ATP, 6 molekul H2O (air)Secara keseluruhan reaksi respirasi sel aerob
menghasilkan 38 molekul ATP, 6 molekul H2O, dan 6 molekul CO2.
Tabel berikut menjelaskan perhitungan pembentukan ATP per mol glukosa
yang dipecah pada proses respirasi.

Proses ATP NADH FADH


Glikolisis 2 2 –
Dekarboksilasi oksidatif – 2 –
Daur Krebs 2 6 2
Rantai transpor electron 34 – –

Total 38 10 2

 Kaitan antara oganisme anaerobik dengan respirasi


Organisme anaerobic adalah organisme yang melakukan metabolisme
tanpa memerlukan bantuan oksigen. Respirasi anaerob hanya dapat dilakukan oleh
kelompok mikroorganisme tertentu (bakteri), sedangkan pada organisme tingkat
tinggi belum diketahui kemampuannya untuk melakukan respirasi anaerob. Dengan
demikian bila tidak tersedia oksigen, organisme tingkat tinggi tidak akan
melakukan respirasi anaerob melainkan akan melakukan proses fermentasi.
Respirasi Anaerobik merupakan salah satu prose katabolisme yang tidak
menggunakan oksigen bebas sebagai penerima atom hydrogen (H)nterakhit, tetapi
menggunakan senyawa tertentu (etanol dan asam piruvat.
Pada kondisi aerobik (tersedia oksigen) sistem enzim mitokondria mampu
mengkatalisis oksidasi asam piruvat menjadi H2O dan CO2 serta menghasilkan
energi dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Phosphat). Pada kondisi anaerobik (tidak
tersedia oksigen), suatu sel akan dapat mengubah asam piruvat menjadi CO 2 dan
etil alkohol serta membebaskan energi (ATP). Atau oksidasi asam piruvat dalam
sel otot menjadi CO2 dan asam laktat serta membebaskan energi (ATP). Bentuk
proses reaksi yang terakhir disebut, lazim dinamakan fermentasi. Proses ini juga
melibatkan enzim-enzim yang terdapat di dalam sitoplasma sel. Respirasi
anaerobic disebut juga dengan reaksi fermentasi. Di reaksi fermentasi
menghasilkan 2 ATP, 2 NADH, dan 2 molekul asam piruvat dari pemecahan
glukosa. Pada reaksi fermentasi, pemecahan glukosa menjadi karbon dioksida dan
air tidak sempurna sehingga ATP yang dihasilkan lebih sedikit dibanding ATP
hasil glikolisis.
Tahapan Respirasi Anaerob
Pada respirasi anaerob, tahapan yang ditempuh meliputi
a. Fermentasi alcohol
Proses ini terjadi pada tumbuhsn dan beberapa mikroorganisme seperti
jamur (ragi), dimana tahapan glikolisis sama dengan yang terjadi pada
respirasi aerob. Beberapa organisme seperti khamir (Saccharomyces
cereviceace) melakukan fermentasi alkohol. Organisme ini mengubah glukosa
melalui fermentasi menjadi alkohol (etanol). Setelah terbentuk asam piruvat
(hasil akhir glikolisis), asam piruvat mengalami dekarboksilasi (sebuah
molekul CO2 dikeluarkan) dan dikatalisis oleh enzim alkohol dehidrogenase
menjadi etanol atau alkohol dan terjadi degradasi molekul NADH menjadi
NAD+ serta membebaskan energi/kalor. Proses ini dikatakan sebagai
“pemborosan” karena sebagian besar energi yang terkandung dalam molekul
glukosa masih tersimpan di dalam alkohol. Itulah sebabnya, alkohol/etanol
dapat digunakan sebagai bahan bakar. Fermentasi alkohol pada
mikroorganisme merupakan proses yang berbahaya bila konsentrasi etanolnya
tinggi. Secara sederhana, reaksi fermentasi alkohol ditulis :

2CH3COCOOH ———-> 2CH3CH2OH + 2CO2 + 28 kkal

asam piruvat etanol/alkohol

b. Fermentasi asam laktat


Pada sel hewan (juga manusia) terutama pada sel-sel otot yang bekerja
keras. energi yang tersedia tidaklah seimbang dengan kecepatan
pemanfaatan energi karena kadar O2 yang tersedia tidak mencukupi untuk
kegiatan respirasi aerob (reaksi yang membutuhkan oksigen). Proses
fermentasi asam laktat dimulai dari lintasan glikolisis yang menghasilkan
asam piruvat. Karena tidak tersedianya oksigen maka asam piruvat akan
mengalami degradasi molekul (secara anaerob) dan dikatalisis oleh enzim
asam laktat dehidrogenase dan direduksi oleh NADH untuk menghasilkan
energi dan asam laktat. Secara sederhana reaksi fermentasi asam laktat
ditulis sebagai berikut.
2CH3COCOOH ———-> 2CH3CHOHCOOH + 47 kkal
asam piruvat asam laktat

Pada manusia, kejadian ini sering temukan ketika seseorang bekerja atau
berolahraga berat/keras. Akibat kekurangan oksigen menyebabkan asam piruvat yang
terbentuk dari tahapan glikolisis akan diuraikan menjadi asam laktat.yang
menyebabkan timbulnya rasa pegal-pegal setelah seseorang bekerja/berolahraga
berat/keras. Asam piruvat yang  terbentuk pada glikolisis tidak memasuki daur Krebs
dan rantai transpor elektron karena tak ada oksigen sebagai penerima H yang terakhir.
Akibatnya asam piruvat direduksi karena menerima H dari NADH yang terbentuk saat
glikolisis, dan terbentuklah asam laktat yang menyebabkan rasa lelah pada otot.
Peristiwa ini hanya menghasilkan 2 ATP untuk setiap mol glukosa yang direspirasi.

CH3.CO.COOH + NADH —–> CH3.CHOH.COOH + NAD + E

(asam piruvat)                           (asam laktat)


Perbedaan Respirasi Anaerob Dan Aerob

Perbedaan Respirasi Aerob Respirasi Anaerob


Keberadaan Oksigen Dibutuhkan Tidak Dibutuhkan
Energi yang dihasilkan Menghasilkan 36 ATP energi Menghasilkan 2 ATP energi

Hidrogen yang terlepas Menghasilkan Menghasilkan


karbondioksida dan air karbondioksida dan air
secara sempurna secara tidak sempurna

Hasil samping Hidrogen yang terlepas Membentuk Asam Laktat


membentuk air dan Etanol
Proses dan Tahapan Kompleks, yaitu Glikolisis, Sederhana, yaitu Glikolisis
Siklus Krebs, dan Transpor atau Fermentasi
Elektron
Lokasi Mitokondria Sitoplasma

2. Peranan Fosfor dalam resiprasi, fotosintesis dan metabolisme


fosfor dalam berperan penting bagi tanaman sebagai pengedar atau pembawa
energi dan penyimpan energi untuk seluruh proses pertumbuhan dan produksi
tanaman. Peran tersebut tidak dapat digantikan oleh unsur lain. Fosfor berperan
penting dalam proses pemindahan ion, kerja osmotik, reaksi fotosintesis, glikolisis,
metabolisme asam amino, lemak, belerang, oksidasi biologis, dan sejumlah reaksi
lainnya.
Bentuk utama senyawa fosfor pengedar energi adalah ADP dan ATP yang
berada dalam bentuk ikatan pirofosfat yang berenergi tinggi. ADP mempunyai dua
ikatan pirofosfat diantara ketiga fosfatnya, sehingga kandungan energinya lebih
banyak. Proses pemberian fosfat berenergi tinggi kepada molekul lain yang
membutuhkan disebut proses fosforilasi. Proses ini diperlukan sebagai suatu
mekanisme untuk memasok energi yang diperlukan untuk sintesis sukrosa, protein,
dan pati, hidrolisis pati, glikolisis, dan fotosintesis.
Senyawa hasil fotosintesis disimpan dalam bentuk senyawa berenergi tinggi
yang kemudian dibebaskan dengan membentuk ATP yang diperlukan untuk
pertumbuhan tanaman dan reproduksi ATP juga sebagai penerima awal cahaya setelah
diserap oleh suatu pigmen, terutama klorofil. Fosfor juga merupakan bahan penyusun
nukleotida piridin yang bertindak sebagai pembawa electron atau hydrogen dalam
reaksi oksidasi dan reduksi pada proses respirasi, fermentasi, dan fotosintesis.
Fosfor terlibat langsung dalam proses traspor ion maupun sukrosa melalui
ATP. Penerobosan ion melalui memberan sel (serapan aktif) oleh zat pemvawa atau
carrier membutuhkan energi yaitu ikatan fosfat yang terkandung dalam ATP. Zat
pembawa (carrier) akan melepaskan ion dan fosfat di dalam sel, selanjutnya carrier
akan menjalani fosforilasi embali oleh ATP, dan siap membawa ion lain lagi.
Pasokan ATP untuk transport ion terutama berasal dari respirasi karbohidrat.
Penurunan respirasi akibat penurunan temperatur atau akibat kekurangan unsur hara
akan mengurangi pasokan ATP, sehingga kemampuan untuk transport ion juga
menyusut. Sebagai aktivator enzim, fosfor mengatur proses enzimatik. Misal dalam
sintesa amylase merupakan enzim fosforilase glukosan. Fosfor memainkan peran
penting dalam metabolisme karena fosfor ini berperan dalam menormalkan
metabolisme protein dan karbohidrat. Fosfor banyak dikandung oleh asam nukleat,
yaitu bahan yang menyimpan dan mentranslasikan sandi genetik. Atom fosfor juga
merupakan dasar bagi ATP (Adenosine Tri Phospat) berenergi tinggi yang digunakan
untuk respirasi seluler dan fotosintesis.
Unsur Fosfor (P) merupakan komponen penyusun dari beberapa enzim,
protein, ATP, RNA, dan DNA. ATP penting untuk proses transfer energi, sedangkan
RNA dan DNA menentukan sifat genetik dari tanaman. Unsur P juga berperan pada
pertumbuhan benih, akar, bunga, dan buah. Pengaruh terhadap akar adalah dengan
membaiknya struktur perakaran sehingga daya serap tanaman terhadap nutrisi pun
menjadi lebih baik. Bersama dengan unsur Kalium, Fosfor dipakai untuk merangsang
proses pembungaan. Hal itu wajar sebab kebutuhan tanaman terhadap fosfor
meningkat tinggi ketika tanaman akan berbunga.

Anda mungkin juga menyukai