Anda di halaman 1dari 6

Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) pertama kali dilaporkan pada 31 Desember

2019. Merupakan penyakit yang saat ini beredar hampir di seluruh belahan dunia, bernama
virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2). Berawal di Wuhan,
Provinsi Hubei, China, kasus pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya pertama kali
dilaporkan di daerah ini. Data di situs WHO tertanggal 7 Maret 2010 ditemukan ada 90.870
kasus terkonfirmasi dan total 3112 kematian[ CITATION POG20 \l 1033 ].
Infeksi COVID-19 dapat menyebabkan gejala ringan, sedang atau berat. Gejala klinis
utama yang muncul adalah demam (suhu> 380 ° C), batuk, dan sesak napas. Selain itu, bisa
disertai sesak napas yang parah, kelelahan, mialgia, gejala gastrointestinal, seperti diare dan
gejala pernapasan lainnya. Separuh dari pasien mengalami sesak napas dalam waktu
seminggu. Pada kasus yang parah, kondisinya akan memburuk dengan cepat, seperti ARDS,
syok septik, asidosis metabolik persisten, dan perdarahan atau disfungsi sistem koagulasi
dalam beberapa hari. Pada beberapa pasien, gejalanya ringan meski tidak ada demam.
Kebanyakan pasien memiliki prognosis yang baik, dengan sedikit kasus kritis atau bahkan
kematian
Menurut data pada 14 Februari 2020, angka kematian global adalah 2,1%, di mana Kota
Wuhan 4,9% dan Provinsi Hubei 3,1%. Pada 14 Maret 2020, Indonesia memiliki 96 kasus
COVID-19 yang dikonfirmasi dan total 6 kematian, menjadikannya negara ke-65 yang
dinyatakan positif COVID-19. Dibandingkan dengan kejadian abnormal jenis coronavirus
lainnya, yaitu Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus (SARS-CoV) dan Middle
East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) (masing-masing 10), COVID-19
Angka kematian keseluruhan masih rendah% dan 40%.. [ CITATION Kem20 \l 1033 ].
Jumlah orang yang positif COVID-19 terus bertambah dengan tingkat yang cukup
tinggi. Jaumlah terkonfirmasi positif COVID-19 untuk 11,587, jumlah dirawat 8.869,
meninggal 864 dan 1,954 sembuh. 4 provinsi dengan jumlah kasush terbanyak yaitu DKI
Jakarta 4.569 kasus, Jawa Barat 1.252, Jawa Timur 1,124 dan Jawea Tengah 798. Melansir
data Dinas Kesehatan PemerintahProvinsi (Pemprov) Jawa Tengah per 4 Mei 2020, atas
jumlah kasus positif COVID-19 adalah 798 orang dengan kasus baru 22 kasus, meniinggal
62 dan sembuh 112 kasus.[ CITATION htt20 \l 1033 ]
Data Corona di Kabupaten Purworejo per tanggal 4 Mei 2020 jumlah total kasus
posotif COVID-19 sebanyak 42 orang. Dari 42 orang yang dinyatakan positif virus Corona, 3
di antaranya telah sembuh. Kini, tinggal 39 orang yang masih dirawat dengan diisolasi.
Sebanyak 24 pasien dirawat di RSUD dr Tjitrowardojo, selebihnya ditempatkan di RS RAA
Tjokronegoro. Adapun di Purworejo sendiri data orang dalam pemantauan (ODP) per hari ini
ada 2.017 orang. Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 41 orang, terdiri dari
sembuh 29 orang dirawat 5 dan meninggal 7 orang.[ CITATION Rin20 \l 1033 ].
COVID-19 tengah menjadi pandemik baru dan melanda sekitar seratus lima puluh
Negara di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Persebaran yang masif dan cepat
membuat siapa saja takut tertular. Berdasarkan data yang berkembang, kasus positif
terinfeksi virus COVID-19 menunjukkan peningkatan yang begitu cepat. Virus corona
(COVID-19) yang merebak di dunia tidak hanya menyebabkan masalah kesehatan fisik,
namun juga mental. Terlebih dengan pemberitaan yang tak putus mengenai COVID-19
mempengaruhi keeemasan masyarakat termasuk mencemaskan keadaan keluarga dan anak-
anaknya. Beberapa gejala kecemasan yang bisa muncul antara lain sulit tidur, jantung
berdebar, pusing, nyeri dada, sesak napas, atau tremor akan dialami oleh yang memiliki
kecemasan berlebih karena COVID-19. [ CITATION Fan20 \l 1033 ]
Kecemasan atau kecemasan adalah rasa khawatir yang tidak dapat dijelaskan terkait
dengan ketidakpastian dan ketidakberdayaan. Tidak ada objek khusus untuk keadaan emosi
ini. [ CITATION Stu10 \l 1033 ]. Ketika kesehatan anak bermasalah, reaksi terhadap
kecemasan adalah hal yang paling sering ditemui orang tua, karena anak merupakan bagian
dari kehidupan orang tua, sehingga jika pengalaman ini mengganggu kehidupan anak maka
orang tua akan merasa cemas atau stres. [ CITATION Sup14 \l 1033 ].
Berdasarkan observasi pendahuluan yang peneliti lakukan di sekitar tempat tinggal
peneliti awal Mei 2020 dengan memawancari 5 ibu balita dan 5 ibu yang memiliki anak usia
PAUD/SD menunjukkan kelima ibu balita menyatakan kewatir dengan adanya Pandemi
COVID 19 yang penulsaran sangat cepat dengan berbagai media penularan baik sentuhan, air
liur, benda yang dipegang dan lainnya sangat menjadi beban pikiran tersendiri bagi ibu
tersebut. Sedangkan untuk 5 ibu yang memiliki anak usia PAUD/SD mengkawatirkan anak-
anak mereka karena masih usia anak-anak belum mengerti aturan bagaimana menghadapi
COVID-19 yang terkadang bermain secara sembarangan. Hal tersebut membuat kekawatiran
tersendiri bagi orang tua.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertatik melakukan penelitian berjudul
“Gambaran Kecemasan Orang Tua terhadap Anak pada saat Pandemi COVID-19 di Dersa
Majir Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo Tahun 2020”.

A. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahan
“Bagaimana Gambaran Kecemasan Orang Tua terhadap Anak pada saat Pandemi COVID-19
di Dersa Majir Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo Tahun 2020?”.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah mendeskripsikan kecemasan orang tua
terhadap anak pada saat pandemi COVID-19 di Desa Majir Kecamatan Kutoarjo
Kabupaten Purworejo Tahun 2020.

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik orang tua di di Desa Majir Kecamatan Kutoarjo Kabupaten
Purworejo Tahun 2020.
b. Mengetahui tingkat kecemasan orang tua terhadap anak pada saat pandemi COVID-
19 di Desa Majir Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo Tahun 2020.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan peneliti mengenai tingkat kecemasan
orang tua terhadap anak pada saat Pandemi COVID-19.
2. Manfaat Praktis
a. Orang Tua
Hasil penelitian dapat menjadi masukan bagi orang tua bagaimana mengelola perilaku
dan pikiran agar tidak mengalami kecemasan menganai anaknya khususnya pada
Pabdemi COVID-19.
b. Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan bagaimana mencegah agar tidak
terjadi kecemasan di masyarakat pada saat Pandemi COVID-19.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi dan acuan
dalam melakukan penelitian selanjutnya.

D. Keaslian Penelitian
1. Penelitian [ CITATION Fad18 \l 1033 ] berjudul “Kecemasan Orang Tua Menghadapi
Hospitalisasi Anak. Tujuan dari penelitian ini adalah Mendeskripsikan kecemasan yang
dialami orangtua terhadap lama hospitalisasi anak, mengetahui sikap yang dimunculkan
ketika mengalami kecemasan dan cara yang dilakukan untuk mengatasi kecemasan yang
dirasakan selama mendampingi hospitalisasi anak. Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah wawancara. Proses pengambilan subjek menggunakan teknik
purposive sampling dengan jumlah subjek penelitian 4 orang dan subjek berdomisili di
Kabupaten Sukoharjo. Hasil penelitian menunjukkan dimana bentuk kecemasan yang
dirasakan oleh subjek dalam mendampingi hospitalisasi anak dalam penelitian ini berupa
perasaan takut, rasa bersalah, menyalahkan diri sendiri, serta perasaan sedih. Munculnya
kecemasan yang dirasakan diakibatkan dari hospitalisasi yang dialami oleh anak, kondisi
anak yang mudah rewel, dan kondisi kesehatan anak yang tidak stabil selama menjalani
hospitalisasi. Kecemasan yang muncul dipengaruhi oleh jenis penyakit yang diderita oleh
anak, lamanya hospitalisasi yang sedang dijalani oleh anak, serta pengalaman orang tua
dalam mendampingi hospitalisasi anak. Mendekatkan diri kepada Tuhan dan adanya
pendampingan dari orang lain menjadi cara yang efektif dalam mengatasi kecemasan
pada saat mendampingi hospitalisasi anak
2. Hermalinda (2018) dalam penelitian yang berjudual “Respon kecemasan orang tua
terhadap hospitalisasi anak Di RSUP Dr. M.Djamil Padang”. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui respon kecemasan orang tua terhadap rawat inap anak. Desain
penelitian adalah analisis deskriptif dengan metode penelitian cross sectional.
Penelitian ini dilakukan di bangsal anak DR. M. Djamil sejak Juni hingga Oktober
2018. Sebanyak 133 orang tua / pengasuh berpartisipasi dalam penelitian ini. Kuesioner
STAI (State Trait Anxiety Inventory) jangka pendek dan kuesioner tentang faktor
kecemasan orang tua digunakan untuk mengumpulkan data. Analisis data dilakukan
dengan uji Kruskal Wallis dan Mann-Whitney U, dan hasil penelitian menunjukkan
skor kecemasan orang tua 18,02, standar deviasi 3,69, skor terendah 7, dan skor
tertinggi 24.. Terdapat hubungan antara lama dirawat, pengalaman dirawat sebelumnya,
dan kondisi anak dengan kecemasan orang tua. Diharapkan perawat dapat
mengidentifikasi stress atau kecemasan pada orang tua dengan melakukan pengkajian
yang komprehensif [ CITATION Her18 \l 1033 ]
3. Penelitian Mia Audina (2017) berjudul Hubungan Dampak Hospitalisasi Anak dengan
Tingkat Kecemasan Orang Tua Di Irina E Atas Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara dampak rawat inap
anak oleh Profesor Irina E Atas dengan derajat kecemasan orang tua. R. D. Kandou
Manado. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis dan observasi
dengan desain penampang. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin
dengan jumlah sampel sebanyak 44 sampel. Gunakan formulir observasi dan kuesioner
untuk pengumpulan data. Berdasarkan hasil uji chi-square didapatkan tingkat
kepercayaan 95% (α≤0,05), dan p-value sebesar 0,000, 0,002, dan 0,004 lebih kecil dari
α (0,05) untuk menolak Ho dan menerima Ha. Kesimpulannya, dalam penelitian
Profesor Irina E Atas Prof. ada hubungan antara dampak rawat inap anak dengan
tingkat kecemasan orang tua. Dr. R. D. Kandou Manado.
4. Penelitian [CITATION Erm17 \l 1033 ] dengan judul Hubungan Pengetahuan Tentang Autisme
Dengan Tingkat Kecemasan Orangtua Yang Memiliki Anak Autisme Di Sekolah Luar Biasa
Bhakti Luhur Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
pengetahuan tentang autism dengan tingkat kecemasan orang tua yang memiliki anak
autisme di Sekolah Luar Biasa Bhakti Luhur Malang. Penelitian ini menggunakan desain
correlation dengan metode pendekatan cross sectional. Populasinya adalah orang tua
Autisme sebanyak 40 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 36 orang. Pengambilan
sampel dengan purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik
spearman rank dengan derajat kemaknaan (0,05). Hasil uji statistik penelitian di ketahui
sebagian besar pengetahuan responden masuk kategori cukup sebanyak 15 orang (41,7%),
dan sebagian besar tingkat kecemasan responden masuk dalam kategori cemas berat
sebanyak 26 orang (72,2%). Hasil analisis bivariat menunjukan p-value= 0,000 < α 0,05
artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan orang tuadan nilai (r) =
0,372 yang menunjukan adanya Hasil analisis bivariat menunjukan p-value= 0,000 < α 0,05
artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan orang tuadan nilai (r) =
0,372 yang menunjukan adanya

Anda mungkin juga menyukai