Anda di halaman 1dari 36

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin

1. Pengkajian Data

a. Identitas (Data subjektif)

Ny. R, berusia 20 tahun, kebangsaan Indonesia, suku sunda, beragama Islam, latar

pendidikan terakhir SMA (tamat), pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, yang beralamatkan

di Medang asem karawang Yang bersuamikan Tn.W, berusia 25 tahun, kebangsaan

Indonesia, suku sunda, beragama Islam, latar pendidikan terakhir SMA (tamat), pekerjaan

buruh harian lepas, pendapatan ± Rp. 1.500.000-/bulan, yang beralamatkan di Medang

asem karawang.

b. Anamnesa (Data subjektif)

Anamnesa dilakukan pada tanggal 10 Juli 2018, jam 11.00 WIB bertempat di BPM M

tidak ada keluhan.

c. Anamnesa Keluhan

kunjungan saat ini ibu mengatakan hamil 9 bulan dan mengeluh mules terasa dari

depan sampai ke pinggang sejak hari ini pukul 06:30 WIB. Ibu juga mengatakan mulesnya

terasa dibagian pinggang menyebar ke daerah bagian bawah perut dan semakin teratur dan

tidak hilang ketika ibu mencoba untuk berjalan, ibu mengatakan tidak adanya pengeluaran
lendir bercampur darah, ibu mengaku belum keluar air-air, ibu tidak merasa pusing, nyeri

pada ulu hati dan tidak merasa pandangannya kabur, ibu tidak merasa sakit pada saat bayi

bergerak dan ibu tidak merasa sakit diperut bagian bawah.

d. Riwayat Penyakit Sekarang

Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit seperti Asma, Diabetes Melitus,

Hipertensi, Jantung, dan TBC, ataupun penyakit serius lainnya.

e. Riwayat Menstruasi

Riwayat menstruasi normal, menarche (haid pertama kali) 14 tahun, teratur, dengan

siklus 28 hari, lamanya 7 hari, banyaknya 3 kali ganti pembalut/hari, sifat darah encer ,

merah kecoklatan, agak kental, bau amis, disminore ada pada hari ke pertama dan kedua,

dengan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) 03-10-2017 dan Taksiran Persalinan (TP) 10-07-

2018.

f. Riwayat Perkawinan

Riwayat perkawinan, status perkawinan syah, kawin 1 kali, umur 18 thn, suami 24

tahun, lamanya 2 tahun.

g. Riwayat Hamil ini

Riwayat kehamilan sekarang ibu mengaku ini kehamilan yang pertama, belum pernah

melahirkan , belum pernah keguguran, saat ini hamil 9 bulan, trimester I-II (0-24 minggu)

dengan keluhannya mual dan pusing, Antenatal care (ANC) 6 kali dengan bidan, teratur,

ibu mengaku sudah melakukan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) sebanyak 2 kali, TT1 pada

tanggal 06 Mei 2017 pada usia kehamilan 17 minggu, dan TT2 pada tanggal 06 juni 2017

pada usia kehamilan 21 minggu konsumsi 30 tablet Fe 1 kali perhari dengan dosis 60 mg
(diberikan sebanyak 30 tablet), pergerakan fetus pertama kali saat usia kehamilan 20

minggu kehamilan. Pergerakan fetus dalam 12 jam terakhir kurang lebih 10 kali dalam

sehari itu juga masih belum jelas karena ibu mengatakan menghitung namun tidak pasti.

Pada hamil trimester III (28-40 minggu) keluhannya sering kencing . Antenatal Care (ANC) 2

kali dengan bidan, teratur.

h. Riwayat Keluarga Berencana

Ibu mengatakan pernah menggunakan kontrasepsi pil 2 bulan, oleh bidan, tidak ada

keluhan.

i. Riwayat Penyakit Sistemik

Ibu tidak ada riwayat penyakit sistemik seperti Asma, Diabetes Melitus, jantung,

Tubercolosis, hipertensi.

j. Riwayat Penyakit yang lalu/ Riwayat Operasi

Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit lalu atau riwayat operasi

sebelumnya.

k. Riwayat Penyakit Keluarga

Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit keluarga seperti Deabetes Melitus,

Tubercolosis, hipertensi, jantung dan lain-lain.

l. Riwayat kebiasaan

Ibu tidak mempu yai riwayat kebiasaan seperti merokok, minum jamu, obat-obatan dan

alkohol.

m. Riwayat Kebiasaan Psikososial


1) Kebiasaan

Pola nutrisi dan hidrasi ibu makan 3x sehari, dengan porsi sedang dan jenis makanan

sayur, buah-buahan, lauk pauk (seperti tinggi protein, karbohidrat dan tidak ada

makanan pantangan). Minum sehari-hari 7 gelas/ hari dan susu ibu hamil 2 gelas/hari,

ibu sehari minum ± 250 cc/gelas berarti dalam sehari ibu minum ± 2 liter air, dan

meminum susu untuk ibu hamil sebanyak 2x/ hari. Pola Eliminasi: Buang Air Kecil ± 8

kali sehari, warna kuning jernih. Buang Air Besar 1-2 kali sehari dengan konsistensi

lunak, warna kuning kecoklatan. Aktifitas sehari-hari, hanya melakukan pekerjaan

rumah tangga seperti memasak, menyapu, mengepel dan mencuci baju. Pola istirahat

7-8 jam tidur pada malam hari, sedangkan tidur siang jarang di lakukan dan kadang-

kadang 1-2 jam. Pola seksualitas : tidak ada keluhan saat melakukan, hubungan

seksualitas 2 minggu sekali.

2) Riwayat Sosial

Kehamilan ini adalah kehamilan yang diinginkan, dengan jenis kelamin apa saja yang

penting selamat. Anggota keluarga yang tinggal di rumah Ibu tinggal bersama dengan

suami Tn.W. Ibu tidak memiliki kepercayaan yang berhubungan dengan masa

kehamilan, persalinan dan nifas.

n. Pemeriksaan Fisik (Data Objektif)

1) Pemeriksaan Umum

Pada pemeriksaan fisik keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tekanan darah

120/80 mmHg, suhu 36,5°C, nadi 80x/menit, respirasi 20x/menit, Berat Badan (BB) 70 kg,
Berat Badan (BB) sebelum hamil 55 kg, kenaikan Berat Badan (BB) 15 kg, Tinggi Badan (TB)

163 cm, Lingkar Lengan (Lila) 26 cm, IMT 20,7

2) Pemeriksaan Sistematis

a) Rambut

Pada pemeriksaan bagian kepala rambut terlihat bersih, tidak rontok, pada muka

simetris dan tidak nampak oedema dan cloasma gravidarum, pada sistem penglihatan

simetris, kelopak mata tidak oedema, conjungtiva tidak ada anemis, sclera tidak icterik, tidak

memakai lensa kontak atau kacamata, pada telinga simetris, dan tidak ada serumen atau

kotoran, pada mulut lidah dan geraham terlihat bersih, gigi terlihat rapi, tidak ada gigi palsu

dan berlubang, tidak ada caries gigi.

b) Leher

Pada pemeriksaan leher tidak teraba adanya pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar

getah bening dan tidak ada tumor.

c) Dada dan Axilla (ketiak)

Pada payudara, payudara terlihat simetris, membesar kiri dan kanan, bersih, tidak ada

tumor, areola hiperpigmentasi (coklat kehitaman) kiri dan kanan, puting susu menonjol kiri

dan kanan, kolostrum sudah keluar kiri dan kanan, tidak ada striae, jantung reguler

terdengar lup-dup tidak terdengar bunyi mur-mur, paru-paru normal tidak terdengar

adanya bunyi wezing,rochi,roles, axilla tidak ada tumor, tidak nyeri, anogenital status lokalis,

tidak ada haemoroid pada vulva, tidak ada varises, ada lendir dan darah, tidak ada air-air.

d) Ekstremitas Atas
Pada pemeriksaan ekstremitas tungkai terlihat tampak simetris kiri dan kanan, tidak

ada odema, tidak ada kekakuan sendi, tidak ada varises, refleks patella positif (+) kiri dan

kanan, tidak ada kelainan pada ekstremitas.

3) Pemeriksaan Khusus Obstetri (Status Lokalis)

a) Abdomen

Pemeriksaan abdomen inspeksi, abdomen terlihat membesar dengan arah memanjang,

tidak ada pelebaran vena, ada linea nigra, tidak ada striae albican/livide, ibu juga

mengatakan tidak merasa nyeri saat janin bergerak, tidak ada kelainan pada abdomen,

tinggi fundus uteri (TFU) 32 cm (sesuai masa kehamilan), untuk pemeriksaan palpasi

leopold abdomen :

Leopold I: Fundus uteri teraba 1 bagian kurang bulat, lunak, tidak melenting (bokong),

Leopold II: Kanan teraba 1 bagian panjang seperti papan, keras, ada tahanan yang kuat

(punggung),kiri teraba bagian-bagian kecil, kosong (ekstremitas),

Leopold III: Teraba 1 bagian bulat, keras sudah tidak bisa digoyangkan (kepala), sudah

masuk PAP.

Leopold IV: divergen,perjarian 2/5 diatas sympisis.yang telah masuk pintu.atas panggul yaitu

3/5.

HIS frekuensi 3 kali dalam 10 menit, lamanya 30 detik, Taksiran Berat Janin (TBJ) (32-

11) x 155 = 3,255 gram, relaksasi (+), Denyut Jantung Janin (+), punctum maximum (PM)

kuadran kanan 3 jari bawah pusat, frekuensi 140x/menit, teratur.

b) Anogenital
Pada pemeriksaan anogenital luar terlihat tampak lendir bercampur darah keluar dari

vagina, keadaan vulva tidak odema, varises tidak ada, tidak ada cairan, tidak ada

pembesaran kelenjar bartholine dan kelenjar scan. Anus bersih, tidak ada haemorhoid,

Pemeriksaan dalam dilakukan pukul 11.30 WIB di dapatkan hasil vagina teraba tidak

ada benjolan, tidak ada tumor, portio dengan arah central, konsistensi tipis lunak,

pembukaan 8 cm, keadaan ketuban utuh, bagian terendah janin kepala, turunnya bagian

terendah janin di Hodge II +, tidak ada molase.

Hasil pemeriksaan Laboratorium tanggal 17-06-2018 menunjukan HB 12 gram% , dan

Golongan Darah O Hasil protein dan Reduksi urine di nyatakan negative.

2. Analisa Masalah/Interprestasi Data

Diagnosa :

Ibu : Ny R Usia 20 th G1P0A0 Hamil 40 minggu inpartu Kala I Fase Aktif

Janin : Tunggal, hidup, intrauterine, presentasi kepala.

Dasar ibu :

1) Ibu mengaku ini hamil anak pertama, belum pernah melahirkan, belum pernah

keguguran.

2) Hari pertama haid terakhir (HPHT) 03-10-2017, (TP) 10-07-2018 usia kehamilan 40

minggu

3) Adanya pembesaran abdomen sesuai usia kehamilan, tinggi fundus uteri (TFU) 32 cm,

4) Dilakukan pemeriksaan dalam pukul 11:30 WIB dengan hasil vagina teraba tidak ada

benjolan, tidak ada tumor, portio dengan arah central, konsistensi tipis lunak,
pembukaan 8 cm, keadaan ketuban utuh, bagian terendah janin kepala, turunnya

bagian terendah janin di Hodge II +, tidak ada molase.

Dasar janin :

1) Leopold I teraba satu bagian lunak, kurang bulat, tidak melenting (bokong) Leopold II

bagian kanan teraba satu bagian keras memanjang seperti papan (punggung), kiri

teraba bagian-bagian kecil dari janin (ekstremitas)

Leopold III Bagian bawah terisi 1 bagian bulat, keras, tidak bisa digoyangkan (kepala)

sudah masuk PAP.

Leopold IV divergen,perjarian 2/5 diatas sympisis.yang telah masuk pintu.atas panggul

yaitu 3/5.

2) Denyut Jantung Janin (+) punctum maximum (PM) kuadran kanan 3 jari dibawah pusat,

frekuensi 140x/menit, teratur, ibu merasakan gerakan janin, saat janin bergerak ibu

tidak kesakitan.

3. Antisipasi Masalah/Potensial Masalah

Tidak ditemukan masalah potensial

4. Tindakan Segera/Kolaborasi

Tidak dibutuhkan tindakan segera atau kolaborasi.

5. Perencanaan

1. Beritahu ibu akan dilakaukan anannesa dan periksaan fisik (subjektif dan

objektf)

2. Beritahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan.


3. Lakukan informed consent kepada ibu dan keluarga mengenai tindakan

pertolongan persalinan.

4. Anjurkan keluarga untuk mendampingi pasien

5. Anjurkan ibu untuk mobilisasi

6. Anjurkan ibu untuk relaksasi

7. Anjurkan ibu untuk tetap makan dan minum dan beritahukan keluarga untuk

memberikan makan dan minum pada ibu.

8. Ajurkan ibu untuk tidak mengedan sebelum pembukaan lengkap.

9. Beri dukungan positif pada ibu.

10. Persiapkan tempat, perlengkapan ibu dan bayi, serta alat-alat persalinan

(partus set)

11. Observasi kemajuan persalinan dan kesejahteraan ibu dan janin

12. Dokumentasikan semua hasil pemeriksaan.

6. Pelaksanaan

1.Memberitahukan ibu dan keluarga seluruh hasil pemerikksaan bahwa ibu

sudah memasuki proses persalinan, dengan pembukaan 8 cm serta keadaan

janin sehat.

2. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan saat ini TD 120/80 mmHg, suhu

36,5 ºC, Nadi 88 x/menit, Respirasi 20x/menit, lila 26 cm, IMT 20,7,

adanya kemajuan persalinan yaitu ada His 5 x dalam 10 menit selama 45

detik, adekuat dan ada relaksasi, pembukaan 8 cm, ketuban utuh.

Sedangkan keadaan janin baik, dimana adanya gerakan janin, DJJ (+)
dengan frekuensi 140 x / menit kuat dan teratur, dengan presentasi kepala,

Jumlah darah ±30 cc

3. Memberikan penjelasan mengenai tindakan-tindakan medis yang akan

dilakukan untuk menunjang kesejahteraan ibu dan memberikan surat

pernyataan persetujuan (inform consent) dan memberikan informes choice

kepada ibu, suami ataupun keluarga

4 Menganjurkan keluarga untuk mendampingi ibu dan memberikan asuhan

sayang ibu seperti memijat daerah punggung ibu untuk mengurangi rasa sakit,

memberi dukangan pada ibu baik secara mental maupun spiritual.

5. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi seperti miring ke kanan dan ke kiri

atau bangun dari tempat tidur agar kepala bayi lebih cepat turun ke jalan lahir.

6. Menganjurkan ibu untuk relaksasi jika sedang kontraksi yaitu dengan cara

tarik nafas dari hidung dan keluarkan dari mulut.

7. Menganjurkan ibu untuk tetap makan dan minum agar ketika proses

persalinan ibu mempunyai energi untuk mengedan.

8. Menganjurkan ibu untuk tidak mengedan sebelum pembukaan lengkap

untuk mencegah bengkak pada vulva atau vagina

9. Memberi dukungan positif pada ibu bahwa ibu dapat bersalin normal.

10. Mempersiapkan persalinan, persiapan ruangan untuk persalinan dan

kelahiran bayi seperti : ruangan yang terang, hangat dan bersih, memiliki

sirkulasi udara yang baik dan terlindung dari tiupan angin, sumber air
bersih dan mengalir untuk cuci tangan dan memandikan ibu sesudah dan

sebelum persalinan, Air DTT untuk membersihkan vulva dan perineum

sebelum melakukan pemeriksaan dalam dan membersihkan perineum ibu

setelah persalinan, air klorin, deterjen, kain pembersih, kain pel dan sarung

tangan karet untuk membersihkan ruangan. Dan mmpersiapkan partus set.

11. Mengobservasi kemajuan persalinan dan kesejahteraan ibu dan janin.

Seperti pemeriksaan Tekanan darah dan pembukaan setiap 4 Jam,

pemeriksaan suhu setiap 2 jam, pemeriksaan Nadi ibu, His dan DJJ setiap 30

menit sekali.

12. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan.

4. Evaluasi

1. Ibu dan keluarga telah mengetahui dan mengerti hasil pemeriksaan saat ini.

2. Informed concent telah ditanda tangani oleh ibu dan suaminya, dan

menyatakan bahwa ibu dan suami serta pihak keluarga menerima tindakan

medis yang akan dilakukan pada ibu dan bayinya.

3. Keluarga bersedia untuk mendampingi ibu dan memberikan asuhan sayang

ibu.

4. Ibu bisa miring kiri dan kanan dan akan melakukan apa yang telah dianjurkan

bidan

5. Ibu telah dapat relaksasi

6. Ibu telah diberi makanan dan minuman agar ibu tetap memiliki energy ketika

proses persalinan.

7. Ibu mengerti dan tidak akan mengedan sebelum pembukaan lengkap.


8. Ibu optimis dapat melakukan persalinan normal.

9. Perlengkapan, alat-alat dan ruangan persalinan telah disiapkan.

10. Observasi Kemajuan persalinan, kesejahteraan ibu dan janin telah dilakukan.

11. Semua tindakan telah didokumentasikan.


Catatan Perkembangan Persalinan ( Kala II) Tanggal 10 Juli 2018

pukul 12.00 WIB

Subyektif (S )

30 menit kemudian, ibu merasakan mulesnya semakin kuat (adekuat), mules-

mulesnya seperti ingin buang air besar, mules tersebut semakin sering dan ada

dorongan untuk meneran dari perut bagian bawah, ibu merasakan lendir darah

banyak keluar dari vaginanya, ibu merasakan belum ada pengeluaran air-air dari

kemaluannya tanpa sadar, ibu tidak merasa pandangannya kabur dan ibu tidak merasa

pusing.

Obyektif ( O )

Pada pemeriksaan, keadaan umum Ibu tampak kesakitan, kesadaran

composmentis, keadaan emosional terlihat cemas karena akan menghadapi

persalinan, tekanan darah 120/80 mmHg, Palpasi abdomen Leopold IV 0/5 bagian

diatas sympisis. His intensitas: kuat, frekuensi 5 kali dalam 10 menit, dan durasi 50

detik, relaksasi baik, Denyut Jantung Janin (+) 145x/menit regular. Pemeriksaan

anogenital vulva tampak membuka, anus membuka, perineum menonjol,inpeksi:

terdapat lendir bercampur darah, ketuban pecah spontan pukul 12:00 WIB berwarna

jernih, vulva vagina tidak ada kelainan. Pemeriksaan Dalam dinding vagina tidak ada

tumor, tidak ada benjolan, portio tidak teraba, pembukaan 10 cm, ketuban jernih,

berbau khas, bagian terendah kepala dengan penunjuk Ubun- ubun kecil bawah
simpisis, tidak ada bagian yang menumbung ,tidak ada moulage, penurunan kepala

hodge III, tidak ada molage, tidak ada bagian yang menumbung.

Analisa ( A )

Diagnosa Ibu : Ny R Usia 20 th G1P0A0 hamil 40 minggu inpartu kala II

Janin : Tunggal, hidup, intrauteri, presentasi kepala

Penatalaksanaan ( P )

1. Beritahu Ibu dan keluarga hasil pemeriksaan. Memberitahu Ibu dan keluarga

hasil pemeriksaan saat ini bahwa keadaan Ibu dan janin baik. Ibu dan

keluarga mengerti.

2. Mengamati tanda dan gejala persalinan kala II yaitu ibu mempunyai dorongan

kuat untuk meneran, ibu merasa adanya tekanan pada anus, perineum

menonjol, vulva dan anus membuka: Tanda dan gejala kala II sudah ada.

3. Memastikan kelengkapan alat. Menggelar kain di atas perut ibu, menyiapkan

oksitosin 10 IU, lidocain 1% dan alat suntik steril dalam partus set. Semua

perlengkapan yang dibutuhkan telah siap.

4. Melakukan perlindungan diri dengan menggunakan masker, barakscot dan

sandal tertutup. Bidan telah menggunakan alat perlindungan diri.

5. Memastikan lengan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan dengan sabun

dan air mengalir, mengeringkannya dengan handuk. Bidan mencuci tangan.

6. Menggunakan sarung tangan steril pada tangankanan yang akan digunakan

untuk pemeriksaan dalam. Sarung tangan steril telah dipakai.


7. Mengisi spuit dengan oksitosin dan mengisi spuit dengan lidocain. Oksitosin

dan lidocain dalam spuit telah siap pakai.

8. Membersihkan vulva dan perineum menggunakan kapas DTT dengan gerakan

dari vulva ke perineum. Vulva telah dibersihkan.

9. Memastikan pembukaan sudah lengkap dan selaput ketuban sudah pecah

dengan melakukan pemeriksaan dalam. Hasilnya pembukaan sudah lengkap

dan selaput ketuban sudah pecah. Hasilnya air ketuban berwarna jernih,

berbau khas, jumlah air ketuban ± 600 cc.

10. Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan ke dalam larutan klorin

0,5% dan mencelupkannya ke dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit

kemudian mencuci tangan. Sarung tangan telah direndam, bidan telah

mencuci tangan.

11. Memeriksa kembali DJJ setelah kontraksi uterus selesai. DJJ positif,

punctum maksimum 4 jari bawah pusat, frekuensi 145x/menit.

12. Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap, janin baik. Ibu

mengerti dengan keadaannya dan bayinya saat ini.

13. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran pada

saat his sesuai dengan keinginan ibu sehingga ibu merasa nyaman. Ibu

mengerti dengan keadaannya saat ini dan mau mengikuti anjuran bidan, saat

ini ibu sudah merasa nyaman.

14. Mengajarkan ibu cara mengedan dengan baik yaitu dengan mengangkat

kepala, merapatkan dagu ke dada dan mata melihat ke arah perut ibu serta

tangan ibu memegang pergelangan kaki, mengedan saat ada his dan ada
dorongan ingin mengedan secara alamiah. Melakukan pimpinan meneran

saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran dan pada saat his

timbul. Memeriksa DJJ setiap kontraksi uterus selesai. Ibu mengerti dengan

penjelasan yang diberikan dan ibu dapat mengedan dengan baik.

15. Meletakkan handuk bersih di atas perut Ibu untuk mengeringkan bayi ketika

diameter kepala nampak 5-6 cm di depan vulva. Handuk telah disimpan di

atas perut ibu.

16. Mengambil dan meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah

bokong. Kain bersih telah disimpan di bawah bokong ibu.

17. Membuka tutup partus set. Tutup partus telah dibuka.

18. Memakai sarung tangan steril pada kedua tangan. Bidan telah menggunakan

handscoon.

19. Melakukan pertolongan kelahiran kepala dengan memimpin ibu meneran

ketika ada his. Tangan kanan melakukan tahanan pada bagian perineum

untuk mencegah terjadinya laserasi atau robekan perineum, tangan kiri

mengendalikan kelahiran kepala bayi dengan meletakkannya di atas simfisis

untuk menahan puncak kepala bayi agar tidak terjadinya defleksi berlebih

saat kepala lahir. Kepala bayi telah lahir.

20. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat. Tidak ditemukan adanya

lilitan tali pusat.

21. Menunggu kepala melakukan putaran paksi luar secara spontan. Kepala bayi

sudah melakukan putaran paksi luar.


22. Melahirkan bahu bayi dengan cara tangan memegang kepala bayi secara

bipariatel dengan kuat, menarik kepala bayi ke arah bawah hingga bahu

anterior lahir dan kemudian menarik kepala ke arah atas untuk melahirkan

bahu posterior. Bahu telah lahir.

23. Menyanggah bayi dengan tangan kiri memegang kuat lengan dan bahu janin

bagian anterior saat badan dan lengan lahir. Badan dan lengan telah lahir.

24. Melakukan penyusuran. Tangan kanan menyusuri punggung, bokong,

tungkai dan kaki lalu menjepit kedua kaki bayi dengan menyelipkan jari

telunjuk diantara kedua lutut janin. Bayi lahir dengan spontan, pukul 12:30

WIB, jenis kelamin Laki – laki.

25. Melakukan penilaian selintas yaitu melihat warna kulit bayi kemerahan,

pergerakann aktif, dan bayi menangis kuat. Apgar score menit ke-1 9 dan

menit ke-5 10.

26. Mengeringkan tubuh bayi dengan handuk mulai dari muka dan bagian tubuh

lain tanpa membersihkan bagian tangan bayi dan tanpa menghilangkan

verniks kaseosa. Tubuh bayi telah di keringkan, bayi terjaga kehangatannya

sehingga tidak terjadi hipotermi

27. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan tidak ada lagi bayi kedua. Tidak

ada bayi kedua di dalam uterus.

Catatan Perkembangan Persalinan ( Kala III) Tanggal 10 Juli 2018

Pukul 12.31 WIB


Subjektif ( S )

5 menit kemudian, ibu masih merasakan mules, tapi hanya terasa sedikit, ibu

mengatakan sedikit lelah, ibu mengatakan tidak pusing dan tidak merasa pandangan

kabur plasenta belum lahir.

Objektif ( O )

Keadaan Umum ibu tampak lemah, kesadaran composmentis, tekanan darah

120/80 mmHg, palpasi Abdomen: tidak ada bayi kedua, Tinggi Fundus Uteri (TFU)

sepusat,uterus globuler, kontraksi baik , terdapat semburan darah tiba-tiba, tali pusat

memanjang dan keadaan kandung kemih kosong.

Anogenital terdapat: vagina terdapat pengeluaran darah dan tali pusat memanjang

didepan vulva, jumlah darah yang keluar 100 cc plasenta belum lahir.

Analisa (A)

Diagnosa : P1A0 partus kala III.

Penatalaksanaan (P)

1. Memberitahu Ibu bahwa akan di suntik oksitosin untuk membantu uterus agar

berkontraksi baik. Ibu bersedia

2. Menyuntikan oksitosin segera 10 unit secara intramuscular (IM) ke daerah 1/3

paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelumnya) pukul 12 : 32

3. Oksitosin telah diberikan

4. Uterus dapat berkontraksi dengan baik.


5. Menjepit tali pusat menggunakan klem 3 cm dari pusat bayi. Melakukan

urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan memasang klem kedua

2 cm dari klem pertama (ke arah ibu). Tali pusat telah terklem.

6. Memotong tali pusat dan lindungi bayi menggunakan kasa lalu engikat tali

pusat dengan umbilical cord. Tali pusat telah dipotong dan diikat dan

melepaskan klem memasukan kedalam wadah yang telah disediakan.

7. Meletakkan bayi tengkurap pada dada ibu, kepala bayi berada diantara

payudara ibu (IMD). Kontak kulit ibu dan bayi telah dilakukan.

8. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain bersih serta memasangkan topi di

kepala bayi. Bayi telah terjaga kehangatannya.

9. Meminta keluarga untuk menyiapkan minum untuk ibu, dan menganjurkan

ibu untuk minum

10. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.

11. Periksa kontraksi uterus. Meletakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu,

di tepi atas simfisis untuk mendeteksi kontraksi uterus. Uterus globuler.

12. Melihat tanda-tanda lepasnya plasenta. Terdapat semburan darah tiba-tiba, tali

pusat memanjang depan vulva.

13. Memegang tali pusat dan klem dengan tangan yang lain. Menunggu uterus

berkontraksi dan kemudian melakukan penegangan kearah bawah pada tali

pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang berlawanan arah pada bagian

bawah uterus dengan cara menekan uterus kearah atas dan belakang dengan

dorso kranial.
14. Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil menarik tali

pusat ke arah bawah dan kemudian ke arah atas, mengikuti kurva jalan lahir

sambil meneruskan tekanan berlawanan arah pada uterus.

15. Melahirkan plasenta dengan cara memutarnya secara perlahan searah selaput

plasenta terpilin sehingga tidak ada plasenta yang tertinggal. Plasenta lahir

pukul 12:40 WIB.

16. Melakukan masasse uterus dengan memutar 4 jari tangan di atas fundus

searah sebanyak 15 kali selama 15 detik hingga uterus berkontraksi. Uterus

berkontraksi dengan baik.

17. Memeriksa kelengkapan plasenta. Plasenta lengkap, bagian fetal insersi tali

pusat sentralis, panjang tali pusat 50 cm, bagian maternal kotiledon 20

lobus, diameter plasenta 19 cm, selaput amnion dan korion lengkap.

18. Memberikan plasenta kepada keluarga. Plasenta telah diberikan.

19. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan melengkapi partograf. Telah

dilakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan dan melengkapi partograf.

Catatan Perkembangan Persalinan (SOAP Kala IV) tanggal 10 Juli 2018

pukul 12:55 WIB

Subyektif (S)

15 menit kemudian ibu mengatakan merasa lelah dan lemas serta capek, masih

merasa mules, ibu mengatakan masih keluar darah, ibu mengatakan tidak merasakan
sakit kepala yang hebat, dan pandangan tidak kabur, kontraksi masih baik, dan ibu

juga mengatakan rahimnya terasa keras (seperti batu). Ibu merasa senang bayi telah

lahir dan juga plasentanya.

Obyektif (O)

Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi

80x/menit, Suhu 36,5ºC. Palpasi abdomen, tinggi fundus uteri (TFU) 2 jari bawah pusat,

kontraksi baik, terlihat uterus bulat dan mengeras, keadaan kandung kemih kosong , jumlah

perdarahan : ± 90 cc.

Analisa (A)

Diagnosa : P1A0 Partus Kala IV

Penatalaksanaan (P)

1. Memeriksa kembali kontraksi uterus dan tanda adanya perdarahan pervaginam.

Kontraksi baik, uterus teraba globuler dan tidak ada perdarahan pervaginam.

2. Membiarkan bayi untuk melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu selama 1

jam untuk melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Kontak kulit ke kulit ibu

dan bayi telah dilakukan dan inisiasi menyusu dini berhasil.

3. Mengajarkan Ibu/ keluarga untuk merasakan kontraksi uterus yang baik dan

mengajarkan untuk kontraksi uterus yang tidak baik. Ibu dan keluarga

mengetahui.

4. Mengevaluasi jumlah perdarahan. Jumlah perdarahan ±90 cc.


5. Periksa Tekanan Darah, nadi, suhu, TFU, Kontraksi, kandung kemih dan

perdarahan ibu. Memeriksa setiap 15 menit selama 1 jam pertama pasca

persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan.

Tabel 3.2
Hasil Pemantauan Kala IV
Waktu TD Nadi Suhu TFU Kontraksi Kandung Perdarahan
(mmHg) Kemih

12.55 WIB 120/80 80 36,5ºc 2 jari dibawah Baik Kosong 25 cc


mmHg x/mnt pusat

13. 05 WIB 120/80 80 2 jari dibawah Baik Kosong 15 cc


mmHg x/mnt pusat

13.20WIB 120/80 80 2 jari dibawah Baik Kosong 15 cc


mmHg x/mnt pusat

13.35 WIB 120/80 80 2 jari dibawah Baik Kosong 15 cc


mmHg x/mnt pusat

13.50 WIB 120/80 80 36,50 2 jari dibawah Baik Kosong 10 cc


mmHg x/mnt pusat

14.05 WIB 120/80 80 2 jari dibawah Baik Kosong 10 cc


mmHg x/mnt pusat

Jumlah perdarahan : ± 90 cc

6. Memeriksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas dengan baik.

Bayi dalam keadaan baik.

7. Melakukan dekontaminasi alat dengan merendamnya dalam larutan klorin 0,5%

selama 10 menit. Alat telah didekontaminasi.

8. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah. Bahan-bahan

yang terkontaminasi telah dibuang ke tempat sampah.


9. Membersihkan badan ibu dengan air DTT, mengganti pakaian ibu dan

memakaikan pembalut persalinan. Ibu telah bersih kembali.

10. Memastikan ibu telah merasa nyaman dan meminta keluarga untuk

menyiapkan makan dan minun agar kehilangan cairan pada saat persalinan

dapat tergantikan lagi. Ibu merasa nyaman, ibu sudah makan ½ porsi sedang

nasi, telur dan sayur sup, minum 1 gelas air putih.

11. Membersihkan tempat persalinan dengan menggunakan air klorin 0,5%.

Tempat persalinan telah bersih kembali.

12. Sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5% kemudian melepaskannya dan

merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Sarung tangan telah

didekontaminasi.

13. Mencuci tangan 7 langkah dengan baik dan benar menggunakan sabun dan air

mengalir. Penolong sudah mencuci tangan.

14. Mendokumentasikan setiap hasil pemeriksaan dan asuhan yang diberikan

dengan melengkapi partograf halaman depan dan belakang. Dokumentasi telah

selesai dibuat.

B. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas 6 jam post partum, catatan Perkembangan Ibu

Nifas ( Asuhan Intranatal Care) Tanggal 10 Juli 2018 pukul 18.20 WIB.

1. Pengkajian Data

a. Identitas (Data Subjektif)

Ny. R, usia 20 tahun dengan Tn.W, 25 usia tahun. Ibu mengeluh masih merasakan

mules dan lemas. Riwayat persalinan terakhir : ibu melahirkan secara spontan selasa
tanggal 10 juli 2018 pukul 12.30 WIB. Jenis kelamin laki-laki BB 3200 gram, dan panjang 48

cm. Keadaan bayi normal dan sehat. Dengan proses persalinan ketuban pecah pukul 12:00

WIB, kala I fase aktif selama 11 jam, kala II 30 menit, kala III 5 menit. Plasenta lahir secara

spontan dan lengkap ketebalan 3 cm, panjang tali pusat 50 cm, kala IV tidak terdapat luka

laserasi pada perineum. Jumlah kehilangan darah pada kala I ± 30, Kala II ± 90 cc, kala III ±

100 cc, kala IV ± 90 cc. Tidak ada penyulit dan komplikasi seperti tekanan darah tinggi,

kejang, inpeksi dan lain-lain. Tidak ada tindakan pengobatan, ibu sudah buang air kecil

lancar tapi belum buang air besar.

a. Data Objektif

Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, status emosional stabil, dengan

tekanan darah 120/80 mmHg, pernafasan 20 x/menit, nadi 84 x/menit dan suhu

370C.

1) Pemeriksaan sistematis

Pemeriksaan sistematis bagian

kepala: rambut hitam, lurus, bersih, tidak rontok, tidak berketombe.

Muka: simetris, tidak oedema dan tidak ada closma gravidarum. Telinga

tidak ada serumen,

Mata: Conjungtiva tidak anemis, scelera tidak ikterik, palpabrae tidak ada

oedema.

Hidung tidak ada purulen dan folip.

Mulut: simetris, bibir tidak pucat, tidak ada stomatitis, gigi tidak ada k
aries, tidak ada gigi tanggal.

Leher: tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid dan getah bening, tidak

ada tumor, tidak ada kaku kuduk, tidak ada nyeri tekan pada kelenjar

thyroid dan kelenjar getah bening.

Dada: mammae membesar, sudah ada pengeluaran ASI, simetris, areola

hiperpigmentasi, puting susu menonjol, tidak ada benjolan.

payudara mamae membesar, tampak simetris, tidak ada tumor, areola

berwarna cokelat tua (hiperpigmentasi), putting menonjol, kolostrum ada,

striae tidak ada, pengeluaran ASI belum ada.

Pemeriksaan Abdomen tinggi fundus uterus (TFU) 3 jari bawah pusat,

kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong.

Pemeriksaan anogenital Pengeluaran lochea rubra berwarna merah tidak

berbau, konsistensinya encer. Perineum terdapat luka laserasi, kandung

kemih kosong. Pada

ekstremitas tidak ada oedema.

2) Pemeriksaan laboratorium tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium

1. Analisa Masalah

Diagnose:

Ibu : P1A0Postpartum 6 jam

Dasar : Ibu melahirkan dua kali, belum pernah mengalami keguguran, ibu

melahirkan pada tanggal 10 juli 2018 pukul 12:30 WIB, keadaan ibu baik,

kontraksi uterus baik, TFU 3 jari bawah pusat, kandung kemih kosong,
perdarahan normal, pengeluaran lochea rubra berwarna merah, jumlah

normal

Masalah : tidak ada

Kebutuhan : tidak ada

2. Antisipasi Masalah/ Masalah Potensial

Tidak di temukan masalah potensial

3. Tindakan Segara/ Kolaborasi

Tidak di butuhkan tindakan segera/ kolaborasi

4. Perencanaan Tindakan

a. Beritahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan saat ini.

b. Berikan ibu penkes mengenai perawatan payuudara

c. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin dan

memberitahu ibu mengenai fungsi ASI

d. Berikan ibu penkes nutrisi yang baik bagi ibu nifas.

e. Berikan ibu penkes cara perawatan daerah kewanitaannya.

f. Beritahu ibu tanda bahaya pada masa nifas.

g. Berikan ibu vitamin A 200.000 IU dan Fe 60 mg.


h. Beritahu ibu mengenai jadwal kunjungan ulang.

i. Dokumentasikan semua hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.

5. Pelaksanaan Tindakan

a. Memberitahu ibu tentang kondisinya saat ini bahwa ibu dalam keadaan

baik yaitu tekanan darah 120/80 mmHg, ibu mengatakan masih merasakan

mules-mules.

b. Memberikan ibu penkes mengenai perawatan payudara yaitu menjaga

payudara tetap bersih dan kering, terutama putting susu, menggunakan BH

yang menyokong payudara, apabila putting susu lecet oleskan kolostrum

atau ASI yang keluar pada sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui

c. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin minimal

setiap 2 jam sekali, agar bayipun mendaapat asupan makanan yang

maksimal atau susui bayi setiap bayi mau (lapar) dan memberitahukan ibu

mengenai peranan ASI, ASI sangat penting bagi bayi karena ASI

mengandung segala jenis bahan makanan penuh gizi yang dibutuhkan oleh

bayi untuk pertumbuhannya dan dengan proses menyusui mampu

mempercepat pemulihan rahim ibu sehingga rahim ibu dapat kembali

seperti semula saat sebelum hamil.

d. Memberikan ibu penkes nutrisi yang baik bagi ibu nifas yaitu dengan

memberbanyak makan sayur-sayuran hijau, lauk pauk serta buah-buahan

agar kondisi ibu cepat pulih dan nutrisi bayi tercukupi karena asupan gizi

ibu baik.
e. Memberikan ibu penkes cara perawatan daerah kewanitaan yang benar

yaitu ibu harus menganti pembalut sesering mungkin minimal 3 kali

sehari, ibu harus membersihkan vaginanya dengan air bersih setelah buang

air kecil dan buang air besar anjurkan ibu membasuh vagina dari depan

kearah belakang untuk menghindari dekontaminasi kuman pada anus

kearah vagina. Ibu tidak dianjurkan membasuh vagina dengan air hangat

karena vagina ibu dijahit agar benangnya tidak rapuh.

f. Memberitahu ibu tanda bahaya pada masa nifas yaitu demam, perdarahan

aktif, keluar banyak bekuan darah, bau busuk pada vagina, pusing, lemas

luar biasa, penyulit dalam menyusukan bayinya, nyeri panggul atau perut

yang lebih hebat dari biasa jika ibu mengalami seperti pada tanda-tanda

diatas segera mungkin menghubungi tenaga kesehatan.

g. Memberikan ibu vitamin A 200.000 IU yang berfungsi salah satunya

untuk kesehatan ibu lebih cepat pulih setlah melahirkan, diminum

sebanyak dua kali, pertama segera setelah lehirkan, kedua diberikan setlah

24 jam pemberian kapsul vitamin A pertama dan konsumsi tablet Fe 60

mg 40 hari yang berfungsi meningkaytkan sirkulasi dan mneingkatkan sel

darah merah serta menegah terjadinya anemia setelah persalinan

dikonsumsi sehari 1 tablet tidak di minum menggunakan air teh, susu dan

kopi, tablet Fe ini memiliki efek samping seperti mual, nyeri lambung,

muntah, kadang sulit buang air besar (sembelit).

h. Memberitahu ibu bahwa ibu harus melakukan kunjungan ulang satu

minggu kemudian yaitu pada tanggal 10 Agustus 2018.


i. Mendokumentasikan semua hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.

6. Evaluasi

a. Ibu sudah mengetahui mengenai keadaannya saat ini.

b. Ibu mengerti penjelasan bidan mengenai cara perawatan payudara yang

benar, terlihat ibu bisa menjawab pertanyaan bidan tentang apa yang telah

dijelaskan.

c. Ibu berjanji akan menyusui bayinya sesering mungkin.

d. Ibu mengerti penjelasan bidan mengenai nutrisi yang baik bagi ibu nifas

telihat ibu bisa menjawab pertanyaan bidan tentang apa yang telah

dijelaskan.

e. Ibu mengerti penjelasan bidan mengenai cara perawatan daerah

kewanitaan yang benar telihat ibu bisa menjawab pertanyaan bidan

tentang apa yang telah dijelaskan.

f. Ibu mengerti penjelasan bidan mengenai tanda bahaya pada masa nifas

telihat ibu bisa menjawab pertanyaan bidan tentang apa yang telah

dijelaskan.

g. Ibu telah meminum vitamin A 200.000 IU dan Fe 60 mg, Serta akan

meminum fe selama 40 hari.

h. Ibu berjanji akan melakukan kunjungan ulang pada tanggal 10 Agustus

2018.

i. Semua hasil asuhan telah didokumentasikan.


C. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir (BBL) 1 jam pasca persalinan, Catatan

Perkembangan Bayi Baru Lahir pada tanggal 10 Juli pukul 14.20 WIB

1. Pengkajian Data

a. Identitas

Bayi Ny. R dan Tn. W berumur 1 jam postnatal lahir tanggal 10Juli 2018 pukul 12.30

WIB lahir secara spontan dengan jenis kelamin laki-laki dari orang tua Ny. R, 20 tahun,

Indonesia, agama Islam, latar pendidikan terakhir SMA (tamat), pekerjaan sebagai ibu

rumah tangga. Dengan suami Tn. W, 25 tahun, Indonesia, agama Islam, latar pendidikan

terakhir SMA (tamat), pekerjaan buruh harian lepas, pendapatan ± Rp. 1.500.000-/bulan,

yang beralamatkan di Medang asem karawang.

Anamnesa dilakukan pada tanggal 10-07-2018 pukul 11:00 WIB oleh Mahasiswa . Ibu

mempunyai riwayat kehamilan yaitu pada saat hamil muda sering periksa kandungan, yaitu

sebanyak 3 kali oleh bidan dengan keluhan mual pada pagi hari, sedangkan pada hamil tua

sering periksa kandungannya sebanyak 5 kali oleh bidan, tidak ada keluhan dan tidak ada

pusing. Umur persalinan anak pertama ini 38 minggu 5 hari. Ibu mengatakan tidak

mempunyai penyakit asma saat kehamilannya. Ibu makan 3 kali sehari dengan nasi ukuran

sedang, sayur, dan lauk pauk lainnya, serta buah-buahan. Ibu tidak pernah mengkonsumsi

obat-obatan, rokok, minuman keras, dan jamu.

Riwayat persalinannya dengan jenis persalinan spontan ditolong oleh bidan dan

mahasiswi dengan lama persalinan 30 menit dan keadaan air ketuban jernih yang

jumlahnya + 600 cc. Keadaan plasenta saat lahir lengkap kotiledon 20 lobus, ketebalan 3 cm,
panjang tali pusat 50 cm dan berat + 500 gram. Tidak ada komplikasi saat persalinan dengan

apgar score 9/10 dan tidak ada kejadian, gangguan ataupun trauma pada bayi baru lahir.

a. Data Objektif

Pemeriksaan fisik, keadaan umum bayi baik, kesadaran compos mentis, denyut

nadi 125 x/menit, pernafasan 46 x/menit, suhu 37 0C, bayi bergerak aktif, reflek

menghisap dan menelan bayi baik dan kuat. Pada bagian kepala ubun-ubun

besar dan kecil tidak ada kelainan, sutura normal tidak ada moulage, tidak ada

caput suksedaneum, dan tidak ada cephal hematoma.

Mata simetris, lubang

hidung ada, tidak ada keluaran dari kedua lubang hidung, tidak ada pernafasan

cuping hidung.

Telinga simetris, hubungan letak dengan mata sejajar, tulang rawan lentur.

Mulut simetris, bibir lembab warna merah muda, sumbing tidak ada, palatum

keras, refleks Rootings positif, refleks suckling positif, refleks swalowing positif.

Leher tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, pergerakan tidak kaku. Dada

simetris, pernafasan normal, bunyi jantung regular, puting susu menonjol keluar,

tidak ada bunyi nafas jantung dan paru tambahan, refleks moro ada,

perut tidak kembung,

abdomen simetris, tidak ada pembesaran hepar dengan cara palpasi dibawah

arjus kosta kanan dan kiri, tidak ada penonjolan sekitar umbilical, perut keras
saat menangis. Tali pusat tidak merah dan tidak bernanah. Punggung simetris,

tidak ada penonjolan dan cekungan.

Ekstrimitas atas dan bawah bergerak aktif dengan jumlah jari lengkap. Genitalia

testis berada pada scrotum dan penis berlubang pada tempatnya. Kulit tidak ada

tanda-tanda lahir, warna merah.

Pemeriksaan antropometri BBL 3.200 gram, PB 48 cm, apgar score 9/10, lingkar

kepala 32 cm, lingkar badan 33 cm, lingkar lengan atas 9 cm, lingkar dada 34 cm.

Pola eliminasi bayi sudah buang air kecil sudah 1 jam setelah lahir dan sudah

buang air besar dengan warna kehitaman konsistensi cair bau khas, bayi

diberikan ASI tanpa pendamping apapun.

2. Analisa Masalah

Diagnose:

Bayi : Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 1 jam

Dasar : Ibu melahirkan pada pukul 12.30 WIB pada tanggal 10 juli 2018.

Bayi lahir saat usia kehamilan 40 minggu , dengan BB 3.200 gram,

PB 48 cm, dengan apgar score 9/10. Pada pemeriksaan fisik bayi

dalam keadaan normal dan tidak ada cacat bawaan.

Masalah : tidak ada

Kebutuhan : tidak ada


3. Antisipasi Masalah/ Masalah Potensial

Tidak di temukan masalah potensial.

4. Tindakan Segara/ Kolaborasi

Tidak di butuhkan tindakan segera/ kolaborasi.

5. Perencanaan Tindakan

a. Beritahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan.

b. Berikan bayi kehangatan, pastikan bayi di jaga agar tetap hangat dengan

membungkus bayi dengan kain lunak, kering, selimut, dan memakaikan

topi untuk menghindari kehilangan panas secara radiasi.

c. Berikan salep mata profilaksis dengan dosis 1% pada pukul 14.00 WIB.

d. Berikan Vitamin K1 dengan dosis 0,5-1mg sebanyak 0,5 ml di 1/3 paha

kiri bagian luar secara IM (intra muscular) pada pukul 14.00 WIB.

e. Berikan Hb 0 dengan dosis 0,5 mg 1/3 paha bagian luar secara IM (intra

muscular) untuk mencegah kerusakan pada hati pada pukul 20:00 WIB

f. Beritahu tanda bahaya pada bayi baru lahir.

g. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI pada bayi.

h. Berikan konseling mengenai cara perawatan tali pusat pada bayi.


i. Dokumentasikan semua hasil pemeriksaan dan asuhan yang telah

diberikan.

6. Pelaksanaan Tindakan

a. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan, bahwa bayi dalam

keadaan baik, jenis kelamin laki-laki , panjang badan 48 cm, berta badan

3200 gram, dan tidak ada tanda lahir.

b. Memastikan bayi dijaga agar tetap hangat dengan membungkus bayi

dengan kain lunak, kering, selimut, dan memakaikan topi untuk

menghindari kehilangan panas secara radiasi, menempatkan bayi di ruang

yang hangat, jika dekat jendela, jendela harus ditutup.

c. Memberikan salep mata tetrasiklin pada kedua mata kanan dan kiri dengan

menggunakan salep mata profilaksis 1 % untuk mencegah infeksi pada

mata pukul 14.00 WIB.

d. Memberikan suntikan Vitamin K1 untuk mencegah perdarahan pada 1/3

paha kiri bagian luar sebanyak 0,5 cc secara IM (intra muscular) pukul

14.00 WIB untuk mencegah perdarahan diotak.

e. Memberikan Hb 0 dengan dosis 0,5 mg 1/3 paha bagian luar secara IM

(intra muscular) untuk mencegah kerusakan pada hati pada pukul 20:00

WIB.

f. Memberitahukan tanda bahaya pada bayi baru lahir yaitu : Pernafasan sulit

atau lebih dari 60 kali per menit,Kehangatan terlalu panas (>38 C atau
terlalu dingin <360C),Warna kulit kuning (terutama pada 24 jam pertama),

biru atau pucat memar, Pemberian makan hisapan lemah, mengantuk

berlebihan, banyak muntah, Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, bau

busuk, berdarah, Infeksi: suhu meningkat, merah, bengkak, keluar cairan

(nanah), bau busuk, pernafasan sulit,Tinja/kemih tidak berkemih dalam 24

jam, tinja lembek, sering, hijau tua, ada lendir atau darah pada tinja dan

aktivitas : menggigil, atau tangis tidak biasa, sangat mudah tersinggung,

lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang, kejang halus, tidak bisa tenang,

menangis terus menerus.

g. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI pada bayi sesering mungkin

setiap bayi mau (on demand) atau setiap 2 jam, berfungsi bagi bayi sebagai

kekebalan pada tubuh bayi, ASI mengurangi resiko infeksi usus, untuk

kecerdasan otak juga dapat mencegah alergi, selain manfaat bagi bayi juga

manfaat bagi ibu sebagai mencegah perdarahan setelah lahir, karena hal ini

mempercepat proses kembalinya rahim ke posisi semula.

h. Memberikan konseling mengenai cara perawatan tali pusat pada bayi yaitu

menggunakan kasa kering saja tanpa menggunakan alkohol.

i. Mendokumentasikan semua hasil pemeriksaan dan asuhan yang telah di

berikan.

7. Evaluasi

a. Ibu dan kelurga sudah mengetahui hasil pemeriksaan.


b. Bayi berada di ruang yang hangat, tidak dekat jendela, memakai baju, selimut

yang kering dan lunak, serta memakai topi.

c. Mata bayi telah diberi salep mata profilaksis dengan dosis 1% dikedua mata

pada pukul 14.00 WIB.

d. Bayi telah mendapatkan suntikan Vitamin K1 di paha sebelah kiri.

e. Bayi akan disuntikan Hb 0 dengan dosis 0,5 mg 1/3 paha bagian luar secara IM

(intra muscular) untuk mencegah kerusakan pada hati pada pukul 20:00 WIB.

f. Ibu sudah mengetahui tanda-tanda bahaya pada bayi dan akan segera datang

kembali bila ada tanda tersebut.

g. Ibu mengatakan akan menyusui bayinya setiap bayi mengingkanya walaupun

ASI ibu belum keluar banyak.

h. IMD telah berhasil dilakukan.

i. Hasil asuhan dan pemeriksaan telah di dokumentasikan.

Anda mungkin juga menyukai