TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian Data
Ny. R, berusia 20 tahun, kebangsaan Indonesia, suku sunda, beragama Islam, latar
pendidikan terakhir SMA (tamat), pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, yang beralamatkan
Indonesia, suku sunda, beragama Islam, latar pendidikan terakhir SMA (tamat), pekerjaan
asem karawang.
Anamnesa dilakukan pada tanggal 10 Juli 2018, jam 11.00 WIB bertempat di BPM M
c. Anamnesa Keluhan
kunjungan saat ini ibu mengatakan hamil 9 bulan dan mengeluh mules terasa dari
depan sampai ke pinggang sejak hari ini pukul 06:30 WIB. Ibu juga mengatakan mulesnya
terasa dibagian pinggang menyebar ke daerah bagian bawah perut dan semakin teratur dan
tidak hilang ketika ibu mencoba untuk berjalan, ibu mengatakan tidak adanya pengeluaran
lendir bercampur darah, ibu mengaku belum keluar air-air, ibu tidak merasa pusing, nyeri
pada ulu hati dan tidak merasa pandangannya kabur, ibu tidak merasa sakit pada saat bayi
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit seperti Asma, Diabetes Melitus,
e. Riwayat Menstruasi
Riwayat menstruasi normal, menarche (haid pertama kali) 14 tahun, teratur, dengan
siklus 28 hari, lamanya 7 hari, banyaknya 3 kali ganti pembalut/hari, sifat darah encer ,
merah kecoklatan, agak kental, bau amis, disminore ada pada hari ke pertama dan kedua,
dengan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) 03-10-2017 dan Taksiran Persalinan (TP) 10-07-
2018.
f. Riwayat Perkawinan
Riwayat perkawinan, status perkawinan syah, kawin 1 kali, umur 18 thn, suami 24
Riwayat kehamilan sekarang ibu mengaku ini kehamilan yang pertama, belum pernah
melahirkan , belum pernah keguguran, saat ini hamil 9 bulan, trimester I-II (0-24 minggu)
dengan keluhannya mual dan pusing, Antenatal care (ANC) 6 kali dengan bidan, teratur,
ibu mengaku sudah melakukan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) sebanyak 2 kali, TT1 pada
tanggal 06 Mei 2017 pada usia kehamilan 17 minggu, dan TT2 pada tanggal 06 juni 2017
pada usia kehamilan 21 minggu konsumsi 30 tablet Fe 1 kali perhari dengan dosis 60 mg
(diberikan sebanyak 30 tablet), pergerakan fetus pertama kali saat usia kehamilan 20
minggu kehamilan. Pergerakan fetus dalam 12 jam terakhir kurang lebih 10 kali dalam
sehari itu juga masih belum jelas karena ibu mengatakan menghitung namun tidak pasti.
Pada hamil trimester III (28-40 minggu) keluhannya sering kencing . Antenatal Care (ANC) 2
Ibu mengatakan pernah menggunakan kontrasepsi pil 2 bulan, oleh bidan, tidak ada
keluhan.
Ibu tidak ada riwayat penyakit sistemik seperti Asma, Diabetes Melitus, jantung,
Tubercolosis, hipertensi.
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit lalu atau riwayat operasi
sebelumnya.
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit keluarga seperti Deabetes Melitus,
l. Riwayat kebiasaan
Ibu tidak mempu yai riwayat kebiasaan seperti merokok, minum jamu, obat-obatan dan
alkohol.
Pola nutrisi dan hidrasi ibu makan 3x sehari, dengan porsi sedang dan jenis makanan
sayur, buah-buahan, lauk pauk (seperti tinggi protein, karbohidrat dan tidak ada
makanan pantangan). Minum sehari-hari 7 gelas/ hari dan susu ibu hamil 2 gelas/hari,
ibu sehari minum ± 250 cc/gelas berarti dalam sehari ibu minum ± 2 liter air, dan
meminum susu untuk ibu hamil sebanyak 2x/ hari. Pola Eliminasi: Buang Air Kecil ± 8
kali sehari, warna kuning jernih. Buang Air Besar 1-2 kali sehari dengan konsistensi
rumah tangga seperti memasak, menyapu, mengepel dan mencuci baju. Pola istirahat
7-8 jam tidur pada malam hari, sedangkan tidur siang jarang di lakukan dan kadang-
kadang 1-2 jam. Pola seksualitas : tidak ada keluhan saat melakukan, hubungan
2) Riwayat Sosial
Kehamilan ini adalah kehamilan yang diinginkan, dengan jenis kelamin apa saja yang
penting selamat. Anggota keluarga yang tinggal di rumah Ibu tinggal bersama dengan
suami Tn.W. Ibu tidak memiliki kepercayaan yang berhubungan dengan masa
1) Pemeriksaan Umum
Pada pemeriksaan fisik keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tekanan darah
120/80 mmHg, suhu 36,5°C, nadi 80x/menit, respirasi 20x/menit, Berat Badan (BB) 70 kg,
Berat Badan (BB) sebelum hamil 55 kg, kenaikan Berat Badan (BB) 15 kg, Tinggi Badan (TB)
2) Pemeriksaan Sistematis
a) Rambut
Pada pemeriksaan bagian kepala rambut terlihat bersih, tidak rontok, pada muka
simetris dan tidak nampak oedema dan cloasma gravidarum, pada sistem penglihatan
simetris, kelopak mata tidak oedema, conjungtiva tidak ada anemis, sclera tidak icterik, tidak
memakai lensa kontak atau kacamata, pada telinga simetris, dan tidak ada serumen atau
kotoran, pada mulut lidah dan geraham terlihat bersih, gigi terlihat rapi, tidak ada gigi palsu
b) Leher
Pada pemeriksaan leher tidak teraba adanya pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar
Pada payudara, payudara terlihat simetris, membesar kiri dan kanan, bersih, tidak ada
tumor, areola hiperpigmentasi (coklat kehitaman) kiri dan kanan, puting susu menonjol kiri
dan kanan, kolostrum sudah keluar kiri dan kanan, tidak ada striae, jantung reguler
terdengar lup-dup tidak terdengar bunyi mur-mur, paru-paru normal tidak terdengar
adanya bunyi wezing,rochi,roles, axilla tidak ada tumor, tidak nyeri, anogenital status lokalis,
tidak ada haemoroid pada vulva, tidak ada varises, ada lendir dan darah, tidak ada air-air.
d) Ekstremitas Atas
Pada pemeriksaan ekstremitas tungkai terlihat tampak simetris kiri dan kanan, tidak
ada odema, tidak ada kekakuan sendi, tidak ada varises, refleks patella positif (+) kiri dan
a) Abdomen
tidak ada pelebaran vena, ada linea nigra, tidak ada striae albican/livide, ibu juga
mengatakan tidak merasa nyeri saat janin bergerak, tidak ada kelainan pada abdomen,
tinggi fundus uteri (TFU) 32 cm (sesuai masa kehamilan), untuk pemeriksaan palpasi
leopold abdomen :
Leopold I: Fundus uteri teraba 1 bagian kurang bulat, lunak, tidak melenting (bokong),
Leopold II: Kanan teraba 1 bagian panjang seperti papan, keras, ada tahanan yang kuat
Leopold III: Teraba 1 bagian bulat, keras sudah tidak bisa digoyangkan (kepala), sudah
masuk PAP.
Leopold IV: divergen,perjarian 2/5 diatas sympisis.yang telah masuk pintu.atas panggul yaitu
3/5.
HIS frekuensi 3 kali dalam 10 menit, lamanya 30 detik, Taksiran Berat Janin (TBJ) (32-
11) x 155 = 3,255 gram, relaksasi (+), Denyut Jantung Janin (+), punctum maximum (PM)
b) Anogenital
Pada pemeriksaan anogenital luar terlihat tampak lendir bercampur darah keluar dari
vagina, keadaan vulva tidak odema, varises tidak ada, tidak ada cairan, tidak ada
pembesaran kelenjar bartholine dan kelenjar scan. Anus bersih, tidak ada haemorhoid,
Pemeriksaan dalam dilakukan pukul 11.30 WIB di dapatkan hasil vagina teraba tidak
ada benjolan, tidak ada tumor, portio dengan arah central, konsistensi tipis lunak,
pembukaan 8 cm, keadaan ketuban utuh, bagian terendah janin kepala, turunnya bagian
Diagnosa :
Dasar ibu :
1) Ibu mengaku ini hamil anak pertama, belum pernah melahirkan, belum pernah
keguguran.
2) Hari pertama haid terakhir (HPHT) 03-10-2017, (TP) 10-07-2018 usia kehamilan 40
minggu
3) Adanya pembesaran abdomen sesuai usia kehamilan, tinggi fundus uteri (TFU) 32 cm,
4) Dilakukan pemeriksaan dalam pukul 11:30 WIB dengan hasil vagina teraba tidak ada
benjolan, tidak ada tumor, portio dengan arah central, konsistensi tipis lunak,
pembukaan 8 cm, keadaan ketuban utuh, bagian terendah janin kepala, turunnya
Dasar janin :
1) Leopold I teraba satu bagian lunak, kurang bulat, tidak melenting (bokong) Leopold II
bagian kanan teraba satu bagian keras memanjang seperti papan (punggung), kiri
Leopold III Bagian bawah terisi 1 bagian bulat, keras, tidak bisa digoyangkan (kepala)
yaitu 3/5.
2) Denyut Jantung Janin (+) punctum maximum (PM) kuadran kanan 3 jari dibawah pusat,
frekuensi 140x/menit, teratur, ibu merasakan gerakan janin, saat janin bergerak ibu
tidak kesakitan.
4. Tindakan Segera/Kolaborasi
5. Perencanaan
1. Beritahu ibu akan dilakaukan anannesa dan periksaan fisik (subjektif dan
objektf)
pertolongan persalinan.
7. Anjurkan ibu untuk tetap makan dan minum dan beritahukan keluarga untuk
10. Persiapkan tempat, perlengkapan ibu dan bayi, serta alat-alat persalinan
(partus set)
6. Pelaksanaan
janin sehat.
36,5 ºC, Nadi 88 x/menit, Respirasi 20x/menit, lila 26 cm, IMT 20,7,
Sedangkan keadaan janin baik, dimana adanya gerakan janin, DJJ (+)
dengan frekuensi 140 x / menit kuat dan teratur, dengan presentasi kepala,
sayang ibu seperti memijat daerah punggung ibu untuk mengurangi rasa sakit,
atau bangun dari tempat tidur agar kepala bayi lebih cepat turun ke jalan lahir.
6. Menganjurkan ibu untuk relaksasi jika sedang kontraksi yaitu dengan cara
7. Menganjurkan ibu untuk tetap makan dan minum agar ketika proses
9. Memberi dukungan positif pada ibu bahwa ibu dapat bersalin normal.
kelahiran bayi seperti : ruangan yang terang, hangat dan bersih, memiliki
sirkulasi udara yang baik dan terlindung dari tiupan angin, sumber air
bersih dan mengalir untuk cuci tangan dan memandikan ibu sesudah dan
setelah persalinan, air klorin, deterjen, kain pembersih, kain pel dan sarung
pemeriksaan suhu setiap 2 jam, pemeriksaan Nadi ibu, His dan DJJ setiap 30
menit sekali.
4. Evaluasi
1. Ibu dan keluarga telah mengetahui dan mengerti hasil pemeriksaan saat ini.
2. Informed concent telah ditanda tangani oleh ibu dan suaminya, dan
menyatakan bahwa ibu dan suami serta pihak keluarga menerima tindakan
ibu.
4. Ibu bisa miring kiri dan kanan dan akan melakukan apa yang telah dianjurkan
bidan
6. Ibu telah diberi makanan dan minuman agar ibu tetap memiliki energy ketika
proses persalinan.
10. Observasi Kemajuan persalinan, kesejahteraan ibu dan janin telah dilakukan.
Subyektif (S )
mulesnya seperti ingin buang air besar, mules tersebut semakin sering dan ada
dorongan untuk meneran dari perut bagian bawah, ibu merasakan lendir darah
banyak keluar dari vaginanya, ibu merasakan belum ada pengeluaran air-air dari
kemaluannya tanpa sadar, ibu tidak merasa pandangannya kabur dan ibu tidak merasa
pusing.
Obyektif ( O )
persalinan, tekanan darah 120/80 mmHg, Palpasi abdomen Leopold IV 0/5 bagian
diatas sympisis. His intensitas: kuat, frekuensi 5 kali dalam 10 menit, dan durasi 50
detik, relaksasi baik, Denyut Jantung Janin (+) 145x/menit regular. Pemeriksaan
terdapat lendir bercampur darah, ketuban pecah spontan pukul 12:00 WIB berwarna
jernih, vulva vagina tidak ada kelainan. Pemeriksaan Dalam dinding vagina tidak ada
tumor, tidak ada benjolan, portio tidak teraba, pembukaan 10 cm, ketuban jernih,
berbau khas, bagian terendah kepala dengan penunjuk Ubun- ubun kecil bawah
simpisis, tidak ada bagian yang menumbung ,tidak ada moulage, penurunan kepala
hodge III, tidak ada molage, tidak ada bagian yang menumbung.
Analisa ( A )
Penatalaksanaan ( P )
1. Beritahu Ibu dan keluarga hasil pemeriksaan. Memberitahu Ibu dan keluarga
hasil pemeriksaan saat ini bahwa keadaan Ibu dan janin baik. Ibu dan
keluarga mengerti.
2. Mengamati tanda dan gejala persalinan kala II yaitu ibu mempunyai dorongan
kuat untuk meneran, ibu merasa adanya tekanan pada anus, perineum
menonjol, vulva dan anus membuka: Tanda dan gejala kala II sudah ada.
oksitosin 10 IU, lidocain 1% dan alat suntik steril dalam partus set. Semua
dan selaput ketuban sudah pecah. Hasilnya air ketuban berwarna jernih,
10. Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan ke dalam larutan klorin
mencuci tangan.
11. Memeriksa kembali DJJ setelah kontraksi uterus selesai. DJJ positif,
12. Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap, janin baik. Ibu
13. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran pada
saat his sesuai dengan keinginan ibu sehingga ibu merasa nyaman. Ibu
mengerti dengan keadaannya saat ini dan mau mengikuti anjuran bidan, saat
14. Mengajarkan ibu cara mengedan dengan baik yaitu dengan mengangkat
kepala, merapatkan dagu ke dada dan mata melihat ke arah perut ibu serta
tangan ibu memegang pergelangan kaki, mengedan saat ada his dan ada
dorongan ingin mengedan secara alamiah. Melakukan pimpinan meneran
saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran dan pada saat his
timbul. Memeriksa DJJ setiap kontraksi uterus selesai. Ibu mengerti dengan
15. Meletakkan handuk bersih di atas perut Ibu untuk mengeringkan bayi ketika
16. Mengambil dan meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah
18. Memakai sarung tangan steril pada kedua tangan. Bidan telah menggunakan
handscoon.
ketika ada his. Tangan kanan melakukan tahanan pada bagian perineum
untuk menahan puncak kepala bayi agar tidak terjadinya defleksi berlebih
20. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat. Tidak ditemukan adanya
21. Menunggu kepala melakukan putaran paksi luar secara spontan. Kepala bayi
bipariatel dengan kuat, menarik kepala bayi ke arah bawah hingga bahu
anterior lahir dan kemudian menarik kepala ke arah atas untuk melahirkan
23. Menyanggah bayi dengan tangan kiri memegang kuat lengan dan bahu janin
bagian anterior saat badan dan lengan lahir. Badan dan lengan telah lahir.
tungkai dan kaki lalu menjepit kedua kaki bayi dengan menyelipkan jari
telunjuk diantara kedua lutut janin. Bayi lahir dengan spontan, pukul 12:30
25. Melakukan penilaian selintas yaitu melihat warna kulit bayi kemerahan,
pergerakann aktif, dan bayi menangis kuat. Apgar score menit ke-1 9 dan
26. Mengeringkan tubuh bayi dengan handuk mulai dari muka dan bagian tubuh
27. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan tidak ada lagi bayi kedua. Tidak
5 menit kemudian, ibu masih merasakan mules, tapi hanya terasa sedikit, ibu
mengatakan sedikit lelah, ibu mengatakan tidak pusing dan tidak merasa pandangan
Objektif ( O )
120/80 mmHg, palpasi Abdomen: tidak ada bayi kedua, Tinggi Fundus Uteri (TFU)
sepusat,uterus globuler, kontraksi baik , terdapat semburan darah tiba-tiba, tali pusat
Anogenital terdapat: vagina terdapat pengeluaran darah dan tali pusat memanjang
didepan vulva, jumlah darah yang keluar 100 cc plasenta belum lahir.
Analisa (A)
Penatalaksanaan (P)
1. Memberitahu Ibu bahwa akan di suntik oksitosin untuk membantu uterus agar
urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan memasang klem kedua
2 cm dari klem pertama (ke arah ibu). Tali pusat telah terklem.
6. Memotong tali pusat dan lindungi bayi menggunakan kasa lalu engikat tali
pusat dengan umbilical cord. Tali pusat telah dipotong dan diikat dan
7. Meletakkan bayi tengkurap pada dada ibu, kepala bayi berada diantara
payudara ibu (IMD). Kontak kulit ibu dan bayi telah dilakukan.
8. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain bersih serta memasangkan topi di
10. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
11. Periksa kontraksi uterus. Meletakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu,
12. Melihat tanda-tanda lepasnya plasenta. Terdapat semburan darah tiba-tiba, tali
13. Memegang tali pusat dan klem dengan tangan yang lain. Menunggu uterus
pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang berlawanan arah pada bagian
bawah uterus dengan cara menekan uterus kearah atas dan belakang dengan
dorso kranial.
14. Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil menarik tali
pusat ke arah bawah dan kemudian ke arah atas, mengikuti kurva jalan lahir
15. Melahirkan plasenta dengan cara memutarnya secara perlahan searah selaput
plasenta terpilin sehingga tidak ada plasenta yang tertinggal. Plasenta lahir
16. Melakukan masasse uterus dengan memutar 4 jari tangan di atas fundus
17. Memeriksa kelengkapan plasenta. Plasenta lengkap, bagian fetal insersi tali
Subyektif (S)
15 menit kemudian ibu mengatakan merasa lelah dan lemas serta capek, masih
merasa mules, ibu mengatakan masih keluar darah, ibu mengatakan tidak merasakan
sakit kepala yang hebat, dan pandangan tidak kabur, kontraksi masih baik, dan ibu
juga mengatakan rahimnya terasa keras (seperti batu). Ibu merasa senang bayi telah
Obyektif (O)
Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi
80x/menit, Suhu 36,5ºC. Palpasi abdomen, tinggi fundus uteri (TFU) 2 jari bawah pusat,
kontraksi baik, terlihat uterus bulat dan mengeras, keadaan kandung kemih kosong , jumlah
perdarahan : ± 90 cc.
Analisa (A)
Penatalaksanaan (P)
Kontraksi baik, uterus teraba globuler dan tidak ada perdarahan pervaginam.
2. Membiarkan bayi untuk melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu selama 1
jam untuk melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Kontak kulit ke kulit ibu
3. Mengajarkan Ibu/ keluarga untuk merasakan kontraksi uterus yang baik dan
mengajarkan untuk kontraksi uterus yang tidak baik. Ibu dan keluarga
mengetahui.
Tabel 3.2
Hasil Pemantauan Kala IV
Waktu TD Nadi Suhu TFU Kontraksi Kandung Perdarahan
(mmHg) Kemih
Jumlah perdarahan : ± 90 cc
6. Memeriksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas dengan baik.
10. Memastikan ibu telah merasa nyaman dan meminta keluarga untuk
menyiapkan makan dan minun agar kehilangan cairan pada saat persalinan
dapat tergantikan lagi. Ibu merasa nyaman, ibu sudah makan ½ porsi sedang
12. Sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5% kemudian melepaskannya dan
merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Sarung tangan telah
didekontaminasi.
13. Mencuci tangan 7 langkah dengan baik dan benar menggunakan sabun dan air
selesai dibuat.
B. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas 6 jam post partum, catatan Perkembangan Ibu
Nifas ( Asuhan Intranatal Care) Tanggal 10 Juli 2018 pukul 18.20 WIB.
1. Pengkajian Data
Ny. R, usia 20 tahun dengan Tn.W, 25 usia tahun. Ibu mengeluh masih merasakan
mules dan lemas. Riwayat persalinan terakhir : ibu melahirkan secara spontan selasa
tanggal 10 juli 2018 pukul 12.30 WIB. Jenis kelamin laki-laki BB 3200 gram, dan panjang 48
cm. Keadaan bayi normal dan sehat. Dengan proses persalinan ketuban pecah pukul 12:00
WIB, kala I fase aktif selama 11 jam, kala II 30 menit, kala III 5 menit. Plasenta lahir secara
spontan dan lengkap ketebalan 3 cm, panjang tali pusat 50 cm, kala IV tidak terdapat luka
laserasi pada perineum. Jumlah kehilangan darah pada kala I ± 30, Kala II ± 90 cc, kala III ±
100 cc, kala IV ± 90 cc. Tidak ada penyulit dan komplikasi seperti tekanan darah tinggi,
kejang, inpeksi dan lain-lain. Tidak ada tindakan pengobatan, ibu sudah buang air kecil
a. Data Objektif
Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, status emosional stabil, dengan
tekanan darah 120/80 mmHg, pernafasan 20 x/menit, nadi 84 x/menit dan suhu
370C.
1) Pemeriksaan sistematis
Muka: simetris, tidak oedema dan tidak ada closma gravidarum. Telinga
Mata: Conjungtiva tidak anemis, scelera tidak ikterik, palpabrae tidak ada
oedema.
Mulut: simetris, bibir tidak pucat, tidak ada stomatitis, gigi tidak ada k
aries, tidak ada gigi tanggal.
Leher: tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid dan getah bening, tidak
ada tumor, tidak ada kaku kuduk, tidak ada nyeri tekan pada kelenjar
1. Analisa Masalah
Diagnose:
Dasar : Ibu melahirkan dua kali, belum pernah mengalami keguguran, ibu
melahirkan pada tanggal 10 juli 2018 pukul 12:30 WIB, keadaan ibu baik,
kontraksi uterus baik, TFU 3 jari bawah pusat, kandung kemih kosong,
perdarahan normal, pengeluaran lochea rubra berwarna merah, jumlah
normal
4. Perencanaan Tindakan
5. Pelaksanaan Tindakan
a. Memberitahu ibu tentang kondisinya saat ini bahwa ibu dalam keadaan
baik yaitu tekanan darah 120/80 mmHg, ibu mengatakan masih merasakan
mules-mules.
atau ASI yang keluar pada sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui
maksimal atau susui bayi setiap bayi mau (lapar) dan memberitahukan ibu
mengenai peranan ASI, ASI sangat penting bagi bayi karena ASI
mengandung segala jenis bahan makanan penuh gizi yang dibutuhkan oleh
d. Memberikan ibu penkes nutrisi yang baik bagi ibu nifas yaitu dengan
agar kondisi ibu cepat pulih dan nutrisi bayi tercukupi karena asupan gizi
ibu baik.
e. Memberikan ibu penkes cara perawatan daerah kewanitaan yang benar
sehari, ibu harus membersihkan vaginanya dengan air bersih setelah buang
air kecil dan buang air besar anjurkan ibu membasuh vagina dari depan
kearah vagina. Ibu tidak dianjurkan membasuh vagina dengan air hangat
f. Memberitahu ibu tanda bahaya pada masa nifas yaitu demam, perdarahan
aktif, keluar banyak bekuan darah, bau busuk pada vagina, pusing, lemas
luar biasa, penyulit dalam menyusukan bayinya, nyeri panggul atau perut
yang lebih hebat dari biasa jika ibu mengalami seperti pada tanda-tanda
sebanyak dua kali, pertama segera setelah lehirkan, kedua diberikan setlah
dikonsumsi sehari 1 tablet tidak di minum menggunakan air teh, susu dan
kopi, tablet Fe ini memiliki efek samping seperti mual, nyeri lambung,
6. Evaluasi
benar, terlihat ibu bisa menjawab pertanyaan bidan tentang apa yang telah
dijelaskan.
d. Ibu mengerti penjelasan bidan mengenai nutrisi yang baik bagi ibu nifas
telihat ibu bisa menjawab pertanyaan bidan tentang apa yang telah
dijelaskan.
f. Ibu mengerti penjelasan bidan mengenai tanda bahaya pada masa nifas
telihat ibu bisa menjawab pertanyaan bidan tentang apa yang telah
dijelaskan.
2018.
Perkembangan Bayi Baru Lahir pada tanggal 10 Juli pukul 14.20 WIB
1. Pengkajian Data
a. Identitas
Bayi Ny. R dan Tn. W berumur 1 jam postnatal lahir tanggal 10Juli 2018 pukul 12.30
WIB lahir secara spontan dengan jenis kelamin laki-laki dari orang tua Ny. R, 20 tahun,
Indonesia, agama Islam, latar pendidikan terakhir SMA (tamat), pekerjaan sebagai ibu
rumah tangga. Dengan suami Tn. W, 25 tahun, Indonesia, agama Islam, latar pendidikan
terakhir SMA (tamat), pekerjaan buruh harian lepas, pendapatan ± Rp. 1.500.000-/bulan,
Anamnesa dilakukan pada tanggal 10-07-2018 pukul 11:00 WIB oleh Mahasiswa . Ibu
mempunyai riwayat kehamilan yaitu pada saat hamil muda sering periksa kandungan, yaitu
sebanyak 3 kali oleh bidan dengan keluhan mual pada pagi hari, sedangkan pada hamil tua
sering periksa kandungannya sebanyak 5 kali oleh bidan, tidak ada keluhan dan tidak ada
pusing. Umur persalinan anak pertama ini 38 minggu 5 hari. Ibu mengatakan tidak
mempunyai penyakit asma saat kehamilannya. Ibu makan 3 kali sehari dengan nasi ukuran
sedang, sayur, dan lauk pauk lainnya, serta buah-buahan. Ibu tidak pernah mengkonsumsi
Riwayat persalinannya dengan jenis persalinan spontan ditolong oleh bidan dan
mahasiswi dengan lama persalinan 30 menit dan keadaan air ketuban jernih yang
jumlahnya + 600 cc. Keadaan plasenta saat lahir lengkap kotiledon 20 lobus, ketebalan 3 cm,
panjang tali pusat 50 cm dan berat + 500 gram. Tidak ada komplikasi saat persalinan dengan
apgar score 9/10 dan tidak ada kejadian, gangguan ataupun trauma pada bayi baru lahir.
a. Data Objektif
Pemeriksaan fisik, keadaan umum bayi baik, kesadaran compos mentis, denyut
nadi 125 x/menit, pernafasan 46 x/menit, suhu 37 0C, bayi bergerak aktif, reflek
menghisap dan menelan bayi baik dan kuat. Pada bagian kepala ubun-ubun
besar dan kecil tidak ada kelainan, sutura normal tidak ada moulage, tidak ada
hidung ada, tidak ada keluaran dari kedua lubang hidung, tidak ada pernafasan
cuping hidung.
Telinga simetris, hubungan letak dengan mata sejajar, tulang rawan lentur.
Mulut simetris, bibir lembab warna merah muda, sumbing tidak ada, palatum
keras, refleks Rootings positif, refleks suckling positif, refleks swalowing positif.
Leher tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, pergerakan tidak kaku. Dada
simetris, pernafasan normal, bunyi jantung regular, puting susu menonjol keluar,
tidak ada bunyi nafas jantung dan paru tambahan, refleks moro ada,
abdomen simetris, tidak ada pembesaran hepar dengan cara palpasi dibawah
arjus kosta kanan dan kiri, tidak ada penonjolan sekitar umbilical, perut keras
saat menangis. Tali pusat tidak merah dan tidak bernanah. Punggung simetris,
Ekstrimitas atas dan bawah bergerak aktif dengan jumlah jari lengkap. Genitalia
testis berada pada scrotum dan penis berlubang pada tempatnya. Kulit tidak ada
Pemeriksaan antropometri BBL 3.200 gram, PB 48 cm, apgar score 9/10, lingkar
kepala 32 cm, lingkar badan 33 cm, lingkar lengan atas 9 cm, lingkar dada 34 cm.
Pola eliminasi bayi sudah buang air kecil sudah 1 jam setelah lahir dan sudah
buang air besar dengan warna kehitaman konsistensi cair bau khas, bayi
2. Analisa Masalah
Diagnose:
Dasar : Ibu melahirkan pada pukul 12.30 WIB pada tanggal 10 juli 2018.
5. Perencanaan Tindakan
b. Berikan bayi kehangatan, pastikan bayi di jaga agar tetap hangat dengan
c. Berikan salep mata profilaksis dengan dosis 1% pada pukul 14.00 WIB.
kiri bagian luar secara IM (intra muscular) pada pukul 14.00 WIB.
e. Berikan Hb 0 dengan dosis 0,5 mg 1/3 paha bagian luar secara IM (intra
muscular) untuk mencegah kerusakan pada hati pada pukul 20:00 WIB
diberikan.
6. Pelaksanaan Tindakan
keadaan baik, jenis kelamin laki-laki , panjang badan 48 cm, berta badan
c. Memberikan salep mata tetrasiklin pada kedua mata kanan dan kiri dengan
paha kiri bagian luar sebanyak 0,5 cc secara IM (intra muscular) pukul
(intra muscular) untuk mencegah kerusakan pada hati pada pukul 20:00
WIB.
f. Memberitahukan tanda bahaya pada bayi baru lahir yaitu : Pernafasan sulit
atau lebih dari 60 kali per menit,Kehangatan terlalu panas (>38 C atau
terlalu dingin <360C),Warna kulit kuning (terutama pada 24 jam pertama),
berlebihan, banyak muntah, Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, bau
jam, tinja lembek, sering, hijau tua, ada lendir atau darah pada tinja dan
lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang, kejang halus, tidak bisa tenang,
setiap bayi mau (on demand) atau setiap 2 jam, berfungsi bagi bayi sebagai
kekebalan pada tubuh bayi, ASI mengurangi resiko infeksi usus, untuk
kecerdasan otak juga dapat mencegah alergi, selain manfaat bagi bayi juga
manfaat bagi ibu sebagai mencegah perdarahan setelah lahir, karena hal ini
h. Memberikan konseling mengenai cara perawatan tali pusat pada bayi yaitu
berikan.
7. Evaluasi
c. Mata bayi telah diberi salep mata profilaksis dengan dosis 1% dikedua mata
e. Bayi akan disuntikan Hb 0 dengan dosis 0,5 mg 1/3 paha bagian luar secara IM
(intra muscular) untuk mencegah kerusakan pada hati pada pukul 20:00 WIB.
f. Ibu sudah mengetahui tanda-tanda bahaya pada bayi dan akan segera datang