Log-book Kegiatan Praktik Klinik Keperawatan Intensif III
Hari, tanggal : Senin, 9 Maret 2020
Ruangan : NICU Tindakan Keperawatan : Tindakan Fototherapi A. Deskripsi Tindakan Pemberian terapi sinar pada bayi baru lahir dengan pajanan sinar berintesitas tinggi dan berspektrum. B. Identitas Klien 1. Nama Klien : By. Ny. M 2. Diagnosa Medis : Asfiksia + ikterik neunatorum 3 Data Fokus : . By. Ny. M berjenis perempuan lahir pada tanggal 01 Maret 2020 jam 19.52 wita dengan berat badan 2.890 gr. Bayi lahir dengan cara spontan. Pada saat pengkajian pasien nampak menangis kuat, gerak aktif, refleks isap cukup baik, BAB (+), BAK (+). Suhu tubuh pasien 36,9oC. ikterik kamer derajat 4. 4 Diagnosa Keperawatan : Hiperbilirubinemia neonatus . 5 Rencana Keperawatan : Fototerapi . Rasional : Mengurangi kadar bilirubin yang ada dalam tubuh bayi tersebut 6 Tindakan Keperawatan : Memberikan fototerapi . 7 Algoritma Tindakan : . Fungsi organ-organ belum baik
Hati
Konjugasi bilirubin belum matur
Hiperbilirubin
Resiko/ Hiperbilirubinemia neonatus
Fototerapi (dilakukan untuk mengurangi kadar bilirubin)
C. Tujuan Tindakan 1. Mengurangi/menurunkan kadar bilirubin yang pathogen. 2. Mencegah penumpukan bilirubin indirect dalam sel otak (mencegah Kern Ikterus) D. Prosedur Tindakan 1. Tahap Pra Tindakan a. Persiapan Alat 1) Lampu fluorense 2) Penutup mata dan testis (bahan tak tembus cahaya) 3) Box bayi 4) Termometer 5) Plester 6) Seprai 7) Tirai b. Persiapan Pasien 1) Pastikan identitas pasien 2) Kaji kondisi pasien (adanya hambatan, riwayat perdarahan, fraktur) 3) Pastikan pasien memerlukan pemenuhan kebutuhan dasar manusia (minum, aktivitas, tidur, terhindar infeksi, personal hygiene, keseimbangan suhu) 4) Amati seluruh tubuh pasien (warna kulit, mata, aktivitas, kotoran atau bau) 5) Jaga privasi pasien 6) Jelaskan prosedur, tujuan dan lamanya tindakan pada keluarga 7) Libatkan orang tua/pengasuh 2. Tahap Pra Tindakan c. Persiapan Alat 1) Lampu fluorense 2) Penutup mata dan testis (bahan tak tembus cahaya) 3) Box bayi 4) Termometer 5) Plester 6) Seprai 7) Tirai d. Persiapan Pasien 1) Pastikan identitas pasien 2) Kaji kondisi pasien (adanya hambatan, riwayat perdarahan, fraktur) 3) Pastikan pasien memerlukan pemenuhan kebutuhan dasar manusia (minum, aktivitas, tidur, terhindar infeksi, personal hygiene, keseimbangan suhu) 4) Amati seluruh tubuh pasien (warna kulit, mata, aktivitas, kotoran atau bau) 5) Jaga privasi pasien 6) Jelaskan prosedur, tujuan dan lamanya tindakan pada keluarga 7) Libatkan orang tua/pengasuh 3. Tahap Tindakan a. Cuci tangan dengan air mengalir dan keringkan tangan dengan handuk b. Mengukur suhu bayi sebelum terapi sinar dimulai c. Siapkan box bayi dengan penutup plastik dibawahnya untuk menghindari cedera apabila lampu pecah d. Pasang sprei putih/alas kasur pada tempat tidur bayi atau inkubator e. Buka semua pakaian bayi f. Tutupi mata dan testis bayi dan fiksasi g. Letakkan bayi dibawah sinar fototerapi h. Cahaya diberikan pada jarak 35-50 cm di atas bayi. i. Hangatkan ruangan box dengan menyalakan lampu sehingga suhu dibawah sinar lampu hingga suhu 28-30̊C j. Nyalakan lampu dan pastikan semua lampu fluorense menyala k. Letakkan tirai putih disekitarnya untuk memantulkan kembali sinar ke bayi sebanyak mungkin l. Ubah posisi bayi setiap 3 jam m. Pastikan bayi juga diberi makan/minum n. Ukur suhu bayi, bila lebih dari 37.5 ̊C hentikan sementara o. Cek kadar billirubin setelah 12 jam p. Hentikan bila selama 3 hari billirubin tidak terukur q. Rapikan alat 4. Cuci tanganTahap Pasca Tindakan a. Evaluasi Pasien 1) Tanda-tanda hipertermi 2) Tanda-tanda dehidrasi 3) Warna kuning, kebersihan tubuh, pemenuhan cairan dan reaksi klien b. Evaluasi Tindakan 1) Waktu dan lamanya pelaksanaan pemberian fototerapi 2) Tanda-tanda hipertermi atau gejala dehidrasi 3) Reaksi pasien c. Evaluasi Hasil Pasien telah diberikan fototerapi pada jam 12.00. Tidak terdapat tanda-tanda hipertemi ataupun dehidrasi. Pasien dilakukan fototerapi sampai jam 17.00 sore.