Anda di halaman 1dari 1

REFLEKSI PEMBELAJARAN

Mengajar bukan hanya menyampaikan materi pelajaran saja, akan tetapi pekerjaan yang
bertujuan dan bersifat kompleks. Tugas guru adalah mempersiapkan generasi manusia yang dapat
hidup dan berperan akatif dalam masyarakat. Oleh sebab itu, tidak mungkin pekerjaan seorang
guru dapat terlepas dari kehidupan sosial. Hal ini berarti apa yang dilakukan guru akan mempunyai
dampak terhadap kehidupan masyarakat. Pekerjaan guru bukanlah pekerjaan yang statis, tetapi
pekerjaan yang dinamis yang selamanya harus sesuai dan menyesuaikan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itulah guru dituntut peka terhadap dinamika
perkembangan masyarakat, baik perkembangan kebutuhan yang selamanya berubah,
perkembangan sosial, budaya, politik, termasuk perkembangan teknologi (Wina Sanjaya, 2014:
21).

Guru profesional abad 21 adalah guru yang terampil dalam pengajaran, mampu
membangun dan mengembangkan hubungan antara guru dan sekolah dengan komunitas yang
luas, dan seorang pembelajar sekaligus agen perubahan di sekolah, Hargreaves dalam (Dwi Esti
Andrianai, 2010). Dari pemaparan di atas, penulis mencoba menulis bagaimana mengoptimalkan
peran guru dalam proses pembelajaran di abad 21.

Peran guru sebagai sumber belajar merupakan peran yang sangat penting. Peran sebagai
sumber belajar berkaitan erat dengan penguasaan materi pelajaran. Kita bisa menilai baik atau
tidaknya seorang guru hanya dari penguasaan materi pelajaran. Dikatakan guru  yang baik
manakala iadapat menguasai materi pelajran dengan baik, sehingga benar- benar ia berperan
sebagai sumber belajar yang baik bagi anak didiknya. Adapun yang ditanyakan siswa berkaitan
dengan materi pelajaran yang sedang diajarkannya, ia akan menjawab dengan penuh keyakinan.
Sebaliknya, dikatakan guru yang kurang baik manakala ia tidak paham tentang materi yang
diajarkanya. Ketidakpahaman tentang materi pelajaran biasanya ditunjukan oleh perilaku-perilaku
tertentu, misalnya teknik penyampaian materi pelajaran yang monoton. Ia lebih sering duduk
dikursi sambil membaca, suaranya lemah, tidak berani melakukan kontak mata dengan siswa,
miskin dengan ilustrasi, dan lain-lain.  Perilaku yang demikian bisa menyebabkan hilangnya
kepercayaan pada diri siswa, sehingga guru akan sulit mengendalikan kelas.

Anda mungkin juga menyukai