DOSEN PEMBIMBIMBING
DISUSUN OLEH
UNIVERSITAS JEMBER
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Urgensi Integrasi
Nasioanal Sebagai Salah Satu Parameter Persatuan dan Kesatuan Bangsa” dengan tepat
waktu. Kami menyadari bahwa tugas ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami
sangat mngharapkan adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun atau memperbaiki
dimasa mendatang.
DAFTAR IS
SAMPUL JUDUL.......................................................................................................................i
KATAPENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................................2
BAB 3 KESIMPULAN...........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui tentang urgensi integrasi nasional
2. Mengetahui tentang sejarah integrasi nasional di Indonesia
3. Mengetahui apa saja faktor pendorong dan penghambat integrasi nasional
4. Mengethaui tentang tantangan integrasi nasional
5. Mengerti pentingnya integrasi nasional
6. Mengetahui pengaruh urgensi dan integrasi nasional
BAB 2
PEMBAHASAN
Terkait dengan dimensi horizontal ini, salah satu persoalan yang dialami oleh negara-
negara berkembang termasuk Indonesia dalam mewujudkan integrasi nasional adalah
masalah primordialisme yang masih kuat. Masih besarnya ketimpangan dan
ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan dapat menimbulkan
berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan
Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa. Hal
ini bisa berpeluang mengancam integrasi horizontal di Indonesia. Terkait dengan dimensi
vertikal, tantangan yang ada adalah kesediaan para pemimpin untuk terus menerus
bersedia berhubungan dengan rakyatnya. Pemimpin mau mendengar keluhan rakyat, mau
turun kebawah, dan dekat dengan kelompok-kelompok yang merasa dipinggirkan.
Menurut MyronWeiner dalam Surbakti (2010), dalam negara merdeka, faktor pemerintah
yang berkeabsahan (legitimate) merupakan hal penting bagi pembentukan negara-
bangsa. Hal ini disebabkan tujuan negara hanya akan dapat dicapai apabila terdapat suatu
pemerintah yang mampu menggerakkan dan mengarahkan seluruh potensi masyarakat
agar mau bersatu dan bekerja bersama, Kemampuan ini tidak hanya dapat dijalankan
melalui kewenangan menggunakan kekuasaaan fisik yang sah tetapi juga persetujuan dan
dukungan rakyatnya terdapat pemerintah itu. jadi, diperlukan hubungan yang ideal antara
pemerintah dengan rakyatnya sesuai dengan sistem nilai dan politik yang disepakati. Hal
demikian memerlukan integrasi politik. Negara-bangsa baru, seperti halnya indonesia
setelah tahun 1945, membangun integrasi juga menjadi tugas penting.
Integrasi masyarakat yang sepenuhnya memang sesuatu yang tidak mungkin diwujudkan,
karena setiap masyarakat di samping membawa potensi integrasi juga menyimpan
potensi konflik atau pertentangan. Persamaan kepentingan, kebutuhan untuk
bekerjasama, serta konsensus tentang nilai-nilai tertentu dalam masyarakat, merupakan
potensi yang mengintegrasikan. Sebaliknya perbedaan-perbedaan yang ada dalam
masyarakat seperti perbedaan suku, perbedaan agama, perbedaan budaya, dan perbedaan
kepentingan menyimpan potensi konflik, terlebih apabila perbedaan-perbedaan itu tidak
dikelola dan disikapi dengan cara dan sikap yang tepat. Namun apa pun kondisinya,
integrasi masyarakat merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan untuk membangun
kejayaan bangsa dan negara sehingga perlu senantiasa diupayakan. Kegagalan dalam
mewujudkan integrasi masyarakat berarti kegagalan untuk membangun kejayaan
nasional, bahkan dapat mengancam kelangsungan hidup bangsa dan negara yang
bersangkutan.
BAB 3
KESIMPULAN
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keberagaman, oleh karena itu
diperlukan adanya integrasi nasional untuk menjaga kesatuan dan persatuan negara. Integrasi
Nasional dapat diwujudkan apabila warga Indonesia memiliki kesadaran bahwa mereka
adalah bagian dari negara tersebut dan mereka harus menjaga keutuhan NKRI dengan
menghargai perbedaan yang ada sehingga tidak terjadi dissintegrasi yang menyebabkan
perpecahan dalam NKRI.
PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Nisa aulia (pendidikan ekonomi) : jenis integrasi nasional yang ada di indonesia ?
Integrasi yang ada di indonesia sudah mencakup semua jenis integrasi karena
indonesia menggunakan jenis integrasi nasional untuk menyatukan masyarakatnya
dan integrasi ini telah disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang ada
2. Deva firdia (pendidikan luar sekolah) : bagaimana apabila penggabungan budaya malah
dapat menyebabkan disintegrasi ?
Integrasi akulturasi terjadi karena masyarakat sudah terbiasa hidup berdampingan
dengan masyarakat lain yang memiliki perbedaan baik suku,agama, ras, dan bahasa
sehingga mereka mulai menciptakan suatu kebudayaan atau nilai dan norma baru
yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat di lingkungan tersebut. Pembentukan
nilai dan norma baru ini di buat berdasarkan persetujuan bersama sehingga tidak ada
pihak yang merasa dirugikan atau diuntungkan. Apabila terjadi disintegrasi berarti
penggabungan kebudayaan tersebut tidak berjalan dengan lancar dan harus diadakan
perundingan kembali agar dapat tercipta peraturan yang sesuai
3. Wafiq azizah (pls) : cara mencegah masuknya budaya yang negatif ?
Di era globalisasi ini kebudayaan asing dapat dengan mudah kita pelajari dan masuk
kedalam kehidupan kita, baik kebudayaan yg bersifat negatif atau positif. Hal ini
tidak dapat di pungkiri karena kita juga tidak dapat menolak masuknya budaya
asing tersebut. Salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah memberikan proteksi
pada diri kita sendiri, bagaimana cara kita memilih kebudayaan yang sesuai dengan
nilai dan norma yang ada di negara kita dan membuang budaya yang tidak sesuai.
Penanaman nilai dan norma sejak dini juga dapat memproteksi kita dari pengaruh
negatif budaya asing selain itu penanaman nilai agama juga penting untuk
membantu kita membatasi pergaulan yang tidak baik
4. Zakia Lina N : mengapa paham primordialisme dapat terjadi di indonesia dan bagaimana
cara mengatasinya ?
Paham primordialisme telah ada di indonesia sejak jaman sebelum kemerdekaan, hal
ini karena rakyat indonesia pada saat itu terpisah berdasarkan wilayah tempat tinggal
nya dan sulit mengakses wilayah lain. Hal ini menyebabkan adanya paham yang
menganggap bahwa kebudayaannya lebih baik daripada kebudayaan lain dan
menimbulkan pikiran bahwa budaya lain akan membawa pengaruh buruk.
Cara untuk mengatasi paham primordialisme ini adalah dengan adanya sikap
toleransi antar warga negara dan sikap mengahrgai kebudayaan lain sebagai suatu
keberagaman yang dapat menyatukan suatu bangsa dan menjadi ciri khas bangsa
tersebut. Selain itu, sikap primordialisme juga dapat diatasi dengan cara
mengenalkan budaya dari daerah lain pada anak" sekolah agar mereka tahu bahwa
indonesia itu penuh dengan keberagaman dan dapat menumbuhkan rasa toleransi
antar masyarakat
5. Alfina Widi : apa itu konsentris? Contoh konsentris wilayah kerajaan ? Stuktur
konsentris
Konsentris adalah sistem kekuasaan yang berpusat pada penguasa yang pada saat
masa kerajaan dipimpin oleh raja. Pada sistem konsentris dimana raja ditempatkan
pada kekuasaab tertinggi sehingga semua peraturan dan hukum yang berlaku
ditentukan oleh raja dan rakyat harus mentaati peraturan tersebut.
Contoh konsentris adalah pada sistem pajak, raja menentukan besaran jumlah pajak
yang harus dibayarkan oleh rakyatnya dan para perdana menteri yang menyebarkan
peraturan tersebut.
Struktur pemerintahan pada sistem konsentris adalah raja sebagai pimimpin tertinggi
sekaligus sebagai penentu peraturan yang berlaku dan perdana menteri bertugas
untuk menyebarkan peraturan yang telah dibuat oleh raja pada setiap daerah sesuai
pembagian wilayah sistem konsentris
a.
DAFTAR PUSTAKA
Integrasi Nasional: Pengertian, Syarat, Jenis, dan Faktor Integrasi Nasional. (t.thn.).
Diambil kembali dari maxmanroe: https://www.maxmanroe.com