Anda di halaman 1dari 2

REFLEKSI BERBAHASA RESEPTIF

Berbahasa reseptif berupa kegiatan menyimak dan membaca, sedangkan berbahasa produktif berupa
kegiatan menulis dan berbicara. Setelah mempelajari empat modul tentang membaca, menyimak dan
implementasinya dalam kegiatan pembelajaran, banyak ilmu dan pengetahuan yang didapat. Ilmu
tentang jenis menyimak, membaca dan startegi yang tepat untuk pembelajaran. Berikut uraian ringkas
pengetahuan yang didapat dari berbahasa reseptif.

Kegiatan pembelajaran 1 tentang Dasar dan Prinsip Keterampilan Menyimak. Menyimak atau
mendengarkan berbeda dengan arti mendengar. Perbedaannya adalah keintensifannya. Proses
menyimak merupakan kegiatan yang disengaja melibatkan aspek kognitif berupa perhatian, persepsi
dan ingatan dihubungkan dengan pengetahuan sebelumnya. Di samping itu, proses menyimak juga
terdiri atas persepsi, segmentasi dan pemanfaatan. Faktor pendukung kegiatan menyimak adalah
penyimak (faktor internal), pembicara, media, dan lingkungan (faktor eksternal). Prinsip menyimak di
antaranya terpadu dengan keterampilan lain,menerapkan strategi yang memotivasi, menggunakan
bahasa dan konteks yang menarik, menggunakan bentuk respon, dan penilaian otentik. Sementara jenis
menyimak berdasarkan tujuannya yakni diskriminatif, komprehensif, terapeutik, kritis, apresiatif.
Beberapa jenis menyimak tersebut dapat diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan strategi kognitif, metakognitif, dan sosial-afektif.

Kegiatan pembelajaran 2 tentang Prinsip-prinsip Keterampilan Menyimak. Kegiatan ini membahas


lebih banyak implementasi kegiatan menyimak dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia
kurikulum 2013. Strategi yang digunakan adalah metakognitif yakni perpaduan kognitif dan mental.
Keterampilan menyimak dalam pembelajaran dimulai dengan kegiatan perencanaan yakni pemetaan KD
(metode, materi, media, dan evaluasi), dan persiapan perangkat, implementasi berupa tahap
pramenyimak (mengamati dan menanya), menyimak, pascamenyimak (refleksi)

Kegiatan pembelajaran 3 tentang Dasar dan Prinsip Keterampilan Membaca. Membaca merupakan
aktivitas memperoleh pesan dan kegiatan memetik makna. Tujuan membaca menurut Tarigan adalah
untuk mencari dan memperoleh informasi. Elemen yang memengaruhi membaca yakni pembaca
(kapasitas, kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman), teks (cetak dan elektronik, aktivitas (tujuan,
proses, dan konsekuensi). Faktor yang lain adalah kuantitas membaca, kemampuan mata, kebiasan
membaca. Jenis membaca dibagi dari segi bersuara atau tidak dan nyaring dan bersuara,
keintensifannya. Membaca intensif diantaranya membaca survey, sekilas dan dangkal. Selain itu,
membaca intensif juga ada telaah isi (teliti, pemahaman, kritis, dan ide), telaah bahasa. Membaca
ekstensif berupa membaca cepat. Sementara strategi membaca yakni DRTA, K-W-L( kno2-want to know-
learned), 3H (here, hidden, in my head), PQRS (preview, question, read, summaries)

Kegiatan pembelajaran 4 tentang Pembelajaran Keterampilan Membaca di Sekolah. Kegiatan


pembelajaran difokuskan implementasi kegiatan membaca pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Dari
urutan KI dan KD dan penilaian. Kegiatan penilaian bertujuan memantau, mengevaluasi
proses,kemajuan belajar, perbaikan hasil belajar. Proses pembelajaran menggunakan penilaian otentik
yang menilai kesiapan dan proses serta hasil belajar.
Kesulitan dalam mempelajari modul ini adalah tentang metode dan strategi menyimak dan membaca
sekaligus penerapannya. Sementara, manfaatnya dari mempelajari modul ini saya menjadi tahu ternyata
kegiatan menyimak dan membaca memiliki beberapa metode dan strategi pembelajaran dengan
menyesuaikan peserta didik. Di samping itu, dijelaskan detail penerapan dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai