Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ayudya Nilamjati Widyani

NIM : 18406244026
Prodi/kelas : Pendidikan Sejarah/2018 B
Dosen Pengampu : Prof. Saefur Rochmat S.Pd., M.IR., Ph.D.
Dr. Drs. Sardiman AM M.Pd.
Resensi Makalah
“Pemikiran Filsafat Immanuel Kant”
Rangkuman :
Menurut pandangan Immanuel Kant, fenomena sebagai obyek langsung intuisi
indra untuk menerjemahkan indra atau penampilan. Kant juga berpendapat bahwa
terdapat beberapa perbedaan fenomena dan neomena. Kant berusaha metafisika
spekulatif menjadi metafisika nasional, yang mana agar dapat diterima oleh khalayak
ramai. Menurutnya pengetahuan didapat dari unsur apriori dan unsur aposteriori.
Kemudian Kant membagi cara seseorang mendapat ilmu pengetahuan menjadi 3
yaitu: pengenalan taraf indrawi, pengenalan taraf akal budi, dan pengenalan taraf
rasio.
Dengan perbedaan antara rasio murni dan rasio praktis, pada dasarnya
Immanuel Kant ingin mengatakan bahwa yang mampu menembus noumena seperti
obyek keyakinan adalah obyek praktis. Kant mengatakan moralitas adalah hal yang
menyangkut baik dan buruk. Kemudian hal yang baik itu adalah kehendak yang mau
melakukan kewajiban, sedangkan yang buruk adalah kewajiban yang terdiri dari 3
kemungkinan yaitu karena menguntungkan, dorongan dari hati nurani, kepentingan
dirinya. Kriteria moral menurut Kant yaitu Imperatif Kategoris yaitu imperatif
hipoteses praktis,, imperatif hipotesis problematis, imperatif kategoris. Salah sasu
kontribusi Kant dalam pengetahuan moral dan filsafat adalah mencetuskan prinsip
universalitas yang tertuang dalam HAM.
Menurut Kant rasio praktis adalah kesadaran hati nurani, sedangkan postulat
merupakan kebebasan kehendak yang terimplikasi secara langsung dengan kesadaran
moral. Realitas kesadaran moral merupakan seseorang bebas dalam menentukan
keputusan. Selain kebebasan, Kant menambahkan 2 postulat yaitu imortalitas jiwa
dan Tuhan. Kant menyatakan kebaikan tertinggi adalah obyek dan tujuan final rasio
praktis. Letak terpenting postulat adalam kita dihadapkan dengan keputusan moral.
Dengan pembedaan antara rasio murni dengan rasio praktis, maka Kant pada
dasarnya ingin mengatakan bahwa yang mampu menembus pengetahuan noumena –
seperti obyek keyakinan – adalah rasio praktis (practical reason) yang termuat dalam
bukunya The Critique of Practical Reason. Dari penjelasan dalam bukunya tersebut,
Kant termasuk menganut aliran filsafat dualism, karena telah membedakan antara
dunia fenomena dan dunia hakiki (noumena), meskipun Kant meletakkan fenomena
sebagai bagian dari noumena.
Beberapa kontribusi Immanuel Kant bagi pengetahuan moral dan filsafat antara
lain : berhasil membangun filsafat kritisnya dan sekaligus sintesis rasionalisme dan
empirisismenya, mampu menyelesaikan problem moral yang kontradiktif antara
tuntutan individu (motif kewajiban) dan kesadaran sosial (motif kecenderungan),
Kant telah membuat manusia menjadi kreatif, kritis dan dinamis dengan
memposisikan penghargaan yang begitu besar pada rasio manusia dalam menjalankan
aktivitas, Kant setuju apabila tindakan moralitas didasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan seperti kebahagiaan dan kegunaan. Sebaliknya, Kant menolak
moralitas yang tidak berpijak pada ukuran diri pengambil kebijakan, Kant juga
mencetuskan prinsip universalitas yang tertuang dalam HAM.
Kelebihan Makalah :
 Makalah sudah bisa dianggap mencakup inti dari materi yang ingin
disampaikan
 Dari segi materi yang disampaikan sudah cukup baik walaupun masih terdapat
beberapa bahasa yang sulit dipahami
 Makalah sudah berisi kritik terhadap Kant sehingga dapat diambil hikmat dari
pemikirannya tersebut
Kekurangan Makalah :
 Makalah ini menggunakan beberapa bahasa yang sulit dimengerti sehingga
menyulitkan pembaca memahami.

Anda mungkin juga menyukai