Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian dan Jadwal Penelitian


Penelitian akan dilakukan di Belik Pemalang, Laboratorium MIPA Biologi dan
Teknik Kimia (Lab Terpadu) Universitas Diponegoro Semarang.
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
2019 2020
KEGIATAN
5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8
Penyusunan
Bab 1 sd.Bab 3
Bimbingan
Bab 1 sd. Bab 3
Survey Lokasi
di Belik-Pemalang
Ujian Seminar
Proposal
Survey Lokasi
Lanjutan
Proses Fermentasi
dan Distilasi
Bimbingan Hasil
Pengolahan data
dan Laporan

3.2. Jenis Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif yang bertujuan untuk
menganalisis potensi bioetanol yang dihasilkan dari limbah kulit nanas madu yang ada
diseluruh daerah Belik pemalang dan melakukan pembuatan Bioetanol dengan
melakukan proses fermentasi dan distilasi.
3.3. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini variabel yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
A. Variabel Tetap:
- Jenis limbah : limbah kulit nanas madu (Ananas comosus L)
- Massa limbah : 250 gr (kulit kering) , 1 kg (kulit basah)
- Volume air : 2 liter
- Konsentrasi nutrien : 4 gr yeast, 15 gr urea, dan 45 gr NPK

28
B. Variabel bebas
- Jenis kulit limbah : kulit basah (A) ; dan kulit kering (B)
- Waktu fermentasi : 1 hari, 2 hari, 3 hari, 4 hari, 5 hari, 6 hari, 7 hari,
8 hari, 9 hari, 10 hari, 11 hari, 12 hari.
C. Variabel Respon
- Volume bioetanol yang dihasilkan
- Kadar gula fermentasi
- Kadar alkohol hasil distilasi (bioetanol)
- Kadar selullosa limbah kulit nanas madu
3.4. Daiagram dan Alur Penelitian

Gambar 3.1. Flowsheet Penelitian

29
3.5. Instrumentasi Penelitian
3.6.1. Alat dan Bahan Penelitian
a. Alat :

Gambar 3.2. Fermentor


1. Valve
2. Selang
3. Tabung

Gambar 3.3. Distilasi

30
1. Pemanas 9.Vacuum/gas inlet
2. Labu distilasi 10. Still receiver
3. Still head 11. Pengontrol panas
4. Termometer 12. Pengaduk
5. Kondensor 13. Heat plate
6. Air dingin masuk 14. Heating bath
7. Air dingin keluar 15. Cairan fermentasi
8. Labu distilat 16. Cooling Bath
Alat lain seperti: pH meter, Timbangan, Pipet volume, Saringan, Glassware,
Blender
b. Bahan
1. Limbah kulit nanas madu 2. Benzene
3. Air 4. NPK
5. Yeast/ ragi 6. Urea
7. Alkohol
3.6. Prosedur Penelitian
A. Pembuatan Sampel Kulit Limbah
- Mengumpulkan limbah kulit nanas madu di daerah Belik-Pemalang.
- Membuat limbah kulit basah (A)
- Membuat limbah kulit kering (B)
B. Analisa Kadar Selulosa Limbah Kulit Nanas Madu (Cheson-Data Metode)
- Satu g sampel kering (berat a) ditambahkan 150 mL H2O atau alkohol-
benzene dan direfluk pada suhu 100 oC dengan water bath selama 1 jam.
- Hasilnya disaring, residu dicuci dengan air panas 300 mL.
- Residu kemudian dikeringkan dengan oven sampai beratnya konstan dan
kemudian ditimbang (berat b).
- Residu ditambah 150 mL H2SO4 1 N, kemudian direfluk dengan water bath
selama 1 jam pada suhu 100 oC.
- Hasilnya disaring dan dicudi sampai netral (300 mL) dan residunya
dikeringkan hingga beratnya konstan. Berat ditimbang (berat c).
- Residu kering ditambahkan 100 mL H2SO4 72% dan direndam pada suhu
kamar selama 4 jam.
- Ditambahkan 150 mL H2SO4 1 N dan direfluk pada suhu 100 oC dengan water
bath selama 1 jam pada pendingin balik.
- Residu disaring dan dicuci dengan H2O sampai netral (400 mL).

31
- Residu kemudian dipanaskan dengan oven dengan suhu 105 oC sampai
beratnya konstant dan ditimbang (berat d).
- Selanjutnya residu diabukan dan ditimbang (berat e)
- Kadar selulosa dapat dihitung dengan rumus, dibawah ini:
C. Analisa Kadar Gula Limbah Kulit Nanas Madu
- Melakukan kalibrasi alat Refractometer dengan menggunakan Aquadest
- Menyiapkan sampel kulit limbah nanas madu
- Meneteskan sampel pada prisma Refractometer
- Menunggu hasil pembacaan dan amati nilai kadar gula (Brix), terbaca angka 30
D. Prosedur Percobaan (Hidrolisis, Fermentasi, dan Distilasi)
1. Hidrolisis
- Menyiapkan limbah kulit nanas madu
- Mengkondisikan pH air 4-4,5 sebanyak 2000 mL
- Menambahkan air kedalam sampel A dan sampel B dan dihomogenkan
- Setelah proses hidrolisis, larutan didiamkan sampai kondisi stabil suhu
ruangan (disimpan dalam fermentor)
2. Fermentasi
- Membuat larutan starter
- Memasukkan larutan starter kedalam tangki fermentor
- Menutup rapat-rapat fermentor, karena reaksi bersifat anaerob
- Melakukan proses fermentasi selama 12 hari, dan diamati setiap harinya,
diukur kadar gula dan dijaga pH 4-4,5
3. Distilasi
- Merangkai alat distilasi
- Memasukkan 500 mL masing-masing sampel hasil fermentasi (A) dan (B)
ke dalam labu distilasi
- Melakukan proses distilasi, sampai keluar distilat
- Mengukur volume distilat pada setiap sampel
- Melanjutkan proses distilasi II pada sampel dengan hasil kadar bioetanol
yang tertinggi dengan menggunakan Refractometer.
3.7. Metode Analisis Data

32
Data hasil pengujian bioetnaol dari limbah kulit nanas madu dianalisis secara
deskriptif dan kuantitatif dengan cara sebagai berikut:
a. Membandingkan hasil kadar distilat pada sampel basah dan sampel kering yang
dipengaruhi oleh variabel waktu fermentasi
b. Hasil cairan bioetnanol di uji menggunakan alat GC-MS
c. Melakukan uji statistika penelitian, apakah terdapat perbedaan/pengaruh hasil
bioetanol pada sampel basah dan sampel kering.

33

Anda mungkin juga menyukai