Perdagangan internasional
XI MIA 1
Disusun oleh :
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Karangan
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tentang
PERDAGANGAN INTERNASIONAL ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di
dalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Bapak Drs. Sujiono selaku guru mata
pelajaran ekonomi yang telah memberikan tugas ini kepada kelompok kami.
Kami berharap, semoga makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran,
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa mendatang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah tersusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini
di waktu yang akan datang.
Penyusun
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………..2
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….3
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….4
PETA KONSEP…………………………………………………………………………5
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang………………………………………………………………………5
B. Rumusan masalah………………………………………………………………….....
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Perdagangan Internasional
1. Pengertian perdagangan internasional……………………………
2. Manfaat perdagangan internasional…………………………………
3. Faktor pendorong dan penghambat perdagangan internasional………
4. Teori perdagangan internasional……………………………………
5. Kebijakan perdagangan internasional………………………………
6. Tujuan kebijakan perdagangan internasional…………………….
7. Alat pembayaran internasional
8. Neraca pembayaran internasional………….
B. Devisa
1. Pengertian devisa…………………
2. Kegunaan devisa……………………….
3. Mekanisme devisa………………….
4. Hubungan kurs devisa dengan neraca pembayaran………..
A. Kesimpulan.………………………………………………………………………
B. Daftar pustaka ……………..
Neraca perdagangan
Pengertian devisa
Sumber devisa
Kegunaan devisa
devisa
Mekanisme devisa
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang menonjol
adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga wacana lain mengenai
pengangguran, inflasi atau kenaikan harga barang-barang secara bersamaan, kemiskinan,
pemerataan pendapatan dan lain sebagainya. Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam
konteks perekonomian suatu negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari
pertumbuhan atau pencapaian perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak bisa dinafikan
ukuran-ukuran yang lain. Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi
pertumbuhan adalah perdagangan internasional. Jika aktifitas perdagangan internasional
adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat
menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Perdagangan internasional
1. Pengertian perdagangan internasional
Perdagangan internasional antara negara-negara yang berbeda bukanlah
kegiatan yang baru. Sejarah telah menunjukkan bahwa sejak zaman dahulu, telah ada
perdagangan internasional, misalnya sutra, teh, rempah-rempah, dan lain sebagainya.
Meskipun telah berlangsung selama bertahun-tahun lalu, namun manfaat terhadap
bidang ekonomi, politik, dan sosial bisa dirasakan hingga kini. Perdagangan
internasional sekarang ini telah tumbuh dan menyebar dengan pesat. Hal ini tak lepas
dari perkembangan teknologi modern yang menunjang teknik produksi modern,
sistem transportasi, perusahaan-perusahaan transnasional, dan industrialisasi yang
pesat. Namun apa sebenarnya perdagangan internasional itu?
Manfaat yang diperoleh dari adanya perdagangan internasional bisa dilihat dari
berbagai aspek kehidupan seperti :
a. Pemasukan devisa negara
Banyak negara yang lebih mengandalkan sumber devisa yang berasal dari
manfaat pajak maupun perdagangan internasional. Jika kita mengekspor suatu
komoditas,kita mendapat mata uang asing seperti dollar,yen atau jenis mata uang
lainnya.mata uang asing ini disebut devisa. Devisa dapat digunakan untuk misalnya
mengimpor barang modal dan konsumsi.
b. menstabilkan harga-harga
jika harga suatu jenis barang dalam negeri mahal atau jumlahnya kurang dan
tidak memenuhi permintaan pasar,barang tersebut harus diimpor. Dengan adanya
impor, harga barang jenis tersebut akan stabil dan permintaan pun dapat terpenuhi.
b. Perbedaan Teknologi
d. Perbedaan Selera
Setiap negara dalam memproduksi barang-barang, kemungkinan mempunyai
kesamaan. Meskipun demikian setiap negara mempunyai selera yang berbeda-beda. Hal
inilah yang mendorong kegiatan perdagangan antarnegara. Misalnya Jepang dan Korea
Selatan samasama menghasilkan barang-barang elektronik dan ikan tuna dalam jumlah
yang hampir sama, tetapi orang Jepang lebih suka ikan tuna dan orang Korea Selatan
lebih suka produk elektronik. Pada kondisi tersebut, negara Jepang lebih baik
mengekspor barang-barang elektronik, sedangkan Korea Selatan lebih baik untuk
mengekspor ikan tuna. Dengan demikian, kepuasan dari setiap negara dapat terpenuhi.
Jika suatu Negara tidak aman,para pedagangnya beralih ke Negara lain yang
lebih aman.faktor keamanan mempengaruhi para pedagang untuk melakukan
perdagangan internasional.
Kurs mata uang asing yang tidak stabil membuat para eksportir maupun
importir menentukan kesulitan untuk menentukan harga valuta asing. Kesulitan
tersebut berdampak pula terhadap harga penawaran maupun permintaan dalam
perdagangan.
Pada umumnya mata uang setiap negara berbeda-beda. Perbedaan inilah yang
dapat menghambat perdagangan antarnegara. Negara yang melakukan kegiatan
ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan
menggunakan mata uang negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan
dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila
nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara
pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan
demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya
perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.
2. Agus mahfudz, Leni Permana &Sri Nur Mulyani. Ekonomi SMA/MA Jakarta:penerbit
Cakra Media halamn 122
TABEL A. Keunggulan mutlak Indonesia atas Jepang dalam produksi kursi rotan
(sebelum spesialisasi)
Keuntungan didapat jika australia memilih produksi yang paling unggul, yaitu
wol. Mengapa memilih wol ? karena keunggulan produksinya adalah 3, yaitu 15:5.
Jika memilih kain katun, keunggulan produksinya adalah 1,2, yaitu 12:10. Sebaliknya
Indonesia memilih produksi barang yang kekuranganya paling kecil, yaitu katun. Hal
3. Teori H–O
Teori Heckscher dan Ohlin (H-O) mempunyai dua kondisi penting
sebagai dasar dari munculnya perdagangan internasional, yaitu ketersediaan
faktor produksi dan intensitas dalam pemakaian faktor produksi atau proporsi
faktor produksi. Oleh karena itu, teori H-O sering juga disebut teori proporsi
atau ketersediaan faktor produksi. Produk yang berbeda membutuhkan
jumlah atau proporsi yang berbeda dari faktor-faktor produksi. Perbedaan
tersebut disebabkan oleh teknologi yang menentukan cara mengombinasikan
faktor-faktor produksi yang berbeda untuk membuat suatu produk.
b. Subsidi
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk membantu menutupi sebagian biaya
produksi per unit barang produksi dalam negeri. Sehingga produsen dalam negeri
dapat menjual barangnya lebih murah dan bisa bersaing dengan barang impor.
c. Tarif dan Bea Masuk
Tarif adalah suatu pembebanan atas barang-barang yang melintasi daerah pabean
(costum area). Sementara itu, barangbarang yang masuk ke wilayah negara dikenakan
bea masuk. Dengan pengenaan bea masuk yang besar atas barangbarang dari luar
negeri, mempunyai maksud memproteksi industri dalam negeri sehingga diperoleh
pendapatan negara. Bentuk umum kebijakan tarif adalah penetapan pajak impor
dengan persentase tertentu dari harga barang yang diimpor.
Macam-macam penentuan tarif atau bea masuk, yaitu:
bea ekspor (export duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap
barang yang diangkut menuju negara lain (di luar costum area);
bea transito (transit duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap
barang-barang yang melalui batas wilayah suatu negara dengan tujuan akhir
barang tersebut negara lain;
d. Pelarangan Impor
pelarangan impor adalah kebijakan pemerintah untuk melarang masuknya
barang-barang dari luar negeri, dengan tujuan untuk melindungi produksi dalam
negeri dan meningkatkan produksi dalam negeri. Larangan impor bias jadi dilakukan
untuk membalas tindakan Negara lain yang telah terlebih dahulu melarang impor
barang dari suatu Negara.
d. Larangan ekspor
larangan ekspor merupakan kebijakan suatu Negara untuk melarang ekspor
barang-barang tertentu ke luar negeri.penyebabnya adalah alas an
ekonomi,politik,social,budaya. Misalnya pelarangan ekspor kayu gelondongan ke luar
negeri merupakan larangan ekspor karena alas an ekonomi. Ini terkait dengan
pendapatan nasional. Mengekspor kayu gelondongan berarti mengurangi pendapatan
nasional dari produk olahan yang tentu bernilai tambah bagi Negara.
Dewi Kusumawardani 2009. Ekonomi SMAXI Jakarta; penerbit CV :Teguh Karya halaman
68
3. Open account
Cara pembayaran dengan open account merupakan kebalikan dari cash
payment. Pembayaran dengan cara open account,barang telah dikirim penjual atas
nama pembeli.pembayaran dengan cara open account sangat menguntungkan pembeli
sebab barang diterima sebelum pembayaran dilakukan.
5. Collection
6. Konsinyasi
Cara konsinyasi sebenarnya adalah bentuk lain dari open account. Hanya open
account dan konsinyais berbeda dalam hal pelaksanaannya. Pada open account eksportir telah
mengirim barang kepada importir sebelum terjadi pembayaran,sebaliknya pada konsinyasi
eksportir telah mengirim barang sebelum pembayaran dan pembayaran diterima setelah barang
laku dijual oleh importir.
Neraca pembayaran bukanlah neraca dalam arti pembukuan biasa. Neraca dalam
pembukuan adalah suatu daftar semua harta, utang, dan modal suatu usaha pada saat
(tanggal) tertentu. Sementara neraca pembayaran internasional merupakan ikhtisar
transaksi-transaksi ekonomi dengan luar negeri selama suatu periode tertentu. Neraca
pembayaran tidaklah menunjukkan besarnya atau
keadaan modal suatu negara, melainksan perubahan-perubahan posisinya. Pada dasarnya
neraca pembayaran mempunyai dua komponen, yaitu neraca transaksi berjalan dan arus
modal.
1. Transaksi Berjalan
Transaksi berjalan memberikan gambaran tentang nilai transaksi yang
yang ditunjukkan menggambarkan nilai barang (seperti karet, minyak, hasil
diakibatkan oleh kegiatan perdagangan barang dan jasa. Dengan demikian data
industri manufaktur) dan jasa (seperti pelancongan, keuntungan dari investasi
di luar negeri dan biaya pengangkutan) yang diperdagangkan. Dengan demikian
dalam transaksi berjalan dicatat transaksi-transaksi berikut ini.
2. Arus Modal
Transaksi modal menggambarkan aliran keluar masuk modal di antara
Indonesia dengan negara-negara lain. Dalam arus modal, dicatat dua
golongan transaksi, yaitu:
2. Agus mahfudz, Leni Permana &Sri Nur Mulyani. Ekonomi SMA/MA Jakarta:penerbit
Cakra Media halaman 116-120
I. Devisa
1. Pengertian devisa
Secara umum, pengertian devisa ialah sejumlah valuta asing yang
berguna untuk membiayai transaksi perdagangan antarnegara atau
internasional. Dalam perdagangan internasional terjadi kegiatan ekspor dan
impor barang ataupun jasa. Apabila impor barang dari luar negeri, maka harus
membayar negara asal barang impor tersebut. Mata uang rupiah (Rp) tidak dapat
digunanakan sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional. Maka
kita harus menggunakan devisa untuk digunakan sebagai alat pembayaran dalam
perdagangan internasional.
2. Sumber Devisa
a. Pinjaman / Hutang Luar Negeri
Pinjaman luar negeri yang berupa uang, secara langsung dapat
menambah devisa. Pinjaman ini dapat digunakan untuk membayar semua
pembiayaan ke luar negeri. Meskipun ada kewajiban untuk
mengembalikan, akan tetapi uang yang diperoleh dari luar negeri tetap
akan menambah devisa negara.
3. Kegunaan Devisa
a. Membeli barang atau jasa dari luar negeri (impor)
2. Agus mahfudz, Leni Permana &Sri Nur Mulyani. Ekonomi SMA/MA Jakarta:penerbit
Cakra Media halaman 115
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perdagangan internasional adalah kegiatan pertukaran jasa, barang, maupun modal
yang dilakukan oleh penduduk berbagai Negara atas kesepakatan bersama. Perdagangan
internasional memiliki berbagai manfaat seperti memperoleh devisa,memperluas
kesempatan kerja,dan menstabilkan harga-harga. Dalam pelaksanaannya, perdagangan
internasional memiliki faktor pendorong dan penghambat perdagangan internasional.
Factor pendorong perdagangan internasional diantaranya Perbedaan sumber daya alam
yang dimiiliki, Teknologi, Penghematan biaya produksi, danPerbedaan selera, sedangkan
factor Hambatan perdagangan internasional diantaranya Perbedaan mata uang antar
Negara, Kualitas sumber daya yang rendah, Pembayaran antar Negara sulit dan resikonya
besar,Adanya kebijaksanaan impor dari suatu Negara ,Terjadinya perang, dan Adanya
organisasi organisasi ekonomi regional
Ada 3 teori perdagangan internasional, yaitu teori keunggulan mutlak, teori
keunggulan komparatif dan teori heckscker dan ohlin atau teori H-O. Disamping teori,
juga terdapat kebijakan perdagangan internasional yang terdiri dari kebijakan impor dan
kebijakan ekspor. Kebijakan tersebut memiliki Tujuan sebagai berikut ,Melindungi
nindustri dalam sector-sektor lain dan di dalam negeri, mengurangi deficit saldo neraca
perdagangan, Meningkatkan kesempatan kerja, Mencegah politik dumping
Neraca pembayaran mempunyai dua komponen, yaitu neraca transaksi berjalan dan
arus modal.devisa juga memiliki kaitan penting dengan perdagangan internasional. devisa
ialah sejumlah valuta asing yang berguna untuk membiayai transaksi perdagangan
antarnegara atau internasional.
2. Agus mahfudz, Leni Permana &Sri Nur Mulyani. Ekonomi SMA/MA Jakarta:penerbit
Cakra Media