Anda di halaman 1dari 30

Makalah Ekonomi

Perdagangan internasional

XI MIA 1
Disusun oleh :

 Erfina Amirul K (13)


 Faishal Naufaldi (15)
 Muhammad Mufid Nabil Asyrof (25)
 Rimazahrani K (30)

[Type text] Page 1


LEMBAR PENGESAHAN
Lembar pengesahan ini menyatakan bahwa MAKALAH
PERDAGANGAN INTERNASIONAL telah disetujui.
Trenggalek, 31-08-2017
Ketua Kelas Sekretaris Kelas

Ramadhani Tri Handaka Alfiani Dyah P

Penanggung Jawab Makalah Wali Kelas IX A

Bapak Drs. Sujiono Bapak Iba Pantyastowo

Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Karangan

Ibu Drs. Reny Yulis Wiyanti, M.Pd

[Type text] Page 2


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tentang
PERDAGANGAN INTERNASIONAL ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di
dalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Bapak Drs. Sujiono selaku guru mata
pelajaran ekonomi yang telah memberikan tugas ini kepada kelompok kami.

Kami berharap, semoga makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran,
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa mendatang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah tersusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini
di waktu yang akan datang.

Trenggalek, 31 Agustus 2017

Penyusun

[Type text] Page 3


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………..2

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….3

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….4

PETA KONSEP…………………………………………………………………………5

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang………………………………………………………………………5
B. Rumusan masalah………………………………………………………………….....

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Perdagangan Internasional
1. Pengertian perdagangan internasional……………………………
2. Manfaat perdagangan internasional…………………………………
3. Faktor pendorong dan penghambat perdagangan internasional………
4. Teori perdagangan internasional……………………………………
5. Kebijakan perdagangan internasional………………………………
6. Tujuan kebijakan perdagangan internasional…………………….
7. Alat pembayaran internasional
8. Neraca pembayaran internasional………….

B. Devisa
1. Pengertian devisa…………………
2. Kegunaan devisa……………………….
3. Mekanisme devisa………………….
4. Hubungan kurs devisa dengan neraca pembayaran………..

[Type text] Page 4


BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan.………………………………………………………………………
B. Daftar pustaka ……………..

[Type text] Page 5


KD3.1.KONSEP dan KEBIJAKAN
PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Pengertian Perdagangan Internasional

Mendeskripsikan manfaat perdagangan internasional

Factor pendorong dan penghambat perdagangan internasional

Teori perdagangan internasional


Perdagangan internasional

Kebijakan perdagangan internasional

Tujuan kebijakan perdagangan internasional

Alat pembayaran internasional

Neraca perdagangan

Pengertian devisa

Sumber devisa

Kegunaan devisa
devisa

Mekanisme devisa

Hubungan kurs devisa dengan neraca perdagangan

[Type text] Page 6


BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang menonjol
adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga wacana lain mengenai
pengangguran, inflasi atau kenaikan harga barang-barang secara bersamaan, kemiskinan,
pemerataan pendapatan dan lain sebagainya. Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam
konteks perekonomian suatu negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari
pertumbuhan atau pencapaian perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak bisa dinafikan
ukuran-ukuran yang lain. Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi
pertumbuhan adalah perdagangan internasional. Jika aktifitas perdagangan internasional
adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat
menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan.

Ketika perdagangan internasional menjadi pokok bahasan, tentunya perpindahan


modal antar negara menjadi bagian yang penting juga untuk dipelajari. Sejalan dengan teori
yang dikemukakan oleh Vernon, perpindahan modal khususnya untuk investasi langsung,
diawali dengan adanya perdagangan internasional. Ketika terjadi perdagangan internasional
yang berupa ekspor dan impor, akan memunculkan kemungkinan untuk memindahkan tempat
produksi. Peningkatan ukuran pasar yang semakin besar yang ditandai dengan peningkatan
impor suatu jenis barang pada suatu negara, akan memunculkan kemungkinan untuk
memproduksi barang tersebut di negara importir. Kemungkinan itu didasarkan dengan
melihat perbandingan antara biaya produksi di negara eksportir ditambah dengan biaya
transportasi dengan biaya yang muncul jika barang tersebut diproduksi di negara importir.
Jika biaya produksi di negara eksportir ditambah biaya transportasi lebih besar dari biaya
produksi di negara importir, maka investor akan memindahkan lokasi produksinya di negara
importir.

[Type text] Page 7


B. Rumusan masalah

4. 3.8 Perdagangan • Membaca berbagai


Internasional sumber belajar yang
Menganalisis
 Pengertian relevan tentang konsep
konsep dan
perdagangan dan kebijakan
kebijakan
internasional perdagangan
perdagangan
 Manfaat internasional
internasional
perdagangan • Mengajukan pertanyaan

1. 4.8 internasional dan berdiskusi tentang

Menyajikan  Faktor pendorong konsep dan kebijakan

hasil analisis dan penghambat perdagangan

dampak perdagangan internasional

kebijakan internasional • Menganalisis data dan

perdagangan  Teori perdagangan informasi yang

internasional internasional diperoleh serta

 Kebijakan membuat kesimpulan

perdagangan tentang dampak

internasional kebijakan perdagangan

 Tujuan kebijakan internasional

perdagangan • hasil analisis tentang

internasional dampak kebijakan

 Alat pembayaran perdagangan

internasional internasional secara


lisan dan tulisan
 Neraca pembayaran
internasional
Devisa
 Pengertian devisa
 Kegunaan devisa
 Mekanisme devisa
 Hubungan kurs

[Type text] Page 8


devisa dengan
neraca perdagangan

BAB 2
PEMBAHASAN

A. Perdagangan internasional
1. Pengertian perdagangan internasional
Perdagangan internasional antara negara-negara yang berbeda bukanlah
kegiatan yang baru. Sejarah telah menunjukkan bahwa sejak zaman dahulu, telah ada
perdagangan internasional, misalnya sutra, teh, rempah-rempah, dan lain sebagainya.
Meskipun telah berlangsung selama bertahun-tahun lalu, namun manfaat terhadap
bidang ekonomi, politik, dan sosial bisa dirasakan hingga kini. Perdagangan
internasional sekarang ini telah tumbuh dan menyebar dengan pesat. Hal ini tak lepas
dari perkembangan teknologi modern yang menunjang teknik produksi modern,
sistem transportasi, perusahaan-perusahaan transnasional, dan industrialisasi yang
pesat. Namun apa sebenarnya perdagangan internasional itu?

Perdagangan internasional merupakan proses tukar menukar atau jual


beli jasa, barang, maupun modal yang dilakukan oleh penduduk berbagai
negara atas kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa
antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu
negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Meskipun
perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun dampaknya terhadap
kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan.

Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan


transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional. Kegiatan ini dapat
menjadi salah satu sumber pendapatan penting bagi negara-negara yang sedang
berkembang. Perdagangan internasional telah berkembang selama bertahun-tahun
karena banyak manfaat yang telah ditawarkan ke berbagai negara di seluruh dunia.

[Type text] Page 9


1. Alam&Rudianto 2016. Ekonomi SMA XI Jakarta : Penerbit Erlangga halaman 190

2. Manfaat perdagangan internasional

Manfaat yang diperoleh dari adanya perdagangan internasional bisa dilihat dari
berbagai aspek kehidupan seperti :
a. Pemasukan devisa negara

Banyak negara yang lebih mengandalkan sumber devisa yang berasal dari
manfaat pajak maupun perdagangan internasional. Jika kita mengekspor suatu
komoditas,kita mendapat mata uang asing seperti dollar,yen atau jenis mata uang
lainnya.mata uang asing ini disebut devisa. Devisa dapat digunakan untuk misalnya
mengimpor barang modal dan konsumsi.

b. menstabilkan harga-harga

jika harga suatu jenis barang dalam negeri mahal atau jumlahnya kurang dan
tidak memenuhi permintaan pasar,barang tersebut harus diimpor. Dengan adanya
impor, harga barang jenis tersebut akan stabil dan permintaan pun dapat terpenuhi.

c. meningkatkan kualitas konsumsi

melalui perdagangan internasional,penduduk dapat membeli barang-barang


yang belum dapat dihasilkan di luar negeri atau mutunya belum sebaik produk luar
negeri. Perdagangan internasional dapat memacu industry dalam negeri untuk
meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan agar dapat bersaing di pasar
internasional.

d. Memperluas kesempatan kerja

Manfaat perdagangan internasional dalam sebuah negara, dapat menambah


jumlah produksi suatu barang yang nantinya dapat diekspor ke negara lain. Kenaikan
produksi dapat berakibat pada bertambahnya kebutuhan tenaga kerja, sehingga akan
memperluas kesempatan kerja.

[Type text] Page 10


e. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi

Perdagangan internasional dapat berdampak pada minat produsen untuk


meningkatkan mutu produknya. Persaingan dalam perdagangan internasional dapat
mendorong negara-negara pengekspor agar nilai produknya memiliki keunggulan dari
negara lainnya yaitu dengan manfaat IT yang digunakan. Alih teknologi
memungkinkan suatu Negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih modern.

Ada pula beberapa manfaat lainnya, yaitu :


a. Memperoleh keuntungan

Walaupun terkadang beberapa negara dapat memproduksi jenis barang yang


sama, akan tetapi ada kalanya lebih baik jika negara tersebut mengimpor dari luar
negeri. Seperti pada manfaat PBB untuk menjalin kerjasama, termasuk dibidang
ekonomi yang menguntungkan.

b. Memperluas pasar perdagangan

Ada kalanya para pengusaha akan merasa khawatir untuk memproduksi


barang-barang dalam jumlah besar dengan kondisi pasar yang tidak memadai. Hal
tersebut bisa mengakibatkan penurunan harga barang dan dapat menimbulkan
kerugian. Manfaat perdagangan internasional, pengusaha tidak perlu khawatir untuk
memproduksi barang secara maksimal, karena mereka dapat menjual produk mereka
keluar negeri.

c. Transfer teknologi modern

Manfaat perdagangan internasional juga dapat memungkinkan suatu negara


untuk dapat belajar teknik dan manajemen produksi barang yang lebih efisien dan
modern dari negara-negara lainnya. Termasuk manfaat internet yang membuka jalan
untuk online shop.

d. Memenuhi Kebutuhan dalam Negeri

Sebuah negara diibaratkan seperti seorang manusia, dimana ia membutuhkan orang


lain untuk kelangsungan hidupnya. Dengan adanya suatu kerjasama dengan yang lain,

[Type text] Page 11


maka hal tersebut akan dapat memenuhi kekurangan dalam dirinya. Seperti manfaat
organisasi yang diajarkan dari sekolah, untuk menciptakan kerjasama tim.

1. Alam&Rudianto 2016. Ekonomi SMA XI Jakarta : Penerbit Erlangga halaman 191-192

2. Sukardi2009.Ekonomi SMA/MA XI:BSE halaman 59-61

3. Faktor pendorong dan penghambat perdagangan internasional

1. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Ada beberapa faktor yang mendorong semua negara di dunia melakukan


perdagangan luar negeri.
Faktor-faktor pendorong tersebut terdiri atas hal-hal berikut ini.
a. Perbedaan Sumber Daya Alam yang Dimiliki
Barang kebutuhan yang dapat dihasilkan oleh suatu negara tergantung pada
sumber daya alam yang dimiliki. Perbedaan sumber daya ini juga tergantung pada
kondisi wilayah di negara tersebut. Misalnya di Indonesia wilayah daratannya luas
dan subur, sehingga sangat cocok untuk pertanian, yang sebagian besar hasil
produksinya berupa kelapa sawit, karet, kopi, dan sebagainya. Sedangkan negara
Singapura wilayah daratannya relatif sempit, sehingga kegiatan pertanian atau
perkebunan cukup sedikit. Singapura dikenal sebagai negara industri yang
menghasilkan beraneka ragam barang, salah satunya adalah alat-alat elektronik.
Kebutuhan hasil-hasil pertanian dipenuh dengan cara mengimpor dari negara lain.

b. Perbedaan Teknologi

Setiap negara memiliki teknologi yang berbeda, sehingga barang yang


dihasilkannya juga berbeda. Perbedaan-perbedaan inilah yang mendorong kegiatan
pertukaran barang antarnegara. Perbedaan teknologi tersebut memungkinkan suatu
negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih modern dan mengimpor mesin-
mesin atau alat-alat yang lebih modern untuk mewujudkan teknik dan cara produksi
yang lebih baik.

c . Penghematan Biaya Produksi

Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara memproduksi barang


dalam jumlah besar sehingga biaya produksi menjadi rendah. Misalnya Indonesia

[Type text] Page 12


banyak menghasilkan barangbarang seperti padi, minyak kelapa sawit, kayu lapis,
dan sebagainya. Namun, yang paling menguntungkan Indonesia bila memproduksi
tekstil dan kayu lapis untuk diekspor ke berbagai negara, karena dapat menghemat
biaya produksi.

d. Perbedaan Selera
Setiap negara dalam memproduksi barang-barang, kemungkinan mempunyai
kesamaan. Meskipun demikian setiap negara mempunyai selera yang berbeda-beda. Hal
inilah yang mendorong kegiatan perdagangan antarnegara. Misalnya Jepang dan Korea
Selatan samasama menghasilkan barang-barang elektronik dan ikan tuna dalam jumlah
yang hampir sama, tetapi orang Jepang lebih suka ikan tuna dan orang Korea Selatan
lebih suka produk elektronik. Pada kondisi tersebut, negara Jepang lebih baik
mengekspor barang-barang elektronik, sedangkan Korea Selatan lebih baik untuk
mengekspor ikan tuna. Dengan demikian, kepuasan dari setiap negara dapat terpenuhi.

e. Adanya prbedaan kebudayaan dan gaya hidup


Perbedaan kebudayaan dan gaya hidup di masing-masing negara
juga dapat mendorong terjadinya perdagangan antarnegara, misalnya barang-barang seni
atau kerajinan yang dihasilkan oleh suatu Negara sangat diwarnai oleh kebudayaan dan
gaya hidup masyarakat di Negara yang bersangkutan.

2. Hambatan Perdagangan Internasional

Setiap negara selalu menginginkan perdagangan yang dilakukan antarnegara dapat


berjalan dengan lancar. Namun, terkadang kegiatan perdagangan antarnegara juga
mengalami beberapa hambatan. Hambatan-hambatan inilah yang dapat merugikan negara-
negara yang melakukan perdagangan internasional. Berikut ini beberapa hambatan yang
sering muncul dalam perdagangan internasional.

a. Adanya Kebijaksanaan ekonomi dari Suatu Negara

Setiap negara tentunya akan selalu melindungi barang-barang hasil produksinya


sendiri. Mereka tidak ingin barang-barang produksinya tersaingi oleh barang-barang
dari luar negeri. Oleh karenaitu , setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk
melindungi barang-barang dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif
impor. Apabila tarif impor tinggi maka barang impor tersebut akan menjadi lebih
mahal daripada barang-barang dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat

[Type text] Page 13


menjadi kurang tertarik untuk membeli barang impor. Hal itu akan menjadi
penghambat bagi negara lain untuk melakukan perdagangan.

b. Tidak amannya suatu Negara

Jika suatu Negara tidak aman,para pedagangnya beralih ke Negara lain yang
lebih aman.faktor keamanan mempengaruhi para pedagang untuk melakukan
perdagangan internasional.

c. Tidak stabilnya kurs mata uang asing

Kurs mata uang asing yang tidak stabil membuat para eksportir maupun
importir menentukan kesulitan untuk menentukan harga valuta asing. Kesulitan
tersebut berdampak pula terhadap harga penawaran maupun permintaan dalam
perdagangan.

d. Perbedaan Mata Uang Antarnegara

Pada umumnya mata uang setiap negara berbeda-beda. Perbedaan inilah yang
dapat menghambat perdagangan antarnegara. Negara yang melakukan kegiatan
ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan
menggunakan mata uang negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan
dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila
nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara
pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan
demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya
perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.

e. Kualitas Sumber Daya yang Rendah

[Type text] Page 14


Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional.
Mengapa Karena jika sumber daya manusia rendah, maka kualitas dari hasil produksi
akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit
bersaing dengan barangbarang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya
lebih baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat bagi negara yang bersangkutan
untuk melakukan perdagangan internasional.

f. Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar

Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan


mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila membayarnya dilakukan secara
langsung akan mengalami kesulitan. Selain itu, juga mempunyai risiko yang besar.
Oleh karena itu negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran dengan tunai,
akan tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau menggunakan
L/C.

g. Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional

Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat organisasiorganisasi ekonomi.


Tujuan organisasi-organisasi tersebut untuk memajukan perekonomian negara-negara
anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang dikeluarkannya pun hanya untuk
kepentingan negara-negara anggota. Sebuah organisasi ekonomi regional akan
mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang khusus untuk negara anggotanya.
Akibatnya apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan
perdagangan dengan negara anggota akan mengalami kesulitan.

[Type text] Page 15


1. Alam&Rudianto 2016. Ekonomi SMA XI Jakarta : Penerbit Erlangga halaman 192-194

2. Agus mahfudz, Leni Permana &Sri Nur Mulyani. Ekonomi SMA/MA Jakarta:penerbit
Cakra Media halamn 122

D. Teori perdagangan internasional


1. Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage Theory) dari Adam Smith
Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith yang sering disebut teori murni
perdagangan. Dasar pemikiran teori ini adalah bahwa suatu negara akan
melakukan spesialisasi terhadap produksi mereka pada barang-barang yang
secara mutlak mempunyai keunggulan atau produktivitasnya lebih tinggi
dibandingkan negara lain. Kemudian mengekspor barang tersebut (yang merupakan
kelebihan atau surplus untuk kebutuhan maupun konsumsi dalam negerinya) kepada
mitra dagangnya. Jadi, teori ini menekankan bahwa efisiensi dalam penggunaan faktor
produksi, misalnya tenaga kerja di dalam proses produksi sangat menentukan
keunggulan atau daya saing dari negara bersangkutan. Tingkat keungggulan diukur
berdasarkan nilai tenaga kerja yang sifatnya homogeny. suatu negara disebut memiliki
keunggulan mutlak dari negara lain jika negara tersebut mampu memproduksi lebih
banyak barang daripada negara lain, dengan menggunakan sumber daya produksi
yang sama.

TABEL A. Keunggulan mutlak Indonesia atas Jepang dalam produksi kursi rotan
(sebelum spesialisasi)

Negara Hasil/jenis barang Dasar Tukar Dalam


Kursi rotan Kalkulator Negeri (harga relatif)
Indonesia 40 8 1 kalkulator = 5
Jepang 20 20 kursi (di Indonesia)
Jumlah 60 28 1 Kalkulator = 1
kursi (di Jepang)

TABEL B. Keunggulan mutlak Indonesia dan Jepang (setelah spesialisasi)

Negara Hasil/jenis barang


Kursi rotan Kalkulator
Indonesia 80 -
Jepang - 40

[Type text] Page 16


Indonesia memiliki keunggulan mutlak atas jepang dalam memproduksi kursi
rotan, karena satu unit faktor produksi di Indonesia mampu memproduksi 40 kursi
rotan, sedangkan Jepang hanya mampu memproduksi 20 kursi rotan. Sebaliknya,
Jepang memiliki keunggulan mutlak atas Indonesia dalam memproduksi kalkulator.
Satu unit faktor produksi Jepang mampu memproduksi 20 kalkulator, sedangkan
Indonesia Hanya mampu memproduksi delapan kalkulator
Menurut teori keunggulan mutlak, perdagangan Internasional terjadi ketika
Indonesia berspesilisasi dengan (mengkhususkan diri) memproduksi kursi rotan,
sementara Jepang berspesialisasi memproduksi kalkulator. Indonesia akan
memproduksi lebih banyak kuris rotan bila faktor produksi yang memproduksi
kalkulator dialihkan untuk memproduksi kursi rotan. Hal yang sama terjadi dengan
Jepang, yang memproduksi lebih banyak komputer jika mengalihkan faktor
produksinya dan memproduksi kursi rotan.
Kunggulan mutlak terjadi jika suatu negara, misalnya Indonesia , mampu
memproduksi lebih banyak kuris rotan dari negara lain, misalnya Jepang. Dengan
menggunakan sumber daya yang sama jumlahya. Jepang memiliki keunggulan mutlak
terhadap Indonesia dalam produksi kalkulator, dengan menggunakan sumber daya
yang sama jumlahnya.
Perhatikan Tabel A da B yang menunjukkan hasil produksi sebelum dan
setelah kedua negara melakukan spesilaisa. Kursi yang dihasilkan sebelum
spesialisasi adalah 60 buah, dan setelah spesialisasi menjadi 80 buah. Berarti ada
penambahan 20 buah kursi yang merupakan keuntungan. Kalkulator yang dihasilkan
sebelum spesialisasi 28 buah. Seteah spesialisasi menjadi 40 buah. Dengan demikian,
ada tambahan 12 buah yang merupakan keuntungan.
Sebelum perdagangan internasional, penduduk Indonesia memerlukan lima
kursi untuk mendapat satu kalkulator. Setelah perdagangan internasional, lima kursi
dapat ditukar dengan lima kalkulator (lihat dasar tukar di Indonesia). Keuntungan
perdagangan internasional bagi Jepang adalah empat kursi rotan.

2. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage Theory) dari David


Ricardo

Adam Smith, yang mengemukakan teori keunggulan mutlak, menekankan


bahwa perdagangan internasional terjadi jika ada keunggulan mutlak. Murid Adam
Smith, David Ricardo, melengkapi teori gurunya dengan mengatakan bahwa
perbedaan keunggulan komparatif juga dapat memberi keuntungan. Dua negara akan
tetap melakukan pertukaran melalui perdagangan internasional walaupun salah satu
negara mempuyai semua keunggulan. Meskipun Australia memiliki keunggulan
mutlak dalam produksi wol dan katun, kedua negara tetap akan memperoleh
keuntungan jika melakukan perdagangan setelah berspesialisasi pada produksi barang
yang memiliki keunggulan komparatif(perbandingan lebih besar).

Keuntungan didapat jika australia memilih produksi yang paling unggul, yaitu
wol. Mengapa memilih wol ? karena keunggulan produksinya adalah 3, yaitu 15:5.
Jika memilih kain katun, keunggulan produksinya adalah 1,2, yaitu 12:10. Sebaliknya
Indonesia memilih produksi barang yang kekuranganya paling kecil, yaitu katun. Hal

[Type text] Page 17


ini karena kekurangan 10 dengan 12 lebih kecil daripada kekurangan wol, yaitu 5
dengan 15.

Negara Hasil/jenis barang Dasar Tukar


Wol Kain Katun Dalam Negeri
(Harga Relatif)
Indonesia 5 10 1m wol = 2m
Australia 15 12 katun (di
Jumlah 20 22 Indonesia)
1m wol = 0.8m
katun(di Australia)

Kesimpulanya, Australia melakukan spesialisasi untuk memproduksi wol dan


Indonesia memproduksi kain katun. Setelah dilakukan perdagangan internasional,
kedua negara mendapatkan keuntungan. Sebelum perdagangan internasional,
Australia dapat menukarkan satu meter wol dengan 0,8 meter kain katun. Setelah
perdagangan internasional, satu meter wol dapat ditukar dengan dua meter katun
(dasar tukar Indonesia). Dengan demikian, keuntungan Australia dalam perdagangan
internasional adalah (2-0,8) meter =1,2 meter katun. Sebelum perdagangan
internasional, Indonesia dapat menukarkan dua meter katun dengan satu meter wol.
Setelah perdagangan internasional, dua meter katun dapat ditukarkan dengan
2m/0,8m=2,5meter wol. Keuntungan Indonesia menukarkan dua meter kain katun
adalah 2,5-1=1,5 meter wol.

3. Teori H–O
Teori Heckscher dan Ohlin (H-O) mempunyai dua kondisi penting
sebagai dasar dari munculnya perdagangan internasional, yaitu ketersediaan
faktor produksi dan intensitas dalam pemakaian faktor produksi atau proporsi
faktor produksi. Oleh karena itu, teori H-O sering juga disebut teori proporsi
atau ketersediaan faktor produksi. Produk yang berbeda membutuhkan
jumlah atau proporsi yang berbeda dari faktor-faktor produksi. Perbedaan
tersebut disebabkan oleh teknologi yang menentukan cara mengombinasikan
faktor-faktor produksi yang berbeda untuk membuat suatu produk.

[Type text] Page 18


1. Alam&Rudianto 2016. Ekonomi SMA XI Jakarta : Penerbit Erlangga halaman 194-197

2.Dewi Kusumawardani 2009. Ekonomi SMAXI Jakarta; penerbit CV :Teguh Karya


halaman 60-62

E. Kebijakan perdagangan internasional

1. Kebijakan perdagangan internasional di bidang impor


a. Kuota atau Pembatasan Impor
Kuota adalah jumlah yang ditetapkan untuk suatu kegiatan dalam suatu masa
atau suatu waktu tertentu. Tujuan diberlakukannya kuota impor di antaranya:
 mencegah barang-barang yang penting berada di tangan negara lain
 untuk menjamin tersedianya barang-barang di dalam negeri dalam proporsi
yang cukup
 untuk mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga guna
mencapai stabilitas harga di dalam negeri.

b. Subsidi
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk membantu menutupi sebagian biaya
produksi per unit barang produksi dalam negeri. Sehingga produsen dalam negeri
dapat menjual barangnya lebih murah dan bisa bersaing dengan barang impor.
c. Tarif dan Bea Masuk
Tarif adalah suatu pembebanan atas barang-barang yang melintasi daerah pabean
(costum area). Sementara itu, barangbarang yang masuk ke wilayah negara dikenakan
bea masuk. Dengan pengenaan bea masuk yang besar atas barangbarang dari luar
negeri, mempunyai maksud memproteksi industri dalam negeri sehingga diperoleh
pendapatan negara. Bentuk umum kebijakan tarif adalah penetapan pajak impor
dengan persentase tertentu dari harga barang yang diimpor.
Macam-macam penentuan tarif atau bea masuk, yaitu:
 bea ekspor (export duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap
barang yang diangkut menuju negara lain (di luar costum area);
 bea transito (transit duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap
barang-barang yang melalui batas wilayah suatu negara dengan tujuan akhir
barang tersebut negara lain;

[Type text] Page 19


 bea impor (import duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap
barang-barang yang masuk dalam suatu negara (tom area).

d. Pelarangan Impor
pelarangan impor adalah kebijakan pemerintah untuk melarang masuknya
barang-barang dari luar negeri, dengan tujuan untuk melindungi produksi dalam
negeri dan meningkatkan produksi dalam negeri. Larangan impor bias jadi dilakukan
untuk membalas tindakan Negara lain yang telah terlebih dahulu melarang impor
barang dari suatu Negara.

1. Alam&Rudianto 2016. Ekonomi SMA XI Jakarta : Penerbit Erlangga

2. kebijakan perdagangan internasional di bidang ekspor


a. diskriminasi harga
diskriminasi harga adalah suatu tindakan dalam penetapan harga barang yang
bebeda untuk suatu Negara dengan negrara lainnya. Untuk barang yang sama,harga
untuk Negara yang satu lebih mahal atau lebih murah daripada Negara lainnya. Hal
ini dilakukan atas dasar perjanjian atau dalam rangka perang tarif.
b. Subsidi
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk membantu menutupi sebagian biaya
produksi per unit barang produksi dalam negeri. Sehingga produsen dalam negeri
dapat menjual barangnya lebih murah dan bisa bersaing dengan barang impor.
c. Dumping
Dumping adalah kebijakan pemerintah untuk mengadakan diskriminasi harga,
yakni produsen menjual barang di luar negeri lebih murah daripada di dalam negeri.
Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu:
 kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar daripada luar negeri,
sehingga kurva permintaan di dalam negeri lebih inelastis dibanding kurva
permintaan di luar negeri.
 terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri tidak
dapat membeli barang dari luar negeri.

d. Larangan ekspor
larangan ekspor merupakan kebijakan suatu Negara untuk melarang ekspor
barang-barang tertentu ke luar negeri.penyebabnya adalah alas an
ekonomi,politik,social,budaya. Misalnya pelarangan ekspor kayu gelondongan ke luar
negeri merupakan larangan ekspor karena alas an ekonomi. Ini terkait dengan
pendapatan nasional. Mengekspor kayu gelondongan berarti mengurangi pendapatan
nasional dari produk olahan yang tentu bernilai tambah bagi Negara.

[Type text] Page 20


1. Alam&Rudianto 2016. Ekonomi SMA XI Jakarta : Penerbit Erlangga halaman 198-199

F. Tujuan kebijakan perdagangan internasional

a. Melindungi Industri atau Sektor-Sektor Lain di dalam Negeri


Negara-negara yang tingkat pembangunan ekonominya masih rendah dan
masih belum kuat cenderung menerapkan proteksi terhadap produk- produk serupa
dari luar negeri (impor). Khusus untuk sektor industri, kebijakan ini disebut kebijakan
industri anak/muda (Infant Industry), karena tujuannya adalah untuk melindungi
industri-industri di dalam negeri yang baru berdiri atau sedang tumbuh dari
persaingan barang-barang impor. Dengan cara itu, industri yang dilindungi tersebut
dapat mengembangkan atau memperkuat diri tanpa ada ancaman tergusur dari pasar
dalam negeri oleh produk-produk serupa dengan harga lebih murah dan kuantitas
lebih baik dari industri-industri di luar negeri yang sudah mapan.
b. Mengurangi Defisit Saldo Neraca Perdagangan
Banyak NSB (Negara Sedang Berkembang) mengalami defisit di dalam saldo
neraca perdagangan karena sangat tergantung pada impor, sementara ekspor mereka
relatif kecil atau total nilainya terus menurun karena harga dari komoditi- komoditi
primer, khususnya pertanian, yang menjadi ekspor utama mereka di pasar dunia terus
merosot. Untuk mengurangi defisit tersebut yang berarti menghindari dari kelangkaan
cadangan devisa (menghemat pemakaian devisa), kebijakan substitusi impor/ proteksi
biasanya menjadi pilihan utama.
C. Meningkatkan Kesempatan Kerja
Strategi pembangunan ekonomi atau industri dengan kebijakan substitusi impor
juga sering diterapkan di banyak NSB sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
kesempatan kerja di dalam negeri. Negara yang sektor industrinya belum kuat
terancam akan hancur jika impor sepenuhnya dibebas- kan, yang selanjutnya berarti
peningkatan jumlah pengangguran, terutama di negara-negara yang sektor padat karya
lainnya seperti pertanian, jasa, dan perdagangan tidak mampu menyerap pertumbuhan
angkatan kerja mengikuti pertumbuhan jumlah penduduk.
d. Mencegah Politik Dumping

[Type text] Page 21


Suatu negara dituduh melakukan dumping jika negara tersebut menjual barang di
pasar luar negeri dengan harga lebih rendah daripada harga di pasar dalam negerinya.
Negara-negara eksportir yang melakukan praktik dumping bertujuan untuk
menembus, memperluas pangsa pasar atau menguasai pasar di luar negeri. Negara
importir yang merasa barang impornya terlalu murah atau menduga negara penjual di
bawah harga normal biasanya membalas dengan mengenakan atau menaikkan tarif
bea meterai terhadap barang tersebut. Pengenaan bea meterai oleh negara importir
sebagai respons terhadap praktik dumping dari negara eksportir umum disebut
kebijakan anti dumping.

Dewi Kusumawardani 2009. Ekonomi SMAXI Jakarta; penerbit CV :Teguh Karya halaman
68

G. Alat pembayaran internasional


Dahulu dimana uang belum dikenal seperti sekarang ini, proses transaksi kegiatan
pasar menggunakan sistem barter, yaitu tukar menukar barang. Kemudian uang mulai
dikenal oleh manusia dan dijadikan sebagai alat pembayaran yang sah waktu itu. Pertama
kali uang ini mulai dikenal oleh masyarakat luas, bentuknya masih berupa koin emas atau
perak. Bahkan sampai saat ini masih ada negara yang menggunakan emas sebagai mata
uang sah negara. Dunia mencatat bahwa jumlah negara yang ada saat ini adalah lebih dari
190. Dimana di setiap negara-negara tersebut memiliki mata uang yang berbeda-beda
dengan negara lain. Di Indonesia ketika transaksi perdagangan terjadi dan masih dalam
ruang lingkup domestik, maka alat pembayaran cukup dengan rupiah. Masalah muncul
ketika kita ingin bertransaksi dengan negara lain, contohnya pada kegiatan perdagangan
ekspor impor, rupiah sudah tidak bisa lagi dijadikan sebagai alat pembayaran sebuah
transaksi.
Kerjasama ekonomi antar negara atau dengan dunia internasional lainnya akan
melahirkan jenis transaksi baru, contoh ekspor impor. Untuk memungkinkan terjadinya
transaksi-transaksi antar negara maka harus terdapat sebuah alat pembayaran yang mudah
diterima oleh semua pihak. Secara umum kita mengetahui bahwa devisa adalah alat
pembayaran internasional dan devisa itu sendiri memiliki banyak bentuk. Tidak semua
bentuk devisa bisa dijadikan sebagai alat pembayaran dengan negara tertentu, semua
tergantung dari kesepakatan kerjasama yang terbentuk. Berikut ini jenis alat pembayaran
internasional yang umum diketahui dan digunakan untuk kegiatan transaksi-transaksi luar
negeri :
1. Letter of Credit (L/C)
L/C merupakan surat jaminan yang dikeluarkan oleh bank yang ditunjuk oleh
importir, di dalamnya berisi perihal mengenai kesepakatan pembayaran kepada eksportir yang
akan dilakukan dengan tepat waktu dan dengan jumlah nominal transaksi yang telah
disepakati bersama.

[Type text] Page 22


Dibandingkan dengan wesel sebenarnya prinsipnya hampir sama, namun
bedanya L/C memiliki jaminan. Jika kerugian wesel adalah jika pembeli tidak
sanggup melunasi pembayaran maka bank tidak bisa memberikan bantuan apapun,
sedangkan L/C jika pembeli tidak sanggup melunasi maka bank akan menjadi pihak
yang akan menyelesaikan pembayaran tersebut hingga lunas. Secara praktik
perdagangan, jelas cara ini merupakan metode pembayaran yang paling aman
dilakukan oleh kedua belah pihak baik penjual maupun pembeli. Pada prosesnya bank
sendiri berfungsi sebagai pemeriksa kelengkapan dokumen dan menyesuaikan isi
dokumen L/C dengan barang yang dikirim oleh penjual, jika semua dokumen sudah
sesuai maka bank bisa menyelesaikan pembayaran sesuai dokumen L/C.

2. Advance payment (cash payment)


Advance payment merupakan salah satu cara pembayaran internasional
dimana importir terlebih dahulu membayar harga barang sebelum barang diterima.
Advance payment merupakan cara pembayaran di muka. Setelah menerima
pembayaran harga, baik keseluruhan atau sebagian, baru penjual (eksportit)
melakukan kewajibannya menyerahkan barang. Umumnya advance payment dapat
terjadi antara pihak yang telah saling kenal dan percaya.

3. Open account
Cara pembayaran dengan open account merupakan kebalikan dari cash
payment. Pembayaran dengan cara open account,barang telah dikirim penjual atas
nama pembeli.pembayaran dengan cara open account sangat menguntungkan pembeli
sebab barang diterima sebelum pembayaran dilakukan.

4. Wesel (commercial Bill of Exchange)


Istilah wesel tentu tidak asing bagi Anda yang sering menggunakan salah satu jasa
pengiriman paket di Indonesia. Jika sebagian orang hanya mengetahui wesel sebagai alat
pembayaran atau pengiriman uang ke tempat tertentu saja yang masih dalam satu negara. Namun
selain untuk hal tersebut, istilah wesel juga digunakan sebagai alat pembayaran internasional.
Pengertian wesel dalam lingkup alat pembayaran internasional merupakan surat perintah yang
dikeluarkan oleh importir yang ditujukan kepada bank tertentu untuk membayarkan sejumlah uang
kepada eksportir pada waktu yang telah ditentukan. Sama dengan wesel lokal, wesel ini juga
membutuhkan beberapa dokumen pendukung sebagai syarat legalitas agar wesel tersebut berfungsi
sah secara hukum. Pada praktiknya transaksi jenis ini sangat beresiko tinggi, karena apabila terjadi
masalah seperti importir tidak sanggup membayar sampai pembayaran lunas maka tidak ada
jaminan dari bank untuk eksportir terkait waktu dan cara pelunasan sisa pembayaran yang belum
terselesaikan.

5. Collection

[Type text] Page 23


Cara collection adalah suatu cara dimana eksportit menugaskan penagihan harga
barang yang diekspornya pada salah satu bank. Penagihan dilakuakn atas dasar dokumen-
dokumen yang diserahkan eksportir pada bank yang ditugaskan untuk menagih(remitting
bank).remitting bank setelah menerima dokumen collection selanjutnya meneruskan dokumen
tersebut ke collecting bank dengan menggunakan collecting instruction.

6. Konsinyasi
Cara konsinyasi sebenarnya adalah bentuk lain dari open account. Hanya open
account dan konsinyais berbeda dalam hal pelaksanaannya. Pada open account eksportir telah
mengirim barang kepada importir sebelum terjadi pembayaran,sebaliknya pada konsinyasi
eksportir telah mengirim barang sebelum pembayaran dan pembayaran diterima setelah barang
laku dijual oleh importir.

1. Alam&Rudianto 2016. Ekonomi SMA XI Jakarta : Penerbit Erlangga halaman 201-204

H. Neraca pembayaran internasional

Setiap negara mengadakan pencatatan yang selengkap mungkin tentang semua


transaksi ekonomi dengan luar negeri, baik jumlah dan nilai barang yang diekspor dan
diimpor (apa, berapa,ke/dari mana), maupun mengenai pembayarannnya (penerimaan dan
pengeluaran, utang, dan tagihan). Hasil pencatatan tersebut diringkas dalam suatu daftar
yang disebut neraca pembayaran. Pada neraca pembayaran semua transaksi yang
menghasilkan (memasukkan) devisa atau menimbulkan tagihan terhadap luar negeri
dicatat di sisi kredit (+). Adapun transaksi transaksi yang mengurangi jumlah devisa
karena pembayaran atau yang menimbulkan utang terhadap luar negeri dicatat di sisi debit
(–).

Neraca pembayaran bukanlah neraca dalam arti pembukuan biasa. Neraca dalam
pembukuan adalah suatu daftar semua harta, utang, dan modal suatu usaha pada saat
(tanggal) tertentu. Sementara neraca pembayaran internasional merupakan ikhtisar
transaksi-transaksi ekonomi dengan luar negeri selama suatu periode tertentu. Neraca
pembayaran tidaklah menunjukkan besarnya atau
keadaan modal suatu negara, melainksan perubahan-perubahan posisinya. Pada dasarnya
neraca pembayaran mempunyai dua komponen, yaitu neraca transaksi berjalan dan arus
modal.

1. Transaksi Berjalan
Transaksi berjalan memberikan gambaran tentang nilai transaksi yang
yang ditunjukkan menggambarkan nilai barang (seperti karet, minyak, hasil
diakibatkan oleh kegiatan perdagangan barang dan jasa. Dengan demikian data
industri manufaktur) dan jasa (seperti pelancongan, keuntungan dari investasi
di luar negeri dan biaya pengangkutan) yang diperdagangkan. Dengan demikian
dalam transaksi berjalan dicatat transaksi-transaksi berikut ini.

a. Ekspor dan impor barang.

b. Ekspor dan impor jasa (misalnya: transaksi dalam kegiatan pengangkutan,

[Type text] Page 24


kegiatan perjalanan luar negeri, dan pendapatan dari investasi modal).

Perbedaan antara nilai ekspor dan nilai impor barang-barang disebut


neraca perdagangan. Suatu negara dikatakan mempunyai surplus jika dalam
neraca perdagangan nilai ekspor melebihi nilai impor.

2. Arus Modal
Transaksi modal menggambarkan aliran keluar masuk modal di antara
Indonesia dengan negara-negara lain. Dalam arus modal, dicatat dua
golongan transaksi, yaitu:

a. Aliran modal pemerintah


Aliran ini dapat berupa pinjaman dan bantuan dari negara-negara
asing yang diberikan kepada pemerintah.

b. Aliran modal swasta


Aliran modal swasta, terdiri atas investasi langsung,
investasi portofolio, dan amortisasi. Investasi langsung adalah investasi
untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan. Investasi portofolio
adalah investasi dalam bentuk membeli saham-saham di negara lain.

Ada beberapa kegunaan neraca pembayaran, diantaranya :

 untuk menunjukkan struktur dan komposisi transaksi ekonomi dan


posisi keuangan internasional suatu negara;

 sebagai salah satu indikator bagi lembaga-lembaga keuangan


internasional, seperti IMF, Bank Dunia, dan negara-negara donor, dalam
mempertimbangkan pemberian bantuan keuangan kepada suatu
negara;

 sebagai salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara, di


samping variabel-variabel ekonomi makro lainnya, seperti laju
pertumbuahan ekonomi, tingkat pendapatan per kapita, tingkat inflasi,
tingkat suku bunga, dan nilai tukar mata uang domestik terhadap mata
uang asing;

 sebagai cerminan baik tidaknya proses transformasi ekonomi di suatu


negara.

[Type text] Page 25


1. Alam&Rudianto 2016. Ekonomi SMA XI Jakarta : Penerbit Erlangga halaman 204-205

2. Agus mahfudz, Leni Permana &Sri Nur Mulyani. Ekonomi SMA/MA Jakarta:penerbit
Cakra Media halaman 116-120

I. Devisa
1. Pengertian devisa
Secara umum, pengertian devisa ialah sejumlah valuta asing yang
berguna untuk membiayai transaksi perdagangan antarnegara atau
internasional. Dalam perdagangan internasional terjadi kegiatan ekspor dan
impor barang ataupun jasa. Apabila impor barang dari luar negeri, maka harus
membayar negara asal barang impor tersebut. Mata uang rupiah (Rp) tidak dapat
digunanakan sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional. Maka
kita harus menggunakan devisa untuk digunakan sebagai alat pembayaran dalam
perdagangan internasional.

2. Sumber Devisaž
a. Pinjaman / Hutang Luar Negeri
Pinjaman luar negeri yang berupa uang, secara langsung dapat
menambah devisa. Pinjaman ini dapat digunakan untuk membayar semua
pembiayaan ke luar negeri. Meskipun ada kewajiban untuk
mengembalikan, akan tetapi uang yang diperoleh dari luar negeri tetap
akan menambah devisa negara.

b. Hadiah, Bantuan atau Sumbangan Luar Negeri


Bantuan yang diperoleh dari luar negeri dapat berupa barang
ataupun uang. Apabila bantuannya berupa barang, maka hal ini dapat
menghemat devisa negara karena negara dapat memperoleh barang
tanpa harus membayarnya. Sedangkan bantuan yang berupa uang,
otomatis dapat langsung menambah devisa negara.

[Type text] Page 26


c. Penerimaan Deviden atau Jasa Serta Bunga dari Luar Negeri
Penerimaan jasa adalah penerimaan devisa yang berasal dari
pengiriman jasa-jasa ke luar negeri. Apabila suatu negara mengadakan
atau menyelenggarakan jasa untuk negara lain, maka negara tersebut
akan memperoleh devisa. Misalnya Indonesia mengirimkan tenaga
kerjanya ke negara lain, berarti Indonesia akan memperoleh devisa atas
jasa yang telah digunakan oleh negara lain. Selain pengiriman jasa
tenaga kerja, ekspor jasa dapat berupa jasa pengiriman barang-barang
ke luar negeri serta jasa dari pelabuhan dan bandar udara.

d. žHasil ekspor barang dan jasa


Apabila suatu negara mengekspor barang ke negara lain, maka
negara tersebut akan memperoleh devisa dari negara pengimpor berupa
devisa. Semakin banyak barang yang diekspor, maka devisa yang akan
diperoleh juga semakin banyak.

e. žKiriman valuta asing dari luar negeri


Jumlah TKI yang bekerja di luar negeri cukup banyak,
sehingga dapat memberikan sumbangan devisa ke negara kita cukup
besar. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pengiriman uang asing dari
TKI yang bekerja di luar negeri untuk keluarganya yang ada di
Indonesia. Uang asing yang dikirimkan dari luar negeri harus ditukar
menjadi uang rupiah di bank devisa. Penukaran inilah yang dapat
menambah simpanan devisa bagi negara.

f. žWisatawan yang belanja di dalam negeri


Banyaknya turis yang datang ke Indonesia dapat menambah
devisa negara. Turis-turis yang datang dari negara lain, tentunya akan
membawa uang dari negara asalnya. Akan tetapi uang dari negaranya
tidak bisa digunakan di Indonesia. Untuk itu, para turis harus
menukarkan uangnya menjadi mata uang rupiah. Penukaran uang asing
menjadi uang rupiah akan menjadi devisa bagi Indonesia. Semakin
banyak turis mancanegara yang datang maka pemasukan devisa akan
semakin banyak.

g. žPungutan bea masuk


Bea masuk yang diperoleh dari pungutan biaya barang-barang
luar negeri yang dimasukkan ke Indonesia, dapat menambah devisa.
Semakin banyak arus barang luar negeri yang masuk ke Indonesia
maka devisa yang diperoleh akan semakin banyak. Akan tetapi pada
kenyataannya, banyak barang-barang yang masuk tanpa ada izin
(diselundupkan), sehingga hal ini dapat mengurangi perolehan devisa
bagi negara.

3. Kegunaan Devisa
a. Membeli barang atau jasa dari luar negeri (impor)

[Type text] Page 27


b. Membayar hutang pokok serta bunga hutang luar negeri
c. Pembiayaan kegiatan perdagangan luar negeri
d. Membiayai perwakilan di luar negeri (duta besar, konsulat, dll)
e. Membiayai atlet, misi kebudayaan, studi banding / perjalanan dinas
pejabat negara

4. Mekanisme pasar devisa


Pada setiap transaksi pasar internasional selalu digunakan devisa
(valuta asing) sehingga selalu ada permintaan valuta asing pasar devisa dunia
menawarkan mekanisme yang dapat menyelesaikan transaksi yang rumit dan
beragam secara efisien . perantara utama dalam pasar devisa adalah bank bank
utama yang beroprasi di seluruh dunia terutama yang memperjualbelikan valuta
asing .berbeda dengan bursa saham yang memiliki lantai perdagangan (trading
floor), pialang pialang dalam pasar valuta asing tidak pernah bertemu dan
berhadapan secara langsung.
5. Hubungan kurs devisa (valuta asing) dengan neraca pembayaran
Dalam hal terjadi neraca pembayaran defisit maka selisih tersebut
umumnya dibayar dengan menggunakan defisa yang ada. Pengurangan devisa
atau valuta asing akan berakibat pengurangan alat pembayaran dan dapat
menaikkan kurs valuta asing .
Sebaliknya, jika berkat berbagai transaksi yang dicatat di neraca
pembayaran aliran uang masuk lebih besar dari aliran uang keluar maka
neraca pembayaran surplus. Akibatnya Negara yang memiliki surplus tersebut
akan memiliki nbanyak devisa dari luar negeri yang membuat penawaran
devisa menguat sehingga secara umum nilai mata uang dalam negeri menguat.

[Type text] Page 28


1. Alam&Rudianto 2016. Ekonomi SMA XI Jakarta : Penerbit Erlangga halaman 205-206

2. Agus mahfudz, Leni Permana &Sri Nur Mulyani. Ekonomi SMA/MA Jakarta:penerbit
Cakra Media halaman 115

BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perdagangan internasional adalah kegiatan pertukaran jasa, barang, maupun modal
yang dilakukan oleh penduduk berbagai Negara atas kesepakatan bersama. Perdagangan
internasional memiliki berbagai manfaat seperti memperoleh devisa,memperluas
kesempatan kerja,dan menstabilkan harga-harga. Dalam pelaksanaannya, perdagangan
internasional memiliki faktor pendorong dan penghambat perdagangan internasional.
Factor pendorong perdagangan internasional diantaranya Perbedaan sumber daya alam
yang dimiiliki, Teknologi, Penghematan biaya produksi, danPerbedaan selera, sedangkan
factor Hambatan perdagangan internasional diantaranya Perbedaan mata uang antar
Negara, Kualitas sumber daya yang rendah, Pembayaran antar Negara sulit dan resikonya
besar,Adanya kebijaksanaan impor dari suatu Negara ,Terjadinya perang, dan Adanya
organisasi organisasi ekonomi regional
Ada 3 teori perdagangan internasional, yaitu teori keunggulan mutlak, teori
keunggulan komparatif dan teori heckscker dan ohlin atau teori H-O. Disamping teori,
juga terdapat kebijakan perdagangan internasional yang terdiri dari kebijakan impor dan
kebijakan ekspor. Kebijakan tersebut memiliki Tujuan sebagai berikut ,Melindungi
nindustri dalam sector-sektor lain dan di dalam negeri, mengurangi deficit saldo neraca
perdagangan, Meningkatkan kesempatan kerja, Mencegah politik dumping
Neraca pembayaran mempunyai dua komponen, yaitu neraca transaksi berjalan dan
arus modal.devisa juga memiliki kaitan penting dengan perdagangan internasional. devisa
ialah sejumlah valuta asing yang berguna untuk membiayai transaksi perdagangan
antarnegara atau internasional.

[Type text] Page 29


Daftar pustaka
1. Alam&Rudianto 2016. Ekonomi SMA XI Jakarta : Penerbit Erlangga

2. Agus mahfudz, Leni Permana &Sri Nur Mulyani. Ekonomi SMA/MA Jakarta:penerbit
Cakra Media

3. Dewi Kusumawardani 2009. Ekonomi SMAXI Jakarta; penerbit CV :Teguh Karya

4. Sukardi2009.Ekonomi SMA/MA XI:BSE

[Type text] Page 30

Anda mungkin juga menyukai