PEMBAHASAN
2. Lingkungan Kimia
a. Salinitas air
Salinitasi merupakan ukuran yang dinyatakan dengan
jumlah garam-garam yang larut dalam suatu volume air. Ada
tidaknya nyamuk malaria disuatu daerah dapat dilihat dari salinitas
air. Tinggi rendahnya salinitas dapat di tentukan dari banyaknya
garam-garam yang larut dalam air. Danau, genangan air,
persawahan, kolam ataupun parit disuatu daerah yang merupakan
tempat perindukan nyamuk meningkatkan kemungkinan timbulnya
penularan malaria. Nyamuk Anopheles sundaicus menyukai
genangan air payau yang berkisar antara 0,5-30‰. Kategori
perairan berdasarkan salinitas yaitu perairan tawar jika salinitas
kurang dari 0,5‰, perairan payau jika salinitas antara 0,5‰-30‰,
perairan laut jika salinitas antara 30‰-40‰ dan perairan
hipersaline jika nilai salinitas antara 40‰-80‰ 6.
Beberapa jenis Anopheles mampu menyesuaikan diri dan
hidup dalam kondisi air yang payau serta larva tidak dapat bertahan
hidup pada kadar garam diatas 40% akan mengalami kematian,
larva toleran terhadap salinitas antara 12% - 18 %. Berdasarkan
hasil praktikum diperoleh pegukuran salinitas dengan 15 jenis
habitat perkembangbiakan adalah 0 %. Hal tersebut menunjukan
bahwa air yang terdapat pada habitat termasuk tipe air tawar. Hal
ini menunjukan bahwa perairan yang merupakan habitat larva
berkembangbiak termasuk jenis perairan air tawar. Hal ini sesuai
degan penelitian Effendi (2003) bahwa nilai salinitas perairan
tawar biasanya kurang dari 0,5%. Dan Hidayani juga menyatakan
hal demikian pada penelitian yang dilakukan pada 20 titik yang
ditemukan yaitu berada pada salinitas 0%.