LABORATORIUM GIS DAN SURVEY PEMETAAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI UJUNGPANDANG

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
Rg. LS 105 Gedung Laboratorium Sipil Politeknik Negeri Ujungpandang
Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Tamalanrea Makassar
E mail : labgisnsurta.jtspnup@gmail.com

BAB I BAB I
Sistem Koordinat Geografis Geographic coordinate system
"Graticule" redirects here and may mean : a wire or cross lines in an
optical focusing system.

Gambar 01. Peta bumi menunjukkan garis lintang (horizontal) dan Figure 01. Map of Earth showing lines of latitude (horizontally)
bujur (vertikal), proyeksi Eckert VI. and longitude (vertically), Eckert VI projection

Sistem koordinat geografis adalah sistem koordinat yang A geographic coordinate system is a coordinate system that enables
memungkinkan setiap lokasi di bumi yang akan ditentukan dalam every location on Earth to be specified in three coordinates, using
tiga koordinat, terutama menggunakan sistem koordinat bola. mainly a spherical coordinate system.

Bumi bukanlah bola, tetapi bentuknya tidak beraturan yang The Earth is not a sphere, but an irregular shape approximating an
 LABORATORIUM GIS DAN SURVEY PEMETAAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI UJUNGPANDANG
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
Rg. LS 105 Gedung Laboratorium Sipil Politeknik Negeri Ujungpandang
Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Tamalanrea Makassar
E mail : labgisnsurta.jtspnup@gmail.com
mendekati ellipsoid; tantangannya adalah menentukan sistem
koordinat yang dapat secara akurat menyatakan setiap titik
topografi sebagai tupel angka yang jelas
Lintang dan bujur
Lintang (singkatan: Lat., Φ, atau phi) adalah sudut dari titik
pada permukaan bumi ke bidang ekuatorial, diukur dari pusat
bumi. Garis-garis yang menghubungkan titik-titik dengan garis
lintang yang sama disebut paralel, yang melacak lingkaran
konsentris pada permukaan Bumi, sejajar dengan garis
khatulistiwa. Kutub utara adalah 90 ° N; kutub selatan adalah 90
° S. Paralel 0 ° lintang ditetapkan sebagai khatulistiwa, bidang
dasar dari semua sistem koordinat geografis. Garis katulistiwa
membagi bumi menjadi Belahan Bumi Utara dan Selatan.
Bujur (singkatan: Panjang., Λ, atau lambda) adalah sudut timur
atau barat dari referensi meridian antara dua kutub geografis ke
meridian lain yang melewati titik sembarang. Semua meridian
adalah bagian dari lingkaran besar, dan tidak paralel. Mereka
bertemu di kutub utara dan selatan.
Sebuah garis yang melewati bagian belakang Royal
Observatory, Greenwich (dekat London di Inggris) telah dipilih
sebagai garis referensi nol-garis bujur internasional, Meridian
Utama. Tempat di timur ada di belahan bumi timur, dan tempat
di barat ada di belahan bumi barat. Meridian Greenland
antipodal adalah 180 ° W dan 180 ° E.
Pada tahun 1884, Amerika Serikat menjadi tuan rumah
Konferensi Meridian Internasional dan dua puluh lima negara
hadir. Dua puluh dua dari Negara tersebut sepakat untuk
ellipsoid; the challenge is to define a coordinate system that can
accurately state each topographical point as an unambiguous tuple
of numbers.
Latitude and longitude
Latitude (abbreviation: Lat., φ, or phi) is the angle from a point
on the Earth's surface to the equatorial plane, measured from the
center of the sphere. Lines joining points of the same latitude
are called parallels, which trace concentric circles on the surface
of the Earth, parallel to the equator. The north pole is 90° N; the
south pole is 90° S. The 0° parallel of latitude is designated the
equator, the fundamental plane of all geographic coordinate
systems. The equator divides the globe into Northern and
Southern Hemispheres.
Longitude (abbreviation: Long., λ, or lambda) is the angle east
or west of a reference meridian between the two geographical
poles to another meridian that passes through an arbitrary point.
All meridians are halves of great circles, and are not parallel.
They converge at the north and south poles.
A line passing to the rear of the Royal Observatory, Greenwich
(near London in the UK) has been chosen as the international
zero-longitude reference line, the Prime Meridian. Places to the
east are in the eastern hemisphere, and places to the west are in
the western hemisphere. The antipodal meridian of Greenwich is
both 180°W and 180°E.
In 1884, the United States hosted the International Meridian
Conference and twenty-five nations attended. Twenty-two of
them agreed to adopt the location of Greenwich as the zero-
 LABORATORIUM GIS DAN SURVEY PEMETAAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI UJUNGPANDANG
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
Rg. LS 105 Gedung Laboratorium Sipil Politeknik Negeri Ujungpandang
Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Tamalanrea Makassar
E mail : labgisnsurta.jtspnup@gmail.com
menyetujui lokasi Greenwich sebagai garis referensi nol. San
Domingo memilih menentang menyetujui usul tersebut,
sementara Perancis dan Brasil abstain. [2] Hingga saat ini,
terdapat organisasi di seluruh dunia yang terus menggunakan
meridian utama bersejarah sebelum penerimaan Greenwich dan
konferensi yang dihadiri orang banyak menjadi hal biasa.
Kombinasi kedua komponen ini menentukan posisi setiap lokasi
di planet ini, tetapi tidak mempertimbangkan ketinggian atau
kedalaman.
Misalnya, Baltimore, Maryland (di AS) memiliki garis lintang
39,3 ° Utara, dan garis bujur 76,6 ° Barat. Jadi, sebuah vektor
yang ditarik dari pusat Bumi ke titik 39,3 ° di utara khatulistiwa
dan 76,6 ° di barat Greenwich akan melewati Baltimore.
Garis "bujur" lintang / bujur ini dikenal sebagai konjugat
graticule. Dalam mendefinisikan elips, diameter pendek
(vertikal) dikenal sebagai diameter konjugat, dan diameter
panjang (horizontal) - tegak lurus, atau "melintang", ke konjugat
- adalah diameter transversal. [4] Dengan bola atau ellipsoid,
diameter konjugat dikenal sebagai sumbu kutub dan melintang
sebagai sumbu khatulistiwa. Perspektif graticule didasarkan
pada penunjukan: Ketika cincin longitudinal - didefinisikan
secara geografis, semua lingkaran besar - bertemu di kutub, itu
adalah kutub yang didefinisikan sebagai konjugat graticule. Jika
puncak kutub "ditarik ke bawah" 90 °, sehingga titik tersebut
berada di garis khatulistiwa, atau diameter transversal, maka ia
menjadi graticule transversal, yang menjadi dasar semua
trigonometri bola pada akhirnya didasarkan (jika simpul
longitudinal berada di antara kutub dan khatulistiwa, maka itu
dianggap sebagai graticule miring).
reference line. San Domingo voted against the adoption of that
motion, while France and Brazil abstained.[2] To date, there
exist organizations around the world which continue using
historical prime meridians before the acceptance of Greenwich
and the ill-attended conference became common-place.
The combination of these two components specifies the position
of any location on the planet, but does not consider altitude nor
depth.
For example, Baltimore, Maryland (in the USA) has a latitude
of 39.3° North, and a longitude of 76.6° West. So, a vector
drawn from the center of the Earth to a point 39.3° north of the
equator and 76.6° west of Greenwich will pass through
Baltimore.
This latitude/longitude "webbing" is known as the conjugate
graticule. In defining an ellipse, the short (vertical) diameter is
known as the conjugate diameter, and the long (horizontal)
diameter — perpendicular, or "transverse", to the conjugate —
is the transverse diameter.[4] With a sphere or ellipsoid, the
conjugate diameter is known as the polar axis and the transverse
as the equatorial axis. The graticule perspective is based on this
designation: As the longitudinal rings — geographically
defined, all great circles — converge at the poles, it is the poles
that the conjugate graticule is defined. If the polar vertex is
"pulled down" 90°, so that the vertex is on the equator, or
transverse diameter, then it becomes the transverse graticule,
upon which all spherical trigonometry is ultimately based (if the
longitudinal vertex is between the poles and equator, then it is
considered an oblique graticule).
 LABORATORIUM GIS DAN SURVEY PEMETAAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI UJUNGPANDANG
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
Rg. LS 105 Gedung Laboratorium Sipil Politeknik Negeri Ujungpandang
Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Tamalanrea Makassar
E mail : labgisnsurta.jtspnup@gmail.com
Tinggi Geodetik
Untuk benar-benar menentukan lokasi fitur topografi pada, di
dalam, atau di atas Bumi, kita juga harus menentukan jarak
vertikal dari pusat bumi, atau dari permukaan bumi. Karena
ambiguitas "permukaan" dan "vertikal", itu lebih umum
dinyatakan relatif terhadap datum vertikal yang lebih tepat
didefinisikan seperti permukaan laut rata-rata pada titik yang
ditentukan. Setiap negara telah menetapkan datumnya sendiri.
Misalnya, di Inggris titik rujukannya adalah Newlyn. Jarak ke
pusat Bumi dapat digunakan untuk posisi yang sangat dalam dan
untuk posisi di luar angkasa.
Koordinat Kartesian
Setiap titik yang dinyatakan dalam koordinat bola dapat
dinyatakan sebagai koordinat x y z (Kartesian). Ini bukan
metode yang berguna untuk mencatat posisi di peta tetapi
digunakan untuk menghitung jarak dan untuk melakukan
operasi matematika lainnya. Asal usulnya biasanya pusat bumi,
titik dekat dengan pusat Bumi.
Bentuk Bumi
Bumi tidaklah berbentuk bola, tetapi bentuknya tidak beraturan
yang mendekati ellipsoid biaksial. Bentuknya hampir bulat,
tetapi memiliki tonjolan khatulistiwa yang membuat jari-jari di
katulistiwa sekitar 0,3% lebih besar dari jari-jari yang diukur
melalui kutub. Sumbu yang paling pendek kira-kira bertepatan
dengan sumbu rotasi. Pembuat peta memilih ellipsoid sejati
yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka untuk area
pemetaan. Mereka kemudian memilih pemetaan yang paling
tepat dari sistem koordinat bola ke ellipsoid. Di Inggris Raya
Geodetic height
To completely specify a location of a topographical feature on,
in, or above the Earth, one has to also specify the vertical
distance from the centre of the sphere, or from the surface of the
sphere. Because of the ambiguity of "surface" and "vertical", it
is more commonly expressed relative to a more precisely
defined vertical datum such as mean sea level at a named point.
Each country has defined its own datum. For example, in the
United Kingdom the reference point is Newlyn. The distance to
Earth's centre can be used both for very deep positions and for
positions in space.
Cartesian coordinates
Every point that is expressed in spherical coordinates can be
expressed as an x y z (Cartesian) coordinate. This is not a useful
method for recording a position on maps but is used to calculate
distances and to perform other mathematical operations. The
origin is usually the center of the sphere, a point close to the
center of the Earth.
Shape of the Earth
The Earth is not a sphere, but an irregular shape approximating
a biaxial ellipsoid. It is nearly spherical, but has an equatorial
bulge making the radius at the equator about 0.3% larger than
the radius measured through the poles. The shorter axis
approximately coincides with axis of rotation. Map-makers
choose the true ellipsoid that best fits their need for the area they
are mapping. They then choose the most appropriate mapping of
the spherical coordinate system onto that ellipsoid. In the United
Kingdom there are three common latitude, longitude, height
 LABORATORIUM GIS DAN SURVEY PEMETAAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI UJUNGPANDANG
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
Rg. LS 105 Gedung Laboratorium Sipil Politeknik Negeri Ujungpandang
Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Tamalanrea Makassar
E mail : labgisnsurta.jtspnup@gmail.com
ada tiga sistem garis lintang, bujur, dan tinggi yang umum
digunakan. Sistem yang digunakan oleh GPS, WGS84, berbeda
di Greenwich dari yang digunakan pada peta yang diterbitkan
OSGB36 sekitar 112m. Sistem militer ED50, yang digunakan
oleh NATO, berbeda sekitar 120m hingga 180m.
Meskipun navigator awal menganggap laut sebagai permukaan
datar yang dapat digunakan sebagai datum vertikal, ini
sebenarnya tidak benar. Bumi dianggap memiliki serangkaian
lapisan energi potensial yang sama dalam medan gravitasinya.
Ketinggian adalah pengukuran pada sudut kanan permukaan ini,
dan meskipun gravitasi menarik terutama ke pusat bumi,
geosentre, ada variasi lokal. Bentuk lapisan ini tidak teratur
tetapi pada dasarnya ellipsoidal. Pilihan lapisan mana yang akan
digunakan untuk menentukan ketinggian adalah arbitrer.
Ketinggian referensi yang kami pilih adalah yang paling dekat
dengan ketinggian rata-rata lautan dunia. Yang disebut geoid.
Bumi tidak statis karena titik-titik bergerak relatif satu sama lain
karena gerakan lempeng benua, penurunan permukaan tanah,
dan pergerakan diurnal yang disebabkan oleh Bulan dan pasang
surut. Gerakan harian bisa mencapai satu meter. Pergerakan
benua dapat mencapai 10 cm per tahun, atau 10 m dalam satu
abad. Area bertekanan cuaca tinggi dapat menyebabkan
tenggelamnya 5 mm. Skandinavia naik 1 cm per tahun sebagai
akibat dari pencairan lapisan es pada zaman es terakhir, tetapi
negara tetangga Skotlandia hanya naik 0,2 cm. Perubahan ini
tidak signifikan jika datum lokal digunakan, tetapi signifikan
jika datum GPS global digunakan.
Mengekspresikan lintang dan bujur sebagai satuan linear
Pada permukaan berbentuk bulat di permukaan laut, satu garis
lintang kedua berukuran 30,82 meter dan satu garis lintang 1849
meter, dan satu derajat garis lintang adalah 110,9 kilometer.
systems in use. The system used by GPS, WGS84, differs at
Greenwich from the one used on published maps OSGB36 by
approximately 112m. The military system ED50, used by
NATO, differs by about 120m to 180m.
Though early navigators thought of the sea as a flat surface that
could be used as a vertical datum, this is far from reality. The
Earth can be thought to have a series of layers of equal potential
energy within its gravitational field. Height is a measurement at
right angles to this surface, and although gravity pulls mainly
toward the centre of Earth, the geocentre, there are local
variations. The shape of these layers is irregular but essentially
ellipsoidal. The choice of which layer to use for defining height
is arbitrary. The reference height we have chosen is the one
closest to the average height of the world's oceans. This is called
the geoid.
The Earth is not static as points move relative to each other due
to continental plate motion, subsidence, and diurnal movement
caused by the Moon and the tides. The daily movement can be
as much as a metre. Continental movement can be up to 10 cm a
year, or 10 m in a century. A weather system high-pressure area
can cause a sinking of 5 mm. Scandinavia is rising by 1 cm a
year as a result of the melting of the ice sheets of the last ice
age, but neighbouring Scotland is only rising by 0.2 cm. These
changes are insignificant if a local datum is used, but are
significant if the global GPS datum is used.
Expressing latitude and longitude as linear units
On a spherical surface at sea level, one latitudinal second
measures 30.82 metres and one latitudinal minute 1849 metres,
and one latitudinal degree is 110.9 kilometres. The circles of
 LABORATORIUM GIS DAN SURVEY PEMETAAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI UJUNGPANDANG
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
Rg. LS 105 Gedung Laboratorium Sipil Politeknik Negeri Ujungpandang
Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Tamalanrea Makassar
E mail : labgisnsurta.jtspnup@gmail.com
Lingkaran bujur, meridian, bertemu di kutub geografis, dengan
lebar barat-timur detik tergantung pada garis lintang. Di garis
khatulistiwa pada permukaan laut, longitudinal per detik
berukuran 30,92 meter, longitudinal per menit adalah 1855
meter, dan longitudinal per derajat adalah 111,3 kilometer. Pada
30 ° per detik longitudinal adalah 26,76 meter, di Greenwich (51
° 28 '38 "N) adalah 19,22 meter, dan pada 60 ° adalah 15,42
meter.
Datum yang sering dijumpai
Nilai lintang dan bujur dapat didasarkan pada beberapa sistem
geodetik atau datum yang berbeda, yang paling umum adalah
WGS 84 yang digunakan oleh semua peralatan GPS. [6] Namun
datum lain penting karena dipilih oleh organisasi kartografi
nasional sebagai metode terbaik untuk mewakili wilayah
mereka, dan ini adalah datum yang digunakan pada peta yang
dicetak. Menggunakan lintang dan bujur yang ditemukan di peta
mungkin tidak memberikan referensi yang sama seperti pada
penerima GPS. Koordinat dari sistem pemetaan terkadang dapat
diubah menjadi datum lain menggunakan terjemahan sederhana.
Misalnya, untuk mengkonversi dari ETRF89 (GPS) ke Irish
Grid tambahkan 49 meter ke timur, dan kurangi 23,4 meter dari
utara. [7] Lebih umum satu datum diubah menjadi datum lain
menggunakan proses yang disebut transformasi Helmert. Ini
melibatkan perubahan koordinat bola menjadi koordinat
Kartesius dan menerapkan transformasi tujuh parameter
(terjemahan, rotasi tiga dimensi), dan mengkonversi kembali.
Dalam perangkat lunak GIS yang populer, data yang
diproyeksikan dalam lintang / bujur sering direpresentasikan
sebagai 'Sistem Koordinat Geografis'. Sebagai contoh, data
dalam lintang / bujur jika datumnya adalah Datum Amerika
Utara tahun 1983 dilambangkan dengan 'GCS Amerika Utara
1983'.
longitude, meridians, meet at the geographical poles, with the
west-east width of a second being dependent on the latitude. On
the equator at sea level, one longitudinal second measures 30.92
metres, a longitudinal minute 1855 metres, and a longitudinal
degree 111.3 kilometres. At 30° a longitudinal second is 26.76
metres, at Greenwich (51° 28' 38" N) is 19.22 metres, and at 60°
it is 15.42 metres.
Datums often encountered
Latitude and longitude values can be based on several different
geodetic systems or datums, the most common being WGS 84
used by all GPS equipment.[6] Other datums however are
significant because they were chosen by a national
cartographical organisation as the best method for representing
their region, and these are the datums used on printed maps.
Using the latitude and longitude found on a map may not give
the same reference as on a GPS receiver. Coordinates from the
mapping system can sometimes be changed into another datum
using a simple translation. For example, to convert from
ETRF89 (GPS) to the Irish Grid add 49 metres to the east, and
subtract 23.4 metres from the north.[7] More generally one
datum is changed into any other datum using a process called
Helmert transformations. This involves converting the spherical
coordinates into Cartesian coordinates and applying a seven
parameter transformation (translation, three-dimensional
rotation), and converting back.
In popular GIS software, data projected in latitude/longitude is
often represented as a 'Geographic Coordinate System'. For
example, data in latitude/longitude if the datum is the North
American Datum of 1983 is denoted by 'GCS North American
1983'.
 LABORATORIUM GIS DAN SURVEY PEMETAAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI UJUNGPANDANG
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
Rg. LS 105 Gedung Laboratorium Sipil Politeknik Negeri Ujungpandang
Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Tamalanrea Makassar
E mail : labgisnsurta.jtspnup@gmail.com

koordinat geostasioner Geostationary coordinates

Satelit geostasioner (mis., Satelit televisi) berada di atas garis Geostationary satellites (e.g., television satellites) are over the
khatulistiwa pada titik tertentu di Bumi, sehingga posisi mereka equator at a specific point on Earth, so their position related to
yang terkait dengan Bumi dinyatakan dalam derajat bujur saja. Earth is expressed in longitude degrees only. Their latitude is
Garis lintang mereka selalu nol, yaitu di atas garis khatulistiwa. always zero, that is, over the equator.

Sumber: Source:
http://www.novatel.com/an-introduction-to-gnss http://www.novatel.com/an-introduction-to-gnss
Diakses tanggal 24 jan 2015 Accessed at January, 24 2015
(dipublikasikan pada tahun 2015) (published in 2015)