Anda di halaman 1dari 58

PERKERASAN JALAN LANJUT

ANALISA DESAIN
Diketahui data-data perancangan suatu ruas jalan raya yang disurvey pada tahun 2018 dan
direncanakan akan dibuka pada tahun 2019 sebagai berikut :
Panjanga ruas jalan : - A-B = 600 m
- B-C = 350 m
Data - data lalu lintas :
Kendaraan ringan 2 ton ( 1 : 1 ) = 1,951.5 kendaraan
motor (0.075:0.075) = 7,962.0 kendaraan
Bus 8 T (3:5) = 5.5 kendaraan
Truk 2 As 10 T (4:6) = 109.5 kendaraan
Truk 3 As (6:7:7) = 6.5 kendaraan
å = 10,035 kendaraan

Usia rencana adalah : 10 tahun


Perkembangan lalu lintas per tahun adalah : 8 %
CBR tanah dasar = 6 %, 6 %, 7 %, 6 %, 8 %, 6 %, 8 %.

Data curah Hujan


Lama hujan dalam Sehari : 4 jam
Lama hari hujan dalam 1 tahun : 70 hari

NURFADHILA M. ETA / D 111 04 082


PERKERASAN JALAN LANJUT

ANALISA DESAIN

NURFADHILA M. ETA / D 111 04 082


Data - data lalu lintas Tahun 2014 :
Kendaraan ringan (1:1) = 1,951.5 kendaraan
motor (0.075:0.075) = 7,962.0 kendaraan
Bus 8 T (3:5) = 5.5 kendaraan
Truk 2 As 10 T (4:6) = 109.5 kendaraan
Truk 3 As (6:7:7) = 6.5 kendaraan
Jumlah = 10,035 kendaraan

LHR Tahun 2018


Kendaraan ringan 2 t = LHR * (1+a)1
= 1,952 * 1.080
= 2108 kendaraan

motor = LHR * (1+a)1


= 7,962 * 1.080
= 8599 kendaraan

Bus 8 T = LHR * (1+a)1


= 5.5 * 1.080
= 6 kendaraan

Truk 2 As 10 T = LHR * (1+a)1


= 109.5 * 1.080
= 118 kendaraan

Truk 3 As = LHR * (1+a)1


= 6.5 * 1.080
= 7 kendaraan
kendaraan
kendaraan
kendaraan
kendaraan
kendaraan
kendaraan
PERKERASAN JALAN LANJUT

Perkerasan Kaku Metode AASTHO'93


Bila diketahui :
- Lalu Lintas Tahun 2015 :
Kendaraan Ringan (1:1)
motor (0.075:0.075)
Bus 8 T (3:5)
Truk 2 As 10 T (4:6)
Truk 3 As (6:7:7)
- Jalan dibuka tahun 2003
- Umur Rencana
- Pertumbuhan lalu lintas
- Jalan arteri urban 2 lajur 1 arah

Penyelesaian :
# Menentukan nilai ESAL
1. Menghitung Lalu Lintas (LHRT)

n
LHR = ∑ LHRx (1 + a)n
j=1

Kendaraan Ringan (1:1) = 1,952


motor = 7,962
Bus 8 T = 6
Truk 2 As 10 T = 110
Truk 3 As = 7

2.Menghitung Angka Ekivalen


Kendaraan Ringan (1:1) 1000
=
8160

motor (0.075:0.075) 75
=
8160

Bus 8 T (3:5) 3000


=
8160

Truk 2 as 10 T (4:6) 4000


=
8160

Truk 3 as (6:7:7) 6000


=

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


PERKERASAN JALAN LANJUT

=
8160

= 0.2923

3.Penentuan Wtotal
= ∑ LHRT x VDF
Kendaraan Ringan = 4213.14213218 x
motor = 17189.3608283 x
Bus 8 T = 11.874087485 x
Truk 2 As 10 T = 236.402287201 x
Truk 3 As = 14.0330124823 x
21664.8123476

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


PERKERASAN JALAN LANJUT

W18 = Wtotal x DD x DL x 365


= 0.000 x 0.5
= 0
= 0.0E+00

Distribusi arah (DD) biasanya ditentukan pada masing-masing arah sebesar 0.3 - 0.7, dan umumnya di am

Jumlah lajur pada masing-masing arah


1
2
3
4

# Menentukan nilai CBR

CBR Jumlah Jumlah yang sama atau yang lebih besar Persen (%) yang sam

7
6 4 7
7
3
7 1 3
7
2
8 2 2
7
P e r s e n y a n g s a m a t a u le b ih b e s a r ( % )

110
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
5.5 6 6.5 7 7.5
CBR %

Dari grafik di atas diperoleh nilai CBR yang mewakili =

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


PERKERASAN JALAN LANJUT

# RELIABILITY

Tabel 2.16 : Reliability (R) disarankan


Reliability : R(%)
Klasifikasi jalan
Urban Rural
jalan tol 85 - 99.9 80 - 99.9
arteri 80 - 99 75 - 95
kolektor 80 - 95 75 - 95
lokal 50 -80 50 -80

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


PERKERASAN JALAN LANJUT

Tbel 2.17 : Standar Normal deviation (ZR)


R (%) ZR R (%)
50 0.00 93
60 -0.253 94
70 -0.524 95
75 -0.674 96
80 -0.841 97
85 -1.037 98
90 -1.282 99
91 -1.34 99.9
92 -1.405 99.99

Karena merupakan Jalan arteri urban 2 lajur 1 arah


Untuk R = 85 % , maka ZR = -1.037

Standar Deviasi untuk rigid pavement : S0 = 0.3

# SERVICEABILITY
Initial Serviceability untuk rigid pavement : po =
Total Loss of Serviceability : △PSI = po - pt

Terminal serviceability index Jalur Utama (major highways) =


Terminal serviceability index Jalan LaluLintas rendah =

Maka digunakan pt = 2.5


Sehingga :
△PSI = po - pt = 4.5 - 2.5 =

# MATERIAL KONSTRUKSI PERKERASAN (Sc')


Pelat beton
* Flexural Strength (S'c) = 45
* Kuat tekan beton (benda uji silinder) = 350

# KOEFISIEN DRAINASE
diketahui data hidrologi :
" Rata-Rata hujan perhari (Tjam) = 4
" Rata-rata jumlah hari hujan pertahun (Thari) =
" Faktor air hujan yang akan masuk ke dalam pondasi jalan (WL, %)

Penetapan Variabel mutu drainase


Tabel. 2.20 : Quality of drainage.

Quality of Drainage Water removed within

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


PERKERASAN JALAN LANJUT

Quality of Drainage Water removed within

Excellent 2 jam
good 1 hari
fair 1 minggu
poor 1 bulan
very poor air tidak terbebaskan

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


PERKERASAN JALAN LANJUT

Penetapan variabel prosen perkerasan terkena air


Tjam Thari
Pheff = x x WL
24 365
4 70
= x x 0.2
24 365

Tabel 2.23 : Drainage coefficient (Cd)


Percent of time pavement structure is ex
to moisture level approaching saturat
Quality of Drainage <1% 1-5%
Excellent 1.25 - 1.20 1.20 - 1.15
good 1.20 - 1.15 1.15 - 1.10
fair 1.15 - 1.10 1.10 - 1.00
poor 1.10 - 1.00 1.00 - 0.90
very poor 1.00 - 0.90 0.90 - 0.80

Berdasarkan kondisi drainase maka Quality of drainage =


sehingga nilai Drainage Coefficient (Cd) = 1.00

# LOAD TRANSFER (J)


Pendekatan penetapan parameter Load Transfer :
1. Joint dengan dowel : J= 2.5 - 3.1
2. Untuk Overlay design : J= 2.2 - 2.6

Diambil nilai J = 3.1

# MODULUS ELASTIS BETON (Ec)


Ec  57000 f 'c ⤑ 350 kg/cm2 = 4977.7777

= 4021541.9614 psi

# MODULUS REAKSI TANAH DASAR (k)


MR = 1500 x CBR = 1500 x 0.062
MR 93
k = = = 4.79381443
19.4 19.4

# PERSAMAAN PENENTUAN TEBAL PELAT (D)

 PSI 
log10 W18  Z R So  7.35 log10 (D  1)  0.06 
log10  
 4.5  1.5  (4.22  0.32 p )  log 
S 'C Cd  D0.75  1.13
t 10
1.642  107  18
1 215.63  J  D0.75 
(D  1)  Ec
8.46

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043
 PSI 
log10 W18  Z R So  7.35 log10 (D  1)  0.06 
log10 
.5  1.5
 4PERKERASAN  (4.22  0.
JALAN
32 p )  log
LANJUT 
S 'C Cd  D0.75  1.13
t 10
1.642  107  18
1 215.63  J  D0.75 
(D  1)  Ec
8.46


Dengan cara coba-coba diperoleh nilai D = 9.55

24.257 cm

20 cm

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


PERKERASAN JALAN LANJUT

= 1,951.5 kendaraan
= 7,962.0 kendaraan
= 5.5 kendaraan
= 109.5 kendaraan
= 6.5 kendaraan

= 10 tahun
= 8 %

x (1 + 0.08 )10 = 4213.14213 kendaraan


x (1 + 0.08 )
10
= 17189.3608 kendaraan
x (1 + 0.08 )
10
= 11.8740875 kendaraan
x (1 + 0.08 )
10
= 236.402287 kendaraan
x (1 + 0.08 )
10
= 14.0330125 kendaraan
21664.8123 kendaraan

4 1000 4
+ = 0.0002 + 0.0002 = 0.0004511
8160

4 75 4
+ = 0.0000 + 0.0000 = 0.000000014
8160

4 5000 4
+ = 0.0183 + 0.1410 = 0.159237
8160

4 6000 4
+ = 0.0577 + 0.2923 = 0.350051
8160

4 14000 4
+ x 0.086 +

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


PERKERASAN JALAN LANJUT

+ x 0.086 +
8160

+ 0.7452 = 1.0375

0.0005 = 1.9005
0.0000 = 0.0002
0.1592 = 1.8908
0.3501 = 82.7528
1.0375 = 14.5588
+
1.5472

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


PERKERASAN JALAN LANJUT

x 0.90 x 365 5505662.8543672


Kips ESAL 6.7408096133
Kips ESAL

ar 0.3 - 0.7, dan umumnya di ambil 0.5 (50%)

Persen 18 kip ESAL pada jalur rencana (DL) (%)


100
80 – 100
60 – 80
50 – 75

Persen (%) yang sama atau yang lebih besar

x 100 = 100

x 100 = 42.85714

x 100 = 28.57143

7 7.5 8 8.5
CBR %

6.2 %

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


PERKERASAN JALAN LANJUT

Rural
80 - 99.9
75 - 95
75 - 95
50 -80

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


PERKERASAN JALAN LANJUT

R (%) ZR
93 -1.48
94 -1.555
95 -1.645
96 -1.75
97 -1.881
98 -2.054
99 -2.327
99.9 -3.09
99.99 -3.75

, maka nilai R = 85

- 0.4 (diambil dari AASHTO 1993, hal I-62)

4.5 (diambil dari AASHTO 1993, hal II-10)

2.5
2.0

45 kg/cm2 = 640 psi


350 kg/cm 2

jam
70 hari
= 20 % (untuk jalan beton dan aspal
WL = 5 - 30 %)

Water removed within

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


PERKERASAN JALAN LANJUT

Water removed within

2 jam
1 hari
1 minggu
1 bulan
air tidak terbebaskan

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


PERKERASAN JALAN LANJUT

WL x 100

0.2 x 100 = 0.63927 = 63.9269 %

of time pavement structure is exposed


oisture level approaching saturation
1-5% 5 - 25 % > 25 %
1.20 - 1.15 1.15 - 1.10 1.10
1.15 - 1.10 1.10 - 1.00 1
1.10 - 1.00 1.00 - 0.90 0.90
1.00 - 0.90 0.90 - 0.80 0.80
0.90 - 0.80 0.80 - 0.70 0.70

good

(diambil dari AASHTO 1993, hal II-26)


(diambil dari AASHTO 1993, hal III-132)

4977.7777 psi 34.335 Mpa

= 282764.673579127 kg/cm2 = 27739.2145 Mpa


= 27540.1552 Mpa

= 93

 log10

S 'C Cd  D0.75  1.132 
 18.42 
215.63  J  D0.75  
  Ec : k  0.25 
SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043
 log10

S 'C Cd  D0.75  1.132  PERKERASAN JALAN LANJUT
 18.42 
215.63  J  D0.75  
  Ec : k  0.25 

inch = 24.257 cm

Plat beton

Sirtu
(CBR 50 %)

CBR 6.2 %

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


PERKERASAN JALAN LANJUT

No. Sampel Pemeriksaan CBR

1 7
2 6
3 8
4 6
5 7
6 7
7 7

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


PERKERASAN JALAN LANJUT

Zr = -1.037
So= 0.3
△PSI = 2
pt= 2.5
S'c= 45
Cd= 1.00
J= 3.1

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


PERKERASAN JALAN LANJUT

Ec= 4021541.96139988
k= 4.793814433
D= 9.55

-0.3111
7.5209055783
-0.06
-0.1699401512
-0.2351800632

6.744685364
6.74

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


Tebal plat 24 cm 240 mm
lebar plat 1 m
panjang plat5 m (jarak antar sambungan)

h= 24 cm
= 240 mm
fc' = 350 kg/cm2
= 34.335 Mpa

1. Penulangan memanjang

100 ft (1.3 - 0.2 F)


Ps =
fy - n ft
Dimana :
i Ps Persentase tulangan memanjang yang dibutuhkan terhadap penampang beton, (%)
i ft Kuat tarik lentur beton yang digunakan => 0.4 –0.5 fr(MPa)
fy tegangan leleh rencna baja (berdasarkan SNI’91 fy< 400 MPa –BJTD 40)
n Angka ekivalen antara baja dan beton = Es/Ec
F Koefisien gesek antara pelat beton dengan lapisan pondasi dibawahnya
Es Modulus Elastisitas Baja (berdasarkan SNI’91 digunakan 200.000 (MPa)
Ec Modulud elastisitas beton (berdasarkan SNI’91 digunakan 4700√fc’ (MPa)

Persentasi minimum tulangan memanjang padaperkerasan beton menerus adalah 0,6% dari luas

ft = kuat tarik lentur beton yang digunakan


= 0.4 - 0.5 fr
= 0.45 38
= 17.1

F= Koefisien gesekan antara pelaat beton dengan lapisan dibawahnya


= 1.2 untuk sirtu

fy = tegangan leleh rencana baja


3900 kg/cm2 240 - 400 Mpa

Es = modulus elastisitas baja


= 200000 Mpa

Ec = modulus elastisitas beton

57000 f'c ^ 0.5 psi

4700 f'c ^ 0.5 Mpa 27540.16

16600 f'c ^ 0.5 kg/cm2 310557.6


n= angka equivalen antara baja dan beton

Es
=
Ec

= 7.2621231922 = 7

100 ft (1.3 - 0.2 F)


Ps =
fy - n ft
100 17.1 ( 1.3 -
=
3900 - 7 17.1
1812.6
=
3780

= 0.479486 %

As = PS Luas Penampang

0.479486
= 100 24
100

As = 11.5076581224 cm2/m

As min = 0.60% luas penampang

0.6
= 100 24
100

= 14.4 cm2/m
cara 1

dicoba jarak antar tulangan = 100 mm jumlah tulanga


dicoba tulangan d= 12 1.2 cm

1
= phi d2
4

1
= 3.14 1.44
4

= 1.1304

As tulangan 11.304

ft2
Lcr =
n p2 u fb ( S Ec - ft )
P= LUAS tulangan memanjang persatuan luas

= 0.004239

u= keliling penampang tulangan persatuan luas tulangan =

u= 3.3333333333

fb = tegangan lekat antara tulangan dengan beton yang dikenal sebagai lekat lentur (Mpa).
Besaran Lekat lentur yang dipakai dalam praktek menurut ACI 1963 untuk tulangan de

tegangan lekat dasar = 9.5


f'c ^0.5
d

0.79 f'c ^0.5


d

2.16 f'c ^0.5


d

d diameter ( cm)

S= Koefisien susut beton,umumnya dipakai antara 0,0005 - 0,0006 untuk pelat perkerasa

Ec = modulus elastisitas beton

57000 f'c ^ 0.5 psi

4700 f'c ^ 0.5 Mpa

16600 f'c ^ 0.5 kg/cm2 310557.6

ft2
Lcr =
n p2 u fb ( S Ec - ft )

292.41
Lcr =
7 0.004239 2 3.333333 33.674916481

= 193.329997831 syarat 150 250

14.715 24.525

2. Penulangan Melintang
Rumus

𝐴�=(11,76 (𝐹 𝐿
ℎ))/𝑓�
Dimana :
As Luas tulangan yang diperlukan (mm2/m lebar)
F Koefisien gesekan antara pelaat beton dengan lapisan dibawahnya
h Tebal pelat (mm)
fs Tegangan tarik ijin baja, (Mpa) (+230 Mpa )

Nb : As minimum menurut SNI”91, untuk segala keadaan adalah 0.14% dari luas pena

F= Koefisien gesekan antara pelaat beton dengan lapisan dibawahnya


= 1.2 untuk sirtu

L= Panjang plat yg ingin di pasangi


= 1

h= Tebal plat (mm)


= 240 mm

fs = Tegangan tarik ijin baja, (Mpa) (+230 Mpa )


= 230 Mpa

As = 11,76 (F L h )
fs
= 11.76 ( 1.2 1 240
230
= 14.7255652174 mm2/ m lebar plat

As min = 0,14% x h x 10000


= 0.0014 240 1000
= 336 mm2/ m lebar plat

Cara 1
Jarak Antar= 200 mm
Tulangan (d= 10 mm = 1

X = 1/4(3.14*d2)
= 78.5

Cara 2
Jumlah Tul = as butuh
as tulangan
= 336
78.5
kebutuhan = 4.28
per 5 m = 21.401274
= 22
enampang beton, (%)

–BJTD 40)

00√fc’ (MPa)

us adalah 0,6% dari luas penampang beton

fc' fc' fr fr
n
( kg/cm2) ( Mpa ) (Mpa) ( kg/cm2)
115 11.3 13 2.1 21
120 - 135 11.8 - 13.2 12 2.2 22
140 - 165 13.7 - 16.2 11 2.4 24
170 - 200 16.7 - 19.6 10 2.6 27
205 - 250 20.1 - 24.5 9 2.9 30
260 - 320 25.5 - 31.4 8 3.3 34
330 - 425 32.4 - 41.7 7 3.7 38
450 44.1 6 4.1 42
0.2 X 1.2 )

luas tulangan luas penampang


13.4095 2700
0.00497

cara 2 cara 3

jumlah tulangan
= As butuh jumlah tulangan = 1000
As tulangan 110
= 9.0909090909
= 12.7388535032 = 9 = 9

jarak 1000
jumlah tulangan

111.1111111111 110
4/d m-1

bagai lekat lentur (Mpa).


1963 untuk tulangan dengan diameter <=35.7 mm

<=800 PSi

<=5.5 Mpa

<=5.5 kg/cm2 = 33.674916

6 untuk pelat perkerasan jalan 0.0004

( kg/cm2) : 100 x 9.81

150.0 1.5 14.7

292.41
( 0.0004 310557.56 - 17.1 )

kg/cm2

MPA
n lapisan dibawahnya

ah 0.14% dari luas penampang beton

cm

As Tulangan = (1000/l)*x
= 393 mm
s penampang
Mpa

14.7
PERKERASAN JALAN LANJUT

ANALISA DESAIN
Diketahui data-data perancangan suatu ruas jalan raya yang disurvey pada tahun 2018 dan
direncanakan akan dibuka pada tahun 2019 sebagai berikut :
Panjanga ruas jalan : - A-B = 600 m
- B-C = 350 m
Data - data lalu lintas :
Kendaraan ringan 2 ton ( 1 : 1 ) = 1,108.5 kendaraan
motor (0.075:0.075) = 5,714.0 kendaraan
Bus 8 T (3:5) = 5.0 kendaraan
Truk 2 As 10 T (4:6) = 36.5 kendaraan
Truk 3 As (6:7:7) = 1.0 kendaraan
å = 6,865 kendaraan

Usia rencana adalah : 10 tahun


Perkembangan lalu lintas per tahun adalah : 8 %
CBR tanah dasar = 6 %, 6 %, 7 %, 6 %, 8 %, 6 %, 8 %.

Data curah Hujan


Lama hujan dalam Sehari : 4 jam
Lama hari hujan dalam 1 tahun : 70 hari

NURFADHILA M. ETA / D 111 04 082


PERKERASAN JALAN LANJUT

ANALISA DESAIN

NURFADHILA M. ETA / D 111 04 082


Data - data lalu lintas Tahun 2014 :
Kendaraan(1:1) = 1,108.5 kendaraan
motor (0.075:0.075) = 5,714.0 kendaraan
Bus 8 T (3:5) = 5.0 kendaraan
Truk 2 As (4:6) = 36.5 kendaraan
Truk 3 As (6:7:7) = 1.0 kendaraan
Jumlah = 6,865 kendaraan

LHR Tahun 2018


Kendaraan r = LHR * (1+a)1
= 1,109 * 1.080
= 1197 kendaraan

motor = LHR * (1+a)1


= 5,714 * 1.080
= 6171 kendaraan

Bus 8 T = LHR * (1+a)1


= 5.0 * 1.080
= 5 kendaraan

Truk 2 As = LHR * (1+a)1


= 36.5 * 1.080
= 39 kendaraan

Truk 3 As = LHR * (1+a)1


= 1.0 * 1.080
= 1 kendaraan
kendaraan
kendaraan
kendaraan
kendaraan
kendaraan
kendaraan
PERKERASAN JALAN LANJUT

Perkerasan Kaku Metode AASTHO'93


Bila diketahui :
- Lalu Lintas Tahun 2015 :
Kendaraan Ringan (1:1) = 1,108.5 kendaraan
motor (0.075:0.075) = 5,714.0 kendaraan
Bus 8 T (3:5) = 5.0 kendaraan
Truk 2 As 10 T (4:6) = 36.5 kendaraan
Truk 3 As (6:7:7) = 1.0 kendaraan
- Jalan dibuka tahun 2003
- Umur Rencana = 10 tahun
- Pertumbuhan lalu lintas = 8 %
- Jalan arteri urban 2 lajur 1 arah

Penyelesaian :
# Menentukan nilai ESAL
1. Menghitung Lalu Lintas (LHRT)

n
LHR = ∑ LHRx (1 + a)n
j=1

Kendaraan Ringan (1:1) = 1,109 x (1 + 0.08 )10


motor = 5,714 x (1 + 0.08 )10
Bus 8 T = 5 x (1 + 0.08 )10
Truk 2 As 10 T = 37 x (1 + 0.08 )10
Truk 3 As = 1 x (1 + 0.08 )10

2.Menghitung Angka Ekivalen


Kendaraan Ringan (1:1) 1000 4 1000 4
= + =
8160 8160

motor (0.075:0.075) 75 4 75 4
= + =
8160 8160

Bus 8 T (3:5) 3000 4 5000 4


= + =
8160 8160

Truk 2 as 10 T (4:6) 4000 4 6000 4


= + =
8160 8160

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


PERKERASAN JALAN LANJUT

Truk 3 as (6:7:7) 6000 4 14000 4


= + x
8160 8160

= 0.2923 + 0.7452

3.Penentuan Wtotal
= ∑ LHRT x VDF
Kendaraan Ringan = 2393.16835948 x 0.0005 = 1.0795
motor = 12336.0974344 x 0.0000 = 0.0002
Bus 8 T = 10.7946249864 x 0.1592 = 1.7189
Truk 2 As 10 T = 78.8007624005 x 0.3501 = 27.5843
Truk 3 As = 2.1589249973 x 1.0375 = 2.2398
jumlah 14821.0201063 1.5472 32.6227

W18 = Wtotal x DD x DL x 365


= 32.623 x 0.5 x 0.90 x 365
= 5358.2821873544 Kips ESAL
= 5.4E+03 Kips ESAL

Distribusi arah (DD) biasanya ditentukan pada masing-masing arah sebesar 0.3 - 0.7, dan umumnya di amb

Jumlah lajur pada masing-masing arah Persen 18 kip ESAL pada jalur rencana (D
1 100
2 80 – 100
3 60 – 80
4 50 – 75

# Menentukan nilai CBR

Jumlah yang sama atau


CBR Jumlah Persen (%) yang sama atau yang lebih besar
yang lebih besar

7
6 4 7 x 100 = 100
7
3
7 1 3 x 100 = 42.85714
7
2
8 2 2 x 100 = 28.57143
7
P e rs e n y a n g s a m a t a u le b ih b e s a r ( % )

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043

110
100
P e rs e n y a n g s a m a t a u le b ih b e s a r ( % )
PERKERASAN JALAN LANJUT

110
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5
CBR %

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


100
90
80
70
60
50

PERKERASAN JALAN LANJUT


40
30
20
10
0
5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5
CBR %

Dari grafik di atas diperoleh nilai CBR yang mewakili = 6.2 %

# RELIABILITY

Tabel 2.16 : Reliability (R) disarankan


Reliability : R(%)
Klasifikasi jalan
Urban Rural
jalan tol 85 - 99.9 80 - 99.9
arteri 80 - 99 75 - 95
kolektor 80 - 95 75 - 95
lokal 50 -80 50 -80

Tbel 2.17 : Standar Normal deviation (ZR)


R (%) ZR R (%) ZR
50 0.00 93 -1.48
60 -0.253 94 -1.555
70 -0.524 95 -1.645
75 -0.674 96 -1.75
80 -0.841 97 -1.881
85 -1.037 98 -2.054
90 -1.282 99 -2.327
91 -1.34 99.9 -3.09
92 -1.405 99.99 -3.75

Karena merupakan Jalan arteri urban 2 lajur 1 arah , maka nilai R = 85


Untuk R = 85 % , maka ZR = -1.037

Standar Deviasi untuk rigid pavement : S0 = 0.3 - 0.4 (diambil dari AASHTO 1993, hal I-

# SERVICEABILITY
Initial Serviceability untuk rigid pavement : po = 4.5 (diambil dari AASHTO 1993, hal II-10)

Total Loss of Serviceability : △PSI = po - pt

Terminal serviceability index Jalur Utama (major highways) = 2.5


Terminal serviceability index Jalan LaluLintas rendah = 2.0

Maka digunakan pt = 2.5


Sehingga :
△PSI = po - pt = 4.5 - 2.5 = 2

# MATERIAL KONSTRUKSI PERKERASAN (Sc')

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


PERKERASAN JALAN LANJUT

Pelat beton
* Flexural Strength (S'c) = 45 kg/cm2 = 640
* Kuat tekan beton (benda uji silinder) = 350 kg/cm2

# KOEFISIEN DRAINASE
diketahui data hidrologi :

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


PERKERASAN JALAN LANJUT

" Rata-Rata hujan perhari (Tjam) = 4 jam


" Rata-rata jumlah hari hujan pertahun (Thari) = 70 hari
" Faktor air hujan yang akan masuk ke dalam pondasi jalan (WL, %) =

Penetapan Variabel mutu drainase


Tabel. 2.20 : Quality of drainage.

Quality of Drainage Water removed within

Excellent 2 jam
good 1 hari
fair 1 minggu
poor 1 bulan
very poor air tidak terbebaskan

Penetapan variabel prosen perkerasan terkena air


Tjam Thari
Pheff = x x WL x 100
24 365
4 70
= x x 0.2 x 100 = 0.63927
24 365

Tabel 2.23 : Drainage coefficient (Cd)


Percent of time pavement structure is exposed
to moisture level approaching saturation
Quality of Drainage <1% 1-5% 5 - 25 %
Excellent 1.25 - 1.20 1.20 - 1.15 1.15 - 1.10
good 1.20 - 1.15 1.15 - 1.10 1.10 - 1.00
fair 1.15 - 1.10 1.10 - 1.00 1.00 - 0.90
poor 57000
Ec f 'c 1.10 - 1.00 1.00 - 0.90 0.90 - 0.80
very poor 1.00 - 0.90 0.90 - 0.80 0.80 - 0.70
Ec  57000 4977.8
Berdasarkan kondisi drainase maka Quality of drainage = good
sehingga nilai Drainage Coefficient (Cd) = 1.00

# LOAD TRANSFER (J)


Pendekatan penetapan parameter Load Transfer :
1. Joint dengan dowel : J= 2.5 - 3.1 (diambil dari AASHTO 1993, hal II-26)

2. Untuk Overlay design : J= 2.2 - 2.6 (diambil dari AASHTO 1993, hal III-132)

Diambil nilai J = 3.1

# MODULUS ELASTIS BETON (Ec)


⤑ 350 kg/cm2 = 4977.778 psi 34.335 Mpa
Ec  57000 f ' c

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


PERKERASAN JALAN LANJUT

= 4021541.9614 psi = 282764.673579127 kg/cm2

# MODULUS REAKSI TANAH DASAR (k)


MR = 1500 x CBR = 1500 x 0.062 = 93
MR 93
k = = = 4.79381443
19.4 19.4

# PERSAMAAN PENENTUAN TEBAL PELAT (D)

 PSI 
log10 W18  Z R So  7.35 log10 (D  1)  0.06 
log10  
 4.5  1.5  (4.22  0.32 p )  log 
S 'C Cd  D0.75  1.13
t 10
1.642  107  18
1 215.63  J  D0.75 
(D  1)  Ec
8.46


Dengan cara coba-coba diperoleh nilai D = 9.05 inch = 22.987

22.987 cm Plat beton

Sirtu
20 cm
(CBR 50 %)

CBR

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


PERKERASAN JALAN LANJUT

= 2393.16836 kendaraan
= 12336.0974 kendaraan
= 10.794625 kendaraan
= 78.8007624 kendaraan
= 2.158925 kendaraan
14821.0201 kendaraan

0.0002 + 0.0002 = 0.0004511

0.0000 + 0.0000 = 0.000000014

0.0183 + 0.1410 = 0.159237

0.0577 + 0.2923 + 0.350051

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


PERKERASAN JALAN LANJUT

0.086 +

= 1.0375
Jumlah 1.547210142

365 3766454.957173
6.5759327781

ng-masing arah sebesar 0.3 - 0.7, dan umumnya di ambil 0.5 (50%)

Persen 18 kip ESAL pada jalur rencana (DL) (%)


100
80 – 100
60 – 80
50 – 75

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


PERKERASAN JALAN LANJUT

7 7.5 8 8.5
CBR %

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


PERKERASAN JALAN LANJUT

7 7.5 8 8.5
CBR %

(diambil dari AASHTO 1993, hal I-62)

(diambil dari AASHTO 1993, hal II-10)

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


PERKERASAN JALAN LANJUT

psi

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


PERKERASAN JALAN LANJUT

20 % (untuk jalan beton dan aspal


WL = 5 - 30 %)

0.63927 = 63.9269 %

nt of time pavement structure is exposed


moisture level approaching saturation
5 - 25 % > 25 %
1.15 - 1.10 1.10
1.10 - 1.00 1
1.00 - 0.90 0.90
0.90 - 0.80 0.80
0.80 - 0.70 0.70

Mpa

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


PERKERASAN JALAN LANJUT

kg/cm2 = 27739.2145 Mpa


= 27540.1552 Mpa

PSI 
 1.5
 (4.22  0.32 p )  log

S 'C Cd  D0.75  1.132 
t 10
 107  18.42 
215.63  J  D0.75  
 Ec : k  0.25 
8.46
1) 

cm

6.2 %

SYAHLENDRA SYAHRUL / D 111 05 043


Tebal plat 23 cm 230 mm
lebar plat 7 m
panjang plat5 m (jarak antar sambungan)
Lapisan dibawahnya 1.2 (sirtu)

1. Penulanagan memanjang

𝐴�=(11,76 (𝐹 𝐿
ℎ))/𝑓�

Dimana :
As Luas tulangan yang diperlukan (mm2/m lebar)
F Koefisien gesekan antara pelaat beton dengan lapisan dibawahnya
h Tebal pelat (mm)
fs Tegangan tarik ijin baja, (Mpa) (+230 Mpa )
L Panjang jalan (m)

As = 11.76 ( 1.2 5 230 )


230
= 70.56 mm2/m lebar plat

As min = 0,14% x h x 1000


= 0.0014 230 1000
= 322 mm2/ m lebar plat

2. Penulanagan melintang

𝐴�=(11,76 (𝐹 𝐿
ℎ))/𝑓�

Dimana :
As Luas tulangan yang diperlukan (mm2/m lebar)
F Koefisien gesekan antara pelaat beton dengan lapisan dibawahnya
h Tebal pelat (mm)
fs Tegangan tarik ijin baja, (Mpa) (+230 Mpa )
L Lebar jalan (m)

As = 11.76 ( 1.2 7 230 )


230
= 98.784 mm2/m lebar plat

As min = 0,14% x h x 10000


= 0.0014 230 1000
= 322 mm2/ m lebar plat
Cara 1
Jarak Antar= 200 mm
Tulangan (d= 10 mm = 1 cm

X = 1/4(3.14*d2) As Tulangan =
= 78.5 =

Cara 2
Jumlah Tul = as butuh
as tulangan
= 322
78.5
kebutuhan = 4.10

per 5 m = 20.509554
= 21

Cara 1
Jarak Antar= 200 mm
Tulangan (d= 10 mm = 1 cm

X = 1/4(3.14*d2) As Tulangan =
= 78.5 =

Cara 2
Jumlah Tul = as butuh
as tulangan
= 322
78.5
kebutuhan = 4.10

per 5 m = 20.509554
= 21
(1000/l)*x
393 mm

(1000/l)*x
393 mm

Anda mungkin juga menyukai