Anda di halaman 1dari 10

TUBERCULOSIS PARU (TBC)

Oleh kelompok I:

Evanggelista Soumokil ( 1490120014)


Lowisa Feren Thenu (1490120031)
Eda Priskila Tasane (1490120032)
Hawati Raema Bani (1490120048)
Chintia F. Makailipessy (1490120024)
Nerry Endah Nazchary (1490120039)
Agustina febrianty Anindjola (1490119119)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PPN XXIV

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG

2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok bahasan : Tubercolosis Paru (TBC)


Sub pokok bahasan : Penanganan TBC
Sasaran : Masyarakat
Waktu : Sabtu, 25 Juli 2020
Tempat : Kampus STIK Immanuel

A. Tujuan instruksional
Setelah penyuluhan Bapak A dan keluarga mampu mengubah pola perilaku
sehingga penyakit TBC dapat ditangani dan tidak menular kepada anggota
keluarga yang lain.

B. Tujuan instruksional khusus


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, keluarga diharapkan mampu:
1. Mengerti mengenai pengertian TBC
2. Mengerti Etiologi dari TBC
3. Mengerti Manisfestasi Klinis dari TBC
4. Mengerti Komplikasi dari TBC
5. Mengerti Macam –Macam Pencegahan TBC
6. Mengerti Penanganan TBC

C. Materi
1. Pengertian Penyakit TBC
2. Etiologi dari TBC
3. Manisfestasi Klinis dari TBC
4. Komplikasi dari TBC
5. Macam –Macam Pencegahan TBC
6. Penanganan Penyakit TBC
D. Kegiatan pembelajaran
No Kegiatan Materi penyuluhan Hasil
1. Pembukaan (5 menit)  Mengucapkan salam  Menjawab
 Memperkenalkan diri salam
 Kontrak waktu  Menyetujui
 Menyampaikan tujuan kontrak waktu
penyuluhan  Menyimak
tujuan
penyuluhan
2. Isi (15 menit)  Menjelaskan mengenai  Menyimak
pengertian TBC penjelasan
 Menjelaskan Etiologi yang
dari TBC disampaikan
 Menjelaskan oleh penyuluh
Manisfestasi Klinis dari  Mengajukan
TBC pertanyaan
 Menjelaskan
Komplikasi dari TBC
 Menjelaskan Macam–
Macam Pencegahan
TBC
 Menjelaskan
Penanganan TBC
3. Penutup (10 menit)  Melakukan evaluasi  Menjawab
tentang penjelasan yang pertanyaan
telah disampaikan  Menjawab
 Mengucapkan salam salam

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

F. Media
1. Materi SAP
2. Flip Chart dan Leafle

G. Evaluasi
Prosedur pertanyaan : Lisan
Isi pertanyaan :
1. Sebutkan Pengertian dari Penyakit TBC
2. Sebutkan Etiologi dari TBC
3. Sebutkan Macam –Macam Pencegahan Penularan TBC

MATERI PENYULUHAN
TUBERCOLOSA PARU (TBC)
A. Pengertian TBC
Tuberkolosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman mycobacterium tubercolosis (Depkes RI, 2001) Tuberkolosis adalah
penyakit infeksi yang disebabkan oleh mycrobakterium tuberculosis dengan
gejala yang sangat bervariasi ( Mansjoer Arief. 2000. Kapita Selekta Kedoktern,
Jakarta, edisi 3 : 472 :FKUI ).
TBC Paru adalah Penyakit infeksi yang terutama mengenai jaringan paru
dan dapat menyebar ke bagian tubuh lain yaitu : otak, ginjal, tulang.
Penyebab infeksi adalah kuman mycobacterium tuberculosa (Brunner &
Suddarth 2000) Jadi dapat disimpulkan TBC (tuberculosis) merupakan suatu
penyakit menular yang disebabkan oleh microbacterium tuberculosis yang
ditularkan melalui udara dan jika tidak ada pengobatan yang efektif dapat
mengakibatkan perjalanan penyakit yang kronis dan bisa menimbulkan kematian

B. Etiologi TBC
TB paru disebabkan oleh kuman tahan asam yaitu Mycobacterium
Tuberculosa. Setelah terinfeksi kuman tersebut kira-kira 50% kuman akan
berkembang menjadi TBC aktif dalam satu tahun, sisanya kuman ini akan
menyebabkan infeksi laten.
Adapun faktor yang mungkin terjadi antara lain :
1. Kontak langsung dengan penderita TBC aktif.
2. Menurunnya kekebalan tubuh
3. Kurang nutrisi yang adekuat.
4. Lingkungan dengan prevalensi TB yang tinggi
5. Pengobatan paru yang tidak tuntas

C. Manfaan klinis dari TBC


Gambaran klinik TB paru dapat dibagi menjadi 2 golongan, gejala respiratorik
dan gejala sistemik:
1. Gejala respiratorik meliputi
a. Batuk
Gejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang
paling sering dikeluhkan. Mula-mula bersifat non produktif
kemudian berdahak bahkan bercampur darah bila sudah ada
kerusakanjaringan.
b. Batuk darah
Darah yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi, mungkin
tampak berupa garis atau bercak-bercak darak, gumpalan darah atau
darah segar dalam jumlah sangat banyak. Batuk darak terjadi karena
pecahnya pembuluh darah. Berat ringannya batuk darah tergantung
dari besar kecilnya pembuluh darah yang pecah
c. Sesak napas
Gejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas
atau karena ada hal-hal yang menyertai seperti efusi pleura,
pneumothorax, anemia dan lain-lain
d. Nyeri dada
Nyeri dada pada TB paru termasuk nyeri pleuritik yang ringan.
Gejala ini timbul apabila sistem persarafan di pleura terkena.
2. Gejala sistemik, meliputi
a. Demam
Merupakan gejala yang sering dijumpai biasanya timbul pada
sore dan malam hari mirip demam influeza, hilang timbul dan
makin lama makin panjang serangannya sedang masa bebas
serangan makin pendek.
b. Gejala sistemik lain
Gejala sistemik lain ialah keringat malam, anoreksia, penurunan
berat badan serta malaise. Timbulnya gejala biasanya gradual
dalam beberapaminggu-bulan, akan tetapi penampilan akut dengan
batuk, panas, sesak napas walaupun jarang dapat juga timbul
menyerupai gejala pneumonia.

D. Komplikasi TBC
1. Hemoptisis berat (pendarahan dari saluran pernapasan) yang dapat
mengakibatkan kematian karena syok hipovolemik atau tersumbatnya jalan
napas.
2. Kolaps lobus retaksi brinkial
3. Bronkhiektasis dan fibrosis fau : terjadi pelebaran bronkus dan terjadi
pembentukan jaringan ikat pada proses pemulihan atau reaktif
4. Pneumotorak spontan : kerusakan jaringan paru dan adanya udara di
dalam rongga pleura
5. Penyebaran infeksi

E. Pencegahan penularan TB Paru


1. Perbaikan status gizi
konsumsi makanan seseorang dapat menentukan tercapainya tingkat
kesehatan (disebut juga status gizi). Apabila tubuh berada dalam tingkat
kesehatan gizi optimum dimana jaringan penurunan semua zat gizi maka
keadaan ini disebut status gizi optimum. Dalam kondisi demikian tubuh
terbebas dari penyakit dan melilki daya tahan tubuh yang setinggi-
tingginya. Untuk mencapai kesehatan yang optimal diperlukan
makanan yang mengandung gizi atau zat gizi yaitu Karbohidrat. Vitamin,
lemak, protein dan mineral (Notoajmajo, 2003
2. Kontak dengan penderita
Penyakit Tubercolosis paru sangatlah mudah menular yaitu melalui
udara disekitar penderita dan melalui dropler yang keluar bersama dahak
penderita (Depkes RI, 2001)

3. Imunitas BCG
BCG salah satu upaya pencegahan penyakit yaitu dengan imunisasi.
Pemberian imunisasi dimaksudkan untuk menurunkan morbilitas,
mortalitas dan cacat serta bila mungkin didapatkan eradiksi disuatu
daerah atau negeri. Berdasrkan asal mulanya imunisasi dibagi dalam dua
bagian pasif dan aktif.
Pasif adalah bila tubuh tidak bekerja membentuk kekebalan, tetapi
hanya menerima saja sedangkan aktif ialah bila tubuh ikut
menyelenggarakan terbentukya imunitas. Imunisasi BCG termasuk
imunitas kedalam imunitas yang didapat. BCG adalah vaksin yang
terdiri dari basil hidup yang dihilangkan virulensinya. BCG merangsang
kekebalan, meningkatkan daya tahan tubuh, tapi dalam kebanyakan
kasus, daya pertahanan tubug yang meningkat akan mengendalikan atau
membunuh kuman-kuman mikrobacterium tubercolosis tersebut (Crofton,
2002)
4. Olahraga dan hidup sehat
Manfaat dari olahraga adalah agar paru-paru berkembang dengan baik.
Tubuh harus dijaga kondisinya agar tetap baik denagan menerapkan pola
hidup sehat dengan tidak merokok dan mengkonsumsi minuman
beralkohol yang merupakan factor toksi dan dapat menurunkan daya
tahan tubuh

F. Pengobatan TB Paru
a) Tujuan pengobatan tubercolocia
1. Menyembuhkan pasien dengan gangguan semimal mungkin dalam
hidupnya.
2. Mencegah kematian pada pasien dengan sakit yang sangat berat.
3. Mencegah kerusakan paru lebih luas dan kompliksi yang terkait.
4. Mencegah kambuhnya penyakit
5. Mencegah kuman TBC menjadi resisten
6. Melindungi keluarga dan masyarakatdisekitar penderita terhadap
infeksi
b) Pengobatan yang buruk atau tidak adekuat dapat berakibat :
1. Kegagalan penyembuhan pasien
2. Kuman TBC menjadi tebal terhadap tubercolosis
3. Pasien tetap hidup (setidaknya selama beberapa waktu) dan
menularkan penyakit tersebut kepada orang lain (kemungkinan
dengan kuman yang resisten)
c) Jenis dan Dosis OAT
Pengobatan tubercolosis memerlukan waktu yang relative yang lama,
yaitu antara 6-8 bulan.

DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare.Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2alih bahasa H. Y.
Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih. Jakarta : EGC,
2002.
Dinkes. RI. 2006.Materi Pelatihan Bagi Volunter Tuberkulosis Tingkat
Kelurahan di Kota Yogyakarta. YogyakartaAnonymus. 2007.
Pedoman Nasional Penanggulangan Tubercolosis. http://www.itokindo.org,
diakses pada tanggal 14 Mei 2014 jam 12.19 WIB

Anda mungkin juga menyukai