Jika tidak ada semesta tidak mungkin ada manusia,, Semesta ini tentunya tempat dimana
manusia memijakkan kaki dan membangun kehidupannya dengan memanfaatkan isi dari
semesta itu sendiri. Jadi, dengan tidak adanya semesta tidak akan mungkin juga adanya
keberadaan manusia.
2. Jika tidak ada semesta apakah ada kehidupan?
Jika tidak ada semesta, tidak mungkin adanya kehidupan. Sama seperti nomor 1, tidak
hanya manusia yang mendiami semesta ini namun ada mahluk lainnya juga yang ikut
hidup dalam ruang lingkup semesta. Bilamana tidak ada semesta tentunya tidak akan
mungkin adanya ruang lingkup kehidupan.
3. Sebut dan jelaskan lima hukum yang mnegatur alam semesta!
Panca Niyama
1.) Utu Niyama,, hukum energy pada sesuatu yg tidak hidup (missal: pergantian
musim,cuaca, pelapukan, hujan, proses penguapan,dll).
2.) Bija Niyama,, hukum yg berkenaan pada sesuatu yang hidup (missal: pertumbuhan
pohon, sifat tebu yg manis, pembentukan janin,dll).
3.) Kamma Niyama,, Hukum sebab akibat dimana perbuatan buruk menghasilkan buah yg
buruk sedangkan perbuatan baik menghasilkan buah yang baik juga.
4.) Citta Niyama,, Hukum berkenaan dengan batin seperti mengatur proses pikiran dan
kesadaran, kemampuan mengingat,dll.
5.) Dhamma Niyama,, Hukum yang berkenaan dengan sifat dasar suatu fenomena yang
alami seperti gravitasi, kodrat, kejadian alam khusus yang menandai peristiwa besar di
semesta.
4. Jelaskan persamaan proses terbentuknya semesta dalam Agama Buddha dan ilmu
pengetahuan!
Agama Buddha mengatakan semesta terbentuk melalui proses pembentukan dan
kehancuran yang berlangsung berkali-kali dan dalam waktu yang sangat lama. Dalam
skala yang besar semesta juga mengalami pembentukan dan kehancuran gunung, laut,
planet, bintang, tata Surya, galaksi. Diamana dikatakan apapun yang terjadi dalam
semesta meruapakn sebuah proses yang muncul atas aksi dan reaksi dari proses lain.
Para ilmuwan yang baru menemukan bahwa bintang, planet, semeta terjadi melalui
proses penyusutan dan pengembangan sesuai dengan apa yang diungkapkan Buddha
ribuan tahun lalu.
1. Apa yang telah di kemukakan oleh seorang ilmuan bernama Albert Einstein tentang
Agama Buddha?
Agama yang menyatakan Tuhan tidak secara personal dan menghindari dogma-
dogma dan teologi. Meliputi baik hal yang bersifat natural maupun spiritual, ia
harus didasari pada pengertian religious yang timbul dari pengalaman berbagai hal,
yang natural dan spiritual, sebagai suatu kesatuan yang berarti. Agama Buddha
memenuhi penjabaran ini.
3. Berikan tanggapan anda apakah yang diajarkan Buddha Gotama sdh relevan dengan
kehidupan sekarang?
Tentu sangat relevan dilihat dari ajaran Buddha yang realistis dan memang sesuai dengan
apa yang terjadi. Ajaran Buddha tidak memerlukan revisi untuk membuatnya tetap up to
date dengan penemuan ilmiah modern. Ajaran Buddha tidak menyerahkan pandangannya
kepada ilmu pengetahuan karena ajaran Buddha mencakup dan melampaui ilmu
pengetahuan
4. Sebutkan Sutta yang dapat mendukung tentang penjelasan alam semesta dan
bagaimana isi kalimatnya?
-Samyutta nikaya 12.20,Paccaya Sutta
- Ananda Sutta
- Avatamsaka sutra “system dunia memiliki aneka bentuk dan sifat yang berbeda” ,,
menjelaskan semesta dalam pandangan agama Buddha tak hanya mencangkup
kehidupan manusia atau kehidupan di bumi saja.
- Anggana Sutta ( Digha Nikaya 27 ) ,, terbentuknya mahluk
- Dalam Satta Suriya Sutta, Anguttara Nikaya 7.62 ,, Tentang hancurnya semesta.
2. Jelaskan persamaan proses terbentuknya semesta dalam agama Buddha dan ilmu
pengetahuan !
Agama Buddha mengatakan semesta terbentuk melalui proses pembentukan dan kehancuran
yang berlangsung berkali-kali dan dalam waktu yang sangat lama. Dalam skala yang besar
semesta juga mengalami pembentukan dan kehancuran gunung, laut, planet, bintang, tata
Surya, galaksi. Diamana dikatakan apapun yang terjadi dalam semesta meruapakn sebuah
proses yang muncul atas aksi dan reaksi dari proses lain. Para ilmuwan yang baru menemukan
bahwa bintang, planet, semeta terjadi melalui proses penyusutan dan pengembangan sesuai
dengan apa yang diungkapkan Buddha ribuan tahun lalu.
Tidak. Karena seperti yang telah dikatakan bahwa terbentuknya semesta dari ribuan bahkan
jutaan proses pembentukan dan kehancuran yang terus menerus dan berlangsung dengan
durasi yang sangat lama. Mengapa proses penghancuran dan pembentukan tersebut
membutuhkan proses yang sangat lama dan panjang? Karena proses – proses tersebut dimulai
dari skala yang kecil hingga besar seperti halnya dalam pembentukan sebuah gunung.
kiamat di dalam Agama Buddha bukanlah suatu kejadian yang bisa terjadi begitu saja. Hal
tersebut merupakan suatu rangkaian dari sebuah proses yang panjang sehingga fenomena-
fenomena yang terkondisi tidaklah kekal, tidaklah stabil, mereka mengalami proses perubahan
dari waktu ke waktu, begitu pula dengan proses pembentukan dan kehancuran bumi kita.
Sistem semesta dalam agama Buddha merupakan suatu system dunia yang memiliki beraneka
ragam bentuk dan sifat yang berbeda-beda. Sistem dunia terdiri dari satu miliar dunia besar,
dan system dunia besar terdiri dari sejuta dunia menengah, dunia menengah terdiri dari seribu
tata Surya kecil. Disimpulkan dalam ajaran Buddha bahwa alam semesta terdapat banyak tata
Surya yang menyusun dunia menengah (galaksi) dan galaksi-galaksi inilah yang membentuk
dunia.
3. Satu siklus Mahakappa terdiri dari empat tahap sebutkan!....
Satu siklus Mahakappa
1. Tahap semesta terbentuk dengan mengalami berbaagai perubahan
2. Tahap semesta sudah terbentuk,teratur dan tetap
3. Tahap semesta mengalami penyusutan
4. Tahap semesta dalam kehampaan
mencapai pemasuk arus (Sotapatti) -> menjamin kelahiran mendatang di alam manusia
diklasifikasikan sebagai alam tanpa bentuk, karena tubuh makhluk di alam ini
terlalu sangat halus dan mereka tidak mempunyai kelamin. Alam ini dicapai
setelah orang sukses dengan meditasi dan mencapai Arupa Jhana. Adalah alam
Tujuan akhir umat Buddha adalah Nibbana. Ingin terbebas dari duka, tidak mengalami
3. Jelaskan apa makna ucapan Buddha kepada Bahiya pada cerita diatas?....
4. Bagaimana kamu menjalani ajaran Buddha kepada Bahiya dalam kehidupanmu sehari-
hari?....
Jawab
Mahabrahma melihat bahwa Bahiya dipenuhi kekeliruan dimana dia ikut percaya bahwa
dirinya telah menjadi arahat padahal ia belum menjalankan praktek yang benar untuk
mencapai kearahattaan. Setelah mendengar teguran Mahabrahma Bahiya sadar dan mengakui
mendengarkan penjelasan Dhamma yang diberikan kepadanya ketika Buddha dan para Bhiku
menerima dana makanan. Buddha Gotama juga berkata bahwa beliau lah yang mencapai
3. Dimana saat kita meliat suatu objek kita harus menyadari bahwa itu hanyalah objek yg
dilihat, saat kita mendegar suatu suara, itu hanyalah suara, saat mencium suatu bau, merasa
atau menyentuh sesuatu, sadar itu hanya bau, rasa dan sentuhan dan ketika kita berpikir,
sadarlah itu hanya objek pikiran. Jangan lah kita langsung percaya dan menggap semua itu
adalah suatu yang pasti nyata karena bisa saja kita malah terjatuh dalam kekeliruan.
4. Tidak mudah percaya dengan yang berkontak dengan indra kita, tetap waspada dan berhati-