NIM : 1119102000094
Kelas : 2BD
Rangkuman Topik 6
Hak Asasi Manusia (HAM)
1. Pengertian HAM
Hak Asasi Manusia adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia, yang tanpanya
manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia. Misalnya hak hidup, adalah klaim untuk
memperoleh dan melakukan segala sesuatu yang dpat membuat seseorang tetap hidup. Tanpa
hak tersebut eksistensinya sebagai manusia akan hilang. Menurut John Locke, hak asasi
manusia adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai
sesuatu yang bersifat kodrati atau sudah ada sejak manusia itu dilahirkan.
2. Sejarah Perkembangan HAM
Setelah deklarasi Universal HAM 1948, perkembangan pemikiran tentang HAM pasca-
Perang Dunia II telah melewati empat kurun generasi. Generasi pertama, HAM hanya
berpusat pada bidang hukum dan politik. Generasi kedua, pemikiran HAM tidak hanya
menuntut hak yuridis (secara hukum), tetapi juga menyerukan hak-hak sosial,
ekonomi,politik, dan budaya. Generasi ketiga, menyerukan wacana kesatuan HAM antara
hak ekonomi, sosial, budaya, politik, dan hukum dalam satu bagian integral yang dikenal
dengan istilah hak-hak melaksanakan pembangunan (th right of development) Genersi
keempat, lahirnya deklarasi HAM yang dikenal dengan Declaration of the Basic Duties of
Asia People and Government. Deklarasi ini berbicara tentang masalah kewajiban asasi yang
harus dilakukan oleh setiap negara.
Perjuangan menegakkan HAM dimulai sejak adanya penjajahan di Indonesia. Perjuangan ini
tidak hanya perlawanan mengusir penjajah semata, namun lebih jauh dari itu pada dasarnya
juga merupakan perjuangan untuk menegakkan HAM. Perkembangan pemikiran HAM di
Indonesia dibagi menjadi dua periode: sebelum kemerdekaan (1908-1945) dan sesudah
kemerdekaan.
Pada periode setelah kemerdekaan, perdebatan HAM masih terus berlanut sampai periode
pasca-kemerdekaan Indonesia yaitu tahun 1945-1950, 1950-1959, 1959-1966, 1966,-1998,
dan periode HAM Indonesia kontemporer (pasca-Orde Baru)
1. Periode 1945-1950
Pemikiran HAM pada periode awal ini masih menekankan wacana hak untuk merdeka,
hak kebebasan untuk berserikat melalui organisasi politik yang didirikan, serta hak
kebebasan untuk menyampaikan pendapat terutama di parlemen.
2. Periode 1950-1959
Periode ini dikenal dengan masa demokrasi parlementer dimana periode ini dicatat
sebagai masa yang sangat kondusif bagi sejarah perjalanan HAM di Indonesia.
3. Periode 1959-1966
Periode ini merupakan msa berakhirnya Demokrasi Liberal, digantikan oleh sistem
Demokrasi Terpimpin (Guided Democracy)
4. Periode 1966-1998
Janji-janji Orde Baru tentang pelaksaan HAM di Indonesia mengalami kemunduran
kemudian mendapatkan mandat konstitusional dari sidang MPRS, pemerintah Orde Baru
mulai menunjukkan watak aslinya sebagai kekuasaan yang anti-HAM yang dianggap
sebagai produk Barat.
5. Periode Pasca-Orde Baru
Lengsernya kekuasaan Orde Baru sekaligus menandai berakhirnya rezim militer
Indonesia dan datangnya era baru demokrasi dan HAM. Komitmen pemerintah terhadap
penegakkan HAM ditunjukkan dengan pengesahan UU No 39 Tahun 1999 tentang HAM,
pembentukan Kantor Menteri Negara Urusan HAM pada tahun 1999 kemudian
digabungkan tahun 2000 dengan departemen Hukum dan Perundang-undangan menjadi
Departemen Kehakiman dan HAM, pembahasan pasal-pasal tentang HAM dalam
amandemen 1945.
Referensi :