PPKN
Garuda Pancasila
Bogor (1/6) Pada hari ini Jum’at 1 Juni 2018, Pancasila berusia 73 tahun. Pancasila
merupakan dasar negara Indonesia yang dicetuskan pertama kalinya oleh
Soekarno di sidang BPUPKI pertama 29 Mei hingga 1 Juni 1945. Dalam kesempatan
pertama kali tanggal 29 Mei 1945 Muhammad Yamin mengemukakan gagasan
tentang dasar negara yaitu :
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
4. Musyawarah
5. keadilan Rakyat
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme dan Kemanusiaan
4. Kesejahteraan Rakyat
Berikut ini teks Piagam Jakarta yang sampai saat ini menjadi teks pembukaan UUD
1945.
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh
sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak
sesuai dengan peri-kemaknusiaan dan peri-keadilan.
Atas berkat Rahmat Allah yang Maha Kuasa, dan dengan didorongkan oleh
keinginan yang luhur, soepaja berkehidoepan kebangsaan jang bebas,
maka Rakjat Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaannja.
3. Persatoean Indonesia
Djakarta, 22-6-1945
kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945 ditetapkan Pancasila dan UUD 1945
sebagai Dasar Negara dan Undang-Undang Dasar Negara dalam sidang PPKI.
Pancasila: Berawal dari
Gagasan, hingga Menjadi
Dasar Negara
Pancasila. Tanggal tersebut di kemudian hari diyakini dan dirayakan sebagai hari
lahirnya Pancasila. Istilah Pancasila, yang berasal dari bahasa Sanskerta yang
berarti “lima dasar”, ternyata telah ada pada kitab Nagarakretagama karya Mpu
Prapanca yang ditulis kira-kira pada abad ke-14. Bhinneka Tunggal Ika, yang
merupakan semboyan negara dan terdapat pada lambang Garuda Pancasila,
terdapat pada kitab Sutasoma karya Mpu Tantular yang juga ditulis pada abad
yang sama. Konon, semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang bermakna persatuan
Pancasila yang hingga kini diamini sebagai dasar negara tidak dihasilkan
dalam sekejap, namun disusun dari berbagai pemikiran dalam musyawarah dan
diberikan oleh Jepang pada tanggal 24 Agustus 1945, Jepang yang diwakili oleh
dimiliki oleh sebuah negara yang merdeka, antara lain dasar falsafah negara,
daerah dan aliran pergerakan. Bertempat di Gedung Chuo Sangi In yang kini
bernama Gedung Pancasila, sidang yang berlangsung pada tanggal 29 Mei-1 Juni
Pada sidang tanggal 29 Mei 1945, Mr. Mohammad Yamin menggagas 5 asas
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri ke-Tuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
permusyawaratan perwakilan
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
dasar negara, yang bernama Pancasila, atas saran Mr. Mohammad Yamin.
1. Kebangsaan Indonesia(nasionalisme)
2. Internasionalisme(peri-kemanusiaan)
3. Mufakat(demokrasi)
4. Kesejahteraan sosial
Selain itu, Ir. Soekarno juga menggagas “Trisila” yang merupakan versi ringkas
Tuhanan, serta “Ekasila” yang terdiri atas satu sila: Gotong-Royong. Menurut
beliau, dasar negara dapat dirancang sehingga saling terkait satu sama lain dan
orang yang dinamai Panitia Sembilan. Panitia yang beranggotakan 4 orang dari
golongan Nasionalis dan 4 orang dari golongan Islam ini bertugas menyusun
Indonesia yaitu:
pemeluknya,
3. Persatuan Indonesia,
permusyawaratan perwakilan,
Panitia Sembilan
3. Persatuan Indonesia
permusyawaratan perwakilan
Indonesia.
Yamin lebih mendekati Pancasila yang kita kenal saat ini, namun istilah Pancasila
baru dilahirkan ketika dikemukakan oleh Ir. Soekarno yang turut dicetuskan oleh
Paruh, cakar, sayap, juga ekor yang di miliki burung garuda ini
menggambarkan kekuatan pembangunan dan tenaga yang sangat besar.
Penjelasan tanggal 17 Agustus 1945, diantaranya :
– Pada masing-masing sayap terdapat 17 helai bulu (Tanggal)
– Di bawah perisai atau pada pangkal ekor terdapat 19 helai bulu (Tahun)
Yang di cengkram oleh kedua kaki oleh burung garuda di dalamnya terdapat
tulisan ” Bhineka Tunggal Ika” yang berasal dari
buku Sutasoma karangan Empu Tantular. Adapun makna atau arti dari
“Bhineka Tunggal Ika tersebut yakni Berbeda-Beda Tapi Tetap Satu
jua”. Maknanya ialah bangsa Indonesia terdiri dari Bermacam-macam agama,
suku, adat, kesenian, budaya, tetapi tetap satu bangsa dengan satu
kebudayaan nasional dan dengan satu bahasa nasional.
Yang dimaksud perisai ialah tameng yang telah lama dikenal di dalam budaya
dan beradaban Nusantara sebagai senjata ampuh di mana melambangkan
pertahanan, perlindungan, perjuangan diri untuk mencapai suatu tujuan yang
positif.
Garis hitam tebal tepat ditengah pada bagian perisai menggambarkan garis
khatulistiwa. Gambaran itu adalah sebuah cerminan dari letak Indonesia
sebagai negara tropis yang dilintasi oleh garis khatulistiwa.
Ada lima buah ruang di dalam perisai yang mewujudkan dasar negara
Pancasila.
Berikut ini merupakan makna dari masing-masing yang terdapat dalam perisai /
tameng yang berada pada burung garuda yang menjadi lambang Pancasila, yakni
sebagai berikut :
1. Bintang
Makna dari 5 kepala yang terdapat pada bintang emas itu yakni menggambarkan
5 agama besar yang terdapat di Indonesia, yakni Islam, Kristen,Hindu, Budha,
dan ideologi Sekuler Sosialisme. Bintang emas ini juga diartikan sebagai cahaya
kerohanian bagi setiap manusia.
Sementara latar belakang yang berwarna hitam melambangkan warna alam atau
warna asli yang yang diartikan bahwa Tuhan adalah sumber dari segala sesuatu
dan sudah ada sebelum segala sesuatu di dunia ini ada.
2. Rantai
Gambar rantai yang disusun atas gelang-gelang kecil ini menandakan hubungan
manusia untuk saling membantu satu sama lain tanpa mebedakan-bedakan status.
Bentuk rantai segi empat dan lingkaran yang saling terkait membentuk lingkaran
melambangkan laki-laki dan lingkaran melambangkan perempuan.
3. Pohon beringin
Pohon beringin merupakan pohon yang berakar tunjang. Akar tunjang yang
dimaksud adalah akar tunggal panjang yang menunjang pohon yang besar itu
kedalam tanah.
4. Banteng
Sila K-4 : Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Kepala banteng yang menjadi lambang pada sila ke-4, makna simbol kepala
banteng di bagian atas perisai berlatar merah menggambarkan bahwa banteng
merupakan binatang sosial yang sama dengan manusia.
Selain itu, Banteng digunakan menjadi lambang karena banteng merupakan hewan
sosial yang suka berkumpul (Bersatu), seperti halnya musyawarah di mana orang-
orang berdiskusi (berkumpul).
Kapas & padi melambangkan pangan dan sandang yang menjadi kebutuhan pokok
bagi semua rakyat Indonesia yang tidak melihat status atau kedudukan. Karena
umumnya manusia(Warga) membutuh sandang dan pangan.