Anda di halaman 1dari 11

PROFIL PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA

SMP NEGERI 2 BINTAN

SMP Negeri 2 Bintan berdiri sejak tahun 1982 yang merupakan Unit
Gedung Baru atau UGB. Sekolah ini berdiri di kelurahan Kijang Kota, Kecamatan
Bintan Timur. Sebagai Unit Gedung Baru, kondisi sekolah saat itu sangat terbatas baik
pendidik, tenaga kependidikan, sarana prasarana, maupun lingkungannya. Dari tahun
ke tahun SMP Negeri 2 Bintan mulai mengalami kemajuan dan berupaya keras untuk
mengejar ketinggalan agar dapat disetarakan dengan sekolah lain.

SMP Negeri 2 Bintan , merupakan salah satu SMP Negeri 2 di Bintan ,


menempati tanah seluas 8750 m2. Lokasi sekolah yang strategis di tepi Jalan Semen
Tekojo Kijang, didukung dengan prestasi sekolah selama ini menyebabkan sekolah ini
banyak diminati oleh calon peserta didik pada saat penerimaan peserta didik. Terbukti
pada penerimaan peserta didik tahun 2011/2012 .

Kondisi masyarakat lingkungan sekolah yang terletak di kota Kijang, boleh


dikatakan sebagai masyarakat yang relatif memiliki wawasan yang memadai. Akses
menuju ke kota besar seperti ibu kota Propinsi yaitu Kota tanjungpinang, hanya
memerlukan waktu sekitar 60 menit dengan kendaraan bermotor. Beberapa anggota
masyarakat bekerja sebagai PNS, pedagang, petani dan nelayan. Hal ini memiliki nilai
positif, yaitu dalam cara berpikir sangat mendukung untuk kemajuan sekolah ini.

Namun demikian sekolah ini merupakan sekolah favorit di Kota Kijang,


mengingat SMP Negeri 2 Bintan merupakan SMP Binaan sejak tahun 2004. SMP
inilah yang paling banyak diminati oleh peserta didik lulusan SD/MI di Kota Kijang
untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat SMP. Tak mengherankan bila pada waktu
tahun ajaran baru sebagian besar masyarakat memilih mendaftarkan putranya ke
sekolah ini. Calon peserta didik yang tidak diterima di sekolah ini larinya ke SMP
negeri dan swasta di lokasi yang tidak jauh dari SMP Negeri 2 Bintan.

Fasilitas yang dimiliki SMP Negeri 2 Bintan antara lain ruang kelas sejumlah 16
ruang. Laboratorium komputer (ruang) terdiri dari 17 unit komputer dengan spesifikasi
Pentium IV, Laboratorium IPA, perpustakaan, musholla, dan lapangan olah raga yang

Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter Bangsa, Puskurbuk, Januari 2011


1
memadai. Pada tahun pelajaran 2008/2009 sekolah ini telah menerapkan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan dari kelas VII sampai dengan kelas IX.

SMP Negeri 2 Bintan memiliki tenaga pendidik dan kependidikan sebagai


berikut, tenaga guru sejumlah 33 orang dan tenaga tata usaha 8 orang. Dari jumlah 33
guru terdiri dari 30 orang guru PNS, 3 orang guru tidak tetap. Sesuai dengan ketentuan
yang ada bahwa guru SMP minimal bekualifikasi ijazah S1 / Akta IV, kondisi guru di
SMP Negeri 2 Bintan 75 berkualifikasi ijazah S1 / Akta IV.

Guna meningkatkan kualitas pembelajaran di SMPN 2 Bintan dan sesuai dengan


amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, perlu disusun seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu yang disebut dengan kurikulum.

Kurikulum SMP Negeri 2 Bintan adalah kurikulum operasional yang disusun


dan dilaksanakan seluruh warga sekolah. Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Tujuan ini meliputi tujuan pendidikan nasional yang disesuaikan dengan kekhasan,
kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu
Kurikulum SMP Negeri 2 Bintan disusun untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di SMP Negeri 2 Bintan.

Pengembangan Kurikulum SMP Negeri 2 Bintan mengacu pada Standar


Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar
Nasional Pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian
pendidikan. Dua dari kedelapan Standar Nasional Pendidikan tersebut, yaitu Standar
Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

Kurikulum SMP Negeri 2 Bintan disusun antara lain agar dapat memberi
kesempatan peserta didik untuk belajar :

1. Meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,


2. Memahami dan menghayati ilmu pengetahuan dan teknologi,
3. Mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif dan efisien,

Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter Bangsa, Puskurbuk, Januari 2011


2
4. Berinteraksi dengan orang lain, membangun dan menemukan jati diri
melalui proses belajar yang aktif, kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan.

1. Prosedur/Langkah-langkah Pengembangan Kurikulum


Prosedur/langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan memberikan sosialisasi tentang pendidikan


karakter kepada kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya. Tujuan sosialisasi
ini adalah untuk menyamakan persepsi tentang konsep pendidikan kaarakter. Materi
sosialisasi antara lain tentang kebijakan Kemdiknas , konsep pendidikan karakter dan
budaya serta bagaimana mengimplementasikan pendidikan karakter ke dalam KTSP.

Sosialisasi dilanjutkan di lingkungan SMPN 2 Bintan sendiri dan komite sekolah


serta orang tua. Tujuannya adalah untuk menyamakan persepsi di antara pendidik dan
tenaga kependidikan yang ada di lingkungan SMPN 2 Bintan.

2. Pengembangan dokumen kurikulum yang mengandung nilai-nilai pendidikan


karakter

 Analisis Konteks
Analisis konteks dilakukan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan
tantangan pada SMP Negeri 2 Bintan , terutama yang berhubungan dengan pelaksanaan
pendidikan karakter. Hasil analisis kontek ini akan digunakan untuk menyusun dokumen I
dan dokumen II kurikulum yang mengintegrasikan pendidikan karakter. Berdasarkan
analisis konteks ditetapkan nilai-nilai yang diprioritaskan untuk dikembangkan adalah
nilai religius, jujur, bersih dan nyaman, disipilin serta senyum sapa salam sopan santun
(5S).

 Menyusun Rencana Aksi Sekolah (RAS)


Rencana aksi sekolah disusun melalui penalaahan terhadap Rencana Kerja Sekolah
yang telah disusun secara komprehensif sebelumnya. Pada rencana aksi sekolah unsur-
unsur yang berkaitan dengan pendidikan karakter bangsa di programkan dan di
integrasikan secara khusus (contoh terlampir).

 Workshop Penyusunan Dokumen I dan Dokumen II


Tim pengembang kurikulum SMPN 2 Bintan selanjutnya mengadakan workshop
penyempurnaan dokumen I dan dokumen II yang mengintegrasikan pendidikan karakter
dengan mempertimbangkan hasil analisis konteks dan Rencana Aksi Sekolah (RAS).
Penyempurnaan dilakukan terhadap dokumen I kurikulum (antara lain visi, misi, dan
tujuan sekolah) dan dokumen II (silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran).

Penyempurnaan terhadap dokumen I dilakukan dengan memasukkan nilai-nilai


pendidikan karakter ke dalam rumusan visi dan misi. Hasil penyempurnaan terhadap
dokumen I tersebut antara lain sebagai berikut:
Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter Bangsa, Puskurbuk, Januari 2011
3
A. Visi SMPN 2 Bintan
“Mewujudkan peserta didik yang unggul dalam prestasi berdasarkan iptek dan
Imtag”

Indikatornya sebagai berikut:

1. Unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi berlandaskan imtaq


2. Terciptanya lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan Standar
Nasional
3. Unggul dalam pencapaian Nilai UAN
4. Unggul dalam persaingan masuk SMA dan SMK Negeri favorit
5. Unggul dalam kegiatan ektra kurikuler
6. Terbentuknya disiplin diri, terampil dan berpengetahuan yang mampu
menjawab tantangan zaman dalam berbagai prestasi akademik
7. Terlaksananya sarana dan prasarana yang memadai dan mendukung
pembelajaran
8. Meningkatnya kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan sesuai dengan
standar kompetensi
9. Terwujudnya pengelolaan sekolah sesuai Manajemen Berbasis Sekolah
10. Terselenggaranya sistem penilaian hasil belajar secara efektif, objektif dan
sistematis
11. Terwujudnya lingkungan sekolah yang sehat dan bersih.

B. Misi
1. Meningkatkan penghayatan dan memahami ajaran agama, budaya dan beretika
dan estetika
2. Melaksanakan pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan
3. Meningkatkan prestasi kerja yang dilandasi dengan semangat keteladanan
4. Melakukan inovasi pembelajaran yang efektif dan efesien sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran
5. Meningkatkan disiplin sekolah

Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter Bangsa, Puskurbuk, Januari 2011


4
6. Melaksanakan pengembangan profesional guru
7. Melaksanakan peningkatan standar kelulusan tiap tahunnya
8. Melaksanakan pengembangan kejuaraan lomba-lomba akademik dan non
akademik
9. Melaksanakan pengembangan pengelolaan sekolah (SDM, pembelajaran, sarana
prasarana, penilaian, kepeserta didikan, kurikulum,administrasi, pembiayaan,
pemasaran sesuai manajemen berbasis sekolah)
10. Melaksanakan pendayagunaan lahan sekolah dengan kegiatan pertamanan

C. Tujuan SMPN 2 Bintan


Tujuan yang ingin dicapai setelah empat tahun kedepan diharapkan sebagai
berikut:

1. Sekolah mampu melaksanakan pengembangan silabus, penilaian, RPP


2. Sekolah melaksanakan 90 % proses pembelajaran sesuai Standar Nasional
3. Sekolah memiliki 80 % alat dan media pembelajaran sesuai Standar Nasional
4. Kelulusan UAN dan UAS meningkat 25 %
5. Peserta didik meraih juara di O2SN, OSN, dan FLS2N baik ditingkat
kabupaten , provinsi bahkan sampai tingkat nasional
6. Sekolah memiliki 80 % tenaga kependidikan profesional
7. Sekolah mengembangkan pengajaran remedial dalam pencapaian ketuntasan
kompetensi pada setiap evaluasi
8. Sekolah mengembangkan bahan dan sumber belajar pada semua
mata pelajaran
9. Sekolah mengembangkan model supervisi oleh kepala sekolah pada semua
mata pelajaran
10. Sekolah mengembangkan kompetensi lulusan dengan keterampilan
menggunakan komputer sehingga tahun pelajaran 2010/2011 setiap lulusan
memiliki kompetensi keterampilan mengoperasionalkan komputer
11. Sekolah mengembangkan pengajaran untuk peserta didik berprestasi dan
mempersiapkan peserta didik berprestasi untuk mengikuti lomba-lomba
akademik dan olimpiade MIPA sehingga tahun pelajaran 2010/2011 sekolah
dapat memperoleh juara di tingkat Kota dan Propinsi, bahkan masuk sebagai
peserta di Tingkat Nasional
Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter Bangsa, Puskurbuk, Januari 2011
5
12. Sekolah mengembangkan dan melengkapi administrasi sekolah pada
tahun 2011/2012
13. Sekolah mengembangkan implementasi model evaluasi pembelajaran pada
tahun 2011/2012
14. Telah memiliki tim pengembang kurikulum sekolah di bawah koordinasi
wakil kurikulum
15. Sekolah melaksanakan pengembangan diri untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya baik laki-laki
maupun perempua

1. Perencanaan dan Pelaksanaan Pendidikan Karakter

Penyelenggaraan pendidikan karakter di SMPN 2 Bintan dilakukan dengan 3


(tiga) cara, yaitu:
 Mengintegrasi ke setiap mata pelajaran
 Melalui mata pelajaran muatan lokal
 Melalui pengembangan diri

Mengintegrasikan ke Setiap Mata Pelajaran


Mengintegrasikan ke setiap mata pelajaran bertujuan untuk memperkenalkan nilai-
nilai pendidikan karakterdi setiap mata pelajaran sehingga menyadari akan pentingnya
nilai-nilai tersebut dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta
didik sehari-hari melalui proses pembelajaran, baik yang berlangsung di dalam
maupun di luar kela. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan
peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang untuk
menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-
nilai dan menjadikannya perilaku.

Pada setiap mata pelajaran di SMP sebenarnya telah memuat materi-materi yang
berkaitan dengan pendidikan karakter. Secara subtantif, setidaknya terdapat dua mata
pelajaran yang terkait langsung dengan pengembangan budi pekerti dan akhlak mulia,
yaitu pendidikan Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Kedua mata
pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran yang secara langsung (eksplisit)
mengenalkan nilai-nilai, dan sampai taraf tertentu menjadikan peserta didik peduli dan
menginternalisasi nilai-nilai. Integrasi pendidikan karakter pada mata-mata pelajaran
Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter Bangsa, Puskurbuk, Januari 2011
6
di SMP mengarah pada internalisasi nilai-nilai di dalam tingkah laku sehari-hari
melalui proses pembelajaran dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.
Pengembangan nilai-nilai pendidikan karakater di setiap mata pelajaran dapat
dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter ke dalam
kompetensi dasar (KD) yang sesuai yang terdapat dalam Standar Isi (Permendiknas
No. 22 tahun 2006). Jumlah KD di setiap mata pelajaran yang dapat diintegrasikan
nilai-nilai pendidikan karakter tentu berbeda, ada yang banyak dan ada yang sedikit.
Selanjutnya kompetensi dasar yang dapat diintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter
tersebut dikembangkan pada silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Mengintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi


yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah,
yang materinya tidak dapat dikelompokan ke dalam mata pelajaran yang ada.
Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan
keunggulan daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga pendidik.
Sasaran pembelajaran muatan lokal adalah pengembangan jiwa kewirausahaan dan
penanaman nilai-nilai budaya sesuai dengan lingkungan. Nilai-nilai kewirausahaan
yang dikembangkan antara lain inovasi, kreatif, berpikir kritis, eksplorasi, komunikasi,
kemandirian, dan memiliki etos kerja. Nilai-nilai budaya yang dimaksud antara lain
kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap lingkungan, dan kerja sama.
Penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan budaya tersebut diintegrasikan di dalam
proses pembelajaran yang dikondisikan supaya nilai-nilai tersebut dapat menjadi sikap
dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan pendidikan harus
mengembangkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap
muatan lokal yang diselenggarakan.
Muatan Lokal yang diselenggarakan di SMPN 2 Bintan adalah Kelautan dan
pertamanan.
Mata pelajaran muatan lokal ini bertujuan memberikan pengetahuan dan
pemahaman tentang budaya adat minangkabau beserta nilai-nilai pendidikan karakter
yang terkandung di dalamnya.

Melalui Kegiatan Pengembangan Diri


Kegiatan pengembangan diri di SMPN 2 Bintan meliputi beragam kegiatan
ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakat siswa, seperti:

 Kegiatan ekstra kurikuler ( pramuka , rohis, Drumband, olahraga, seni, kegiatan


ilmiah melalui olimpiade dan lomba mata pelajaran).
 Kegiatan pembiasaan (kegiatan rutin melalui upacara bendera dan senam bersama).
Kegiatan terprogram melalui pesantren Ramadhan , pelaksanaan Idul Qurban,
keteladanan melalui pembinaan ketertiban pakaian seragam anak sekolah (PAS),
pembinaan kedisiplinan, penanaman nilai akhlak mulia, penanaman budaya minat
Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter Bangsa, Puskurbuk, Januari 2011
7
baca, penanaman budaya bersih di kelas dan lingkungan sekolah, penanaman
budaya hijau.
 Kegiatan nasionalisme melalui perayaan hari kemerdekaan RI, peringatan hari
pahlawan, peringatan hari pendidikan nasional.

KLASIFIKASI PELANGGARAN

I Disiplin Berpakaian Poin Tindakan Sekolah


Pelanggaran

1. Tidak memakai dasi 2

2. Tidak memakai atribut lengkap (lambang OSIS dan label 2


sekolah)

Tidak memakai tali pinggang OSIS


3. 2
Tidak memakai tali pinggang 1-3 x
4. 2
Memakai kaos kaki pendek (standar sekolah batas betis kaki) Diingatkan,
5. 2 dinasehati oleh guru
Baju kemeja tidak dimasukkan ke dalam rok / celana

Tidak memakai sepatu hitam (setandar sekolah)


6. 2 4-6 x
Berambut panjang bagi siswa putra (setandar sekolah semi
7. ABRI) 2 Tahap pembinaan
dari wali kelas :
8. Tidak memakai songket / kopiah (putih) pada hari jum’at 2
→Panggil orang tua
Tidak memakai baju olah raga saat jam pelajaran olah raga
→ Surat perjanjian
9. Tidak mengganti pakaian olah raga saat pelajaran olah raga 2
sudah berakhir
10 2
. Menggunakan kaos oblong (standar sekolah kemeja singlet) Di atas 7 x

Pembinaan dari BK
2
11.

2
12
.

II Disiplin Belajar Poin


Tindakan Sekolah
Pelanggaran

1. Tidak membawa buku pelajaran 3 1-2 x

Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter Bangsa, Puskurbuk, Januari 2011


8
2. Tidak mengerjakan tugas / PR 3

3. Tidak mengumpulkan tugas / PR 3

4. Tidak ikut ramedial 3

5. Terlambat masuk kelas 3 Di nasehati,


diingatkan oleh guru
6. Meninggalkan kelas saat jam pelajaran 3 mata pelajaran yang
bersangkutan
7. Keluar kelas tanpa izin 3

8. Makan dalam kelas saat jam pelajaran 3


3- 4 x
9. Mengerjakan PR di sekolah 3
Pembinaan oleh wali
10 Menyontek saat ulangan 3
kelas
.
Berjalan-jalan dikelas saat jam mengajar 3
11.
Berteriak-teriak dalam ruang kelas 3
Di atas 5x
12
. Menggunakan celana pensil 3
Serahkan ke BK
13 Berkuku panjang 3
.

14
.

III Disiplin Tingkah Laku Poin


Tindakan Sekolah
Pelanggaran

1. Mengejek nama orang tua 3 1-5 x

2. Berbicara kotor 3 Pembinaan guru /


wali kelas
3. Membuang sampah tidak pada tempatnya (sembarangan) 3

4. Bertindak tidak senonoh kepada teman 3


Di atas 6 x
5. Memakai perhiasan berlebihan (bagi putri) 3
Pembinaan BK
6. Memakai anting, gelang (bagi putra) 3

7. Memakain tindik lidah 3

8. Tidak menyampaikan surat panggilan ke orang tua 3

9. Memakai pewarna rambut 3

10 Terlambat datang kesekolah 3


.
Tidak mengikuti pelajaran 3

Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter Bangsa, Puskurbuk, Januari 2011


9
11. Tidak masuk kelas tanpa izin 3

12
.

13 Membuat surat izin palsu 5


.
Memalsukan tanda tangan 5
14
. Memalsukan nilai ke raport 5

15 Membawa, merokok di sekolah 5


. Membawa HP ke sekolah 5
16 Membawa barang-barang yang dilarang ke sekolah (kondom, 5
. narkoba, gambar-gambar porno) ke sekolah
17 Melawan guru 1-2 x
. 5
Berkelahi dengan kawan Panggil orang tua,
18 5
pembinaan dari guru,
. Melakukan tindakan kriminal. Mencuri barang-barang di
5 wali kelas, atau BK
sekolah

Membawa / minum minuman keras / alkohol


19
5 Untuk yang
. Terlibat dalam penyalah gunaan narkoba
membawa HP
20 Nikah / kawin selama masa pendidikan 5
1-2x
.
Membawa senjata tajam 5
HP ditangkap,
21
Mengikuti organisasi terlarang 5 ditahan 3 bulan,
.
kemudian baru di
Tidak mengindahkan / peduli pada saat bel berbunyi untuk 5 kembalikan.
upacara, yasinan, senam dan berkumpul dilapangan 5
22
.
Di atas 3x
23
.................?
.

24
.

25
.

26
.

27
.
Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter Bangsa, Puskurbuk, Januari 2011
10
Catatan : - Bagi siswa yang jumlah poin 50 → wajib panggil orang tua.

- Bagi siswa yang jumlah poin 100 → panggil orang tua dan buat surat perjanjian.
- Bagi siswa yang jumlah poin diatas 100 → konferensi kasus.

Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter Bangsa, Puskurbuk, Januari 2011


11

Anda mungkin juga menyukai