Pengertian Hukum
Hukum ialah salah satu dari norma dalam masyarakat. Berbeda dari tiga norma lainnya,
norma hukum memiliki sanksi yang lebih tegas. Hukum sulit didefinisikan karena
kompleks dan beragamnya sudut pandang yang hendak dikaji. Beberapa pengertian
hukum menurut para ahli hukum adalah sebagai berikut.
B. HUKUM PERIKATAN
1. Definisi
Perikatan adalah hubungan yang terjadi diantara dua orang atau lebih, yang
terletak dalam harta kekayaan, dengan pihak yang satu berhak atas prestasi dan pihak
yang lainnya wajib memenuhi prestasi itu.
Dari rumus diatas kita lihat bahwa unsur- unsur per ikatan ada empat, yaitu :
1.Hubungan hukum
2.Kekayaan
3.Pihak-pihak
4.Prestasi.
Wujud dari tidak memenuhi perikatan itu ada tiga macam, yaitu :
Dasar hukum perikatan berdasarkan KUH Perdata terdapat tiga sumber adalah
sebagai berikut :
1. Perikatan yang timbul dari persetujuan ( perjanjian )
2. Perikatan yang timbul dari undang-undang
3. Perikatan terjadi bukan perjanjian, tetapi terjadi karena perbuatan melanggar
hukum(onrechtmatige daad ) dan perwakilan sukarela ( zaakwaarneming )
Asas kebebasan berkontrak terlihat di dalam Pasal 1338 KUHP Perdata yang
menyebutkan bahwa segala sesuatu perjanjian yang dibuat adalah sah bagi para
pihak yang membuatnya dan berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang
membuatnya.
• Asas konsensualisme
Asas konsensualisme, artinya bahwa perjanjian itu lahir pada saat tercapainya
kata sepakat antara para pihak mengenai hal-hal yang pokok dan tidak
memerlukan sesuatu formalitas.
Azas-azas hukum perikatan diatur dalam Buku III KUH Perdata, yakni :
1. Azas Kebebasan Berkontrak
Dalam Pasal 1338 KUH Perdata yang menyebutkan bahwa segala sesuatu
perjanjian yang dibuat adalah sah bagi para pihak yang membuatnya dan berlaku
sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya.
Dengan demikian, cara ini dikatakan ‘sistem terbuka’, artinya bahwa dalam
membuat perjanjian ini para pihak diperkenankan untuk menentukan isi dari
perjanjiannya dan sebagai undang-undang bagi mereka sendiri, dengan
pembatasan perjanjian yang dibuat tidak boleh bertentangan dengan ketentuan
undang-undang, ketertiban umum, dan norma kesusilaan.
1.Azas Konsensualisme
Azas ini berarti, bahwa perjanjian itu lahir pada saat tercapainya kata sepakat
antara pihak mengenai hal-hal yang pokok dan tidak memerlukan sesuatu
formalitas.
Dalam Pasal 1320 KUH Perdata, untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan
empat syarat adalah kata sepakat antara para pihak yang mengikatkan diri, yaitu:
1. Kata sepakat antara para pihak yang mengikatkan diri
2. Cakap untuk membuat suatu perjanjian
3. Mengenai suatu hal tertentu
4. Suatu sebab yang halal
1. Hubungan Hukum
Maksudnya adalah bahwa hubungan yang terjadi dalam lalu lintas masyarakat,
hukummelekatkan hak pada satu pihak dan kewajiban pada pihak lain dan
apabila salah satu pihak tidak menjalankan kewajibannya, maka hukum dapat
memaksakannya.
• Harta kekayaan
Maksudnya adalah untuk menilai bahwa suatu hubungan hukum dibidang harta
kekayaan, yangdapat dinilai dengan uang. Hal ini yang membedakannya dengan
hubungan hukum dibidangmoral (dalam perkembangannya, ukuran penilaian
tersebut didasarkan pada rasa keadilanmasyarakat).
• Para pihak
Pihak yang berhak atas prestasi = kreditur, sedangkan yang wajib memenuhi
prestasi = debitur.
Definisi perikatan“Hubungan hukum yang terjadi diantara dua orang atau lebih,
yang terletak didalam lapangan harta kekayaan, dimana pihak yang satu berhak
atas prestasi dan pihak lainnya wajib memenuhi prestasi itu”.
Hukum perikatan hanya berbicara mengenai harta kekayaan bukan berbicara
mengenai manusia.Hukum kontrak bagian dari hukum perikatan. Harta
kekayaan adalah objek kebendaan. Pihak dalam perikatan ada dua yaitu pihak
yang berhak dan pihak yang berkewajiban. Mora kreditorisadalah pihak kreditur
yang berhak dapat merugikan pihak debitur. Titik tolak hukum :
1. Penghormatan pada manusia.
2. Perlindungan.
3. Penghormatan.
Prestasi berupa :
1. Memberikan sesuatu => prestasi atau memberikan semua hak milik.
2. Berbuat sesuatu => tidak memberikan semua hak milik dan perbuatannya
tidak termasuk memberikan sesuatu.
3. Tidak berbuat sesuatu => wanprestasi.
Riele executie :
1. Pasal 1241 KUH Perdata.
2. Adalah bahwa kreditur dapat mewujudkan sendiri prestasi yang dijanjikan
dengan biaya dari debitur berdasarkan masa yang diberikan hakim, apabila
debitur enggan melaksanakan prestasi itu. Debitur dan kreditur
Debitur :
1. Berkewajiban membayar utang (schuld).
2. Berkewajiban memberikan harta kekayaannya untuk melunasi utangnya
(Haftung).
Contoh : penjaminan.Kreditur :
1. Berhak menagih (vordeningsrecht).
2. Berhak menagih harta kekayaan debitur sebesar piutangnya
(verhaalsrecht).Schuld = kewajiban debitur untuk memenuhi prestasi.Haftung =
harta kekayaan debitur yang dipertanggungjawabkan bagi pelunasan utang
debitur tersebut (pasal 1131 KUH Perdata).
Contoh :
A berutang kepada B dan karena A tidak mau membayar hutangnya, maka
kekayaan Adilelang atau dieksekusi untuk dipergunakan bagi pelunasan.
Sumber perikatan :
1. Undang-undang (pasal 1352 BW)
a. UU saja, lahirnya anak (pasal 250) dan hak bertetangga (pasal 1625).
b. UU karena perbuatan manusia :
• Perbuatan sah, perwakilan sukarela (pasal 1354), pembayaran tidak wajib (pasal1359).
• Perbuatan melawan hukum
• Perbuatan : berbuat atau tidak berbuat.
• Melawan hukum sebelum (pasal 1919) dan arti sempit dan sesudah (pasal 1919)
dalam arti luas.
• Kerugian material dan immaterial.
• Kesalahan causalitas (condition sinequanon theorie dan adequate theorie).
2. Perjanjian.
a. Syarat sahnya perjanjian (pasal 1320).
b. Jenis-jenis perjanjian :
• Tidak dikenal dalam KUH Perdata : perjanjian beli sewa, leasing, fiducia.
• Dikenal dalam KUH Perdata : perjanjian jual beli, tukar menukar, sewa menyewa,
Pinjam mengganti.
1.PERIKATAN BERSYARAT
a.Perikatan bersyarat
Apabila digantungkan pada suatu peristiwa yang masih akan datang (in the future) dan
masih belum tentu akan terjadi (still uncertain).
b. Syarat (Conditions)
Suatu peristiwa yang merupakan syarat tersebut (Conditions) :
1.SYARAT TANGGUH
•Suatu syarat yang menyebabkan lahirnya perikatan.
•Disebut SYARAT TANGGUH karena berlakunya syarat tersebut
menangguhkan lahirnya perikatan hingga terjadinya peristiwa semacam itu.
•Perikatan LAHIR hanya apabila peristiwa yang dimaksud TERJADI dan pada
detik terjadinya peristiwa itu
2.SYARAT BATAL
•Suatu syarat yang meyebabkan batalnya/ berakhirnya perikatan tersebut, ketika
peristiwa yang dipersyaratkan itu terjadi.
•Perikatan itu sudah ada dan terjadinya persyaratan tersebut justru menyebabkan
berakhirnya perikatan itu.
3.PERIKATAN ALTERNATIF
• Disebut juga sebagai Perikatan yang membolehkan memilh.
• Dimana terdapat dua atau lebih prestasi, sedangkan kepada si berhutang diserahkan
yang mana yang akan dia lakukan.
• Kecuali ditentukan sebaliknya, hak memilih ada pada si berhutang.