Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN KETIDAKBERDAYAAN

PADA KLIEN DENGAN DIAGNOSA OSTEOSARCOMA

Disusun Oleh :
Adinda Alisabela P27820820001
Aliyfia Syahadah Maulana P27820820003
Bella Dama Shinta P27820820008
Dhian Tiara Sari P27820820013
Lilis Indah Sari P27820820029
Halissa'tu Zahro P27820820021
Hasrining Tri Suprapti P27820820022
Muhammad Insan Dzaky P27820820031
Nobia Esa Paramitha P27820820038
Nadya Fitri Pratiningtyas P27820820033
Vika Fatimah Sani P27820820049

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN
2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketidakberdayaan adalah persepsi seseorang bahwa tindakannya tidak akan


mempengaruhi hasil secara bermakna. Suatu keadaan dimana individu kurang dapat
mengendalikan kondisi tertentu atau kegiatan yang baru dirasakan (Nanda,2014). Menurut
Townsend (2009), ketidakberdayaan dimana individu dengan kondisi depresi, apatis dan
kehilangan kontrol yang di ekspresikan oleh individu baik verbal maupun non verbal.
Menurut ICCC (Indonesia Cancer Care Community). Sarkoma merupakan kanker yang
dijumpai pada jaringan yang menyokong atau menghubungkan bagian-bagian tubuh.
Jaringan yang dimaksud mencakup tulang, lemak, otot, dan jaringan lunak. Kali ini, kita
akan fokus pada osteosarkoma atau secara awam lebih dikenal dengan kanker
tulang. Menurut WHO, kejadian osteosarkoma pada semua populasi adalah sekitar 4-5 per
1.000.000 penduduk. Perkiraan kejadian osteosarkoma meningkat menjadi 8-11 per
1.000.000 penduduk per tahun pada usia 15-19 tahun. Di Amerika, diperkirakan terdapat
sejumlah 800-900 orang dari semua usia akan didiagnosis osteosarkoma, dengan sekitar
separuhnya adalah pada anak-anak dan remaja. Di Indonesia, didapatkan bahwa kejadian
kanker tulang sebesar 1,6% dari seluruh jenis kanker pada manusia dengan kecenderungan
meningkat setiap tahunnya. Di RSCM, terdapat 219 kasus osteosarkoma (16,8 kasus/tahun)
dalam kurun waktu 13 tahun (1995-2007) yang merupakan jumlah terbanyak dari seluruh
keganasan tulang (70,59%) dengan distribusi terbanyak pada dekade ke-2.
Secara singkat kasus dalam makalah ini klien mengalami kecelakaan sepeda motor yang
berakibat cidera pada lutut, berobat di pengobatan tradisional tidak kunjung usai dan
setelah diperiksakan terdiagnosa osteosarcoma. Klien sudah berobat kemanapun, sering
menjalani kemoterapi tetapi kakinya akhirnya harus diamputasi karena tidak kunjung
sembuh.Yang pada akhirnya berakibat pada psikologisnya, klien merasa tidak berdaya dan
merasa membebani keluarga. Klien menjadi pendiam, dan selalu menyendiri dan merasa
tidak berguna
Jadi dapat disimpulkan dari penjelasan diatas klien osteosarcoma mengalami
ketidakberdayaan atas apa yang dialami. Memandang bahwa dirinya tidak dapat
melakukan sesuatu yang signifikan atau tidak dapat merubah terhadap suatu keadaan.
Untuk mengembalikan positif dari dalam diri, termotivasi lagi untuk aktif menjalani
kehidupan mencapai tujuan realistis  perlu segera dilakukan intervensi yang tepat sesuai
kondisi. Jika terus dibiarkan ketidakberdayaan akan berujung pada keputusasaan.

2.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep dasar ketidakberdayaan?
2. Bagaimana konsep dasar osteosarcoma?
3. Bagaimana asuhan keperawatan ketidakberdayaan pada klien dengan diagnosa
osteosarcoma ?
2.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui dan memahami konsep dasar ketidakberdayaan
2. Dapat mengetahui dan memahami konsep dasar osteosarcoma
3. Dapat membuat dan menganalisis asuhan keperawatan ketidakberdayaan pada klien
dengan diagnosa osteosarcoma

2.4 Manfaat
1. Dapat menjadi pembelajaran teori ketidakberdayaann dan oseosarcoma
2. Dapat mengetahui apa yang dibutuhkan oleh klien yang mengalami ketidakberdayaan
pada penyakitnya atau kondisi yang sedang dialami.
DAFTAR PUSTAKA
Direkomendasikan oleh ICCC (Indonesia Cancer Care Community).
https://iccc.id/osteosarkoma. Diakses pada Sabtu, 19 Desember 2020, 13.00WIB

Anda mungkin juga menyukai