Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada saat ini dunia pendidikan Indonesia mengalami banyak
masalah, khususnya pada jenjang sekolah menengah atas (SMA). Pada
jenjang ini banyak terjadi masalah yang dialami siswa/peserta didik, salah
satunya adalah motivasi belajar. Motivasi belajar sendiri adalah sesuatu
yang mendorong, menggerakan dan mengarahkan siswa dalam belajar
(Endang Sri Astuti, 2010: 67). Banyak siswa yang bermasalah dengan hal
yang satu ini, banyak faktor yang mempengaruhi kurangnya motivasi
belajar yang didapat siswa. Diantaranya disebabkan oleh bosannya siswa
dengan metode yang dipakai oleh guru dalam proses kegiatan belajar
mengajar (KBM).
Pendidikan juga merupakan salah satu hal penting dan
mendasar bagi kehidupan umat manusia, karena menjadi kebutuhan
setiap orang untuk memajukan peradaban. Menurut UU No. 2 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pengertian pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negaranya. Proses pembelajaran ini
merupakan inti dari proses pembelajaran secara keseluruhan dengan guru,
diatur dan direncanakan supaya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
dapat tercapai yakni adanya perubahan-perubahan melalui pengalaman-
pengalaman belajar yang direncanakan untuk menunjang perkembangan
siswa.
Pada kurikulum 2013 yang diterapkan pada kebanyakan sekolah di
Indonesia saat ini menuntut dalam kegiatan belajar mengajar, peserta didik
menjadi subyek utama sehingga dimana siswa terlibat secara aktif dalam
mengkonstruksikan pengetahuan yang didapatnya sedangkan guru hanya

1
sebagai pendamping/pengarah saja. Dengan demikian siswa tidak hanya
duduk, diam dan hanya mendengarkan guru menyampaikan materi
layaknya ceramah, tetapi siswa berusaha untuk menggali atau menemukan
pengetahuan sendiri.
Banyak metode pembelajaran yang bisa digunakan dalam proses
belajar interaktif di kelas, namun pemakain metode pembelajaran pada
umumnya masih terpaku pada satu metode saja yang membuat siswa
mengalami kejenuhan dan kebosanan dalam proses belajar. Inilah yang
menyebabkan motivasi, partisipasi, keaktifan dan minat belajar siswa
rendah dalam pembelajaran sejarah di kelas dan belum menunjukkan hasil
yang optimal. Upaya peningkatan partisipasi siswa masih mengalami
hambatan, karena masih dominannya penggunaan metode ceramah dalam
pembelajaran. Berkenaan dengan hal tersebut perlu dilakukan pendekatan
atau metode pembelajaran yang bermakna bagi siswa, yakni bagaimana
mereka mampu melibatkan diri secara fisik, mental dan intektual.
Pada saat ini proses pembelajaran di kebanyakan sekolah di
Indonesia khususnya dalam bidang Sejarah masih menggunakan metode
ceramah ataupun diskusi kelompok biasa yaitu berdiskusi kemudian
hasilnya dibacakan/dipresentasikan. Sebenarnya metode seperti ini tidak
bisa disalahkan juga namun dengan terus menerus diulang maka lama
kelamaan siswa menjadi bosan, maka dari itulah guru harus
mengembangkan metode yang lain apalagi pada kurikulum 2013 yang
menuntut keaktifan siswa, jika siswa sudah bosan maka akan sulit
memunculkan motivasi belajar siswa. Dari sekian banyak metode salah
satu metode yang menarik untuk meningkatkan motivasi belajar siswa
adalah Sosiodrama, dalam metode yang satu ini peserta didik diajak
untuk mengeksplorasikan dirinya dalam mengembangkan kreatifitas
berpikir, berkomunikasi, dan bersosialisasi dengan orang lain melalui
sebuah peran yang dimainkannya.
Metode yang satu ini sering digunakan dalam pembelajaran
yang berkaitan dengan sosial karena lebih diarahkan untuk mencari

2
problem solving/penyelesaian masalah dari sebuah peristiwa sosial,
terutama sejarah (Abdul Majid, 2013: 206). Metode pembelajaran Sosio
drama adalah metode bermain drama atau cara mendramatisasikan tingkah
laku dalam hubungan sosial, dan diharapkan siswa dapat menghayati dan
menghargai perasaan orang lain. Menurut Sriyono, dkk (1992) Metode
Sosio drama adalah suatu metode pembelajaranyang dilakukan dengan
mendramatisasikan suatu tindakan atau tingkah laku dalam hubungan
sosial (Dewa Gede Bambang Erawan, 2014: 56). Adapun pengertian lain
Sosio drama adalah sebuah metode mengajar dengan mendemonstrasikan
cara bertingkah laku dalam hubungan social (Ahmadi, 2005: 65).
Berdasarkan hasil pengamatan/observasi dan wawancara terhadap
guru mata pelajaran Sejarah dikelas XI IPS II MAN III Yogyakarta yang
sudah menggunakan Kurikulum 2013. Disana proses pembelajaran juga
masih menggunakan ceramah dan diskusi kelompok biasa, jadi masih bisa
dikatakan kurang variatif. Hal tersebut dibuktikan dengan masih kurang
aktifnya sebagian siswa dalam diskusi kelompok serta banyak siswa yang
kurang memperhatikan ketika guru menerangkan. Hal itu tidak
sepenuhnya salah siswa namun juga salah dari guru yang masih belum
bisa memvariatifkan metode yang digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar (KBM). Jika tidak diatasi lama-kelamaan motifasi belajar siswa
akan menurun dan berakhir dengan menurunnya prestasi belajar siswa.
Maka dari itu guru harus selalu instropeksi dan berusaha sebaik mungkin
dalam mengembangkan metode pembelajaran agar siswa bisa terus
semangat dalam KBM.
Untuk mengatasi hal-hal diatas, peneliti dalam penelitian ini akan
mencoba menerapkannya metode pembelajaran yang dapat membuat siswa
senang saat proses pembelajaran berlangsung yaitu dengan
menerapkannya metode Sosio drama untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa kelas XI IPS II MAN III Yogyakarta dalam pembelajaran sejarah.

3
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maupun ruang lingkup
permasalahan yang telah dipaparkan di atas maka masalah yang muncul
berdasarkan hasil penjajagan yang telah dilakukan adalah.
1. Pendidikan di indonesia khusunya pada jenjang SMA masih
mengalami masalah dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Masih ada kendala dalam penerapan kurikulum 2013.
3. Masih kurangnya variasi metode yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar.
4. Masih banyak guru yang kesulitan dalam mengembangkan
metode pembelajaran mereka.
5. Banyak siswa yang motivasi belajarnya rendah karena bosan
akan metode yang digunakan dalam pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah
dipaparkan di atas maka peneliti akan membatasi/fokus penelitian pada:
Penerapan metode Sosio drama untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa dalam mata pelajaran sejarah kelas XI IPS II Man III Yogyakarta
tahun ajaran 2017/2018.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah
yang telah diuraikan di muka, dirumuskan permasalahan pokok sebagai
berikut.
1. Bagaimana cara meningkatkan motivasi belajar siswa dalam
mata pelajaran sejarah kelas XI IPS II dengan metode Sosio
drama di Man III Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018?
2. Apakah terdapat kendala dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa dalam mata pelajaran sejarah kelas XI IPS II dengan

4
metode Sosio drama di Man III Yogyakarta tahun ajaran
2017/2018?

E. Tujuan Penelitian
Secara garis besar tujuan penelitian ini adalah untuk bisa
mengetahui beberapa hal sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan motivasi
belajar siswa dalam mata pelajaran sejarah kelas XI IPS II
dengan metode Sosio drama di Man III Yogyakarta tahun
ajaran 2017/2018?
2. Untuk mengetahui apakah terdapat kendala dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran
sejarah kelas XI IPS II dengan metode Sosio drama di Man III
Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018?

F. Manfaat/Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini akan memberi manfaat kepada peneliti, guru, dosen
dan lembaga terkait, manfaat-manfaat yang diperoleh dari penelitian
adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil yang didapat dari penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan
rujukan bagi upaya peningkatan motivasi belajar siswa.
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi
peneliti lain yang ingin meneliti Penerapan metode Sosio drama
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran
sejarah.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi dorongan kepada
guru-guru SMA agar lebih semangat dalam mengajar.

5
2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi dorongan kepada
guru di SMA agar lebih memvariatifkan metode pembelajarannya.
b. Bagi Sekolah
Hasil penelitian dapat dipergunakan sebagai refleksi dan acuan
sekolah dalam upaya peningkatan motivasi belajar siswa.
c. Bagi pemerintah
Hasil penelitian dapat menyedarkan pemerintah bahwa masih ada
masalah dalam dunia pendidikan di Indonesia.
d. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi
terkait motivasi belajar siswa maupun metode Sosio drama.

6
Daftar Pustaka

Ahmadi, Abu. H. 2005. Stategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Endang Sri Astuti, Resminingsih. 2010. Bahan Dasar Untuk Pelayanan


Konseling Pada Satuan Pendidikan Menengah Jilid I. Jakarta : PT Grasindo.

Majid, Abdul . 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem


Pendidikan Nasional.

Erawan, Dewa Gede Bambang. 2014. Penggunaan Metode Sosiodrama Untuk


Meningkatkan Kemampuan Berwawancara Dengan Berbagai Kalangan
Pada Siswa Kelas VIII SMP Mutiara Singaraja. Jurnal Santiaji Pendidikan.
Vol 4, No. 1.

Anda mungkin juga menyukai