Judul : Konsep, Prinsip Dasar Transaksi Keuangan Syariah Dan Sistem Operasional Syariah
Jatim.
Pendahuluan
Sistem keuangan syariah tidak hanya berbi#ara mengenai larangan ribayang juga telah
dilarang pada agama samawi seperti agama (yahudi dan nasrani), tetapi juga mengatur
transaksi yang melibatkan barangharam, larangan menimbun barang (ihtikar), dan larangan
monopoli.
Konsep sistem keuangan syariah diawali dengan pengembangan konsep ekonomi Islam.
makro. Konsep ekonomi Islam harus didukung oleh sistem yang lebih bersifat praktis yaitu
sistem keuangansyariah dengan mencari suatu sistem yang dapat menghindari riba bagi
muslim. usulan yang muncul pertama kali adalah sistem kerja sama untuk membagi laba rugi
Filosofi sistem keuangan syariah “bebas bunga” (larangan riba) tidak hanya melihat interaksi
antara faktor produksi dan perilaku ekonomi seperti yang dikenal pada sistem keuangan
konvensional, melainkan juga harus menyeimbangkan berbagai unsur etika, moral, sosial,
dan dimensi keagamaan untuk meningkatkan pemerataan dan keadilan menuju masyarakat
Tinjauan Pustaka
A. Artikel
Riba
Pengertian riba secara etimologi berasal dari bahasa arab yaitu dari kata riba yarbu
,rabwan yang berarti az-ziyadah (tambahan) atau al-fadl (kelebihan) . Sebagaimana pula
meningkat, menjadi besar, dan besar selain itu juga di gunakan dalam pengertian bukti
kecil. Pengertian riba secara umum berarti meningkat baik menyangkut kualitas maupun
kuantitasnya.
Sayyid Quthb dalam buku 'Tafsir Ayat-ayat Riba: Mengupas Persoalan Riba Sampai ke
Akar-akarnya' mengatakan tradisi Arab klasik memberi pengertian riba secara spesifik
Syari’ah Islami’iah
(urusan agama) dan duniawi (urusan dunia), menyesuaikan nafs (diri) dan ummah
(masyarakat), menyatukan aql (alasan) dengan akhlaq (moralitas), dan menautkan ilm
Dengan kata lain, sifat teosentris Syari'ah Islami'iah membahas tiga dimensi yang saling
terkait yang lebih luas daripada fokus dalam pendekatan pembuatan kebijakan Barat: i)
mencari keridhaan Tuhan sebagai tujuan utama dalam menegakkan keadilan sosial-
ekonomi, ii) memberikan manfaat bagi masyarakat yaitu memenuhi kewajiban kepada
masyarakat dan iii) mengejar keinginan pribadi dengan kata lain memenuhi kebutuhan
diri sendiri.
Teori Pilihan Kebijakan Akuntansi
Pilihan kebijakan akuntansi dan pelaporan penting karena mempengaruhi alokasi dan
akuntansi dan pelaporan. Berbagai teori pembuatan kebijakan telah dikemukakan dalam
literatur tetapi fokus kali ini adalah pada dua teori utama yaitu pandangan rasionalis (atau
positivis) dan sosialis juga tentang mengapa mereka tidak sesuai dengan prinsip bisnis
Islam
Konsep uqud dalam Islam memberikan pemahaman yang komprehensif tentang berbagai
hubungan kontraktual yang ada dalam kehidupan. Hal ini ditegaskan dengan adanya satu
surat dalam Al-Qur'an yang dikenal sebagai 'Surat Kontrak', yaitu surat Al-Maidah, surat
ini menyebutkan berbagai macam kontrak dan bagaimana cara memenuhi kewajiban
kontrak tersebut. Ayat pertama dari surat tersebut dimulai dengan frasa: “Hai kamu yang
pentingnya berbagai kontrak kontrak yang diharapkan untuk dipenuhi oleh manusia
dalam hidup ini. Beberapa dari kontrak timbal balik yang diungkapkan dan tersirat dalam
sosial dll, dan ini mendapat perhatian substansial dalam Qur'an selain yang secara khusus
B. Peraturan
UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
Pembahasan
Lembaga keuangan syariah merupakan lembaga keuangan yang bekerja menurut konsep
syariah dengan prinsip profit lost sharing sebagai metode utama. Struktur lembaga keuangan
syariah dikelompokkan menjadi bank umum syariah, BPR syariah, asuransi syariah dan
Baitul mal wa tamwil. Adapun yang disebutkan di atas mempunyai produk dan pangsa pasar
yang berbeda. Namun dari segi prinsip dan instrumen yang digunakan lembaga keuangan
syariah yang telah disebutkan di atas tidak mempunyai perbedaan yang cukup mendasar
Prinsip keuangan syariah memiliki aplikasi yang luas dalam suatu sitem perekonomian yang
tidak hanya terfokus dalam sistem bagi hasil (profit sharing), tetapi juga secara sempurna
menanamkan suatu kode etik (moral, sosial dan agama) dalam mempromosikan suatu
keadilan dan kesejahtern bagi masyarakat luas. Tidak ada perbedaan prinsip diantara
lembaga-lembaga keuangan syariah (Asuransi, Bank dan BMT), karena secara umum
berbasis utama skim bagi hasil. Secara sederhana prinsip-prinsip lembaga keuangan syariah
2. Karena dilarangnya sistem bunga, maka penyedia dana menjadi investor. Sehingga
terdapat faktor uncertainty dalam bisnis maka Penyedia dana dan pengusaha harus
produktif sehingga uang disini diartikan sebagai konsep yang mengalir (flow concept).
meningkatkan taraf hidup melalui mekanisme kerja sama ekonomi dan bisnis.
6. Prinsip tijaroh (bisnis) yaitu prinsip mencari laba dengan cara yang dibenarkan oleh
syariah. Lembaga keuangan Islam harus dikelola secara profesional, sehingga dapat
7. Di samping sebagai lembaga bisnis, lembaga keuangan syariah juga menjalankan fungsi
Kegiatan Usaha Lembaga Syariah terdapat bermacam-macam, namun yang paling umum kita
Lembaga ini didirikan dengan maksud untuk memfasilitasi masyarakat bawah yang tidak
terjangkau oleh pelayanan bank syariah atau BPR syariah. Prinsip operasinya didasarkan
Asuransi syariah menggantikan prinsip bunga dengan prinsip dana kebajikan (tabarru’),
dimana sesame umat di tuntut untuk saling tolong menolong ketika saudara mengalami
musibah.
3. Reksadana Syariah
Reksadana syariah mengganti system deviden dengan bagi hasil mudharabah dan hanya
Sebagaimana reksadana syariah, pasar modal syariah juga menggunakan prinsip yang
sama.
Lembaga ini menggunakan system jasa administrasi dan bagi-hasil untuk menggantikan
prinsip bunga.
Lembaga ini merupakan lembaga yang hanya ada dalam system keuangan Islam, karena
Islam mendorong umatnya untuk menjadi sukatelawan dalam beramal (volunteer). Dana
ini hanya bisa di alokasikan untuk kepentingan social atau peruntukan yang telah
masyarakat akan dana sebagai sarana untuk melakukan kegiatan ekonomi yang sesuai
kerja, mendapatkan manfaat atau nilai guna suatu barang, atau bahkan permodalan awal
bagi seseoarang yang mempunyai seseorang yang mempunyai usaha prospektif namun
padanya tidak memiliki permodalan berupa keuagan yang memadai. Secara terperinci
Penghasil asset
Bank dan lembaga non Bank akan memberikan pinjaman kepada pihak yang
membutuhkan dana jangka waktu tertentu yang telah disepakati berdasarkan pinsip-
prinsip syariah.
Transaksi
Unsur surplus dapat menempatkan dana yang dimiliki dalam bentuk produk-produk
Efisiensi
Bank dan lembaga keuangan nonbank dapat menrunkan biaya transaksi dengan
jangkauan pelayanan. Peranan bank dan lembaga keuangan nonbank sebagai broker,
Dalam redaksi lain, fungsi dan perranan lembaga keuangan syariah sebagai berikut.
1. Akad
Pada proses transaksinya, Lembaga Keuangan Syariah (LKS) menggunakan berbagai
macam jenis akad sesuai dengan kebutuhan nasabah atau customernya. Termasuk dalam
transaksinya menggunakan akad pinjaman (qardh) yang mengandung riba. Kecuali pada
seperti jual beli dan sewa atau bagi hasil yaitu musyarakah atau mudharabah sehingga
LKS tidak mengambil keuntungan dari transaksi yang menggunakan akad qardh
2. Proses Transaksi
Karena dalam proses bisnisnya menggunakan akad yang berbeda dengan LKK, maka
proses transaksi di LKS pun akan berbeda sesuai dengan jenis akad yang digunakan.
Proses transaksi pembiayaan di LKK terkesan lebih sederhana karena obyeknya adalah
uang dengan menggunakan akad pinjaman ribawi. Sementara di LKS obyek akadnya
akan bergantung dengan jenis akad yang digunakan. Dalam akad jual beli murabahah,
obyeknya adalah barang. Dalam akad ijarah/ sewa atas rumah, obyeknya adalah manfaat
dari rumah yang disewa dan dalam akad bagi hasil musyarakah, obyeknya adalah usaha
Karena menggunakan akad yang berbeda, maka konsekuensi hukum dan penyelesaian
sengketa dalam LKS dengan LKK jelas akan sangat berbeda. pada dasarnya, agunan di
modal.
d. Pemilik Modal boleh meminta pihak ketiga untuk menjamin pengembalian modal.
e. Dalam hal usaha mengalami kerugian sementara pemilik modal berbeda pendapat
atas kerugian tersebut, Pengelola wajib membuktikan bahwa kerugian yang dialami
f. Dalam hal pembuktian diterima oleh Pemilik Modal, kerugian tersebut menjadi
g. Dalam hal pembuktian tidak diterima oleh Pemilik Modal, perselisihan diselesaikan
Dalam konteks LKK, tentu kita sudah memahami prosesnya karena sifatnya hanya
hutang piutang saja. Dengan contoh diatas, kita bisa melihat jelas perbedaan
Contoh Soal
a. transaksi
Sebuah lembaga keuangan koperasi syariah melakukan suatu pendanaaan bisnis dengan
nasabahnya bernama Ibnu, di dalam transaksi ini Ibnu memakai akad mudharabah (lembaga
keuangan koperasi syariah sebagai pemilik dana dan Ibnu sebagi pengelola dana.) pihak
koperasi memberikan modal usaha kepada Ibnu sebesar 15.000.000 sebagai modal usaha
awal pada tanggal 1 Januari 2018, dan berakhir pada 31 Februari 2018 dengan menggunakan
nisbah bagi hasil, Yolanda 75% dan Koperasi Syariah 25%. Buatlah jurnal setelah
penyerahan dana.
Kas 15.000.000
b. Kasus
Kasus yang saya ambil adalah kasus permasalahan pembiayaan mudharabah bermaslaah di
koperasi syariah yang terletak di KANINDO Jatim serta upaya penyelesaian dan
penanganan masalah pembiayaan ini. Kasusnya adalah ada 2 anggota koperasi syariah
anatara lain:
- Preventif (Pencegahan):
bermasalah
penyelesaian sesuai dengan Standar Operasi Prosedur Koperasi Jasa Keuangan Syariah
(KJKS) dan Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS). Adapun cara yang dipakai dapat dilakukan
dalam bentuk :
1. Ditambah dana (Suplesi). Mitra boleh mengambil kembali sisa baki debet selama
lama menjadi hangus. Novasi Subyektif Pasif terjadi apabila mitra baru ditunjuk
untuk menggantikan mitra lama yang oleh koperasi dibebaskan dari perikatannya.
Kewajiban mitra lama otomatis berpindah kepada mitra baru. Mitra lama tidak
dapat dituntut kecuali telah diperjanjikan secara tegas diawal, atau pada saat
dengan ketentuan:
2) Mitra tidak diperbolehkan mengambil kembali sisa baki debet dari pembiayaan
terdahulu.
Atas kedua hal diatas, koperasi perlu menilai ulang terhadap kemampuan mitra
jadwal pembayaran (penanggalan, tenggang waktu), dan jumlah angsuran. Hal ini
menganalisis kembali seluruh kemampuan usaha mitra sehingga cocok dan tepat
dengan jadwal yang baru. Koperasi tidak perlu meneliti ulang tentang jaminan dan
2) Perubahan jaminan, apakah dalam hal bentuk, harga, maupun status. Hal ini akan
3) Perubahan pengurus
Keempat hal diatas akan menyebabkan perubahan penanggung jawab pembiayaan dan
perubahan status yuridis perusahaan yang mungkin tidak tepat lagi dengan
d. Bantuan Manajemen
Apabila dari hasil evaluasi ulang aspek manajemen yang menjadi faktor penyebab
Kesimpulan
perekonomian sehingga dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan ketetapan yang telah
dibuat dan diatur oleh pemerintah. Ada dua jenis lembagakeuangan yaitu lembaga keuangan
Lembaga keuangan dan bank tersebut dapat menggunakan prinsip-prinsip syariah dalam
diharapkan kegiatan ekonomi bank dan lembaga keuangan akanberjalan dengan lancar karena
diridhoi oleh Allah swt guna mencapai falah (kebahagiaan dunia akhirat) dan tidak akan ada
kemudharatan.
Bank dan lembaga keuangan syariah yang ada meliputi; (1) bank syariah, (2)BPRS, (3)
Asuransi Syariah, (4) Pegadaian Syariah, (5) Pasar Modal Syariah, (6) ReksaDana Syariah,
(7) Obligasi Syariah, (8) Organisasi Pengelolaan Zakat, (9) Badan Wakaf,dan (10) Baitul Mal
Wa Tamwil.