Anda di halaman 1dari 2

Selain perbedaan paham ideology dan kepentingan golongan

Rasa ketidakpuasan rakyat kepada pemerintahan.


2. PRRI dan permesta

1. Persoalan negara Federal dan BFO

Indonesia menyatakan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Setelah


merdeka, Belanda tidak lantas benar-benar “melepaskan” Indonesia. Belanda tetap
berusaha membangun kekuasaan di Indonesia, melalui pembentukan negara-negara
boneka (merupakan negara yang merdeka dan kedaulatannya diakui akan tetapi
secara de-facto dikendalikan oleh negara lain.) Tujuan pembentukan negara-negara
boneka ini tidak adalah untuk mengintimidasi Indonesia agar wilayah kekuasaan
Indonesia semakin sempit.

Negara boneka yang dimaksud Badan Permusyawaratan Federal atau Bijeenkomst


Federal Overlag (BFO) pada tanggal 29 Mei 1948. Adapun negara-negara boneka
tersebut terdiri: Negara Indonesia Timur (NIT), Negara Sumatera Utara, Negara
Sumatera Selatan, Negara Jawa Timur, Negara Pasundan, Negara Madura, dan
terdapat beberapa lagi di daerah-daerah.
Persoalan tentang federal ini sudah ada sejak persetujuan dan penandatanganan
perundingan linggarjati (wilayah Indonesia yg diakauin cmn jawa,Madura,
Sumatra) kesepakatan membentuk (Republik Indonesia Serikat) RIS -> golongan
unitaris dan golongan federalis. Diperparah setelah perundingan roem royen (roem
Indo, royen Belanda)
Dalam perjalanannya BFO mengalami pergolakan dengan puncaknya mengalami
perpecahan dan terbentuklah dua kelompok. Adapun kelompok yang pertama tidak
mau kerjasama dengan Belanda. Kelompok ini lebih memilih Republik Indonesia
(RI) namun dengan tujuan mengajak RI bekerja sama untuk membentuk Negara
Indonesia Serikat. Kelompok ini dikenal dengan kelompok unitaris. Kelompok
yang kedua menginginkan BFO tetap pada tujuan awal yakni berkerja sama dengan
Belanda dan dikenal kelompok federalis. ini menginginkan agar mempertahankan
kerjasama garis kebijakan dengan Belanda. Kedua kubu BFO semakin sengit
melakukan pertentangan saat Agresi Militer II yang dilancarkan oleh Belanda
Setelah KMB, pergolakan antara dua kelompok ini semakin merujuk pada konflik
terbuka dalam bidang militer. . Anggota APRIS dari TNI dijadikan sebagai inti
anggota namun keberatan untuk melakukan kerjasama dengan KNIL (bekas
musuhnya). Namun berbeda dengan anggota KNIL yang menentang anggota TNI
masuk ke negara bagian . upaya pemerintah dalam persoalan negara federal dan
BFO? Penumpasan BFO dilakukan dengan cara membubarkan negara boneka
federal yang dibentuk oleh Belanda. Pada akhirnya penumpasan BFO
mengakibatkan RIS (Republik Indonesia Serikat) menjadi bubar dan NKRI
(Negara Kesatuan Republik Indonesia) kembali terbentuk.
Dampak positifnya dari aspek ketidakpuasan terhadap pemerintahan RIS muncul
dari beberapa negara yang tergabung dalam BFO. Bukan hanya merasa tidak puas,
rakyat di negara-negara bagian tersebut pun menyatakan ingin bergabung dengan
Republik Indonesia dan membentuk negara kesatuan.
Hal ini dapat dilihat setelah KMB ingin mempertahankan keberadaan negara
negara bagian. Namun harus menghadapi tuntutan rakyat agar RI bersatu dengan
negara bagian atas tuntutan dari rakyat.
Jadi sebenarnya wajar konflik seperti itu muncul, karena dalam perjuangan
kemerdekaan, pasukan-pasukan yang ikut andil pun banyak dan dari berbagai
daerah. Sehingga, banyak pula kelompok-kelompok yang ingin kepentingannya
terlaksana.

sebagai negara yang sedang membangun sistem pemerintahannya, penting bagi


pemerintah Indonesia untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan negara dari berbagai
ancaman yang memicu perpecahan. Untuk itu, kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah, haruslah adil, dan mampu memenuhi hak-hak warga negaranya.

Anda mungkin juga menyukai