Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

Daftar Isi.......................................................................................
Kata Pengantar..............................................................................
Bab I Pendahuluan.........................................................................
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................................
Bab II Isi..............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Organisasi pelayanan kesehatan, seperti Rumah Sakit dan
Puskesmas merupakan salah satu jenis organisasi yang sangat dirasakan
oleh masyarakat umum. Prinsip organisasi adalah fleksibilitas, artinya
organisasi senantiasa dinamis sesuai dengan dinamika yang ada dalam
organisasi dan juga harus memperhatikan perubahan dari luar organisasi.
Organisasi pelayanan kesehatan merupakan suatu organisasi yang
aktivitas pokoknya melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dengan salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu atau berkualitas. Yayat Hayati Djatmiko
(2002), Perilaku Organisasi

Dunia Organisasi Terbesar  yang berperan dalam Pelayanan


Kesehatan yaitu WHO ( World Health Organisation) yang merupakan salah
satu badan PBB  yang bertempat di Swiss. Di Indonesia sendiri Organisasi
kesehatan yang terbesar adalah IDI (Ikatan Dokter Indonesia), PMI
(Palang Merah Indonesia), dan yang mengatur sistematis Pelayanan
kesehatan di pegang Oleh Deperteman Kesehatan.

B. TUJUAN
         Untuk mengetahui pengertian dan ruang lingkup organisasi
         Untuk mengetahui bentuk-bentuk dan struktur organisasi
         Untuk mengetahui keterkaitan organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ORGANISASI
     Pengertian organisasi menurut para ahli:
         Menurut James D. Money, organisasi adalah bentuk setiap kerjasama
manusia untuk mencapai tujuan bersama.
         Menurut Dwight Waldo, organisasi adalah struktur antara hubungan
pribadi berdasarkan wewenang formal (formal authority) dan kebiasaan
dalam sistem administrasi.
         Menurut A. W. Widjaja, organisasi adalah suatu alat untuk melaksanakan
tujuan tertentu.
         Menurut Sondang P. Siagian, organisasi adalah setiap bentuk persekutuan
antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal
terikat dalam rangka pencapaian sesuatu tujuan yang telah ditentukan
dalam ikatan mana terdapatseorang atau beberapa orang yang disebut
atasan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.

    
B.STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi merupakan perwujudan struktur wewenang
formal dengan cara menganalisis jabatan-jabatan apa yang diperlukan
dalam mencapai tujuan, untuk kemudian ditentukan kualifikasi ataupun
jumlah orang yang mengisi jabatan-jabatan tesebut. Struktur organisasi
memegang peranan penting dalam sebuah organisasi karena struktur
organisasi yang digunakan dapat memberikan dukungan moral bagi
karyawan sehingga mau bekerja sama dan selalu berusaha menjalin
koordinasi sebagai tanggung jawab penting dalam kegiatan perusahaan
dalam mencapai tujuan organisasi. Yayat Hayati Djatmiko (2002), Perilaku
Organisasi

C. Ciri-Ciri Organisasi
Seperti telah diuraikan di atas bahwa organisasi memiliki tiga unsur dasar,
dan secara lebih rinci organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
         Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal.
Organisasi yang di bentuk tentu dengan di dasari oleh orang-orang yang
ingin berperan dalam dunia sosial.
         Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling
berkaitan (interdependent part) yang merupakan kesatuan kegiatan,
         Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa;
pemikiran, tenaga, dan lain-lain,
         Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan,
         Adanya tujuan yang ingin dicapai.
    

C. JENIS ORGANISASI PROFESI KESEHATAN


1.    IDI (IKATAN DOKTER INDONESIA)
IDI adalah satu satunya organisasi profesi kedokteran yang menghimpun
para dokter Indonesia, bersifat bebas, tidak mencari keuntungan, dijiwai
oleh Sumpah Dokter Indonesia serta mematuhi Kode Etik Kedokteran
Indonesia.
     Didirikan di Jakarta pada tanggal 24 Oktober 1950, dan bertujuan
untuk:
         Meningkatkan derajat kesehatan rakyat Indonesia.
         Mengembangkan ilmu kesehatan serta IPTEK Kedokteran.
         Membina dan mengembangkan kemampuan profesi anggota.
         Meningkatkan kesejahteraan anggota.

Untuk mencapai tujuan IDI berusaha:


      Membantu pemerintah dalam kelancaran pelaksanaan program program
kesehatan.
      Membantu masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatannya.
      Memelihara dan membina terlaksananya sumpah dokter dan Kode Etik
Kedokteran Indonesia.
      Mempertinggi derajat ilmu kesehatan dan ilmu kedokteran serta ilmu ilmu
lainnya yang berhubungan dengan itu.
      Memperjuangkan dan memelihara kepentingan serta kedudukan dokter di
Indonesia sesuai dengan harkat dan martabat profesi kedokteran.
      Mengadakan hubungan kerjasama dengan badan badan lain yang
mempunyai tujuan sama atau selaras, pemerintah maupun swasta
didalam atau di luar negeri.
      Melaksanakan usaha usaha untuk kesejahteraan anggota.
      Melaksanakan upaya lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan asas
dan sifat IDI.

2.    PPNI (PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA)


PPNI diharapkan untuk melaksanakan fungsinya. Yaitu bertindak sebagai
wadah profesional bagi perawat, mengatur dan mengendalikan mutu
kinerja perawat, meliputi kompetensi profesional dan berperilaku
berdasarkan kaidah eti dan tanggung jawab moral tinggi, serta terlibat
aktif dalam pengembangan
dan pendidikan berlanjut ( Jones and Beck, 1996 ) PPNI sebagai
organisasi profesi keperawatan yang berkewajiban untuk mengendalikan
mutu pelayanan. Dalam hal ini PPNI sebagai organisasi profesi
keperawatan harus tanggap terhadap tuntutan perubahan yang
berpandangan ke masa depan.
Menurut International Council of Nurse ( ICN ), keperawatan mempunyai
fungsi unik ; membantu seseorang dalam keadaan sakit maupun sehat
dalam pelaksanaan berbagai kegiatan yang mendukung kesehatan atau
penyembuhan bahkan untuk meninggal dunia dengan tenang yang
seseorang dapat melakukannya tanpa bantuan apabila ia mempunyai
kekuatan, kemauan atau pengetahuan.

3.    IBI (IKATAN BIDAN INDONESIA)


IBI mempunyai tujuan dan fokus yang berguna bagi masyarakat umum.
Menggalang persatuan dan persaudaraan antar sesama bidan kaum
wanita pada umumnya, dalam rangka memperkokoh persatuan bangsa
Membina pengetahuan dan keterampilan anggota dalam profesi
kebidanan, khususnya dalam pelayanan KIA serta kesejahteraan keluarga.
Membantu pemerintah dalam pembangunan nasional, terutama dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

D. ORGANISASI DUNIA DI INDONESIA


1.    PMI (PALANG MERAH INDONESIA)
Palang Merah Indonesia (PMI) adalah sebuah organisasi perhimpunan
nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan.
PMI selalu berpegang teguh pada tujuh prinsip dasar Gerakan
Internasional Palang Merah dan Bulan sabit merah yaitu kemanusiaan,
kesamaan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan
kesemestaan. Palang Merah Indonesia tidak berpihak pada golongan
politik, ras, suku ataupun agama tertentu. Palang Merah Indonesia dalam
pelaksanaannya juga tidak melakukan pembedaan tetapi mengutamakan
objek korban yang paling membutuhkan pertolongan segera untuk
keselamatan jiwanya. tugas pokok PMI adalah membantu pemerintah
Indonesia di bidang sosial kemanusiaan terutama tugas-tugas
kepalangmerahan yang meliputi: Kesiapsiagaan Bantuan dan
Penanggulangan Bencana, Pelatihan Pertolongan Pertama untuk
Sukarelawan, Pelayanan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat,
Pelayanan Transfusi Darah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
          Organisasi Kesehatan yang tersebar di seluruh dunia tetap
pelayanan kesehatan yang sangat mereka utamakan. Dengan pelayanan
kesehatan di seluruh dunia dapat diatasi maka dampak dari semakin maju
teknologi semakin maju juga penyakitnya.
B. Saran
     Di Indonesia sendiri Departemen Kesehatan sebagai pusat informasi
dan pengatur sistematis nya pelayanan kesehatan meningkatkan
pelayanan kesehatan terutama di daerah yang sulit terjangkau. Di dukung
organisasi seperti IDI,PPNI,IBI, serta PMI kita mengharapkan kesehatan di
seluruh indonesia dapat merata dalam pelayanan.

     Pelayanan Kesehatan yang baik dan bermutu perlu di imbangi dengan
pembangunan sarana kesehatan yang memadai sehingga tidak ada alasan
masyarakat kurang mendapat layanan. Departemen Kesehatan sebagai
Pengatur perlu lebih bijak dalam hal ini.

 DAFTAR PUSTAKA
         http://ciptaindomedica.wordpress.com/2010/12/12/daftar-jenis-tenaga-
kesehatan-dan-organisasi-profesi-di-indonesia/
         Achir Yani S. Hamid, DN Sc. Tahun 2000. Peran PPNI dalam
(mempersiapkan) Penerapan Legislasi Keperawatan dan Model
Keperawatan Profesional di Indonesia.
         M. Fais Satrianegara & Sitti Saleha. 2009. Buku Ajar Organisasi dan
Manajemen Pelayanan Kesehatan Serta Kebidanan . Jakarta. Salemba
Medika
         Depkes (1999), Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010, Jakarta
         Soedarmono Soejitno (2001), Akselerasi Reformasi Kesehatan, Jakarta
         Yayat Hayati Djatmiko (2002), Perilaku Organisasi, Alfabeta- Bandung

Makalah Organisasi Pelayanan Kesehatan

BAB  I
PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang


Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti
alat. pengertian Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang diarahkan untuk
mencapai tujuan spesifik. Manajemen berasal dari kata manage atau managiare
(romawi kuno) berarti melatih dalam melangkahkan kaki. Manajemen adalah
proses pengaturan berbagai sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan yang
sudah ditentukan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi tertentu.
Organisasi pelayanan kesehatan merupakan suatu organisasi yang aktivitas
pokoknya melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan salah satu
tujuan yang ingin dicapai adalah memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu
atau berkualitas.
Dalam pelayanan kebidanan, manajemen adalah proses pelaksanaan
pemberian pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada
klien dengan tujuan menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasan
pelanggan dan kepuasan bidan sebagai provider.
Dalam makalah ini, penulis akan membahas mengenai apa saja yang berhubungan
dengan organisasi dan manajemen pelayanan kesehatan baik secara umum
maupun secara khusus serta penulis menambahkan materi mengenai Undang-
Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 yang baru, dan telah disahkan pada tanggal
13 Oktober 2009 sebagai pengganti dari Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun
1992.
B.                 Tujuan
• Agar para pembaca dapat mengerti dan memahami tentang organisasi dan
manajemen pelayanan kebidanan
• Agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A.    Pengertian Organisasi
            Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti
alat. Pengertian organisasi yang dikemukakan oleh para ahli bermacam-macam,
namun pada dasarnya memiliki makna yang sama, yaitu sebagai berikut :
a.  Chester I. Barnard, organisasi adalah sistem kerja sama yang terkoordinasi
secara sadar dan   dilakukan oleh dua orang atau lebih.
b.  James D. Mooney mengatakan bahwa organisasi adalah setiap bentuk
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
c.  Menurut Dimock, organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada
bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu
kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam
usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan.
d.  Menurut Koonz & Donnel, organisasi adalah pembinaan hubungan wewenang
dan dimaksudkan untuk koordinasi struktural, baik secara vertikal maupun
horizontal diantara posisi-posisi yang telah diserahi tugas-tugas khusus yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
e. Menurut Didin Haifuddin dan Hendri Tanjung, organisasi adalah sebuah proses
yang dilakukan bersama-sama, dengan landasan yang sama, tujuan yang sama,
dan juga dengan cara-cara yang sama.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil inti dari pengertian organisasi
yaitu sekumpulan orang-orang yang diarahkan untuk mencapai tujuan spesifik.
Dari beberapa pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap
organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu :
a. Orang-orang (sekumpulan orang).
b. Kerjasama.
c. Tujuan yang ingin dicapai.
Dengan demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan
kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan
mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.
B.     Pengertian Organisasi Pelayanan Kesehatan
Organisasi pelayanan kesehatan merupakan suatu organisasi yang aktivitas
pokoknya melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan salah satu
tujuan yang ingin dicapai adalah memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu
atau berkualitas.
Salah satu prinsip organisasi adalah fleksibilitas, artinya organisasi senantiasa
dinamis sesuai dengan dinamika yang ada dalam organisasi dan juga harus
memperhatikan perubahan dari luar organisasi.
Rumah Sakit dan Puskesmas sebagai organisasi pelayanan kesehatan apabila ingin
exist dan mampu menjalankan fungsinya secara optimal, perlu melakukan
perubahan secara internal.
C.     Ciri-Ciri Organisasi
Seperti telah diuraikan di atas bahwa organisasi memiliki tiga unsur dasar,
dan secara lebih rinci organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal,
b. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan
(interdependent part) yang merupakan kesatuan kegiatan,
c. Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa; pemikiran,
tenaga, dan lain-lain,
d. Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan,
e. Adanya tujuan yang ingin dicapai.
D.    Prinsip-Prinsip Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya
A.M. Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya
“Organization of Canadian Government Administration” (1965), bahwa prinsip-
prinsip organisasi meliputi :

1) Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas. 


Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, tidak mungkin
suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan
seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan
antara lain memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
2) Prinsip Skala Hierarkhi.
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan,
pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam
pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang
efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.

3) Prinsip Kesatuan Perintah.


Seseorang hanya menerima perintah/bertanggung jawab kepada seorang atasan.

4) Prinsip Pendelegasian Wewenang. 


Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan
pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada
bawahannya. Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi
kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang
lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada
atasannya lagi.

5) Prinsip Pertanggungjawaban. 
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab
sepenuhnya kepada atasan.

6) Prinsip Pembagian Pekerjaan.


Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau
kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan
pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari
masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan
memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta
menunjang efektivitas jalannya organisasi.
7) Prinsip Rentang Pengendalian. 
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang
atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk
dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang
cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.

8)  Prinsip Fungsional. 
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas
tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari
pekerjaannya.

9) Prinsip Pemisahan. 
Beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya
kepada orang lain.

10) Prinsip Keseimbangan. 


Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi.
Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari
organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/
kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak
kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur organisasinya akan
berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta,
Bandung, atau Surabaya.

11) Prinsip Fleksibilitas


Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai
dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya
pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu
menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya
12) Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan,
atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya
proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.
E.     Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu gambar yang menggambarkan bentuk
organisasi, pendepartemenan organisasi, kedudukan dan jenis wewenang pejabat,
dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggung jawab, rentang kendali dan
sistem rentang kendali dan sistem pimpinan kendali.
Dalam lingkungan yang terus menerus berubah, struktur organisasi tidak bisa
bersifat kaku, tetapi harus mampu melakukan adaptasi terhadap tuntutan
perubahan, baik karena dinamika dalam organisasi sendiri maupun karena
dorongan di luar organisasi. Suatu struktur organisasi akan memberikan informasi
tentang :
1. Tipe organisasi, struktur organisasi akan memberikan informasi tentang tipe
informasi yang digunakan (apakah line organization, line and staff organization,
atau functional organization).
2. Pedepartemenan organisasi, akan memberikan informasi mengenai dasar
pendepartemenan (bagian) (apakah didasarkan fungsi-fungsi manajemen, wilayah
produksi, shif dsb).
3. Kedudukan, memberikan informasi tentang apa seseorang termasuk kelompok
managerial atau karyawan operasional.
4. Rentang kendali, memberikan informasi mengenai jumlah karyawan dalam
setiap departemen (bagian).
5. Manajer dan bawahan, organisasi yang menberikan informasi tentang garis
perintah dan tanggung jawab siapa yang menberi perintah dan siapa yang
memberi tangung jawab dengan kata lain siapa atasan dan siapa bawahan.
6. Tingkatan Manajer, memberikan informasi tentang keberadaan top manajer,
middle manajer, dan low manajer.
7. Bidang pekerjaan, setiap kotak dalam struktur organisasi memberikan informasi
mengenai tugas-tugas dan pekerjaan serta tanggung jawab yang dilakukan dalam
pekerjaan tersebut.
8. Tingkat manajemen, sebuah bagan tidak hanya menunjukan hierarkhi manajer
bawahan dan atasan secara perorangan tetapi juga hierarkhi manajemen secara
keseluruhan.
9. Pimpinan organisasi, struktur organisasi yang memberikan informasi apa
pimpinan tunggal atau pimpinan kolektif atau presidium.
F.  BENTUK ORGANISASI
1. Ditinjau dari Jumlah Pucuk Pimpinan
a. Bentuk organisasi tunggal adalah organisasi yang pucuk pimpinannya ada di
tangan seorang. Sebutan jabatan untuk bentuk tunggal antara lain Presiden,
Direktur, Kepala, Ketua; di dalam struktur organisasi pemerintahan dikenal
sebutan jabatan Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota, Walikotamadya, Camat,
Lurah; dalam struktur organisasi perguruan tinggi dikenal sebutan jabatan Rektor,
Dekan.
b. Bentuk organisasi jamak adalah organisasi yang pucuk pimpinannya ada di
tangan beberapa orang sebagai satu kesatuan. Sebutan jabatan yang digunakan
antara lain Presidium, Direksi, Direktorium, Dewan, Majelis.

2. Ditinjau dari Saluran Wewenang


a. Bentuk organisasi jalur adalah organisasi yang wewenang dari pucuk pimpinan
dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya dalam semua bidang
pekerjaan, baik pekerjaan pokok maupun pekerjaan bantuan.
b. Bentuk organisasi fungsional adalah organisasi yang wewenang dari pucuk
pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya dalam
bidang pekerjaan tertentu; pimpinan tiap bidang berhak memerintah kepada semua
pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya.
c. Bentuk organisasi jalur dan staff adalah organisasi yang wewenang dari pucuk
pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya dalam semua
bidang pekerjaan baik pekerjaan pokok maupun pekerjaan bantuan; dan di bawah
pucuk pimpinan atau pimpinan satuan organisasi yang memerlukan diangkat
pejabat yang tidak memiliki wewenang komando tetapi hanya dapat memberikan
nasehat tentang keahlian tertentu.
d. Bentuk organisasi fungsional dan staff adalah organisasi yang wewenang dari
pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya dalam
bidang pekerjaan tertentu, pimpinan tiap bidang kerja dapat memerintah semua
pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya; dan di bawah pucuk
pimpinan atau pimpinan satuan diangkat pejabat yang tidak memiliki wewenang
komando tetapi hanya dapat memberikan nasehat tentang bidang keahlian
tertentu.
e. Bentuk organisasi fungsional dan jalur adalah organisasi yang wewenang dari
pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya dalam
bidang pekerjaan tertentu, pimpinan tiap bidang kerja berhak memerintah kepada
semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya; dan tiap-tiap
satuan pelaksana ke bawah memiliki wewenang dalam semua bidang kerja.
f. Bentuk organisasi jalur, fungsional dan staff adalah organisasi yang wewenang
dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya
dalam bidang pekerjaan tertentu, pimpinan tiap bidang berhak memerintah kepada
semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya; dan tiap-tiap
satuan pelaksana ke bawah memiliki wewenang dalam semua bidang kerja; dan di
bawah pucuk pimpinan atau pimpinan bidang diangkat pejabat yang tidak
memiliki wewenang komando tetapi hanya dapat memberikan nasehat tentang
bidang keahlian tertentu.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Organisasi pelayanan kesehatan merupakan suatu organisasi yang aktivitas
pokoknya melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan salah satu
tujuan yang ingin dicapai yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu
atau berkualitas. Organisasi memiliki sifat yang  fleksibilitas, artinya organisasi
senantiasa dinamis sesuai dengan dinamika yang ada dalam organisasi dan juga
harus memperhatikan perubahan dari luar organisasi.

Anda mungkin juga menyukai