Anda di halaman 1dari 22

MATERI KULIAH - Akuntansi Keuangan Menengah

1
10/14/2014 11:41:00 PM |

Laporan Posisi Keuangan Dan Laporan Arus Kas

BAB 1
PENDAHULUAN
Perkembangan suatu perusahaan dapat dilihat dari perkembangan
status keuangan perusahaan tersebut yang dapat dilihat dari laporan
pertanggung jawaban perusahaan yang disajikan dalam laporan keuangan.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan Menengah 1  tujuan laporan keuangan
adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Maka dapat disimpulkan laporan keuangan dapat dijadikan sarana untuk
melihat tingkat produktivitas perusahaan dimasa lalu dan dapat dijadikan
sebagai alat untuk mengambil keputusan dimasa yang akan datang.
          Salah satu bentuk laporan keuangan adalah laporan arus kas. Laporan
arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan lalu lintas arus kas keluar
dan arus kas masuk perusahaan. Laporan arus kas akan menunjukkan tingkat
efektivitas dan efisiensi penggunaan kas perusahaan. Laporan arus kas juga
akan menunjukkan sumber-sumber pemasukan kas dan pengeluaran kas.
Dengan laporan arus kas maka pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan
dapat mengambil keputusan yang tepat. Misalnya, apabila arus kas masuk
lebih kecil daripada arus kas keluar tentu kondisi ini akan membawa
perusahaan dalam kondisi defisit kas, dan hal tersebut tentu tidak baik untuk
perusahaan.
Kondisi arus kas yang kecil dibandingkan dengan beban akan membuat
kreditor kehilangan keyakinan atas perusahaan karena dianggap
mengalami financial distress atau permalasahan keuangan.
Kas merupakan pembentuk utama laporan arus kas, kas yang
merupakan elemen aktiva yang paling lancar sangat dibutuhkan dalam
kegiatan perusahaan. Kas digunakan untuk membiayai baik untuk pembelian
aktiva, pembelian saham, pengeluaran untuk beban, dan tentunya kas juga
berperan aktif dalam menghasilkan laba untuk perusahaan. Selain itu kas juga
dipergunakan untuk menjamin utang-utang perusahaan kepada kreditur,
dengan demikian rasio kas dengan hutang harus dijamin dengan rasio yang
bisa menjamin kreditur untuk menghindari adanya krisis likuiditas.
Dengan posisi kas yang memegang peranan yang sangat penting dalam
kelanjutan perusahaan dapat dikatakan laporan arus kas juga memegang
perana yang sangat penting untuk perusahaan karena kegunaannya untuk
menyajikan laporan aktivitas kas perusahaan, baik kas masuk mauapun kas
keluar serta sumber penerimaan dan pengeluaran kas.

BAB II
PEMBAHASAN
ü LAPORAN POSISI KEUANGAN
Secara umum, Laporan posisi keuangan atau Neraca adalah sebuah
daftar asset dan kewajiban suatu perusahaan pada saat tertentu. Neraca
merupakan pernyataan dari persamaan akuntansi dasar. Menurut Mamduh M.
Hanafi dan Abdul Halim, dalam buku Analisis Laporan Keuangan
(2002:63), Neraca adalah laporan yang meringkas posisi keuangan suatu
perusahaan pada tanggal tertentu. Neraca menampilkan sumber daya
ekonomis (asset), kewajiban ekonomis (hutang), modal saham, dan hubungan
antar item tersebut.
1.1 Kegunaan & Keterbatasan Laporan Posisi Keuangan
              Kegunaan laporan posisi keuangan secara umum adalah untuk menilai
risiko-risiko entitas dan arus kas masa depan. Tujuan pengguna laporan
keuangan menggunakan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengevaluasi Struktur Pendanaan
Dalam hal ini, yang dilihat adalah informasi tentang perbandingan sumber
pendanaan melalui utang dibandingkan dengan ekuitas.
2. Menganalisis Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk membayar
kewajibannya yang segera harus dipenuhi (current liabilities). Pihak kreditur
biasanya sangat tertarik dengan informasi tentang risiko likuiditas jangka
pendek, yang informasinya dapat mereka gunakan untuk menilai kemampuan
entitas membayar bunga tepat waktu.
3. Menilai Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan entitas membayar utangnya pada saat
jatuh tempo.
Entitas yang memiliki rasio utang yang tinggi berarti memiliki solvabilitas
yang rendah dibanding entitas,
dengan rasio utang yang rendah. Entitas dengan solvabilitas yang rendah
artinya lebih berisiko, karena memerlukan lebih banyak asset untuk membayar
utangnya, baik pokok maupun beban bunga.
4. Menilai Fleksibilitas Keuangan
Likuiditas dan solvabilitas akan menentukan fleksibilitas keuangan entitas,
yaitu mengukur kemampuan entitas mengambil tindakan tertentu sebagai
respon terhadap kebutuhan dan peluang yang ada.
Keterbatasan laporan posisi keuangan , laporan keuangan yang disusun
berdasarkan standart akutansi keuangan mempunyai beberapa keterbatasan
yang seharusnya disadari oleh para penyusun, penerima, dan pengguna
laporan.:
1.       Laporan keuangan semata-mata merupakan potret atau rekaman sejarah,
yaitu tentang keadaan dan peristiwa masa lalu, dan tidak dapat digunakan
sebagai bola kaca untuk meramalkan keadaan dimasa yang akan datang bila
tidak dilengkapi data dan informasi lain yang diperlukan untuk membuat
analisis proyeksi masa depan.
2.       Akuntansi melakukan pencatatan, perhitungan, dan pelaporan dengan
menggunakan satuan uang sebagai denominator atau alat ukur. Namun tidak
semua hal dapat diukur dengan nilai uang dan nilai uang juga cenderung tidak
stabil.
3.       Konsep dasar akuntansi keuangan ada kalanya tidak sejalan atau
bertentangan  dengan aspek hukum, misalnya konsep " makna lebih penting
dari bentuk " ( substance over form ).

4.       Laporan keuangan disusun berdasarkan standart akuntansi keuangan, yang


dalam berbagai standart memperbolehkan beberapa alternatif metode
akuntansi, yang menyebabkan laporan keuangan perusahaan yang berbeda
tidak selalu dapat diperbandingkan.

1.2  Elemen Laporan Posisi Keuangan


1.  Aktiva  (Asset)
Adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan
akan diperoleh perusahaan. Dan manfaat ekonomi masa depan yang cukup
pasti, yang diperoleh atau dikuasai oleh entitas tertentu sebagai hasil dari
transaksi atau peristiwa masa lampau. Definisi aktiva ini berlaku bagi
perusahaan bisnis dan perusahaan nonbisnis
2.  Kewajiban (Liability)
Merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa
lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya
perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
3.  Ekuitas (Equity)
Adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua
kewajiban. Atau selisih antara aktiva organisasi tersebut dan kewajibannya.
4.  Pendapatan (Revenue)
        Adalah aliran masuk atau peningkatan aktiva lain sebuah entitas atau
penyelesaian kewajibannya (atau suatu kombinasi keduanya) dari pengiriman
atau pembuatan barang, pemberian jasa, atau aktivitas lainnya yang
merupakan kegitan utama atau sentral yang masih berlangsung  dari entitas
tersebut.
         Pendapatan merupakan aliran masuk kas (atau yang ekuivalen) yang
sesungguhnya telah terjadi atau yang diharapkan akan terjadi. Pelbagai aktiva
yang meningkat karena pendapatan meliputi antara lain: kas, klaim kepada
pelanggan, barang atau jasa lain yang diterima, ataupun nilai produk yang
meningkat karena produksi.
5.  Biaya (Expense)
        Adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi
dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya  aktiva atau terjadinya kewajiban
yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian
kepada penanam modal.
6.  Laba (Gain) dan Rugi (Loss)
Laba adalah kenaikan dalam ekuitas (aktiva neto) dari transaksi-transaksi
tambahan atau insidental suatu entitas dan dari semua transaksi lainnya atau
kejadian-kejadian serta keadaan lainnya yang mempengaruhi entitas tersebut,
kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.
Rugi adalah penurunan dalam ekuitas (aktiva neto) dari transaksi-
transaksi tambahan atau insidental sutu entitas dan dari semua transaksi
lainnya dan kejadian serta keadaan-keadaan lainnya yang mempengaruhi
entitas tersebut, kecuali yang berasal dari biaya atau distribusi kepada pemilik.

Rugi terletak pada sumbernya. Pendapatan berasal dari kegiatan utama,


sedangkan untung dari kegiatan insidental. Kegiatan insidental misalnya
pelepasan mesin produksi. Jika harga jual mesin produksi yang dilepas melebihi
nilai bukunya, maka selisihnya merupakan untung yang menyebabkan
kenaikan dalam ekuitas.
Biaya timbul dari kegiatan utama, sedangkan rugi berasal dari kegiatan
insidental. Jika harga jual mesin produksi yang dilepas lebih rendah dari pada
nilai bukunya, maka selisihnya adalah rugi yang menyebabkan penurunan
dalam ekuitas.

Financial Accounting Standards Board (FASB) secara tegas menyatakan


bahwa untung (rugi) bukanlah kenaikan (penurunan) ekuitas yang berasal dari
pendapatan (biaya) dan investasi oleh pemilik (distribusi kepada pemilik).
Elemen untung ataupun rugi terdapat pada organisasi bisnis dan nonbisnis.

1.3  Klasifikasi Dalam Laporan Keuangan


Laporan Posisi Keuangan diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu:

a.   Bagian lancar (current) atau jangka pendek (short-term), misalnya asset lancar
dan hutang lancar.
b.  Bagian tidak lancar (non-current) atau jangka panjang (long-term), misalnya
asset tidak lancar dan hutang tidak lancar.

A.Asset Lancar
Aset Lancar adalah asset yang tingkat likuiditasnya tinggi. Artinya, asset
tersebut dapat dengan segera berubah dalam waktu kurang dari satu tahun.
Tujuan suatu perusahaan memegang harta lancar adalah untuk membiayai
operasi sehari-hari dan untuk berjaga-jaga.

Menurut PSAK 1 (revisi 2009) penyajian laporan keuangan, entitas


mengklasifikasikan asset lancar jika:
1.  Aset diharapkan dapat direalisasikan, atau terjual, atau digunakan dalam siklus
operasi normal.
2.  Aset yang dimiliki dengan tujuan untuk diperdagangkan.
3.  Aset yang diharapkan dapat terealisasi dalam jangka waktu dua belas bulan
setelah periode pelaporan.
4.  Berupa kas atau setara kas kecuali yang dibatasi pertukaran atau
penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya dua belas
bulan setelah periode pelaporan.

Contohnya: sebuah mobil bagi entitas (dealer) mobil merupakan


persediaan (asset lancar) karena mobil tersebut merupakan barang dagangan.
Sedangkan mobil yang digunakan oleh entitas lain sebagai alat angkut sehari-
hari diklasifikasikan sebagai asset tetap.

Aset Lancar antara lain:


1.    Kas

        Adalah uang tunai yang terdapat dalam kas dan/ di bank, berupa saldo
rekening Koran yang setiap saat dapat digunakan.
2.    Piutang Dagang

       Adalah tagihan atau klaim perusahaan kepada pihak lain yang masa
pelunasan (jatuh tempo) kurang dari satu tahun.
3.    Surat-surat Berharga

       Adalah saham atau obligasi yang dimiliki perusahaan dan setiap saat siap
untuk dijual.

4.    Wesel Tagih

       Sama seperti piutang dagang namun lebih formal karena didukung oleh
janji tertulis dari pelanggan untuk membayar tagihan tersebut.
5.    Persediaan

     Adalah berupa persediaan barang baku atau persediaan barang jadi yang
dapat segera dijual untuk menghasilkan kas.
6.    Piutang Penghasilan

       Adalah penghasilan yang belum diterima karena belum jatuh tempo, tetapi
sudah menjadi hak pada tahun buku yang bersangkutan.
7.    Beban dibayar di muka
        Adalah beban yang telah dikeluarkan tetapi belum dianggap sebagai biaya
selama hasil yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut belum
dimanfaatkan atau dikonsumsi.

B. Aset Tidak Lancar


      Assset tidak lancar adalah asset yang tidak memenuhi kriteria yang dimiliki
oleh asset lancar. Aset tidak lancar adalah sebagai berikut:
1.  Investasi Jangka Panjang
                   Adalah investasi di mana dana yang dimasukkan akan diputar dan baru dapat
dipakai dalam jangka waktu minimal 1 tahun.
2.  Aset tetap
                   Adalah asset berwujud yang digunakan dalam operasi entitas. Misalnya
tanah, bangunan, mesin, dan furniture.
3.  Aset tak berwujud
                   Adalah asset tanpa wujud fisik yang bukan berbentuk instrument keuangan,
misalnya hak paten (hak untuk memproduksi atau menggandakan suatu
penemuan agar member penghasilan bagi si pemilik hak).
 hak cipta (hak yang diberikan kepada seseorang karena menciptakan
sesuatu yang belum dikenal sebelumnya), franchise (hak yang diberikan
kepada seseorang atau nama pemberi hak, contoh: PT Unilever Indonesia
mendapatkan hak untuk menggunakan formula dan nama pasta gigi pepsodent
di Indonesia dari perusahaan unilever yang berkantor pusat di belanda), dan
goodwill (nama baik, contoh: Perusahaan mobil Toyota memiliki reputasi baik
dalam membuat mobil).
Contohnya: Piutang jangka panjang dan biaya dibayar di muka jangka
panjang

C.Liabilitas Jangka Pendek (Liabilitas Lancar / Current Liabilities)


Menurut PSAK 1 (revisi 2009) penyajian laporan keuangan, entitas
mengklasifikasikan liabilitas sebagai liabilitas jangka pendek jika:
1. Liabilitas diharapkan akan diselesaikan dalam siklus operasi normalnya.
2. Liabilitas yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan, misalnya instrument
derivative)
3. Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu dua
belas bulan setelah periode pelaporan.
4. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas
selama sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.

Contoh: Hutang Dagang, Hutang Wesel, Pendapatan diterima di muka dan


Hutang Gaji

D.Liabilitas Jangka Panjang


Liabilitas jangka panjang mencakup:
1.  Liabilitas yang berasal dari pembiayaan, seperti penerbitan obligasi, utang
sewa guna usaha, dan utang bak jangka panjang.
2.  Liabilitas yang berasal dari kegiatan operasi entitas, seperti kewajiban pension,
dan kewajiban pajak tangguhan.
3.  Liabilitas yang bergantung pada terjadi atau tidak terjadinya suatu peristiwa di
masa depan, seperti provisi untuk kewajiban garansi.

Contoh: Hutang Hipotik, Hutang Bank, dan Hutang Obligasi.


Contoh:
(PERUSAHAAN XXX)
NERACA
PERIODE XXXX
ASET LIABILITAS DAN EKUITAS

Aset Lancar Liabilitas jangka pendek


Kas…………………………... Rp ……… Hutang dagang……………….. Rp……….
Piutang Usaha……………….. Rp ………
Total Aset Lancar……….. Rp ……… Liabilitas jangka panjang
Hutang jangka
panjang………..Rp……….

Aset Tetap
Total Liabilitas…………………… Rp
Tanah ……………………….. Rp ………
……..
Bangunan ………… Rp   ……
Ak. Peny. Bangunan Rp (….…)
Rp ……… Ekuitas
Inventaris…………. Rp ……… Ekuitas Tn. Xxxx…………….. Rp ………
Ak. Peny. Inventaris Rp (…….)
Rp ………
Total Aset Tetap………...  Rp……….

Total harta………………………. Rp……
Total Liabilitas dan
Ekuitas……. Rp………
Contoh Laporan Posisi Keuangan
Berikut ini adalah neraca saldo sebelum disesuaikan "PT TOMOS" yang disusun
tepat satu bulan sejak perusahaan ini dimulai.
PT TOMOS
Neraca Saldo
31 Agustus2013
(dalam ribuan rupiah)
Keterangan Debet Kredit
Kas Rp    5.400
Piutang usaha Rp    2.800
Asuransi dibayar dimuka Rp    2.400
perlengkapan Rp    1.300
peralatan Rp   60.000
Utang wesel Rp   40.000
Utang dagang Rp    2.400
Modal, Ratna Rp   30.000
Prive, Ratna Rp    1.000
Pendapatan salon Rp    4.900
Biaya gaji Rp    3.200
Biaya listrik Rp     800
Biaya advertensi Rp     400
Saldo Rp   77.300 Rp   77.300

Informasi tambahan:
1.       Tarif premi asuransi adalah Rp 200 per bulan.
2.       Perlengkapan yang tersisa di gudang pada tanggal 31 agustus, Rp 1.000.
3.       Depresiasi peralatan per bulan Rp 900.
4.       Bunga yang harus dibayar atas utang wesel per 31 agustus adalah Rp 500.

Laporan Laba Rugi


PT TOMOS
Laporan Laba-rugi
Untuk Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Agustus 2013
Pendapatan jasa Rp   4.900.000
Biaya-Biaya:
Biaya gaji Rp   3.200.000
Biaya listrik Rp     800.000
Biaya advertensi Rp     400.000
Biaya asuransi Rp     200.000
Biaya perlengkapan Rp     300.000
Depresiasi peralatan Rp     900.000
Biaya bunga Rp     500.000
Jumlah biaya Rp   6.300.000
Rugi bersih Rp   1.400.000
Laporan Perubahan Modal
PT TOMOS
Laporan Perubahan Modal
Untuk bulan yang berakhir tanggal 31 agustus 2013
Modal, 1 Agustus 2013 Rp 30.000.000
Kurangi:
Rp  1.000.000
Pengambilan prive
Rp  1.400.000
Rugi bersih
Rp  2.400.000
Modal, 31 Agustus 2013 Rp 27.600.000

Neraca
PT TOMOS
Neraca
31 Agustus 2013
Aktiva Pasiva
Kas Rp 5.400.000 Utang wesel Rp 5.000.000
Piutang usaha Rp 2.800.000 Utang usaha Rp 2.400.000
As. Dibayar di muka Rp 2.200.000 Utang bunga Rp  500.000
Perlengkapan Rp 1.000.000 Utang Hipotik Rp 35.000.000

Jumlah Ak. lancar Rp 11.400.000 Jumlah utang Rp 42.900.000

Peralatan Rp 60.000.000 Modal:

Ak. Depr. (Rp  900.000) Modal, Ratna Rp 27.600.000


peralatan
Jumlah Aktiva Rp 70.500.000 Jumlah Pasiva Rp 70.500.000

1.4  Format Laporan Posisi Keuangan


Secara umum, ada dua bentuk laporan posisi keuangan yang biasa diikuti oleh
entitas, yaitu:
ran Posisi Keuangan bentuk Akun (Account form/ Skontro)
            Adalah neraca yang disusun dengan dua sisi (sisi kiri dan kanan). Sisi kiri
memuat unsure harta, sedangkan sisi kanan memuat unsure kewajiban dan
modal perusahaan.
2. Laporan Posisi Keuangan bentuk Laporan (Report Form / Stafel) adalah neraca
ini dilaporkan satu halaman vertical. Disebelah atas dicantumkan total aktiva
dan dibawahnya disajikan pos kewajiban dan pos modal.
3.Laporan Posisi Keuangan Menurut IFRS
   Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi
keefektifan   menejemen sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi
terutama bersifat nonmoneter.
Laporan posisi keuangan menurut IFRS berbeda dalam penyajiannya sebagai
berikut
31 Desember 2011
Aset tidak lancar         Ekuitas
Aset lancar                  Liabilitas Jangka Pendek
                                                 Liabilitas jangka panjang

1.5  Pengungkapan Laporan Posisi Keuangan


Entitas mengungkapkan dalam laporan posisi keuangan atau dalam catatan
atas laporan keuangan. Sub klasifikasi dari pos-pos yang disajikan.

Perincian sub klasifikasi bergantung pada ketentuan di PSAK, misalnya :


1.  Piutang, antara piutang usaha pihak ketiga dan piutag usaha dengan pihak
berelasi.
2.  Persediaan, disublasifikasi antara persediaan bahan baku, barang dalam proses
dan barang jadi.
3.  Asset tetap, disubliklasifikasikan  terpisah menurut kelompok  asset
tetap,misalnya tanah, bangunan, dan peralatan.

Pengungkapan yang juga dapat disajikan pada laporan posisi keuangan


(atau dapat juga di laporan perubahan ekuitas atau catatan atas laporan
keuangan) misalnya informasi mengenai jenis saham, yaitu jumlah saham
modal dasar dan jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh, dan nilai
nominal saham.
ü LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi tentang
arus kas masuk dan arus kas keluar dan setara kas suatu entitas untuk suatu
periode tertentu.
Laporan arus kas adalah alat perencanaan yang akan membantu kita pada
masa yang akan datang, menentukan kapan uang tunai diperlukan untuk
membayar tagihan-tagihan, membantu manajer membuat keputusan usaha
dan membantu kita dalam mengatur segala sesuatu aktivitas kas sebelum kas
benar diperlukan.
Pengertian Arus Kas menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002;2.2) adalah :
”Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas setara kas ”. Berdasarkan
pengertian tersebut dapat diketahui bahwa arus kas merupakan jumlah kas
yang mengalir masuk dan keluar dari suatu perusahaan dalam suatu periode
tertentu. Dengan kata lain, arus kas adalah perubahan yang terjadi dalam
jumlah kas perusahaan selama suatu periode tertentu.
2.1 Kegunaan Laporan Arus Kas
A.  Kegunaan Laporan Arus Kas
Kegunaan laporan arus kas, yaitu :
§         Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas di masa depan.
§    Kemampuan entitas untuk membayar dividen dan memenuhi kewajibannya.
§    Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan
operasi.
§    Transaksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan nonkas selama
suatu periode.
B.Tujuan Laporan Arus Kas
          Pembuatan laporan arus kas mempunyai tujuan-tujuan, ada 3 tujuan dalam
pembuatannya yaitu :
 Tujuan utama Laporan Arus Kas adalah untuk menyajikan informasi  tentang
perubahan Menyediakan informasi yang relevan mengenai   penerimaan dan
pengeluaran kas bagi investor dan kreditor
 Membantu pembaca laporan keuangan dalam memperkirakan perbedaan
antara laba bersih dengan penerimaan serta pengeluaran kas yang terkait
dengan pendapatan tersebut
 Membantu menentukan pengaruh transaksi kas dan non kas dari aktivitas
pendanaan dan investasi terhadap posisi keuangan suatu entitas.

2.2  Kas dan Setara Kas


Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand
deposit). Yang tercakup dalam laporan arus kas adalah termasuk juga setara
kas.
 Setara Kas  adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka
pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat di
tentukan dan memiliki resiko perubahan nilai yang signifikan.

2.3  Klasifikasi Arus Kas


PSAK 2 9 (revisi 2009) Laporan Arus Kas, tiga klasifikasi dalam arus kas
yaitu sebagai berikut:
.  Aktivitas Operasi
Adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain
yang bukan merupakan aktivits investasi dan pendanaan.
.  Aktivitas Investasi
Adalah aktivitas berupa perolehan dan pelepasan asset jangka panjang
serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
.  Aktivitas Pendanaan
Adalah Aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta
komposisi  kotribusi modal dan pinjaman entitas.

2.4  Penyusunan Arus Kas


Langkah-langkah penyusunan laporan arus kas ada 5, yaitu :
nentukan jumlah perubahan atau ekuivalen kas
2)      Menentukan jumlah kas bersih yang disediakan atau digunakan oleh aktivitas
operasi
3)      Menentukan jumlah kas bersih yang disediakan atau digunakan  oleh aktivitas
investasi
4)      Menentukan jumlah kas bersih yang disediakan atau digunakan oleh aktivitas
pendanaan
nyusun laporan arus kas secara lengkap.

3.5    Pengungkapan Arus Kas


          Perusahaan harusmengungkapkan jumlahsaldo kas dan setara kas yang
signifikan yang tidak dapat digunakan dengan bebas, oleh perusahaan atau
group Cash Flow.
          Misalnya Pengungkapan laporan tahunan di Negara-negara pasar
berkembang, Pengungkapan laporan tahunan perusahaan di Negara-negara
pasar berkembang umum kurang ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan
dengan pelaporan perusahaan di Negara-negar maju. Sebuah studi tahun
1990-an memberikan beberapa jenis bukri yang mendukung pandangan bahwa
tingkat pengungkapan dan kualitas lebih rendah di Negara-negara pasar
berkembang dibandingkan dengan Negara-negara maju dan  menunjukan
peringkat Negara-negara dalam hal operasi laba secara keseluruhan dari yang
paling jelas hingga yang paling tidak jelas.

Contoh Laporan Arus Kas:


PT YONTIN SEJAHTERA
Laporan Arus Kas-Desember 2013
Arus kas dari aktivitas operasi:
Laba bersih Desember 2013 xxx
Depresiasi bangunan xxx
A.K dari laba operasi xxx
Penyesuaian:
Penurunan persediaan barang dagangan xxx
Penurunan asuransi dibayar di muka xxx
Penurunan utang dagang (xxx)
xxx
Kenaikan A.K. Dari aktivitas operasi xxx
Arus kas dr aktivitas investasi:
Pembelian perabot Kantor xxx
Pembelian kendaraan (xxx)
Penurunan A.K dr aktivitas investasi (xxx)
Arus kas dr aktivitas pendanaan:
Pinjaman wesel jangka panjang xxx
Pembagian Dividen (xxx)
Kenaikan A.K. Dari aktivitas pendanaan xxx
Kenaikan A.K. bersih xxx
Saldo 1 des 2013 xxx
Saldo 31 des 2013 xxx

AUTOMOTIF BARU
LAPORAN ARUS KAS

PERIODE MEI 2012

Arus Kas dari aktifitas operasi :                                                Rp   7.000.000

Pembayaran beban-beban                           Rp 28.575.000

Pembelian perlengkapan                              Rp   3.000.000

Pembayarn kepada kreditor                        Rp    5.000.000

                                                                                                        (Rp 36.575.000)

Arus kas bersih dari aktifitas operasi                                       Rp  29.575.000

Arus Kas dari aktifitas investasi :

Mobil                                                                                               Rp  80.000.000

Arus kas bersih dari aktifitas investasi                                    (Rp 109.575.000)


Arus Kas dari aktifitas pendanaan :

Investasi pemilik                                             Rp 200.000.000

Pengambilan oleh pemilik                           (Rp     5.000.000)

Arus kas dari aktifitas pendanaan                                               Rp 195.000.000

Kenaikan bersih dalam kas                              Rp 85.425.000

Saldo kas Per 31 Mei 2012                               Rp 85.425.000

3.6    SAK ETAP Laporan Posisi Keuangan Dan Laporan Arus Kas


Digunakan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik.
ETAP adalah entitas yang:
a.     Memiliki akuntabilitas publik signifikan
Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam proses
pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator
lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar   modal; atau
Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar
masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau pedagang efek,
dana  pensiun, reksa dana dan bank investasi
b.     Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial
statement) bagi pengguna eksternal.
pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam
pengelola usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.
Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam
pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.

DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta
Kartikahadi, Hans, dkk. 2012. "Akuntansi Keuangan berdasarkan SAK berbasis IFRS.
Jakarta:salemba empat.
Martani, Dwi. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah. Jakarta: Salemba Empat
S, Alam. 2007. Ekonomi Untuk SMA dan MA kelas XII. Jakarta: Erlangga
Sugiri, Slamet dan Sumiyana. 1996. Akuntansi Keuangan Menengah. Edisi Revisian. Edisi
Revisian. Yogyakarta: Unit penerbit dan Percetakan

Anda mungkin juga menyukai