Kewirausahaan M.Kharisma Adha
Kewirausahaan M.Kharisma Adha
OLEH :
NPM : 1814401110009
2. Disiplin
Kedisiplinan menjadi salah satu modal utama jika ingin memulai berwirausaha.
Memiliki sifat disiplin dapat menggerakkan semangat dan motivasi untuk
menjalankan pekerjaan usaha dan pekerjaan sesuai dengan target yang ingin dicapai.
4. Berkomitmen tinggi
Mulailah untuk berkomitmen ketika berwirausaha. Dengan memiliki komitmen
yang tinggi serta memegang teguh prinsip, usaha akan berkembang dan mencapai
kesuksesan.
Kerja prestatif sendiri dalam artian umum ialah berusaha aktif dan sungguh-sungguh
dalam bekerja untuk mencapai suatu hasil, target maupun penghargaan.
Ciri Wirausaha dengan Perilaku Kerja Prestatif
Setelah mengerti apa itu perilaku kerja yang prestatif, di bawah ini merupakan ciri-ciri
wirausaha yang memiliki perilaku tersebut:
Seorang wirausaha akan memiliki ambisi untuk terus maju dalam segala hal terutama
untuk bisnisnya.
Seorang wirausaha menganggap bahwa belajar merupakan hal yang menyenangkan
karena baginya, menambah ilmu dan memperluas wawasan merupakan suatu keharusan.
Adanya kepercayaan bahwa usahanya akan terus maju dan berkembang, dengan kata lain
wirausahawan tersebut pasti memiliki sifat percaya diri.
Orientasi pada proses dan hasil seimbang, sehingga kualitas kerja yang dihasilkan sangat
tinggi.
Adanya sikap kepemimpinan dan mampu mengorganisir segala sesuatu di dalam
bisnisnya.
Memiliki visi misi ke depan yang jelas karena berkaitan dengan target yang akan dicapai.
Mampu mengelola tingkat emosi dan stres dengan baik.
Seorang wirausaha pasti memiliki sifat yang terpuji serta tulus ikhlas dan melakukan
pekerjaannya.
Tidak pantang menyerah, berpikiran terbuka dan selalu memiliki ide-ide cemerlang
merupakan ciri dari wirausahawan dengan perilaku kerja yang prestatif.
Manajemen sumber daya, pengelolaan keuangan, dll sangat baik karena seorang
wirausaha ini sangat disiplin dalam bekerja.
Dengan adanya wirausaha yang memiliki perilaku kerja yang prestatif, diharapkan
menghasilkan beberapa manfaat seperti di bawah ini.
Manfaat Adanya Perilaku Kerja Prestatif
Berikut ini merupakan manfaat adanya perilaku kerja yang prestatif bagi para
wirausahawan:
Hasil kerja menjadi lebih efektif dan efisien dikarenakan mampu mengelola dan
mengorganisir pekerjaan dengan sangat baik.
Hasil kerja sangat maksimal karena tidak puas dengan hasil yang biasa saja, serta adanya
rasa ambisius untuk meraih prestasi yang lebih.
Menjadi pribadi yang tangguh meski usahanya mengalami naik dan turun karena adanya
sifat ikhlas setelah berjuang sangat keras.
Menjadi pribadi yang optimis dan tidak mudah dipengaruhi karena kepercayaan diri
terhadap kemajuan bisnisnya.
Adanya perilaku kerja yang prestatif akan dapat membantu meraih kesuksesan dalam
sebuah usaha.
Dapat membantu melancarkan proses produksi , distribusi maupun konsumsi dikarenakan
adanya keahlian dalam bidang manajemen yang baik.
Menjadi pribadi yang loyal dan bertanggung jawab pada usahanya demi meraih hasil
yang maksimal.
Dapat menciptakan suasana kerja yang harmonis karena adanya sifat terpuji dan
pengelolaan emosi yang baik.
3. Kerja Cerdas
Cerdas, sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti) dan tajam
dalam berpikir. Bekerja tidak hanya mengandalkan otot saja tetapi juga mengandalkan
otak artinya untuk mencapai sukses tidak hanya dibutuhkan kerja keras saja akan tetapi
juga kecerdasan untuk melakukan inovasi-inovasi baru.
Kerja cerdas adalah bekerja dengan menggunakan pikiran yang tajam, cepat, tepat dalam
menerima, menanggapi, menentukan sikap dan berbuat.
Contoh :
Pekerja dalam bekerja menggunakan konsep keilmuan, misalnya penggunaan teknologi
tepat, menggunakan konsep hitung menghitung (matematika), menggunakan bahasa
global, pandai bernegosiasi, berkomunikasi dan mengelola informasi.
4. Kerja Keras
Kerja keras berarti bekerja dengan menggunakan sumber daya secara optimal, misalnya
tenaga, pikiran, dan perasaan dalam menggunakan waktu, bahan, dana dan alat.
Contoh :
Kerja keras seorang nelayan, setiap hari mereka berangkat untuk berlayar tanpa mengenal
waktu dan lelah, kadang-kadang kalau cuaca tidak mendukung nelayan tersebut bisa tidak
membawa hasil tangkapannya.
5. Kerja Tuntas
Kerja tuntas artinya kerja yang tidak setengah-setengah dan mampu mengorganisasikan
bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usahanya
secara maksimal.
Contoh :
Seorang pengusaha konveksi dapat mengorganisasikan usahanya dengan baik mulai dari
membuat sarana konveksi, lay out konveksi, peralatan yang dibutuhkan, proses produksi,
strategi pemasaran, kemungkinan kerugian sampai mendapatkan hasil yang memuaskan
yaitu laba.