Anda di halaman 1dari 8

Nama : Hijrah Putri Candia

Nim :PO714261191045

Kelas : 2B

Karies Gigi

Definisi

 Hasil interaksi dari bakteri di permukaan gigi, plak, atau biofilm, diet (khususnya
komponen karbohidrat yg dapat difermentasikan oleh bakteri plak menjadi asam)
sehingga terjadi demineralisasi jaringan keras gigi dan memerlukan cukup waktu
kejadiannya.

 Karies gigi merupakan kerusakan yang terjadi pada lapisan gigi. Permukaan email gigi
dalam keadaan sehat tampak licin dan mengkilap, apabila terjadi karies adanya
permukaan warna email dari putih mengkilap menjadi buram.

HISTORICAL OVERVIEW

Pemahaman umum tentang penyebab karies gigi tidak berubah sejak Miller mengembangkan
teori kemoparasitik lebih dari 100 tahun yang lalu:

- Asam diproduksi oleh metabolisme diet karbohidrat melalui bakteri mulut.

- Pembubaran asam dari fase mineral gigi.

- Kedua, fase organik dari enamel dan dentin dipecah.

Karies gigi

 Penyakit kronis yang paling banyak di jumpai pada anak usia 5-17 tahun (59%)

 Sekali tercipta, maka memerlukan perawatan. Jika terlambat, maka semakin lama akan
semakin besar dan biaya semakin mahal

 Etiologi: Plaque & bakteri rongga mulut berinteraksi dengan sisa makanan à asam

 Gejala: Awal à sulit dideteksi. Lanjut à gigi peka terhadap rasa manis, makanan dingin
dan panas

 Faktor risiko: makanan tinggi karbohidrat

 Pencegahan: saliva dan fluoride


Ilustrasi kejadian karies gigi
FAKTOR ETIOLOGI TERJADINYA KARIES

MULTI-FACTORIAL PROCESS

 Melibatkan interaksi faktor host (permukaan gigi, air liur, diperoleh pellicle), diet, dan
plak gigi (biofilm).

 Karies tidak terjadi jika tidak ada plak atau fermentasi diet karbohidrat

AREA BERKEMBANGNYA KARIES

 Pit and fissure caries terjadi pada permukaan oklusal dan buccal dan lingual grooves gigi
posterior sama pada lingual pit pada incisor maxilla

 Smooth surface karies terjadi pada enamel caries occurs on intact enamel
other than pits and fissures
 Root surface caries occurs on any surface of
the root.

 Secondary, or recurrent, caries occurs on the


tooth surrounding a restoration

TEETH

 Lokasi, morfologi, komposisi, ultra-struktur, dan usia pasca-erupsi gigi.

 Gigi memiliki resistensi tinggi terhadap karies, yang dibuktikan dengan prevalensi karies
yang rendah pada manusia

 Manusia modern telah menantang resistensi alami ini dengan memodifikasi diet

SALIVA

 Laju aliran saliva dan komposisi yang baik sebagai faktor host penting yang
memodifikasi proses karies.

 Saliva merupakan mekanisme perlindungan gigi termasuk tindakan mekanis


pembersihan, pengenceran dan buffering asam plak, sifat anti-mikroba, dan adanya
komponen anorganik dan organik yang menghambat demineralisasi gigi dan membantu
dalam proses remineralisasi dan perbaikan.

 Hilangnya fungsi saliva dikaitkan dengan peningkatan dramatis dalam aktivitas karies

DIET

 Frekuensi makan karbohidrat sangat terkait dengan karies gigi.

 Faktor yang terkait dengan diet dan karies gigi meliputi retentiveness relatif makanan;
adanya faktor pelindung dalam makanan, seperti kalsium, fosfat, dan fluoride, dan jenis
karbohidrat.

 Karbohidrat kompleks (pati) kurang kariogenik daripada karbohidrat sederhana


(sukrosa, glukosa, dan fruktosa)

PLAQUE

 Sejumlah mikroorganisme mulut endogen ditemukan di plak gigi dapat berkontribusi


pada proses karies:

Streptococcus mutans (S. mutans, dan S. sobrinus


S. sanguis dan salivarius, dan spesies non-mutans lainnya
spesies Lactobacillus
spesies Actinomyces
ragi

 Hal ini penting untuk diingat bahwa bahkan dalam mulut bebas karies, 1 ml saliva
mengandung 10-100,000 mikroorganisme endogen

pH PLAQUE

 PH plak gigi biasanya dekat dengan pH netral.


Ketika karbohidrat difermentasi (seperti sukrosa) yang tertelan, bakteri plak
menghasilkan asam yang menyebabkan penurunan tingkat pH.

 Tingkat pH lebih rendah dari 5,5 dapat memulai demineralisasi dan setelah dibilas
sukrosa, nilai pH dapat turun 4.0.

 Pada tingkat pH rendah, ion kalsium dan fosfat mulai larut dari enamel dan akan terus
melakukannya selama lingkungan tetap asam

DYNAMIC NATURE OF CARIES

 Bukti makroskopik awal karies permukaan enamel halus adalah area white spot; disebut
sebagai lesi white spot.

 Kehadirannya merupakan indikasi bahwa ada penurunan lokal di kandungan mineral dari
enamel, meskipun permukaan masih sulit ketika diperiksa dengan explorer gigi.

 Pada bagian dasar lesi white spot, dilihat di bawah mikroskop cahaya terpolarisasi, empat
zona yang berbeda dapat diidentifikasi.

PHOTOMICROGRAPH OF WHITE SPOT LESION

WHITE SPOT LESION


.
# 1 SURFACE ZONE
One of the the fascinating features of this initial lesion of caries

is that most of the demineralization begins to occur at a subsurface level,

leaving the surface zone relatively unaffected.

CARIES PROGRESSION
IN A FISSURE

Tindakan pencegahan
 Diet makan mengandung gula
 Menggosok gigi secara teratur
 Dental floss
 Pemberian flour untuk mencegah terjadinya karies
 Ke dokter gigi setiap 6 bulan untuk pemeriksaan kesehatan gigi
Menggosok gigi
 Minimal 2x/hari
 Tidak lebih dari 3x
 Menggosok jangan terlalu keras
 Dilakukan minimal 2 menit
 Gunakan sikat gigi yang lunak
 Mengganti sikat secara teratur
 Pilih sikat gigi & pasta gigi yang sesuai (jenis dan ukuran)
 Menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride
 Jangan menggunakan sikat gigi secara bersama
 Untuk anak-anak perhatikan ukuran sikat gigi

Dental floss

 1x/perhari
 Jangan tergesa-gesa
 Tentukan waktu yang tepat

Anda mungkin juga menyukai