Anda di halaman 1dari 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/338447811

ANALYSIS OF GAS TURBINE WASTE HEAT UTILIZATION TO INCREASE


OUTPUT POWER BY ABSORPTION CHILLER CASE STUDY: PESANGGARAN GAS
TURBINE POWER PLANT ; ANALISIS PEMANFAATAN PANAS BUANG PL....

Article · December 2018

CITATIONS READS

0 3

4 authors, including:

Dedi Suntoro

6 PUBLICATIONS   4 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Dedi Suntoro on 08 January 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan P-ISSN 1978 - 2365
Vol. 17 No. 2 Desember 2018 : 13 - 24 E-ISSN 2528 - 1917

ANALISIS PEMANFAATAN PANAS BUANG PLTG UNTUK MENINGKATKAN


DAYA OUTPUT MENGGUNAKAN CHILLER ABSORPSI
STUDI KASUS: PLTG PESANGGARAN BALI
Dedi Suntoro, Arfie Ikhsan Firmansyah, Guntur Setiadanu, Yohanes Gunawan
Puslitbangtek Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, KESDM
Jl. Ciledug Raya Kav. 109 Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Indonesia
dedisunt@esdm.go.id

Abstrak
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) mengalami penurunan daya output jika beroperasi di daerah yang
memiliki suhu dan kelembaban udara tinggi seperti di daerah tropis. Tulisan ini membahas analisis
termodinamika dan analisis finansial pemanfaatan panas buang PLTG Pesanggaran Bali untuk
meningkatkan daya output dengan cara mendinginkan udara masuk menggunakan chiller absorpsi. Metode
analisis temodinamika dilakukan dengan menggunakan bantuan software Engineering Equation Solver
(EES), sedangkan analisis kelayakan finansial menggunakan perhitungan Net Present Value (NPV),
Internal Rate of Return (IRR) dan payback period. PLTG Pesanggaran Bali terdiri dari PLTG 1 dan PLTG
2 dengan kapasitas daya 20 MW dan PLTG 3 dan PLTG 4 dengan kapasitas daya 40 MW. Semua PLTG
Pesanggaran Bali tidak beroperasi kontinu dan hanya beroperasi pada saat beban puncak, oleh sebab itu
dalam analisis kelayakan finansial diskenariokan beroperasi 4 jam/hari sampai dengan 22 jam/hari. Dari
analisis termodinamika didapatkan bahwa daya output PLTG 1 dan PLTG 2 meningkat sebesar 3,36%,
sedangkan PLTG 3 dan PLTG 4 meningkat 4,76%. Analisis kelayakan investasi menunjukan bahwa
pemanfaatan panas buang PLTG untuk meningkatkan daya output dengan menggunakan chiller absorpsi
pada PLTG 1 dan PLTG 2 layak jika beroperasi selama 14 jam/hari dengan NPV 8,516 milyar rupiah, IRR
15,65% dan payback period 4,33 tahun, sedangkan pada PLTG 3 dan PLTG 4 layak jika beroperasi selama
10 jam/hari dengan NPV 19,004 milyar rupiah, IRR 17,4%, dan payback period 3,99 tahun.

Kata kunci: PLTG; pemanfaatan panas buang; chiller absorpsi; pendingin udara masuk

ANALYSIS OF GAS TURBINE WASTE HEAT UTILIZATION TO INCREASE


OUTPUT POWER BY ABSORPTION CHILLER
CASE STUDY: PESANGGARAN GAS TURBINE POWER PLANT

Abstract
Gas Turbine Power Plants (GTPP) output power decreased when operated in tropical areas that have high
air temperature and humidity. This paper discusses about thermodynamic and financial analysis of
utilization Pesanggaran Bali GTPP waste heat to cooled turbin inlet air using absorption chiller, in order
to increase overall GTPP output power. EES software is used to calculate thermodynamic, while financial
feasibility analysis using NPV, IRR and payback period calculation. Pesanggaran Bali GTPP consists of
PLTG 1 and PLTG 2 with a power capacity of 20 MW and PLTG 3 and PLTG 4 with a capacity of 40 MW
power. Pesanggaran Bali GTPP is not operating continuously and only operates at peak load, therefore in
the financial feasibility analysis, the scenario uses an operating time of 4 hours/day up to 22 hours/day.
From the thermodynamic analysis, it is found that the power output of PLTG 1 and PLTG 2 increased by
3.36%, while PLTG 3 and PLTG 4 increased by 4.76%. The investment feasibility analysis shows that the
utilization of GTPP exhaust heat using absorption chiller, increase output power. PLTG 1 and PLTG 2 are
feasible if they are operate for 14 hours/day with NPV 8.516 billion rupiah, IRR 15.65% and payback
period 4.33 years. PLTG 3 and PLTG 4 are feasible if they are operate for 10 hours/day with NPV 19.004
billion rupiah, IRR 17.4%, and payback period 3.99 years.

Keywords: Gas Turbin Power Plants; waste heat utilization; absorption chiller; inlet air cooling

Diterima : 21 Februari 2018, direvisi : 30 Januari 2019, disetujui terbit : 11 Februari 2019 13
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 17 No. 2 Desember 2018 : 13 – 24

PENDAHULUAN menghemat konsumsi listrik sebesar 1,9 MW.


Kinerja PLTG sangat dipengaruhi oleh Ameri & Hejazi [9] melakukan analisis
kondisi suhu dan kelembapan udara, semakin keekonomian pemanfaatan gas buang PLTG
tinggi suhu dan kelembapannya maka daya Chabahar Iran untuk inlet air cooling, hasilnya
output yang dihasilkan menjadi semakin rendah produksi listrik meningkat 14.000 MWh per
[1-3]. PLTG Pesanggaran terletak di Provinsi tahun dengan tingkat pengembalian modal 23%
Bali yang mempunyai suhu dan kelembapan dan payback period 4,2 tahun. Mohanty &
udara cukup tinggi. Idealnya PLTG beroperasi Paloso [10] melalui penelitiannya menunjukkan
pada kondisi standar ISO yaitu suhu 15°C dan bahwa gas buang digunakan sebagai sumber
kelembapan 60%, diterangkan dalam energi chiller absorpsi untuk inlet air cooling
Abdulrahman, dkk. [4], semakin tinggi derajat 15°C, meningkatkan daya output 8% sampai
suhu lingkungan dari standar ISO maka akan 13%. Pendinginan inlet udara masuk pada PLTG
menurunkan daya output dari turbin gas. Oleh banyak diaplikasikan di kawasan timur tengah
karena itu, kapasitas daya yang dihasilkan PLTG yang mempunyai suhu lingkungan tinggi [3, 4, 5,
Pesanggaran hanya 83-90% dari daya mampu. 9, 10].
Pendinginan udara masuk (inlet air cooling) Tujuan dari tulisan ini adalah melakukan
merupakan salah satu cara efektif untuk evaluasi termodinamika dan finansial
meningkatkan daya output PLTG yang pemanfaatan panas buang PLTG di Pesanggaran,
beroperasi di daerah yang memiliki suhu dan Bali untuk meningkatkan daya output dengan
kelembapan tinggi [4-5]. cara mendinginkan udara masuk
Beberapa penulis telah melakukan kajian menggunakan chiller absorpsi.
untuk mendinginkan udara masuk kompresor
PLTG dengan menggunakan chiller absorpsi. METODOLOGI
Prinsip kerja chiller absorpsi mirip dengan Spesifikasi PLTG Pesanggaran Bali
sistem refrigerasi kompresi uap, yang PLTG Pesanggaran Bali dikelola oleh PT
membedakan adalah energi inputnya. Sistem Indonesia Power, Unit Pembangkitan dan Jasa
kompresi uap memerlukan energi mekanik, Pembangkitan (UPJP) Bali. PLTG Pesanggaran
sedangkan chiller absorpsi memerlukan energi Bali terdiri dari 4 unit pembangkit dengan total
panas [6]. Efisiensi energi PLTG pada umumnya daya terpasang 125,45 MW. Spesifikasi dan data
30% pada kondisi udara ambient standar ISO, panas buang PLTG ditunjukkan pada Tabel 1.
dan sebagian besar panasnya terbuang ke Skema sistem pemanfaatan gas buang
lingkungan lewat gas buang bersuhu tinggi [7]. PLTG untuk inlet air cooling ditunjukkan pada
Kalinowski dkk [8] dalam penelitiannya Gambar 1. PLTG terdiri dari komponen
menunjukkan PLTG 9 MW, gas buangnya 5,2 kompresor, ruang bakar dan turbin. Gas buang
MW, dapat dimanfaatkan kembali untuk untuk PLTG yang keluar dari turbin, sebelum dibuang
memproduksi pendingin tambahan dan melalui cerobong, dimanfaatkan kembali

14
Analisis Pemanfaatan Panas Buang PLTG untuk Meningkatkan Daya Output
Menggunakan Chiller Absorpsi, Studi Kasus: PLTG Pesanggaran Bali

panasnya menggunakan heat exchanger 2 untuk sehingga bisa didapatkan thermodynamic


menjalankan chiller absorpsi yang terdiri dari properties berbagai macam fluida [11].
komponen generator, kondenser, evaporator dan Beban Pendinginan
absorber. Chiller absorpsi menghasilkan air Beban pendinginan udara masuk
dingin (chilled water) yang digunakan untuk kompresor PLTG dihitung berdasarkan
mendinginkan udara masuk kompresor penurunan suhu dan kelembapan udara ambient
menggunakan heat exchanger 1. di lokasi PLTG (a), menjadi suhu standar ISO
yaitu 15°C dan kelembapan 60% (b) seperti
Tabel 1. Spesifikasi dan data panas buang PLTG
ditunjukkan oleh Gambar 2. Beban pendinginan
Pesanggaran Bali
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
Parameter Unit PLTG 1 PLTG 2 PLTG 3 PLTG 4 sebagai berikut:
Merk A B C C
Daya
𝑄𝑄𝐶𝐶 = 𝑚𝑚̇𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢 (ℎ𝑎𝑎 − ℎ𝑏𝑏 ) (1)
MW 21,35 20,1 42 42
terpasang
Daya mampu MW 17,8 18,3 37,4 38,4
Temperatur
°C 496 498 525 526
gas buang
Laju alir gas
Kg/s 75 75 150 150
buang

Gambar 2. Psychometric chart pendinginan


udara [12]

Pada persamaan tersebut, ṁudara adalah laju alir


massa udara masuk ke kompresor PLTG, ha
Gambar 1. Skema sistem pemanfaatan panas
buang PLTG untuk inlet air cooling meng- adalah enthalpy udara ambient, dan hb adalah
gunakan chiller absorpsi efek tunggal
enthalpy udara pada kondisi yang diinginkan
Pada penelitian ini, kesetimbangan massa
dan energi pada sistem tersebut dianalisis Model Termodinamika Chiller Absorpsi
menggunakan software Engineering Equation Sistem refrigerasi absorpsi yang
Solver (EES) [11]. EES menyediakan banyak digunakan untuk inlet air cooling adalah chiller
fungsi khusus untuk solusi termodinamika dan absorpsi efek tunggal dengan refrigerant air dan
masalah perpindahan panas. Software tersebut absorbent LiBr. Persamaan kesetimbangan
dikombinasikan dengan database Refprop massa dan energi pada chiller absorpsi
dirumuskan oleh Herold dkk. [13], berikut:

15
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 17 No. 2 Desember 2018 : 13 – 24

Heat exchanger larutan 𝑊𝑊𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐 = 𝑚𝑚̇𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 (ℎ21 − ℎ20 ) (23)


𝑚𝑚̇5 = 𝑚𝑚̇4 (2) ℎ21𝑠𝑠 = ℎ20 + (ℎ21 − ℎ20 )/𝜂𝜂𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐 (24)
𝑄𝑄ℎ𝑥𝑥 = 𝑚𝑚̇1 (ℎ3 − ℎ2 ) (3) Ruang bakar
𝑄𝑄ℎ𝑥𝑥 = 𝑚𝑚̇4 (ℎ4 − ℎ5 ) (4) 𝑚𝑚̇𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔 = 𝑚𝑚̇𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 + 𝑚𝑚̇𝑓𝑓 (25)
Desorber/Generator 𝑚𝑚̇𝑓𝑓 = 𝑚𝑚̇𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 (ℎ22 − ℎ21𝑠𝑠 )/𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 (26)
𝑚𝑚̇3 = 𝑚𝑚̇4 + 𝑚𝑚̇7 (5)
𝑄𝑄𝑖𝑖𝑖𝑖 = 𝑚𝑚̇𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔 (ℎ22 − ℎ21𝑠𝑠 ) (27)
𝑚𝑚̇3 𝑥𝑥3 = 𝑚𝑚̇4 𝑥𝑥4 (6)
Turbin
ℎ3 𝑚𝑚̇3 − ℎ4 𝑚𝑚̇4 − ℎ7 𝑚𝑚̇7 + 𝑄𝑄𝑑𝑑 = 0 (7)
𝑊𝑊𝑡𝑡 = 𝑚𝑚̇20 (ℎ23 − ℎ22 ) (28)
𝑄𝑄𝑑𝑑 = 𝑚𝑚̇11 (ℎ11 − ℎ12 ) (8)
𝑊𝑊𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐 = 𝑊𝑊𝑡𝑡 − 𝑊𝑊𝑐𝑐 (29)
Kondenser
𝑚𝑚̇8 = 𝑚𝑚̇7 (9)
Model Heat Exchanger
𝑄𝑄𝑐𝑐 = 𝑚𝑚̇7 (ℎ7 − ℎ8 ) (10)
Perhitungan kesetimbangan massa dan
𝑄𝑄𝑐𝑐 = 𝑚𝑚̇16 (ℎ16 − ℎ15 ) (11)
energi pada heat exchanger menggunakan
Katup ekspansi
persamaan umum perpindahan panas berikut:
𝑚𝑚̇9 = 𝑚𝑚̇8 (12)
Heat exchanger 1
ℎ9 = ℎ 8 (13)
𝑚𝑚̇17 + 𝑚𝑚̇19 = 𝑚𝑚̇18 + 𝑚𝑚̇20 (30)
Evaporator
𝑚𝑚̇19 (ℎ19 − ℎ20 ) = 𝑚𝑚̇17 (ℎ18 − ℎ17 ) (31)
𝑚𝑚̇10 = 𝑚𝑚̇9 (14)
Heat Exchanger 2
𝑄𝑄𝑒𝑒 = 𝑚𝑚̇9 (ℎ10 − ℎ9 ) (15)
𝑚𝑚̇12 + 𝑚𝑚̇23 = 𝑚𝑚̇11 + 𝑚𝑚̇24 (32)
𝑄𝑄𝑒𝑒 = 𝑚𝑚̇17 (ℎ17 − ℎ18 ) (16)
𝑚𝑚̇23 (ℎ23 − ℎ24 ) = 𝑚𝑚̇11 (ℎ11 − ℎ12 ) (33)
Absorber
ℎ10 𝑚𝑚̇10 − ℎ6 𝑚𝑚̇6 − ℎ1 𝑚𝑚̇1 + 𝑄𝑄𝑎𝑎 = 0 (17) Analisis Finansial
𝑄𝑄𝑎𝑎 = 𝑚𝑚̇13 (ℎ14 − ℎ13 ) (18) Analisis kelayakan finansial diukur dalam
Katup ekspansi larutan beberapa parameter, yaitu Net Present Value
𝑚𝑚̇6 = 𝑚𝑚̇5 (19) (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan
ℎ6 = ℎ 5 (20) jangka waktu pengembalian investasi (payback
Pompa period) [15].
𝑚𝑚̇2 = 𝑚𝑚̇1 (21) NPV merupakan selisih antara nilai
ℎ2 = ℎ2 + 𝑃𝑃𝑤𝑤𝑤𝑤𝑤𝑤𝑤𝑤 /𝑚𝑚̇1 (22) sekarang investasi (capital outlays) dengan nilai
sekarang penerimaan kas bersih (present value of
Model Termodinamika PLTG proceed) selama umur investasi. Suatu proyek
Persamaan kesetimbangan massa dan dikatakan layak secara ekonomis jika nilai NPV
energi pada PLTG dirumuskan oleh Meherwan positif (lebih besar dari nol), yang dijabarkan
P. Boyce [14] sebagai berikut: dalam persamaan sebagai berikut [15]:
𝐴𝐴1 𝐴𝐴𝑛𝑛
Kompresor 𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁 = + …+ − 𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼 (34)
(1+𝑟𝑟)1 (1+𝑟𝑟)𝑛𝑛

16
Analisis Pemanfaatan Panas Buang PLTG untuk Meningkatkan Daya Output
Menggunakan Chiller Absorpsi, Studi Kasus: PLTG Pesanggaran Bali

Pada persamaan tersebut, 𝐴𝐴1 adalah aliran kas sudah memperhitungan time value of money [15]
masuk bersih pada tahun ke-1, r adalah tingkat sebagai berikut:
𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠ℎ 𝑖𝑖𝑖𝑖 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓
keuntungan yang disyaratkan oleh para pemilik 𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐ℎ 𝑖𝑖𝑖𝑖 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓 = (37)
(1+𝑖𝑖)𝑛𝑛
modal dengan memperhatikan resiko usaha, dan
n adalah jumlah tahun/usia ekonomis proyek
HASIL DAN PEMBAHASAN
(atau periode studi).
Suhu dan Kelembapan Udara
IRR merupakan metode untuk mengukur
Data suhu dan kelembapan selama setahun
tingkat suku bunga yang menggambarkan tingkat
dari bulan Maret 2015 sampai dengan Februari
pengembalian intern. Suatu rencana investasi
2016 diperoleh dari Badan Meterologi dan
dikatakan layak jika memiliki nilai IRR lebih
Geofisika (BMKG) Provinsi Bali ditunjukkan
besar dari tingkat suku bunga yang disyaratkan
oleh Gambar 3. Suhu rata-rata selama setahun
atau minimum acceptable rate of return
adalah 27,7 °C dan kelembapan udara rata-rata
(MARR), IRR > MARR. Jika terjadi sebaliknya,
selama setahun adalah 74%.
maka rencana investasi tersebut dianggap tidak
layak untuk direalisasikan. Persamaan IRR
adalah sebagai berikut:
𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁1
𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼 = 𝑖𝑖1 + × (𝑖𝑖1 − 𝑖𝑖2 ) (35)
𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁1 −𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁2

Pada persamaan (35) tersebut, 𝑖𝑖1 adalah tingkat


bunga 1 (tingkat discount rate yang
menghasilkan NPV1 ), 𝑖𝑖2 adalah tingkat bunga 2
(tingkat discount rate yang menghasilkan 𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁2 ),
𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁1 adalah net present value 1, dan 𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁2
adalah net present value 2.
Payback period (PBP) adalah jangka
waktu untuk mengembalikan semua biaya–biaya
yang telah dikeluarkan dalam suatu proyek.
Gambar 3. (a) Grafik temperatur per bulan; (b)
Semakin kecil periode waktu pengembaliannya,
Grafik kelembaban udara per bulan di
semakin cepat proses pengembalian suatu Pesanggaran Bali
investasi dan kemungkinan besar akan dipilih.
Beban Pendinginan
𝑝𝑝−𝑣𝑣1
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 = 𝑛𝑛 + 𝑥𝑥 1 𝑡𝑡𝑡𝑡ℎ𝑢𝑢𝑢𝑢 (36) Berdasarkan grafik entalpi udara saat kondisi
𝑣𝑣2−𝑣𝑣1

p adalah investasi awal, n adalah periode terakhir awal (temperatur 27,7°C dan kelembapan udara
saat jumlah investasi awal belum tertutupi, v1 74%) adalah 72,32 kJ/kg dan kondisi akhir
adalah cash in tahun n, dan v2 adalah cash in (temperatur 15°C dan kelembaban udara 60%)
tahun (n+1). Di sini digunakan metode adalah 31,19 kJ/kg. Beban pendinginan untuk
discounted PBP yaitu arus kas yang digunakan PLTG 1 dan PLTG 2 dengan laju alir massa

17
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 17 No. 2 Desember 2018 : 13 – 24

udara 75 kg/s adalah 3085 kW, sedangkan untuk karena berasal dari panas buang PLTG. Dengan
PLTG 3 dan PLTG 4 dengan laju alir massa asumsi tidak ada kerugian panas di heat
udara 150 kg/s adalah 6170 kW. exchanger, maka dibutuhkan chiller absorpsi
dengan beban pendinginan sebesar 3085 kW
Analisis Termodinamika untuk PLTG 1 dan PLTG 2, dan 6170 kW untuk
Untuk memenuhi kebutuhan beban PLTG 3 dan PLTG 4. Kapasitas pendinginan
pendinginan udara masuk PLTG digunakan chiller absorpsi yang dijual di pasaran yang
chiller absorpsi single effect dengan refrigerant mendekati beban pendinginan adalah 3090 kW
air dan absorbent LiBr. Chiller absorpsi single dan 6180 kW [16]. Hasil analisis kesetimbangan
effect dipilih karena lebih sederhana dan murah. massa dan energi pada sistem absorpsi dengan
Walaupun coefficient of performance (COP)-nya kapasitas 3090 kW menggunakan software EES
lebih rendah dibanding chiller absorpsi double ditunjukkan oleh Gambar 4 dan Tabel 2.
effect namun sumber energi yang dipakai gratis

Gambar 4. Kesetimbangan massa dan energi sistem pendingin udara masuk


PLTG 1 dan PLTG 2

18
Analisis Pemanfaatan Panas Buang PLTG untuk Meningkatkan Daya Output
Menggunakan Chiller Absorpsi, Studi Kasus: PLTG Pesanggaran Bali

Tabel 2. Parameter kondisi di setiap titik dihasilkan dengan pendinginan udara masuk dari
sistem pendingin udara masuk
temperatur 27,7°C menjadi temperatur 15°C
PLTG 1 dan PLTG 2
adalah 3,36%.

Gambar 5. Grafik efek temperatur udara masuk


vs daya output PLTG 1 dan PLTG 2

Hasil analisis kesetimbangan massa dan


energi sistem absorpsi dengan kapasitas 6180
Efek temperatur udara masuk terhadap kW untuk PLTG 3 dan PLTG 4 menggunakan
daya output yang dihasilkan ditunjukkan oleh software EES ditunjukkan oleh Gambar 6 dan
Gambar 5. Peningkatan daya output PLTG yang Tabel 3.

Gambar 6. Kesetimbangan massa dan energi sistem pendingin udara masuk


PLTG 3 dan PLTG 4

19
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 17 No. 2 Desember 2018 : 13 – 24

Tabel 3. Parameter kondisi di setiap titik sistem udara 15°C dapat meningkatkan daya output
pendingin udara masuk PLTG 3 dan PLTG 4
sampai dengan 8,7%.
Berdasarkan hasil simulasi dengan
software EES, efisiensi PLTG mengalami
peningkatan walaupun besarnya tidak signifikan
dibawah 1%. Penelitian lain meyebutkan bahwa
peningkatan efisiensi bisa mencapai 1,6% [17].
Hasil simulasi efisiensi PLTG dengan
penambahan pendingin udara masuk ditunjukkan
oleh Gambar 8 dan Gambar 9.

Efek temperatur udara masuk terhadap


daya output yang dihasilkan ditunjukkan oleh
Gambar 7. Peningkatan daya output PLTG yang
dihasilkan dengan pendinginan udara masuk dari
temperatur 27,7°C menjadi temperatur 15°C
adalah 4,76%. Gambar 8. Grafik efek temperatur udara masuk
vs efisiensi PLTG 1 dan 2

Gambar 7. Grafik efek temperatur udara masuk Gambar 9. Grafik efek temperatur udara masuk
vs daya output PLTG 3 dan 4 vs efisiensi PLTG 3 dan 4

Semakin tinggi temperatur udara masuk Analisis Finansial


maka terjadi penurunan daya output PLTG. Perkiraan biaya modal pembangunan
Berdasarkan hasil simulasi, jika temperatur udara sistem chiller absorpsi terdiri dari chiller
ambient mencapai 37,4°C (temperatur maksimal absorpsi 95 US$/kW, cooling tower 30 US$/kW,
bulan Januari 2016, BMKG) maka dengan proses heat exchanger 1 US$/kW, dan biaya
pendinginan udara masuk PLTG pada temperatur instalasi 11 US$/kW, sedangkan biaya

20
Analisis Pemanfaatan Panas Buang PLTG untuk Meningkatkan Daya Output
Menggunakan Chiller Absorpsi, Studi Kasus: PLTG Pesanggaran Bali

operations and maintenance (O&M) terdiri dari Analisis kelayakan finansial didasarkan pada tiga
biaya listrik 4,1 US$/tahun/kW dan biaya air parameter yaitu nilai NPV (15%), IRR dan
US$/tahun/kW [17]. Biaya modal pipa distribusi payback period. Hasil analisis kelayakan
diperkirakan sebesar 53,35 US$/kW. Perkiraan finansial pemanfaatan panas buang untuk
biaya modal untuk chiller absorpsi dengan pendingin udara masuk PLTG 1 dan PLTG 2
kapasitas pendinginan 3090 kW adalah ditunjukkan oleh Tabel 5, sedangkan untuk
Rp.5.503.290.000,00 dan biaya modal pipa PLTG 3 dan PLTG 4 ditunjukkan oleh Tabel 6.
distribusi Rp.2.142.925.000,00, sedangkan untuk
Tabel 5. Kelayakan finansial dengan variasi
chiller absorpsi dengan kapasitas pendinginan
waktu operasi untuk PLTG1 dan PLTG 2
6180 kW adalah Rp.11.006.580.000,00 dan biaya 4 jam/ 6 jam/ 8 jam/ 10 jam/ 12 jam/
Parameter
modal pipa distribusi Rp.4.285.850.000,00. hari hari hari hari hari
NPV (15%)
Analisis kelayakan finansial pemanfaatan (4.584) (1.964) 656 3.276 5.896
(juta rupiah)
gas buang PLTG untuk chiller absorpsi dihitung IRR (%) -10,39% -4,05% 1,28% 6,22% 10,98%

berdasarkan perbandingkan antara biaya modal Payback Period


- - 14,47 7,83 5,56
(tahun)
dan biaya O&M dengan hasil penjualan listrik 14 jam/ 16 jam/ 18 jam/ 20 jam/ 22 jam/
Parameter
tambahan daya output akibat pendinginan udara hari hari hari hari hari
NPV (15%)
8.516 11.136 13.756 16.376 18.995
masuk. Asumsi-asumsi data yang digunakan (juta rupiah)

dalam perhitungan kelayakan finansial disajikan IRR (%) 15,65% 20,28% 24,89% 29,48% 34,07%
Payback Period
pada Tabel 4. Umur PLTG diasumsikan masih (tahun)
4,33 3,56 3,01 2,64 2,33

bisa beroperasi lebih dari 20 tahun kedepan.


Tabel 6. Kelayakan finansial dengan variasi
Tabel 4. Asumsi perhitungan finansial sistem waktu operasi untuk PLTG 3 dan PLTG 4
pendingin udara masuk PLTG 4 jam/ 6 jam/ 8 jam/ 10 jam/ 12 jam/
Parameter
Parameter Asumsi hari hari hari hari hari
NPV (15%)
Umur Proyek 20 Tahun (5.017) 2.990 10.997 19.004 27.011
(juta rupiah)
Depresiasi Straight line
Pajak 25% IRR (%) -5,25% 2,89% 10,27% 17,40% 24,45%
Discount rate 15%
Harga jual listrika 0,0864 US$ /kWh Payback Period
- 11,18 5,80 3,99 3,06
Nilai tukar rupiah Rp 13.500,00/ US$ (tahun)
Kenaikan daya output listrik 14 jam/ 16 jam/ 18 jam/ 20 jam/ 22 jam/
3,36% (PLTG1&2) Parameter
PLTG 1 &2 hari hari hari hari hari
Kenaikan daya output listrik NPV (15%)
4,76% (PLTG3&4) 35.018 43.025 51.032 59.038 67.045
PLTG 1 &2 (juta rupiah)
a Permen ESDM No.3 Tahun 2015 [18]
IRR (%) 31,47% 38,48% 45,49% 52,49% 59,50%
PLTG tidak beroperasi secara kontinu, Payback Period
2,50 2,09 1,81 1,60 1,44
(tahun)
hanya beroperasi pada saat beban puncak atau
saat-saat tertentu yang membutuhkan daya listrik Payback period untuk project absorption
cukup besar. Analisis finansial dihitung dengan chiller berkisar antara 2-5 tahun [17], sedangkan
memvariasikan waktu operasional PLTG dari 4 nilai IRR pada kajian ini disebut layak jika
jam per hari sampai dengan 22 jam per hari. nilainya berada di atas 7,5% atau diatas suku

21
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 17 No. 2 Desember 2018 : 13 – 24

bunga deposito (MARR)[19]. Berdasarkan data Power UPJP Bali yang telah memberikan ijin
hasil perhitungan analisis finansial maka untuk pelaksanaan penelitian ini.
pemanfaatan panas buang untuk pendinginan
udara masuk PLTG 1 dan PLTG 2 layak secara DAFTAR PUSTAKA
ekonomi jika beroperasi minimal 14 jam/hari, [1] El-Hadik, A.A., 1993. The impact of
sedangkan pemanfaatan panas buang untuk atmospheric conditions on gas turbine
pendinginan udara masuk PLTG 3 dan PLTG 4 performance. Journal of Engineering for
layak secara ekonomi jika beroperasi minimal 10 Gas Turbine and Power 112: 590-596.
jam/hari. [2] Caniere, H, et al, 2006. Raising cycle
efficiency by intercooling in air-cooled gas
KESIMPULAN turbines. Applied Thermal Engineering 26:
Panas buang PLTG dapat dimanfaatkan 1780-1787.
kembali untuk meningkatkan daya output dengan [3] Meher-Homji, C.B. et al, 2008.
cara mendinginkan udara masuk menggunakan Aeroderivative Gas Turbine for LNG
chiller absorpsi. Peningkatan daya output yang Liquefaction Plants-part 1: The Importance
lebih besar dengan cara mendinginkan udara of Thermal Efficiency. ASME Turboexpo.
masuk terjadi pada PLTG dengan kapasitas daya Berlin, Germany, p. 8.
yang lebih besar. Peningkatan daya output PLTG [4] Abdulrahman M. Al-Ibrahim dan Abdulhadi
Pesanggaran Unit 1 dan Unit 2 sebesar 3,36% Varnham, 2010. A review of inlet air-
sedangkan PLTG Pesanggaran Unit 3 dan Unit 4 cooling technologies for enhancing the
sebesar 4,76%. Pendinginan udara masuk juga performance of combustion turbines in
meningkatkan efisiensi PLTG kurang dari 1%. Saudi Arabia, Applied Thermal Engineering
Pada PLTG yang tidak beroperasi secara 30 (2010) 1879-1888.
kontinu, pemanfaatan panas buang untuk [5] Noroozian, A. and Bidi, M., 2016. An
meningkatkan daya output dengan pendinginan applicable method for gas turbine efficiency
udara masuk menggunakan sistem absorpsi layak improvement. Case study: Montazar Ghaem
secara finansial jika beroperasi minimal 14 power plant, Iran. Journal of Natural Gas
jam/hari. Nilai kebutuhan daya maksimum dan Science and Engineering 28: 95-105.
kebutuhan energi harian merupakan parameter [6] Dorgan, C.B. et al. 1995. Application Guide
perancangan pada tulisan ini. for Absorption Cooling/ Refrigeration Using
Recovered Heat, American Society of
UCAPAN TERIMA KASIH heating, Refrigeration and Air-Conditioning
Penelitian ini didanai oleh DIPA Engineers, (ASHRAE), Atlanta, USA.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral [7] Cohen, H. et al, 1987. Gas Turbine Theory,
Tahun 2016. Terima kasih kepada PT Indonesia third ed. Longman Scientific and Technical,
Singapore.

22
Analisis Pemanfaatan Panas Buang PLTG untuk Meningkatkan Daya Output
Menggunakan Chiller Absorpsi, Studi Kasus: PLTG Pesanggaran Bali

[8] Kalinowski, P. et al, 2009. Application of [18] Kementerian Energi dan Sumber Daya
waste heat powered absorption refrigeration Mineral. 2015. Peraturan Menteri ESDM
system to the LNG recovery process, No.3 Tahun 2015.
International Journal of Refrigeration 32 [19] Rangkuti, F. 2012. Studi Kelayakan Bisnis
(4): 687-694. dan Investasi. Gramedia Pustaka Utama.
[9] Ameri, M and S.H. Hejazi, 2004. The study
of capacity enhancement of the Chabahar
gas turbine installation using an absorption
chiller. Applied Thermal Engineering 24
(1): 59-68.
[10] Mohanty, B. and G. Paloso, 1995.
Enhancing gas turbine performance by
intake air cooling using an absorption
chiller, Heat recovery Systems and CHP
15:41-50.
[11] F-Chart Software, 2008. Engineering
Equation Solver. Madison, WI, USA
[12] Food and Agriculture Organization.
http://www.fao.org/docrep/s1250e/S1250EE
V.GIF (accessed February 5, 2018).
[13] Herold, K.E., et al, 1996. Absorption
Chillers and heat Pumps, CRC Press, New
York, USA.
[14] Boyce, M.P., 2002. Gas Turbine
Engineering Handbook. Texas: Butterworth-
Heinemann
[15] Park, Chan S. 2004. Fundamentals of
Engineering Economics, Pearson Education,
Inc. Upper Saddle River. New Jersey.
[16] LG Catalogue Absorption Chiller. Sumber:
www.lg.com.
[17] Popli, S. et.al. 2013. Gas turbine efficiency
enhancement using waste heat powered
absorption chillers in the oil and gas
industry. Applied Thermal Engineering 50:
918-931.

23
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 17 No. 2 Desember 2018 : 13 – 24

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

24

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai