net/publication/338447811
CITATIONS READS
0 3
4 authors, including:
Dedi Suntoro
6 PUBLICATIONS 4 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Dedi Suntoro on 08 January 2020.
Abstrak
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) mengalami penurunan daya output jika beroperasi di daerah yang
memiliki suhu dan kelembaban udara tinggi seperti di daerah tropis. Tulisan ini membahas analisis
termodinamika dan analisis finansial pemanfaatan panas buang PLTG Pesanggaran Bali untuk
meningkatkan daya output dengan cara mendinginkan udara masuk menggunakan chiller absorpsi. Metode
analisis temodinamika dilakukan dengan menggunakan bantuan software Engineering Equation Solver
(EES), sedangkan analisis kelayakan finansial menggunakan perhitungan Net Present Value (NPV),
Internal Rate of Return (IRR) dan payback period. PLTG Pesanggaran Bali terdiri dari PLTG 1 dan PLTG
2 dengan kapasitas daya 20 MW dan PLTG 3 dan PLTG 4 dengan kapasitas daya 40 MW. Semua PLTG
Pesanggaran Bali tidak beroperasi kontinu dan hanya beroperasi pada saat beban puncak, oleh sebab itu
dalam analisis kelayakan finansial diskenariokan beroperasi 4 jam/hari sampai dengan 22 jam/hari. Dari
analisis termodinamika didapatkan bahwa daya output PLTG 1 dan PLTG 2 meningkat sebesar 3,36%,
sedangkan PLTG 3 dan PLTG 4 meningkat 4,76%. Analisis kelayakan investasi menunjukan bahwa
pemanfaatan panas buang PLTG untuk meningkatkan daya output dengan menggunakan chiller absorpsi
pada PLTG 1 dan PLTG 2 layak jika beroperasi selama 14 jam/hari dengan NPV 8,516 milyar rupiah, IRR
15,65% dan payback period 4,33 tahun, sedangkan pada PLTG 3 dan PLTG 4 layak jika beroperasi selama
10 jam/hari dengan NPV 19,004 milyar rupiah, IRR 17,4%, dan payback period 3,99 tahun.
Kata kunci: PLTG; pemanfaatan panas buang; chiller absorpsi; pendingin udara masuk
Abstract
Gas Turbine Power Plants (GTPP) output power decreased when operated in tropical areas that have high
air temperature and humidity. This paper discusses about thermodynamic and financial analysis of
utilization Pesanggaran Bali GTPP waste heat to cooled turbin inlet air using absorption chiller, in order
to increase overall GTPP output power. EES software is used to calculate thermodynamic, while financial
feasibility analysis using NPV, IRR and payback period calculation. Pesanggaran Bali GTPP consists of
PLTG 1 and PLTG 2 with a power capacity of 20 MW and PLTG 3 and PLTG 4 with a capacity of 40 MW
power. Pesanggaran Bali GTPP is not operating continuously and only operates at peak load, therefore in
the financial feasibility analysis, the scenario uses an operating time of 4 hours/day up to 22 hours/day.
From the thermodynamic analysis, it is found that the power output of PLTG 1 and PLTG 2 increased by
3.36%, while PLTG 3 and PLTG 4 increased by 4.76%. The investment feasibility analysis shows that the
utilization of GTPP exhaust heat using absorption chiller, increase output power. PLTG 1 and PLTG 2 are
feasible if they are operate for 14 hours/day with NPV 8.516 billion rupiah, IRR 15.65% and payback
period 4.33 years. PLTG 3 and PLTG 4 are feasible if they are operate for 10 hours/day with NPV 19.004
billion rupiah, IRR 17.4%, and payback period 3.99 years.
Keywords: Gas Turbin Power Plants; waste heat utilization; absorption chiller; inlet air cooling
Diterima : 21 Februari 2018, direvisi : 30 Januari 2019, disetujui terbit : 11 Februari 2019 13
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 17 No. 2 Desember 2018 : 13 – 24
14
Analisis Pemanfaatan Panas Buang PLTG untuk Meningkatkan Daya Output
Menggunakan Chiller Absorpsi, Studi Kasus: PLTG Pesanggaran Bali
15
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 17 No. 2 Desember 2018 : 13 – 24
16
Analisis Pemanfaatan Panas Buang PLTG untuk Meningkatkan Daya Output
Menggunakan Chiller Absorpsi, Studi Kasus: PLTG Pesanggaran Bali
Pada persamaan tersebut, 𝐴𝐴1 adalah aliran kas sudah memperhitungan time value of money [15]
masuk bersih pada tahun ke-1, r adalah tingkat sebagai berikut:
𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑠𝑠ℎ 𝑖𝑖𝑖𝑖 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓
keuntungan yang disyaratkan oleh para pemilik 𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐ℎ 𝑖𝑖𝑖𝑖 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓 = (37)
(1+𝑖𝑖)𝑛𝑛
modal dengan memperhatikan resiko usaha, dan
n adalah jumlah tahun/usia ekonomis proyek
HASIL DAN PEMBAHASAN
(atau periode studi).
Suhu dan Kelembapan Udara
IRR merupakan metode untuk mengukur
Data suhu dan kelembapan selama setahun
tingkat suku bunga yang menggambarkan tingkat
dari bulan Maret 2015 sampai dengan Februari
pengembalian intern. Suatu rencana investasi
2016 diperoleh dari Badan Meterologi dan
dikatakan layak jika memiliki nilai IRR lebih
Geofisika (BMKG) Provinsi Bali ditunjukkan
besar dari tingkat suku bunga yang disyaratkan
oleh Gambar 3. Suhu rata-rata selama setahun
atau minimum acceptable rate of return
adalah 27,7 °C dan kelembapan udara rata-rata
(MARR), IRR > MARR. Jika terjadi sebaliknya,
selama setahun adalah 74%.
maka rencana investasi tersebut dianggap tidak
layak untuk direalisasikan. Persamaan IRR
adalah sebagai berikut:
𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁1
𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼 = 𝑖𝑖1 + × (𝑖𝑖1 − 𝑖𝑖2 ) (35)
𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁1 −𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁2
p adalah investasi awal, n adalah periode terakhir awal (temperatur 27,7°C dan kelembapan udara
saat jumlah investasi awal belum tertutupi, v1 74%) adalah 72,32 kJ/kg dan kondisi akhir
adalah cash in tahun n, dan v2 adalah cash in (temperatur 15°C dan kelembaban udara 60%)
tahun (n+1). Di sini digunakan metode adalah 31,19 kJ/kg. Beban pendinginan untuk
discounted PBP yaitu arus kas yang digunakan PLTG 1 dan PLTG 2 dengan laju alir massa
17
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 17 No. 2 Desember 2018 : 13 – 24
udara 75 kg/s adalah 3085 kW, sedangkan untuk karena berasal dari panas buang PLTG. Dengan
PLTG 3 dan PLTG 4 dengan laju alir massa asumsi tidak ada kerugian panas di heat
udara 150 kg/s adalah 6170 kW. exchanger, maka dibutuhkan chiller absorpsi
dengan beban pendinginan sebesar 3085 kW
Analisis Termodinamika untuk PLTG 1 dan PLTG 2, dan 6170 kW untuk
Untuk memenuhi kebutuhan beban PLTG 3 dan PLTG 4. Kapasitas pendinginan
pendinginan udara masuk PLTG digunakan chiller absorpsi yang dijual di pasaran yang
chiller absorpsi single effect dengan refrigerant mendekati beban pendinginan adalah 3090 kW
air dan absorbent LiBr. Chiller absorpsi single dan 6180 kW [16]. Hasil analisis kesetimbangan
effect dipilih karena lebih sederhana dan murah. massa dan energi pada sistem absorpsi dengan
Walaupun coefficient of performance (COP)-nya kapasitas 3090 kW menggunakan software EES
lebih rendah dibanding chiller absorpsi double ditunjukkan oleh Gambar 4 dan Tabel 2.
effect namun sumber energi yang dipakai gratis
18
Analisis Pemanfaatan Panas Buang PLTG untuk Meningkatkan Daya Output
Menggunakan Chiller Absorpsi, Studi Kasus: PLTG Pesanggaran Bali
Tabel 2. Parameter kondisi di setiap titik dihasilkan dengan pendinginan udara masuk dari
sistem pendingin udara masuk
temperatur 27,7°C menjadi temperatur 15°C
PLTG 1 dan PLTG 2
adalah 3,36%.
19
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 17 No. 2 Desember 2018 : 13 – 24
Tabel 3. Parameter kondisi di setiap titik sistem udara 15°C dapat meningkatkan daya output
pendingin udara masuk PLTG 3 dan PLTG 4
sampai dengan 8,7%.
Berdasarkan hasil simulasi dengan
software EES, efisiensi PLTG mengalami
peningkatan walaupun besarnya tidak signifikan
dibawah 1%. Penelitian lain meyebutkan bahwa
peningkatan efisiensi bisa mencapai 1,6% [17].
Hasil simulasi efisiensi PLTG dengan
penambahan pendingin udara masuk ditunjukkan
oleh Gambar 8 dan Gambar 9.
Gambar 7. Grafik efek temperatur udara masuk Gambar 9. Grafik efek temperatur udara masuk
vs daya output PLTG 3 dan 4 vs efisiensi PLTG 3 dan 4
20
Analisis Pemanfaatan Panas Buang PLTG untuk Meningkatkan Daya Output
Menggunakan Chiller Absorpsi, Studi Kasus: PLTG Pesanggaran Bali
operations and maintenance (O&M) terdiri dari Analisis kelayakan finansial didasarkan pada tiga
biaya listrik 4,1 US$/tahun/kW dan biaya air parameter yaitu nilai NPV (15%), IRR dan
US$/tahun/kW [17]. Biaya modal pipa distribusi payback period. Hasil analisis kelayakan
diperkirakan sebesar 53,35 US$/kW. Perkiraan finansial pemanfaatan panas buang untuk
biaya modal untuk chiller absorpsi dengan pendingin udara masuk PLTG 1 dan PLTG 2
kapasitas pendinginan 3090 kW adalah ditunjukkan oleh Tabel 5, sedangkan untuk
Rp.5.503.290.000,00 dan biaya modal pipa PLTG 3 dan PLTG 4 ditunjukkan oleh Tabel 6.
distribusi Rp.2.142.925.000,00, sedangkan untuk
Tabel 5. Kelayakan finansial dengan variasi
chiller absorpsi dengan kapasitas pendinginan
waktu operasi untuk PLTG1 dan PLTG 2
6180 kW adalah Rp.11.006.580.000,00 dan biaya 4 jam/ 6 jam/ 8 jam/ 10 jam/ 12 jam/
Parameter
modal pipa distribusi Rp.4.285.850.000,00. hari hari hari hari hari
NPV (15%)
Analisis kelayakan finansial pemanfaatan (4.584) (1.964) 656 3.276 5.896
(juta rupiah)
gas buang PLTG untuk chiller absorpsi dihitung IRR (%) -10,39% -4,05% 1,28% 6,22% 10,98%
dalam perhitungan kelayakan finansial disajikan IRR (%) 15,65% 20,28% 24,89% 29,48% 34,07%
Payback Period
pada Tabel 4. Umur PLTG diasumsikan masih (tahun)
4,33 3,56 3,01 2,64 2,33
21
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 17 No. 2 Desember 2018 : 13 – 24
bunga deposito (MARR)[19]. Berdasarkan data Power UPJP Bali yang telah memberikan ijin
hasil perhitungan analisis finansial maka untuk pelaksanaan penelitian ini.
pemanfaatan panas buang untuk pendinginan
udara masuk PLTG 1 dan PLTG 2 layak secara DAFTAR PUSTAKA
ekonomi jika beroperasi minimal 14 jam/hari, [1] El-Hadik, A.A., 1993. The impact of
sedangkan pemanfaatan panas buang untuk atmospheric conditions on gas turbine
pendinginan udara masuk PLTG 3 dan PLTG 4 performance. Journal of Engineering for
layak secara ekonomi jika beroperasi minimal 10 Gas Turbine and Power 112: 590-596.
jam/hari. [2] Caniere, H, et al, 2006. Raising cycle
efficiency by intercooling in air-cooled gas
KESIMPULAN turbines. Applied Thermal Engineering 26:
Panas buang PLTG dapat dimanfaatkan 1780-1787.
kembali untuk meningkatkan daya output dengan [3] Meher-Homji, C.B. et al, 2008.
cara mendinginkan udara masuk menggunakan Aeroderivative Gas Turbine for LNG
chiller absorpsi. Peningkatan daya output yang Liquefaction Plants-part 1: The Importance
lebih besar dengan cara mendinginkan udara of Thermal Efficiency. ASME Turboexpo.
masuk terjadi pada PLTG dengan kapasitas daya Berlin, Germany, p. 8.
yang lebih besar. Peningkatan daya output PLTG [4] Abdulrahman M. Al-Ibrahim dan Abdulhadi
Pesanggaran Unit 1 dan Unit 2 sebesar 3,36% Varnham, 2010. A review of inlet air-
sedangkan PLTG Pesanggaran Unit 3 dan Unit 4 cooling technologies for enhancing the
sebesar 4,76%. Pendinginan udara masuk juga performance of combustion turbines in
meningkatkan efisiensi PLTG kurang dari 1%. Saudi Arabia, Applied Thermal Engineering
Pada PLTG yang tidak beroperasi secara 30 (2010) 1879-1888.
kontinu, pemanfaatan panas buang untuk [5] Noroozian, A. and Bidi, M., 2016. An
meningkatkan daya output dengan pendinginan applicable method for gas turbine efficiency
udara masuk menggunakan sistem absorpsi layak improvement. Case study: Montazar Ghaem
secara finansial jika beroperasi minimal 14 power plant, Iran. Journal of Natural Gas
jam/hari. Nilai kebutuhan daya maksimum dan Science and Engineering 28: 95-105.
kebutuhan energi harian merupakan parameter [6] Dorgan, C.B. et al. 1995. Application Guide
perancangan pada tulisan ini. for Absorption Cooling/ Refrigeration Using
Recovered Heat, American Society of
UCAPAN TERIMA KASIH heating, Refrigeration and Air-Conditioning
Penelitian ini didanai oleh DIPA Engineers, (ASHRAE), Atlanta, USA.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral [7] Cohen, H. et al, 1987. Gas Turbine Theory,
Tahun 2016. Terima kasih kepada PT Indonesia third ed. Longman Scientific and Technical,
Singapore.
22
Analisis Pemanfaatan Panas Buang PLTG untuk Meningkatkan Daya Output
Menggunakan Chiller Absorpsi, Studi Kasus: PLTG Pesanggaran Bali
[8] Kalinowski, P. et al, 2009. Application of [18] Kementerian Energi dan Sumber Daya
waste heat powered absorption refrigeration Mineral. 2015. Peraturan Menteri ESDM
system to the LNG recovery process, No.3 Tahun 2015.
International Journal of Refrigeration 32 [19] Rangkuti, F. 2012. Studi Kelayakan Bisnis
(4): 687-694. dan Investasi. Gramedia Pustaka Utama.
[9] Ameri, M and S.H. Hejazi, 2004. The study
of capacity enhancement of the Chabahar
gas turbine installation using an absorption
chiller. Applied Thermal Engineering 24
(1): 59-68.
[10] Mohanty, B. and G. Paloso, 1995.
Enhancing gas turbine performance by
intake air cooling using an absorption
chiller, Heat recovery Systems and CHP
15:41-50.
[11] F-Chart Software, 2008. Engineering
Equation Solver. Madison, WI, USA
[12] Food and Agriculture Organization.
http://www.fao.org/docrep/s1250e/S1250EE
V.GIF (accessed February 5, 2018).
[13] Herold, K.E., et al, 1996. Absorption
Chillers and heat Pumps, CRC Press, New
York, USA.
[14] Boyce, M.P., 2002. Gas Turbine
Engineering Handbook. Texas: Butterworth-
Heinemann
[15] Park, Chan S. 2004. Fundamentals of
Engineering Economics, Pearson Education,
Inc. Upper Saddle River. New Jersey.
[16] LG Catalogue Absorption Chiller. Sumber:
www.lg.com.
[17] Popli, S. et.al. 2013. Gas turbine efficiency
enhancement using waste heat powered
absorption chillers in the oil and gas
industry. Applied Thermal Engineering 50:
918-931.
23
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 17 No. 2 Desember 2018 : 13 – 24
24