PENDAHULUAN
4.1 Hasil
Jumlah
Varia Perkecambahan Persent
Perlakuan Benih
si ase
Mikrokli Ulangan Rata Perkecam
Tota -
mat l bahan
1 2 3 rata
8 ml 0 0 0 0 0 0%
Kelembab 10 ml 3 4 4 11 3,6 73,34%
an 12 ml 4 3 3 10 3,3 66,67%
Tempat Terang 1 0 0 1 0,04 14,28%
Cahaya
Tempat Gelap 0 1 1 2 0,09 28,6%
Benih ditutupi kapas
7 0 2 9 3 75%
basah
Benih tertanam pada
6 6 0 12 4 100%
Posisi media pasir steril
Benih Benih diletakkan di
permukaan media 8 0 1 9 3 75%
tanam pasir steril
4.2 Pembahasan
4.2.1. Deskripsikan proses perkecambahan yang terjadi dalam
perkecambahan kacang hijau
Peristiwa terjadinya perkecambahan pada kacang hijau diawali dengan
proses penyerapan air oleh biji yang disebut imbibisi, serta melunaknya kulit biji
dan hidrasi dari protoplasma. Setelah mengalami proses tersebut, kegiatan-
kegiatan sel dan enzim serta menaiknya tingkat respirasi pada biji, pada awal
permulaan perkecambahan radikula lebih dahulu keluar atau akar rambut primer
dan akar rambut. Proses ini terjadi pada kecambah yang berumur 24 jam. Setelah
tumbuh akar, biji akan mengalami proses penguraian bahan-bahan seperti
karbohidrat, lemak, dan protein menjadi bentuk yang melarut dan dipindahkan ke
titik tumbuh pada biji yang berkecambah. Pada tingkatan ini perkecambahan
selanjutnya hipokotil dan radikula terus memanjang, pada masa ini kecambah
berumur 48 jam atau 2 hari. Terjadinya penguraian bahan-bahan seperti
karbohidrat, protein, dan lemak akan diuraikan menjadi energi bagi kegiatan
komponen dan pertumbuhan sel-sel. Pada proses ini radikula terus memanjang ke
bawah, sedangkan hipokotil tumbuh sampai menembus ke permukaan tanah,
proses ini kecambah sudah berumur 56-72 jam. Hipokotil terus memanjang
sehingga kotiledon berada diatas permukaan dan disusul dengan tumbuhnya daun
pertama keluar, antara bagian daun dan kotiledon terdapat epikotil, proses-proses
ini kecambah sudah berumur 80 jam dan akar-akar sudah mulai tumbuh panjang
dan semakin banyak. Proses yang selanjutnya adalah pertumbuhan dari kecambah
melalui proses pembelahan, pembesaran dan pembagian sel-sel pada titik-titik
tumbuh. Sementara daun yang baru tumbuh tidak langsung melakukan
fotosintesis, maka pertumbuhan kecambah yang baru melakukan pembelahan
sangat bergantung dengan persedian makanan yang ada dalam biji.
Biji kacang hijau dapat berkecambah apabila berada dalam lingkungan
yang memenuhi syarat untuk perkecambahan, yaitu kandungan air pada biji
kacang hijau dan kelembaban udara di sekeliling harus tinggi. Pada saat biji
kacang hijau kering memiliki kadar air yang rendah, sehingga kelembaban pada
kelembaban hijau juga ikut rendah. Untuk menaikkan kelembaban pada biji
kacang hijau dapat melakukan perendaman atau ditempakan pada lingkungan
yang lembab dan tertutup agar uap air tidak terbuang dan biji kacang hijau dapat
menyerap dengan sempurna
4.2.2 Analisis data dan jelaskan perlakuan mana yang terbaik dari masing-
masing variabel (kelembaban, cahaya, posisi benih)
Setelah melakukan praktikum menanam biji kacang hijau dan melakukan
pengamatan selama 7 hari untuk melihat perkembangan dari perkecambahan biji
kacang hijau, kita dapat mencatat perkembangannya pada hari ke 7. Hasil analisis
dari praktikum mendapatkan hasil dari 3 perlakuan yang diterapakan pada
praktikum. Hasil analisis sebagai berikut:
a. Kelembaban
Pada 3 cawan petri pertama yang berisi air sebanyak 8 ml, dapat kita lihat
cawan petri yang pertama tidak ada tanda-tanda pertumbuhan pada kecambah
kacang hijau, karena kadar kelembaban dari perkecambahan kacang hijau terlalu
rendah, sehingga tidak dapat melakukan perkecambahan secara maksimal. Pada 3
cawan petri yang kedua, dapat kita lihat cawan petri kedua diisi air dengan takaran
10 ml. Biji kacang hijau dapat melakukan perkecambahan dengan baik, karena
kadar kelembaban yang pas. Bisa kita lihat ada 11 biji kacang hijau yang dapat
tumbuh dengan baik dan sempurna dengan rata-rata data 3,6 serta presentase
perkecambahannya mencapai 73,34%. Pada 3 cawan petri yang ketiga berisi air
dengan takaran 12 ml kecambah dapat tumbuh dengan baik. Hal ini
menunujukkan kelembaban pada 3 cawan petri ini bagus. Biji kacang hijau yang
tumbuh sebanyak 10 dari total 3 cawan petri, serta rata-rata pertumbuhannya yaitu
sebesar 3,3 dengan presentase perkecambahan 66,67%
b. Cahaya
Pada 3 cawan petri yang pertama yang ditempatkan pada tempat yang
terang hanya tumbuh 1 kecambah biji kacang hijau. Hal ini disebabkan karena
intensitas cahaya yang tinggi yang membuat perkecambahan kacang hijau
mengalami penurunan kadar kelembaban yang sangat drastis, sehingga membuat
perkecambahan pada biji kacang hijau tidak dapat tumbuh. Kecambah biji kacang
hijau yang ditempatkan pada tempat terang mempunyai rata-rata perkecembahan
sebesar 0,04 dengan presentase perkecembahan 14,28%. Pada 3 cawan petri yang
kedua yang ditempatkan pada tempat yang gelap hasil dari perkecembahan biji
kacang hijau yang tumbuh sejumlah 2. Hal ini dikarenakan kelembaban yang
tidak stabil, tetap batang kacang hijau memanjang, karena terangsang oleh cahaya
dari matahari. Hasil rata-rata perkecambahan dari biji kacang hijau ini adalah 0,09
dengan presentase perkecambahan sebesar 28,6%
c. Posisi benih
Pada 3 cawan petri yang pertama posisi benih biji kacang hijau ditutup
dengan kapas basah. Perlakuan ini membuat biji kacang hijau dapat tumbuh
sebanyak 9, karena media kapas basah membuat kelembaban pada biji kacang
hijau terjaga dengan stabil. Hasil dari perkecambahan biji kacang hijau
mempunyai rata-rata perkecambahan 3 dengan presentase perkecambahan sebesar
75%. Pada 3 cawan petri yang kedua menggunakan perlakuan penanaman benih
biji kacang hijau dengan pasir steri. Penanaman biji kacang hijau dengan media
pasir steril dapat tumbuh sebanyak 12 biji dari total keseluruhan biji yang
ditanam. Hal ini disebabkan karena kelembaban dari pasir steril yang bagus
membuat perkecambahan dari benih biji kacang hijau dapat tumbuh dengan hasil
yang maksimal. Hasil percobaan ini mempunyai rata-rata perkecambahan sebesar
4 dengan presentase perkecambahan 100%. Pada 3 cawan petri yang ketiga
menggunakan media pasir steril, tetapi posisi penanaman pada benih diletakkan
pada permukaan. Hasil dari perlakuan ini, benih biji kacang hijau yang tumbuh
sebanyak 9. Hal ini disebabkan kelembaban dari pasir steril, tetapi biji kacang
hijau mengalami penurunan kelembaban. Pada perlakuan ini rata-rata
perkecambahan yang tumbuh yaitu 3 dengan presentase sebesar 75%
Perlakuan yang tepat dari penanaman benih biji kacang hijau yaitu dengan
menggunakan media pasir steril dengan posisi benih ditanam di dalam. Hal ini
disebabkan kelembaban pasir steril dan kelembaban dari biji kacang hijau yang
pas. Selain itu, hasil dari perlakuan tersebut dapat membuat benih biji kacang
hijau tumbuh dengan maksimal
4.2.3 Jelaskan bagaimana pengaruh kelembaban, cahaya, posisi benih
terhadap perkecambahan
Pengaruh kelembaban terhadap perkecambahan yaitu kadar air yang
diperlukan dari benih biji kacang hijau tersebut, karena kacang hijau
membutuhkan kelembaban yang tinggi. Selain itu, pengaruh lainnya adalah dari
tingkat suhu di lingkungan sekitar. Jika semakin tinggi suhu, maka kelembaban
akan menurun karena penguapan air yang terbuang dan jika suhu semakin rendah,
maka kelemababan akan tinggi karena uap air yang terkandung tidak mudah
menguap. Pengaruh cahaya pada perkecambahan yaitu pertumbuhan dari batang
dan akar benih biji kacang hijau. Jika penanaman benih biji kacang hijau
diletakkan pada intensitas cahay yang rendah, maka pertumbuhan pada batang
akan lebih cepat tumbuh dan panjang. Hal ini disebabkan rangsangan cahaya yang
diterima pada benih kacang hijau membuat batang tumbuh dan mencari sumber
cahaya dan jika penanaman benih biji kacang hijau diletakkan pada intensitas
cahaya yang tinggi pertumbuhan akar akan semakin lebat dan pertumbuhan
batang melambat. Hal ini disebabkan karena akar menyerap lebih banyak cahaya
dan air yang menyebabkan pertumbuhan batang melambat. Pada perlakuan posisi
benih ada 3 cara yaitu posisi benih ditanam di dalam media kapas basah, benih
ditanam di dalam media pasir steril, benih ditanam diatas permukaan media pasir
steril. Pengaruh yang di timbulkan yaitu kecambah dapat tumbuh dengan
kelembaban media yang pas. Dapat dilihat dari data yang disajikan, kelembaban
dari media pasir steril serta posisi benih yang tertanam di dalam tanah membuat
benih biji kacang hijau terjaga kelembabanya, sehingga benih dapat tumbuh
dengan baik.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari kegiatan praktikum ini dapat kita simpulkan bahwa pengaruh dari
iklim mikro sangat berpengaruh pada perkecambahan, serta perlakuan dari
pembuatan media sederhana ini untuk melihat bagaimana pengaruh iklim mikro
perkecambahan. Perlakuan yang diterapkan harus memenuhi kapasitas agar benih
tetap tumbuh dan berkembang
5.2 Saran
Kita harus memperhatikan iklim mikro dalam menanam benih serta
melakukan perkecambahannya, agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak
diinginkan seperti tumbuhan mati dan kegagalan perkecambahan
FLOWCHART
PERLAKUAN KELEMBABAN
Disiapkan cawan
petri
Purwono., dan Hartono, Rudi. 2005. Kacang Hijau. Bogor. Penebar Swadaya
Radjit, Santoso Budi,. dan Prasetiaswati, Nila. 2011. Prospek Kacang Hijau Pada
Musim Kemarau Di Jawa Tengah. Jurnal Balai Penelitian Tanaman
Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian Malang, 1, 59