Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID

LARUTAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3

RISKA YOLANDA (199489)


RIVALDO NANDA P (199490)
SALSABILA APRILIANI S (199493)
SANDRA AGISTA PUTRI (199494)
SHERIN MARTINDA (199497)
SITI KHOIRUNNISA (199500)
SRI RETNO DEVI (199503)
SYAMSUL TARA (199506)
TITI RELIGIA BUDI L (199509)
WENI WIDYA ASTUTI (199513)
YUNI LUSIANI (199516)

AKADEMI FARMASI YARSI PONTIANAK

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena bimbingan dan
penyertaan-Nya, sehingga kelompok ini dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas Teknik Sediaan Liquid dan Semi Solid yang berjudul
“Kelarutan”. 
Tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman yang
telah bekerja sama atas penyusunan makalah ini, serta berbagai sumber seperti
beberapa buku dan jurnal sehingga dapat membantu saya dalam menyelesaikan
laporan ini.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa ada banyak kekurangan pada laporan
ini. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun
sehingga saya dapat memperbaiki pembuatan laporan selanjutnya. Saya berharap
dengan selesainya laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.

Pontianak, 07 Maret 2020

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
1
A. Latar Belakang................................................................................
........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................
........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................
........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................
3
A. Pengertian Larutan..........................................................................
........................................................................................................3
B. Penggolongan Larutan Berdasarkan Cara Pemberiannya...............
........................................................................................................4
C. Pengertian Kelarutan......................................................................
........................................................................................................4
D. Faktor yang Mempengaruhi Larutan..............................................
........................................................................................................5
E. Macam-Macam Sediaan Larutan Obat...........................................
........................................................................................................5
BAB V PENUTUP.........................................................................................
7
A. Kesimpulan.....................................................................................
........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 8

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu sifat fisika yang dapat kita amati setiap saat adalah peristiwa
larutnya suatu zat padat dalam pelarut air. Konsentrasi zat terlarut dalam
larutan jenuh pada temperatur tertentu disebut sebagai kelarutan.

Agar suatu obat diabsorpsi, maka obat tersebut mula-mula harus larut
dalam media cairan tempat absorpsi. Sebagai contoh, suatu obat yang diberikan
secara oral dalam bentuk tablet atau kapsul tidak dapat diabsorpsi sampai
partikel-partikel obat larut dalam cairan pada suatu tempat dalam saluran
lambung usus.

Kelarutan suatu senyawa dalam zat pelarut tergantung sifat fisik dan
kimia dari zat terlarut tersebut. Dalam bidang farmasi, kelarutan dapat
didefinisikan sebagai berikut: kelarutan suatu obat adalah 1 gram zat terlarut
yang akan dilarutkan dalam sejumlah ml pelarut. Larutan adalah campuran
homogen antara dua zat dari molekul, atom ataupun ion dimana zat yang
dimaksud di sini ialah zat padat, minyak larut dalam air.

Dalam bidang farmasi kelarutan sangat penting, karena dapat membantu


dalam memilih medium pelarut yang paling baik untuk obat atau kombinasi
obat, membantu mengatasi kesulitan-kesulitan tertentu yang timbul pada
waktu pembuatan larutan farmasetis (dibidang farmasi) dan lebih jauh lagi
dapat bertindak sebagai standar atau uji kelarutan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan larutan?
2. Apa saja penggolongan larutan berdasarkan cara pemberiannya?
3. Apa yang dimaksud dengan kelarutan?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan?
5. Apa saja macam-macam sediaan larutan obat?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan larutan
2. Untuk mengetahui golongan larutan berdasarkan cara pemberiannya
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kelarutan
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan
5. Untuk mengetahui macam-macam sediaan larutan obat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Larutan
Menurut FI IV, larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau
lebih zat kimia yang terlarut.
Larutan terjadi jika sebuah bahan padat tercampur atau terlarut secara
kimia maupun fisika ke dalam bahan cair. Larutan dapat digolongkan menjadi
larutan langsung (direct) dan larutan tidak langsung (indirect).
Larutan langsung adalah larutan yang terjadi karena semata-mata peristiwa
fisika, bukan peristiwa kimia. Misalnya NaCl di larutkan kedalam air atau
KBr dilarutkan kedalam air, jika pelarutnya (air) diuapkan, maka NaCl atau
KBr akan diperoleh kembali.
Larutan tidak langsung adalah larutan yang terjadi semata-mata karena
peristiwa kimia, bukan peristiwa fisika. Misalnya jika Zn ditambahkan H2SO4
maka akan terjadi reaksi kimia menjadi larutan ZnSO 4 yang tidak dapat
kembali menjadi Zn dan H2SO4.
Suatu larutan dapat pula digolongkan mrnjadi larutan mikromolekuler,
miseler, dan makromolekuler.
Larutan mikromolekuler adalah suatu laruutan yang secara keseluruhan
mengandung mikrounit yang terdiri atas molekul atau ion seperti alkohol,
gliserin, ion natrium, dan ion klorida dengan ukuran 1-10 A.
Larutan miseler adalah suatu larutan yang mengandung bahan padat
terlarut berupa agregat (misel) baik dalam bentuk molekul atau ion.
Larutan makromolekuler adalah larutan yang mengandung bahan padat
terlarut berupa mikromolekuler, tetapi ukuran molekul atau ionnya lebih
besar dari mikromolekuler, misalnya larutan PGA, larutan CMC, larutan
albumin, dan larutan polivinil pirolidon.

3
B. Penggolongan Larutan Berdasarkan Cara Pemberiannya
Menurut FI IV, bentuk sediaan larutan dapat digolongkan menurut cara
pemberiannya, yaitu larutan oral dan larutan topikal, atau digolongkan
berdasarkan sistem pelarut dan zat terlarut seperti spirit, tingtur, dan air
aromatic
Penggolongan menurut cara pemberiannya:
1. Larutan Oral
Adalah sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral, mengandung satu
atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma, pemanis, atau pewarna
yang larut dalam air atau campuran cosolvent-air.
b. Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain
dalam kadar tinggi.
c. Eliksir adalah larutan oral yang mengandung etanol sebagai cosolvent
(pelarut)
2. Larutan Topikal
Adalah larutan yang biasanyan mengandung air, tetapi sering kali
mengandung pelarut lain seperti etanol dan poliol untuk penggunaan pada
kulit, atau dalam larutan lidokain oral topikal untuk penggunaan pada
permukaan mukosa mulut.
a. Losio (larutan atau suspensi) yang digunakan secara topikal.
b. Larutan otik adalah larutan yang mengandung air atau gliserin atau
pelarut laindan bahan pendispersi.

C. Pengertian Kelarutan

Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu zat kimia (solute) untuk


larut dalam suatu pelarut (solvent) . Secara kualitatif, kelarutan adalah interaksi
spontan dari dua atau lebih zat untuk membentuk dispersi molekuler yang
homogen. Secara kuantitatif, kelarutan adalah konsentrasi zat terlarut dalam
larutan jenuh pada temperatur tertentu. Larutan dinyatakan dalam mililiter pelarut
yang dapat melarutkan satu gram zat (Martin et.al, 1990).
Kelarutan diartikan sebagai konsentrasi bahan terlarut dalam suatu larutan
jenuh pada suatu suhu tertentu. Larutan sebagai campuran homogen bahan yang

4
berlainan. Untuk dibedakan antara larutan dari gas, cairan dan bahan padat dalam
cairan. Disamping itu terdapat larutan dalam keadaan padat (misalnya gelas,
pembentukan kristal campuran) (Voight, 1994).

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan :


a. sifat kelarutannya terjadi hanya jika partikel mempunyai Common ion effect
(efek ion bersama)
Obat yang tidak larut sering dibuat suspensi. Disini ada keseimbangan
antara partakel padat dengan larutan jenuhnya.
b. Hidrotopi
Hidrotopi adalah peristiwa bertambahnya kelarutan suatu senyawa yang
tidak larut atau sukar larut dengan penambahan senyawa lain namun bukan
zat surfaktan.
c. Ukuran Partikel
Efek ukuran partikel zat terlarut terhadap ukuran dalam mikron dan akan
terlihat kenaikan kira-kira 10% dalam kelarutannya.
d. Ukuran dan Bentuk Molekul
Sifat-sifat dapat melarutkan pada air sebagian besar disebabkan oleh ukuran
molekulnya yang kecil. Zat cair yang dapat mempunyai polaritas, konstanta
dielektrik, dan ikatan hydrogen dapat menjadi pelarut yang kurang bagi
senyawa ionik, karena ukuran partikelnya lebih besar dan akan sukar bagi
zat cair untuk menembus dan melarutkan kristal.
e. Struktur Air
Struktur air merupakan anyaman molekul tiga dimensi dan struktur ikatan
hydrogen menentukan sifat-sifat air dan interaksinya dengan zat terlarut.

E. Macam-Macam Sediaan Larutan Obat


1. Larutan Untuk Mata: collyrium (obat cuci mata), guttae ophthalmicae
(obat tetes mata)
2. Larutan Untuk Telinga: solution otic, guttae auricu lares (obat tetes
telinga)

5
3. Larutan Untuk Hidung: collunarium (obat cuci hidung), guttae nasals
(obat tetes hidung), inhalationes (obat semprot untuk hidung maupun
mulut).

4. Larutan Untuk Mulut: collutorium (obat cuci mulut), gargarisma/gargle


(obat kumur). Litusoris (obat oles bibir), guttae oris (obat tetes mulut).
5. Larutan Untuk Paranteral: injectiones (injeksi, obat suntik), infus
intravena/infundabila, serum dan vaksin.
6. Larutan Untuk Rektal: digunakan melalui anus/rektal seperti
lavement/clysma/ enema.
7. Larutan untuk Vagina: digunakan melalu vagina seperti douche.
8. Larutan Oral: potines (obat minum), sirop, elixir, netralisasi. Saluratio,
potioeffervecent, guttae.
9. Larutan Topikal: ephithema (obat, kompres), lotions.

F. Macam-macam larutan topical


1)      Larutan untuk mata
  Collyrum (obat cuci mata)
  Guttae opthalmicae (obat tetes mata)
2)      Larutan untuk telinga
  Solutio otic/guttae auriculares (obat tetes telinga)
3)      Larutan untuk hidung
  Collunarium (obat cuci hidung)
  Guttae nasales/nose drop (obat tetes hidung)
  Nebula/inhalation/nose spray (obat semprot hidung)
4)      Larutan untuk mulut
  Collutorium (obat cuci mulut)
  Gargarisma (obat kumur)
  Litus oris (obat oles bibir)

6
  Guttae oris (obat tetes mulut)
5)      Larutan untuk anus
Ex: lavement/clysma/enema
6)      Larutan untuk vagina Ex: douch
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia
yang terlarut.
2. Bentuk sediaan larutan dapat digolongkan menurut cara pemberiannya,
yaitu larutan oral dan larutan topikal,
3. Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu zat kimia (solute)
untuk larut dalam suatu pelarut (solvent) 

7
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan Republik


Indonesia. Jakarta
Syamsuni, A. 2006. Ilmu Resep. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai