Anda di halaman 1dari 25

Laporan Praktikum Farmakologi 1

Percobaan 2
Efek Obat Antipiretik Pada Mencit
Sandra Agista Putri
199494
Kelas II A
Dosen Pembimbing: Sulastri Herdaningsih, M. Farm.,Apt
Tujuan Percobaan

Untuk menganalisis efek


antipiretik dari parasetamol,
ibuprofren dan antalgin pada
hewan uji mencit
Alat dan Bahan
■ Sarung tangan
Alat
■ Spuit injeksi dan jarum (1-2 mL) Bahan
■ Jarum sonde oral mencit
■ Tablet parasetamol (dosis
■ Labu ukur 50 mL, 100 mL untuk manusia 1XP : 500 mg)
■ Timbangan gram ■ Tablet ibuprofen (dosis untuk
manusia 1XP : 400 mg)
■ Timbangan ohaouss
■ Tablet Antalgin (dosis untuk
■ Batang pengaduk
manusia 1XP : 500 mg)
■ Beaker glass
■ Pepton 5% (dosis : 1mL/20gBB
■ Gelas ukur mencit)

■ Wadah/toples pengamatan ■ Alkohol 70%

■ Stamper mortar ■ Aqua destilata

■ Termometer badan digital


Perhitungan Pembuatan Larutan Penginduksi
Pepton 5%

Diketahui:
 Massa pepton padat = 5g
 Aquadest = 100 mL

Pepton = Massa x 100%


Pelarut
= 5 x 100%
100
Pepton = 5%
Parasetamol
Diketahui :
 Bobot 1 tablet Parasetamol = 632 mg
 Dosis terapi parasetamol 1 x pakai untuk manusia dengan berat badan 70 kg = 500 mg
 Dosis maksimum 1xpakai secara oral pada mencit 1 mL
 Na. CMC 1% (untuk suspending agent 0,5%)
 Berat badan mencit 24,3 g
 Konversi dari manusia ke mencit 0,0026
 Larutan stok yang dibuat sebanyak 30 mL
Dosis 1 x Pakai untuk mencit (BB 20-30 g) = Dosis 1 x Pakai pada manusia x faktor konversi dari manusia ke mencit
= 500 mg x 0,0026
= 1,3 mg/20-30 g/1 mL

a. Rumus untuk menghitung jumlah obat (parasetamol) yang ditimbang


Dosis 1 x Pakai parasetamol pada manusia (BB 70 kg) = Dosis 1 x Pakai untuk mencit
Bobot 1 tablet parasetamol Berat tablet yang ditimbang (X)
500 mg = 1,3 mg
632 mg X
X = 632 mg x 1,3 mg
500 mg
= 1,64 mg/1 mL
Jika dibuat larutan stok sebanyak 30 mL, maka :
1,64 mg = 1 mL
X = 30 mL
X = 1,64 mg x 30 mL
1 mL
X = 49,2 mg/30 mL

Jadi, serbuk parasetamol yang ditimbang untuk pembuatan larutan stok suspensi tablet
parasetamol sebanyak 30 mL adalah 49,2 mg/30 mL.

b. Na. CMC 0,5% (b/v) dalam 30 mL aquadest


Na. CMC = 0,5 g x 30 mL
100 mL
= 0,15 g/30 mL

Air korpus yang digunakan untuk mengembangkan Na. CMC adalah 10 kali berat Na. CMC
Air korpus = 10 x berat Na. CMC yang ditimbang
= 10 x 0,15 g
= 1,5 mL
Ibuprofen
Diketahui :
 Bobot 1 tablet Ibuprofen = 556 mg
 Dosis terapi Ibuprofen 1 xpakai untuk manusia dengan berat badan 70 kg = 400 mg
 Dosis maksimum 1xpakai secara oral pada mencit 1 mL
 Na. CMC 1% (untuk suspending agent 1%)
 Berat badan mencit 26 g
 Konversi dari manusia ke mencit 0,0026
 Larutan stok yang dibuat sebanyak 40 mL
Dosis 1 x Pakai untuk mencit (BB 20-30 g) = Dosis 1 x Pakai pada manusia x faktor konversi dari manusia ke mencit
= 400 mg x 0,0026
= 1,04 mg/20-30 g/1 mL

a. Rumus untuk menghitung jumlah obat (ibuprofen) yang ditimbang


Dosis 1 x Pakai ibuprofen pada manusia (BB 70 kg) = Dosis 1 x Pakai untuk mencit
Bobot 1 tablet ibuprofen Berat tablet yang ditimbang (X)
400 mg = 1,,04 mg
556 mg X
X = 556 mg x 1,04 mg
400 mg
= 1,446 mg/1 mL
Jika dibuat larutan stok sebanyak 40 mL, maka :
1,446 mg = 1 mL
X = 40 mL
X = 1,446 mg x 40 mL
1 mL
X = 57,84 mg/40 mL

Jadi, serbuk ibuprofen yang ditimbang untuk pembuatan larutan stok suspensi tablet
ibuprofen sebanyak 40 mL adalah 57,84 mg/40 mL.

b. Na. CMC 1 % (b/v) dalam 40 mL aquadest


Na. CMC = 1 g x 40 mL
100 mL
= 0,4 g/40 mL

Air korpus yang digunakan untuk mengembangkan Na. CMC adalah 10 kali berat Na. CMC
Air korpus = 10 x berat Na. CMC yang ditimbang
= 10 x 0,4 g
= 4 mL
Antalgin
Diketahui :
 Bobot 1 tablet Antalgin = 620 mg
 Dosis terapi Antalgin 1xpakai untuk manusia dengan berat badan 70 kg = 500 mg
 Dosis maksimum 1xpakai secara oral pada mencit 1 mL
 Na. CMC 1% (untuk suspending agent 1%)
 Berat badan mencit 27 g
 Konversi dari manusia ke mencit 0,0026
 Larutan stok yang dibuat sebanyak 20 mL
Dosis 1 x Pakai untuk mencit (BB 20-30 g) = Dosis 1 x Pakai pada manusia x faktor konversi dari manusia ke mencit
= 500 mg x 0,0026
= 1,3 mg/20-30 g/1 mL

a. Rumus untuk menghitung jumlah obat (antalgin) yang ditimbang


Dosis 1 x Pakai antalgin pada manusia (BB 70 kg) = Dosis 1 x Pakai untuk mencit
Bobot 1 tablet antalgin Berat tablet yang ditimbang (X)
500 mg = 1,3 mg
620 mg X
X = 620 mg x 1,3 mg
500 mg
= 1,61 mg/1 mL
Jika dibuat larutan stok sebanyak 20 mL, maka :
1,61 mg = 1 mL
X = 20 mL
X = 1,61 mg x 20 mL
1 mL
X = 32,2 mg/30 mL

Jadi, serbuk antalgin yang ditimbang untuk pembuatan larutan stok suspensi tablet
antalgin sebanyak 20 mL adalah 32,2 mg/20 mL.

b. Na. CMC 1 % (b/v) dalam 20 mL aquadest


Na. CMC = 1 g x 20 mL
100 mL
= 0,2 g/20 mL

Air korpus yang digunakan untuk mengembangkan Na. CMC adalah 10 kali berat Na. CMC
Air korpus = 10 x berat Na. CMC yang ditimbang
= 10 x 0,2 g
= 2 mL
Prosedur Kerja Pembuatan Larutan Penginduksi Pepton 5%

Pepton Padat

Ditimbang pepton sebanyak 5 g, kemudian dimasukan kedalam gelas beaker

Ditambahkan aquadest sedikit demi sedikit hingga larut dan homogen


dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL

Ditambahkan aquadest hingga 100 mL, digojok hingga homogen

Larutan Penginduksi Pepton 5%


Prosedur Kerja Mengembangkan Na.CMC
Na. CMC

Ditimbang Na. CMC sesuai dengan yang telah dihitung sebagai suspending
agent (Parasetamol 0,15 g, ibuprofen 0,4 g, dan antalgin 0,2 g)

Ditimbang aquadest sesuai yang telah dihitung dengan menggunakan gelas ukur
(Parasetamol 30 mL, ibuprofen 40 mL, dan antalgin 20 mL)

Dimasukkan aquadest ke dalam cawan penguap

Ditaburkan Na. CMC ke dalam cawan penguap yang berisi aquadest secara merata

Ditunggu sampai mengembang. (Aquadest hangat selama 30 menit; aquadest biasa


selama 1x24 jam)

Na.CMC yang telah dikembangkan


Prosedur Kerja Pembuatan Suspensi Tablet Parasetamol
Tablet Parasetamol

Digerus tablet parasetamol hingga halus

Ditimbang masing-masing bahan (serbuk parasetamol 49,2 mg; Na.CMC 0,15 g; Air korpus 1,5 mL;
dan aquadest 30 mL)

Dikembangkan Na.CMC

Dimasukkan Na.CMC yang telah dikembangkan kedalam lumpang dan digerus hingga halus

Dimasukkan serbuk parasetamol kedalam lumpang yang berisi Na.CMC, digerus hingga halus
dan homogen

Ditambahkan aquadest hingga 30 mL

Suspensi Tablet Parasetamol


Prosedur Kerja Pembuatan Suspensi Tablet Ibuprofen
Tablet Ibuprofen

Digerus tablet ibuprofen hingga halus

Ditimbang masing-masing bahan (serbuk ibuprofen 58 mg; Na.CMC 0,4 g; Air korpus 4 mL; dan
aquadest 40 mL)

Dikembangkan Na.CMC

Dimasukkan Na.CMC yang telah dikembangkan kedalam lumpang dan digerus hingga halus

Dimasukkan serbuk ibuprofen kedalam lumpang yang berisi Na.CMC, digerus hingga halus dan
homogen

Ditambahkan aquadest hingga 40 mL

Suspensi Tablet Ibuprofen


Prosedur Kerja Pembuatan Suspensi Tablet Antalgin
Tablet Antalgin

Digerus tablet antalgin hingga halus

Ditimbang masing-masing bahan (serbuk antalgin 32,2 mg; Na.CMC 0,2 g; Air korpus 2 mL; dan
aquadest 20 mL)

Dikembangkan Na.CMC

Dimasukkan Na.CMC yang telah dikembangkan kedalam lumpang dan digerus hingga halus

Dimasukkan serbuk antalgin kedalam lumpang yang berisi Na.CMC, digerus hingga halus dan
homogen

Ditambahkan aquadest hingga 20 mL

Suspensi Tablet antalgin


Hewan Uji
Prosedur Kerja Penyiapan Hewan Uji
Hewan percobaan dikelompokkan menjadi 4 kelompok dan masing-masing
kelompok terdiri dari 3 ekor hewan percobaan

Setiap kelompok dipisahkan dalam kandang yang berbeda

Hewan percobaan diaklimatisasi selama 7 hari untuk membiasakan pada lingkungan percobaan

Dipelihara dalam ruangan dengan suhu kamar

Siklus cahaya terang : gelap (14:10)

Pemberian makan dengan pakan regular dan air minum

Sebelum perlakuan, mencit dipuasakan selama 18 jam tetapi tetap diberikan air minum ad libitum

Hewan Uji Siap Digunakan


Hewan Uji Prosedur Percobaan
Hewan percobaan yang telah dikelompokkan sebelumnya, ditimbang berat badannya lalu dicatat

Dibuat larutan pepton 5% sebagai penginduksi demam

Diukur suhu rektal hewan percobaan sebelum penyuntikan

Diberikan larutan pepton secara subkutan pada hewan percobaan

Setelah didapatkan suhu demam, seluruh hewan percobaan diberi larutan uji dengan dosis yang
sesuai dan dengan ketentuan sebagai berikut : Kelompok 1 sebagai kontrol negatif, diberikan aquades
secara po. Kelompok 2 sebagai kelompok parasetamol, diberikan suspensi tablet parasetamol secara
po. Kelompok 3 sebagai kelompok ibuprofen, diberikan suspensi tablet ibuprofen secara po. Kelompok
4 sebagai kelompok antalgin, diberikan suspensi tablet antalgin secara po

Diukur suhu rektal hewan percobaan dari menit ke- 30, 45 dan 60 setelah pemberian larutan uji
dengan menggunakan termometer digital

Dihitung persentase daya antipiretik tiap kelompok percobaan

Efek Obat Antipiretik


Data Pengamatan Volume Pemberian Obat
Volume Pemberian Obat (BB ≤ 30) = BB hewan x Volume Maksimal Pemberian Obat
30

No. Kelompok Percobaan Replikasi BB Hewan Uji (gram) Volume Pemberian (mL)
1 24,3 0,81 ML
1 Parasetamol 2 24,3 0,81 ML
3 24,3 0,81 ML
1 26 0,87 ML
2 Ibuprofen 2 26 0,87 ML
3 26 0,87 ML
1 27 0,9 ML
3 Antalgin 2 27 0,9 ML
3 27 0,9 ML
Data Pengamatan Percobaan Efek Obat Antipiretik

No Kelompok Replikasi Suhu (oC) %Daya


Tawal T0 T30 T60 T90 T120 Antipiretik
1. Parasetamol 1 33,8 34,4 34,0 33,6 33,3 33,1 133,3%
2 33,4 35 34,8 34 34,2 33,6 62,5%
3 34 34,7 34,8 33,8 33,5 33 128,57%
Rata-Rata %Daya Antipiretik 108,13%
2. Ibuprofen 1 33,2 34 33,5 33,3 33,5 33,2 87,5%
2 35 35,7 34,8 34,2 33,8 33,8 214,28%
3 34,5 35,3 35 34,8 34,7 33,5 62,5%
Rata-Rata %Daya Antipiretik 121,42%
3. Antalgin 1 33,1 33,9 33,5 33,1 33,1 33,0 100%
2 33,8 35 34,7 34,2 34,5 34 66,66%
3 35,1 35,8 35,2 35,5 34,6 34,3 42,86%
Rata-Rata %Daya Antipiretik 69,84%
Perhitungan Data Pengamatan

Volume Pemberian Obat (BB ≤ 30) = BB hewan x Volume Maksimal Pemberian Obat
30

Parasetamol Peroral (PO)


Volume Maksimal =1 mL

Replikasi1: 24,3x1 mL=0.81 mL


30 Ibuprofen
Replikasi2: 24,3x1 mL=0.81 mL
30
Replikasi3: 24,3x1 mL=0.81 mL Replikasi1: 26x1 mL=0.87 mL Antalgin
30 30
Replikasi2 26x1 mL=0.87 mL
30 Replikasi1: 27 x1 mL=0.9 mL
Replikasi3 26x1 mL=0.87 mL 30
30 Replikasi2 27 x1 mL=0.9 mL
30
Replikasi3 27 x1 mL=0.9 mL
30
Perhitungan Data Pengamatan Percobaan Efek Obat Antipiretik
Parasetamol
Replikasi 1: Replikasi 3:
% Daya Antipiretik = T0 – T60 x 100% % Daya Antipiretik = T0 – T60 x 100%
T0 – Tawal T0 – Tawal
= 34,4 – 33,6 x 100% = 34,7 – 33,8 x 100%
34,4 – 33,8 34,7 – 34
= 0,8 x 100% = 0,9 x 100%
0,6 0,7
% Daya Antipiretik = 133,33% % Daya Antipiretik = 128,57%

Replikasi 2: Rata-Rata % Daya Antipiretik = Rep 1 + Rep 2 + Rep 3


% Daya Antipiretik = T0 – T60 x 100% 3
T0 – Tawal = 133,3 + 62,5 + 128,57
= 35 – 34 x 100% 3
35 – 33,4 = 324,37%
= 1 x 100% 3
1,6 Rata-Rata % Daya Antipiretik = 108,13%
% Daya Antipiretik = 62,5%
Perhitungan Data Pengamatan Percobaan Efek Obat Antipiretik
Ibuprofen
Replikasi 1: Replikasi 3:
% Daya Antipiretik = T0 – T60 x 100% % Daya Antipiretik = T0 – T60 x 100%
T0 – Tawal T0 – Tawal
= 34 – 33,3 x 100% = 35,3 – 34,8 x 100%
34 – 33,2 35,3 – 34,5
= 0,7 x 100% = 0,5 x 100%
0,8 0,8
% Daya Antipiretik = 87,5 % % Daya Antipiretik = 62,5 %

Replikasi 2: Rata-Rata % Daya Antipiretik = Rep 1 + Rep 2 + Rep 3


% Daya Antipiretik = T0 – T60 x 100% 3
T0 – Tawal = 87,5 + 214,28 + 62,5
= 35,7 – 34,2 x 100% 3
35,7 – 35 = 364,28%
= 1 ,5 x 100% 3
0,7 Rata-Rata % Daya Antipiretik = 121,42 %
% Daya Antipiretik = 214,28 %
Perhitungan Data Pengamatan Percobaan Efek Obat Antipiretik
Antalgin
Replikasi 1: Replikasi 3:
% Daya Antipiretik = T0 – T60 x 100% % Daya Antipiretik = T0 – T60 x 100%
T0 – Tawal T0 – Tawal
= 33,9 – 33,1 x 100% = 35,8 – 35,5 x 100%
33,9 – 33,1 35,8 – 35,1
= 0,8 x 100% = 0,3 x 100%
0,8 0,7
% Daya Antipiretik = 100 % % Daya Antipiretik = 42,86 %

Replikasi 2: Rata-Rata % Daya Antipiretik = Rep 1 + Rep 2 + Rep 3


% Daya Antipiretik = T0 – T60 x 100% 3
T0 – Tawal = 100 + 66,66 + 42,86
= 35 – 34,2 x 100% 3
35 – 33,8 = 209,52 %
= 0,8 x 100% 3
1,2 Rata-Rata % Daya Antipiretik = 69,84 %
% Daya Antipiretik = 66,66 %
Kesimpulan
1. Demam adalah keadaan dimana suhu tubuh lebih dari 37,5 C dan
bisa menjadi manifestasi klinis awal dari suatu infeksi
2. Antipiretik digunakan untuk membantu mengembalikan suhu set
point ke kondisi normal dengan cara menghambat sintesis dan
pelepasan prostaglandin, yang distimulasi oleh pirogen endogen
pada hipotalamus.
3. Berdasarkan data pengamatan, didapatkan urutan Daya Antipiretik
dari yang paling besar adalah ibuprofen (121,42%), parasetamol
(108,13%), dan presentation
CREDITS: This yang terakhir adalahwas
template antalgin
created(69,84%).
by Slidesgo, including
icons byCREDITS:
Flaticon,This
andpresentation
infographicstemplate
& imageswas
by Freepik.
4. Berdasarkan literatur,
created urutanincluding
by Slidesgo, daya antipiretik dari yang paling kuat
icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik.
adalah ibuprofen, antalgin, kemudian parasetamol (Ivandri dkk,
2012; Oborilova, 2013).
Daftar Pustaka
Ivandri, Syafri K. Arif, M. Ramli A., Ilhamjaya patellongi, 2012. Perbandingan
Efek Kombinasi Metamizol-Cooling Blanket dengan Parasetamol-
Cooling Blanket dalam Menurunkan Demam Pasien Cedera Kepala.
Bagian Anestesiologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Makassar
Oborilova, A., Mayer, J., Pospisil, Z., and Koristek, Z. 2003. Symptomatic
intravenous antipyretic therapy: efficacy of metamizol, diclofenac,
and propacetamol, Journal Pain Symptom Manage; 24 (6): 608-15
CREDITS:
Sweetman, This presentation
S.,C.,2008, template
Martindale: Thewas created byDrug
Complete Slidesgo, including
Reference , 36 Ed,
icons byCREDITS:
Flaticon,This
andpresentation
infographicstemplate
& imageswas
by Freepik.
The Pharmaceutical Press, London.
created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai