METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktikum Farmakologi dan Toksikologi ini dilaksanakan pada hari Sabtu,
tanggal 05 November 2022, pada pukul 07:00 - 10:00, di Laboratorium
Farmakologi, Jurusan Farmasi, Universitas Negeri Gorontalo.
3.2 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu batang pengaduk, cawan
porselen, lumpang dan alu, sonde oral, stopwatch, timbangan hewan, timbangan
hewan, dan wadah pengamatan.
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan diantaranya alkohol 70%, aluminium foil, aquadest,
mencit yang memenuhi standar, dispo syringe, kertas perkamen, Na-CMC,
furosemide, farsiretic, hidroklortiazid, spironolakton, dan tisu.
3.3 Cara Kerja
3.3.1 Suspensi Obat
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ditimbang Na CMC sebanyak 0,1 gram
3. Dipanaskan aquades sampai mendidih
4. Ditambahkan sedikit demi sedikit Na CMC diatas permukaan air panas
dalam lumpang
5. Digerus hingga homogen
6. Dihitung dosis obat farsiretic, furosemide, hidroklortiazid, dan
spironolakton
7. Digerus semua obat menggunakan lumpang dan alu
8. Ditimbang bahan obat menggunakan timbangan obat
9. Dimasukkan bahan obat ke dalam cawan porselen
10. Dilarutkan obat dengan Na-CMC sebanyak 10 mL
3.3.2 Pemberian Obat
a. Pemberian Na-CMC
1. Diambil Na-CMC sebanyak 1 ml menggunakan dispo 1 ml
2. Diberikan Na-CMC 1 ml pada mencit dengan rute pemberian secara oral
3. Diamati efek pada mencit selama 1 jam dan diukur volume urin pada menit
20, 40, dan 60
4. Dihitung volume urin total yang diperoleh
b. Pemberian Obat Farsiretic
1. Diambil farsiretic yang telah dicampurkan dengan Na-CMC sebanyak 1
mL menggunakan dispo 1 mL
2. Diberikan larutan obat sebanyak 1 mL secara oral pada mencit
menggunakan sonde oral
3. Diamati efek obat pada mencit selama 1 jam dan diukur volume urin pada
menit 20, 40, dan 60
4. Dihitung volume urin total yang diperoleh
c. Pemberian Obat Furosemide
1. Diambil furosemide yang telah dicampurkan dengan Na-CMC sebanyak 1
mL menggunakan dispo 1 mL
2. Diberikan larutan obat sebanyak 1 mL secara oral pada mencit
menggunakan sonde oral
3. Diamati efek obat pada mencit selama 1 jam dan diukur volume urin pada
menit 20, 40, dan 60
Dihitung volume urin total yang diperoleh
d. Pemberian Obat Hidroklortiazid
1. Diambil hidroklortiazid yang telah dicampurkan dengan Na-CMC
sebanyak 1 mL menggunakan dispo 1 mL
2. Diberikan larutan obat sebanyak 1 mL secara oral pada mencit
menggunakan sonde oral
3. Diamati efek obat pada mencit selama 1 jam dan diukur volume urin pada
menit 20, 40, dan 60
Dihitung volume urin total yang diperoleh
e. Pemberian Obat Spironolakton
1. Diambil spironolakton yang telah dicampurkan dengan Na-CMC sebanyak
1 mL menggunakan dispo 1 mL
2. Diberikan larutan obat sebanyak 1 mL secara oral pada mencit
menggunakan sonde oral
3. Diamati efek obat pada mencit selama 1 jam dan diukur volume urin pada
menit 20, 40, dan 60
4. Dihitung volume urin total yang diperoleh
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Skema Kerja
a. Suspensi Obat
Na-CMC
Suspensi Obat
= 0,1716 mg
Dosis diberikan dalam volume = 1 mL
Dibuat larutan persediaan = 10 mL
= 17,16 mg
= 0,01716 gram
= 0,0429%
b. Perhitungan dosis oral obat Furosemid
Dosis lazim Furosemid Untuk Manusia = 20 gram
Dosis lazim x Faktor konversi = 20 mg × 0,0026
= 0,052 mg
= 0,0754 mg
Dosis diberikan dalam volume = 1 mL
Dibuat larutan persediaan = 100 mL
= 7,54 mg
= 0,00754 g
= 0,00754 %
c. Perhitungan dosis oral obat Hidroklortiazid
Dosis lazim Hidroklortiazid Untuk Manusia = 25 gram
Dosis lazim x Faktor konversi = 25 mg × 0,0026
= 0,065 mg
= 0,08775 mg
Dosis diberikan dalam volume = 1 mL
Dibuat larutan persediaan = 100 mL
= 8,775 mg
= 0,008775 g
= 0,008775 %
d. Perhitungan dosis oral obat Spironolakton
Dosis lazim Spironolakton Untuk Manusia = 100 gram
Dosis lazim x Faktor konversi = 10 mg × 0,0026
= 0,26 mg
= 44,2 mg
= 0,0442 gram
= 0,0442%