BCS
- Responsi Prak. Uji Antidiare & Antidiuretik
Prak. Farmakologi
Cara Memegang Mencit
Rute
Enteral : melibatkan Parenteral : rute pemberian
penyerapan obat melalui yang tidak melibatkan
saluran gastrointestinal penyerapan obat melalui
saluran gastrointestinal.
oral Intravena
Rektal Intramuscular
Sublingual dan bukal Subkutan
Transdermal
Inhalasi
Topikal
BCS
BCS
Cara Pemberian Obat
Praktikum 3 Uji Anti Diare & Anti Diuretik
Uji Anti Diuretik
Diuretik : senyawa yang dapat menyebabkan ekskresi urin menjadi lebih
banyak frekuensi dan kuantitasnya. Bermanfaat untuk meningkatkan
laju ekskresi Na+ dan anion yang menyertainya, biasanya Cl-. ,
Obat yang digunakan untuk menyebabkan pengeluaran urine lebih
banyak disebut sebagai diuretik
Golongan Obat Diuretik :
Loop Diuretik/Diuretik Kuat : Furosemid
Thiazid : Hidroklorthiazid
Hemat Kalium : Spironolakton
Osmotik : Manitol
Inhibitro Karbonik Anhidrase : Aserazolamid
Uji Antidiuretik
Vol.
Kelompok
Pemberian
Dosis
Kode BB (g) yang 0-15 15-30 30-45 45-60 Total
diberikan
Kontrol I
Furosemid II
Spironolakton III
Uji Antidiare
Obat-obat untuk diare
1. Loperamide (imodium.
2. Bismuth subsalicylate
3. Attapulgite.
4. Oralit.
Suplemen probiotik
Uji Antidiare
Kelompok 1
Kelompok 2
(kontrol ) Kelompok 3
(- Diberikan
- Diberikan - Diberikan Kaolin
Loperamid
Tragakan Pektin
Uji Antidiare
Pembuatan Tragakan 1%
Panaskan kurang lebih 200 ml air hingga mendidih
Timbang Tragakan sebanyak 1 g
Masukkan Tragakan kedalam beaker gelas 300 ml lalu
tambahkan 50 ml air panas
Aduk campuran tersebut dengan mixer hingga homogen,
ditandai dengan tidak nampaknya lagi serbuk berwarna
coklat dan campuran berupa seperti gel.
Tambahkan air panas sedikit demi sedikit sambil diaduk
hingga volume larutan tersebut menjadi 100 ml, dinginkan.
Pembuatan suspensi Loperamid
Respon yang terjadi pada mencit kemudian diamati yang berupa jumlah
defakasi (BAB) , konsistensi feses, bobot feses (pada kertas saring), onset
dan durasi diare.
Pengamatan Penjelasan
Konsistensi Feses Dilihat secara visual dan dikategorikan menjadi 3 yaitu padat, lembek dan cair.
Apabila konsistensi feses lebih padat maka kelompok tersebut memiliki aktivitas
sebagai antidiare
Frekuensi Buang Air Jumlah feses yang diamati setiap 15 menit selama 1 jam. Apabila frekuensi buang
Besar air besar semakin sedikit maka kelompok tersebut memiliki aktivitas sebagai
antidiare
Massa Feses Feses yang didapatkan setiap 15 menit selama 1 jam setelah pemberian Oleum
Ricini. Jika massa feses lebih banyak maka kelompok tersebut memilki aktivitas
sebagai antidiare
Onset Defekasi Waktu mulai terjadinya defekasi setelah pemberian Oleum Ricini. Bila waktu mulai
terjadinya defekasi lebih lama, maka kelompok tersebut terdapat aktivitas sebagai
antidiare
Tabel Uji Antidiare
Hewan Uji
Tragakan I
Loperamid II
Kaolin Pektin III
Tabel Frekuensi Defekasi
Kelompok Frekuensi Defekasi menit ke-
Tragakan
Loperamid
Kaolin
Pektin
Tragakan
Loperamid
Kaolin
Pektin
Tragakan
Loperamid
Kaolin
Pektin
Loperamid
Kaolin Pektin