2. Bobot Obat (Drug Weight): Ini merujuk pada berat dari bahan
aktif atau obat dalam satu dosis. Dalam formulasi tablet atau kapsul,
bobot obat akan mencakup berat zat aktif tersebut dan setiap bahan
tambahan lainnya yang membentuk dosis satu unit.
Menghitung jumlah obat
Jumlah obat 1
Jumlah obat 4
Menghitung bobot obat
Guafenesin: 100 mg x 6= 600 mg
Dexamethasone: 0,5 mg x 6= 3 mg
Codein HCl: 10 mg x 6= 60 mg
SL: 150 mg x 6= 900 mg
Bobot zat
RUMUS PENGENCERAN OBATx 2500 mg= 150 mg
1-10 mg
Jenis :
1. Timbangan gram kasar; daya beban 250-1000 g, kepekaan 200 mg.
2. Timbangan gram halus; daya beban 100-200 gram, kepekaan 50
mg.
3. Timbangan milligram; daya beban 10-50 gram, kepekaan 5 mg
Daya beban adalah bobot maks yg boleh ditimbang
Kepekaan suatu timbangan adalah tambahan bobot minimal yang
dapat menimbulkan simpangan jarum timbangan setelah kedua
pinggan timbangan dibebani dengan bobot maksimum
Kenapa perlu diencerkan bobot zat
obat <50 mg ??
Pengenceran bertingkat harus dilakukan agar kadar zat aktif yang jumlahnya
sangat kecil dapat terbagi rata dalam masa tablet yang jumlahnya besar.
Sehingga pasien yang menggunakan obat tersebut dapat memperoleh dosis obat
yang tepat.
R/
Aminophylin 2 mg
CTM 2 mg
Extr. Belladon 10 mg
Lactosum q.s
m.f.l.a. pulv.dtd. no X
S.t.d.d.pulv.1
R/ Pengambilan bahan:
Aminophylin 200 mg
CTM 2 mg Aminophylin 200 mg x 10 = 2000 mg= 2 g/250 mg = 8
Extr. Belladon 10 mg tablet
Lactosum q.s CTM 2 mg = 5 tablet
Extr. Belladon 10 mg =100 mg
m.f.l.a. pulv.dtd. no X Lactosum 500 mg x10= 5000 mg –
S.t.d.d.pulv.1 (2000+20+100) = 2880 mg
4. Temperatur
Zat padat umumnya bertambah larut bila suhunya dinaikkan, zat padat tersebut
dikatakan bersifat endoterm karena pada proses kelarutannya membutuhkan panas.
Contoh:
Zat terlarut + pelarut + panas → larutan.
Beberapa zat yang lain justru kenaikan temperatur menyebabkan tidak larut, zat
tersebut dikatakan bersifat eksoterm, karena pada proses kelarutannya menghasilkan
panas.
Contoh:
Zat terlarut + pelarut → larutan + panas Misalnya zat KOH dan K2SO4.
5. Salting Out
Peristiwa adanya zat terlarut tertentu yang mempunyai kelarutan lebih besar
dibanding zat utama, akan menyebabkan penurunan kelarutan zat utama atau
terbentuknya endapan karena ada reaksi kimia.
Contohnya: kelarutan minyak atsiri dalam air akan turun bila ke dalam air
tersebut ditambahkan larutan NaCl jenuh.
6. Salting In
Salting in adalah adanya zat terlarut tertentu yang menyebabkan kelarutan zat
utama dalam solvent menjadi lebih besar.
Contohnya: Riboflavin tidak larut dalam air tetapi larut dalam larutan
yang mengandung Nicotinamida.
7. Pembentukan Kompleks
Pembentukan kompleks adalah peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa
tak larut dengan zat yang larut dengan membentuk garam kompleks.
Contohnya: Iodium larut dalam larutan KI atau NaI jenuh.
Kecepatan kelarutan dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut.
1.Ukuran partikel.
2.Makin halus solute, makin kecil ukuran partikel; makin luas
permukaan solute yang kontak dengan solvent, solute makin cepat
larut.
3.Suhu.
4.Umumnya kenaikan suhu menambah kenaikan kelarutan solute.
5.Pengadukan.
6.Pengadukan mekanik akan menambah kecepatan kelaru
tan dibanding jika tidak diaduk.
problem obat tidak tercampur
R/ Mg Carbonat 3,75
Sodium bicarbonat 7,5
citric acid 7,5
aqua 25 mf
solutio
Bagaimana
cara
agar
Masalah: citric acid + sod bicarbonat + Mg
Carbonat
>> suspensi karena Mg carbonat sukar
larut (pencampuran salah)
Merubah pelarut
Perlu diperhatikan: obat dalam/luar, dosis (tidak boleh berubah)
Pelarut untuk obat luar lebih mudah
Perhatikan sebelum memilih
pelarut: Toksisitas pelarut
Eg: aseton, metanol >> tidak untuk obat dalam karena bisa mengakibatkan
kebutaan
Gliserin >> rasanya manis tp kalo kebanyakan panas, tidak untuk pelarut
obat minum
Kompatible ( campurnya obat dengan pelarut)
Bagaimana vehiclenya (sifat fisik dan kimia)
Merubah bentuk
obatstabil tapi tidak boleh merubah efek
Diubah menjadi bentuk yang lebih kompatible,
terapi obat dan dosis harus tetap dan merata
Pada pelarut air, alkaloid basa tak larut >> ganti bentuk garamnya yg mudah larut
dalam air
contoh papaverin diganti papaverin
HCl Digunakan bentuk yang lebih
stabil
contoh Na Sulfonamid (garam) kurang
stabil diganti sulfonamid dalam
suspensi
M
e
n
g
h
Menghit ung kadar obat
Pro: J (18th)
Pro: J (18th)
DM (18th)
Sekali= 18/20 x 1000 mg= 900 mg
Sehari= 18/20 x 4000 mg= 3600 mg
x= = 10 ml 1 kali pakai
4. Hitung jumlah botol yang akan diberikan
agar setara dengan 10 pulveres
x= = 100 ml > 60 ml
Pro: J (18th)
Pro: J (18th)
Diketahui:
sirup salbutamol mengandung: 2 mg/5ml (100 ml)
sediaan salbutamol tablet: 2mg/tab; 4mg/tab
Dosis resep:
Sekali: 10 ml
Sehari: 30 ml 100 ml/30 ml ≈ 3 hari
sekali= 1 tab
sehari= 3 tab
3 hari= 9 tab ≈ 10 tab/ 1 strip sediaan tab
salbutamol 4 mg
Thankyou