PENDAHULUAN
sintesis dalam dosis atau kadar tertentu yang dipergunakan sebagai obat.
Terlebih dahulu dibuat dalam bentuk sediaan pil, tablet, sirup, suspensi,
yang yang berkualitas baik akan menunjang tercapainya efek terapi yang
indonesia.2
yang menunjukan hasil yang baik dan terjamin ketetapan dan kualitasnya.
jumlah kadar larut dan akurat dalam bentuk angka digital maupun grafik. 2
efek sedatif dan antipiretik. Promazin bekerja pada susunan saraf pusat
spikotik 75 sampai 800 mg/hari tiap 6 sampai 8 jam dosis untuk antiemotik
25 sampai 50 mg/hari. 5
spektrofotometri uv ?
TINJAUAN PUSTAKA
tinggi.5
berhubungan dengan identifikasi pada zat atau campuran suatu obat yang
zat faktor kerjanya adalah unsur apa yang terdapat dalam suatu sampel.
memiliki warna tertentu. Hal ini dilakukan agar zat di dalam larutan lebih
mudah menguap. Energi yang di berikan secara kuantitatif panjang
relatif lemah, ia juga mempunyai efek anti histamin dan anti serutamin
1. Air suling(3)
mendidih.
cahaya matahari.
senyawa aktif.
METODE KERJA
1. Batang pengaduk
2. Cawan porselin
6. Pipet tetes
7. Sendok tanduk
8. Spektrofotometri UV
9. Sudip
1. Aquadest
2. Kertas perkamen
3. Kertas saring
4. Larutan HCL 2 M
6. Tissue
3.2 Cara Kerja
0,1M.
NO Keterangan Absorbansi
2. Sampel 1 2,500 A
3. Sampel 2 2,500 A
4.2 PERHITUNGAN
1+2
Peny : 1. Rata-rata =
2
2,500+ 2,500
=
2
= 2,5 A
80 25 10
= 0,828
= 24.154,58 Mg
3. Factor pengenceran = 250
Fp = 250 mg
5
= 50 mg
C =A
As
= 935
0,301
= 3.106,31
= 3.106,31x 50
= 155.315,5
= 155.315,5x 100 %
24.154,58
= 6.439,008 %
4.3 PEMBAHASAN
(antiemetika). Adapun mekanisme dari kerja obat ini yaitu untuk memblok
dalam bentuk pasta. Tujuan pengocokan agar sampel larut dan tercampur
hasil yaitu 6.439,008%. Hal ini tidak sesuai dengan literatur, menurut
kurang dari 98,05% dan tidak lebih dari 101,5%. Adapun ketidaksesuaian
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
yaitu 2,500 A.
%.
5.2 SARAN
5.1.1 Asisten
disampaikan.
5.1.2 Praktikan
Diharpakan kepada praktikan agar tetap fokus dan lebih tenang pada
PALU.
April 2017)