PRAKTIKUM FARMAKOLOGI 2
DISUSUN OLEH
KELOMPOK : 4 (3B)
LABORATORIUM FARMAKOLOGI
PONTIANAK
2022
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Dapat terampil bekerja dengan hewan percobaan pada percobaan farmakologi dengan
baik dan dapat mengevaluasi aktivitas anti diabetes
II. DASAR TEORI
Diabetes merupakan penyakit yang ditandai dengan sindrom hiperglikemik kronis
dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh
insufisiensi fungsi insulin (Santoso et al., 2017).
Diagnosa diabetes mellitus dilakukan dengan mengukur kadar gula dalam darah.
Kadar glukosa darah puasa normal < 100 mg/dl, kadar gula darah sewaktu < 140
mg/dl dan pemeriksaan HbA1c < 5,7%. Kriteria seseorang yang didiagnosis diabetes
mellitus memiliki kadar gula puasa ≥ 126 mg/dl, kadar gula darah sewaktu ≥ 200
mg/dl dan pemeriksaan HbA1c ≥ 6,5% (Kemenkes RI, 2020).
Pada pengujian yang dilakukan pada hewan percobaan, keadaan diabetes mellitus
dapat diinduksi dengan cara pankreaktomi dan pemberian zat kimia. Zat kimia yang
biasa digunakan adalah aloksan, streptozotozin, diaksosida, adrenalin, glucagon,
EDTA yang diberikan secara parenteral (Permadi, 2012).
1. Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)
2. Induksi Aloksan
Aloksan adalah bahan kimia yang digunakan untuk menginduksi diabetes pada hewan
percobaan. Efek diabetogeniknya bersifat antagonis dengan glutathione yang
bereaksi dengan gugus SH nya. Mekanisme aksi dalam menimbulkan perusakan
yang selektif belum diketahui dengan jelas. Beberapa hipotesis tentang mekanisme
aksi yang telah diajukan antara lain: pembentukan khelat terhadap Zn, interferensi
dengan enzim enzim sel ß serta deaminasi dan dekarboksilasi asam amino. Perusakan
sel ß pankreas secara selektif oleh aloksan belum banyak diketahui. Penelitian
terhadap mekanisme kerja aloksan secara invitro menunjukkan bahwa aloksan
menginduksi pengeluaran ion kalsium dari mitokondria yang mengakibatkan proses
oksidasi sel terganggu. Keluarnya ion kalsium dari mitokondria ini mengakibatkan
gangguan homeostasis yang merupakan awal dari matinya sel (Permadi, 2012).
3. Induksi Streptozotocin
3.1 ALAT :
- batang pengaduk
- sendok stainless
- gelas kimia
- neraca analitik
- neraca Ohaus
- labu takar
- pipet tetes
- sarung tangan
- spuit oral
- stop watch
- termometer
3.2 BAHAN :
- aquadest
- Na CMC
- glibenklamid
- acarbose
- metformin HCL
= 1,3 mg/1ml
500 mg 1,3 mg
= X
550 mg X
550 mg X 1,3 mg
x =
500 mg
= 1,43 mg/1ml
X 50 ml
1,43 mg X 50
X=
1 Ml
= 71,5 mg / 50 ml
Na CMC = 0,5%
0,5
= x 50 Ml
100
= 0,25 g
= 10 X 0,25 g
= 2,5 ml
V. CARA KERJA
- Timbang mencit
- Ekor disayat sampai mengeluarkan darah dan diukur kadar gula awal
hewan uji
- Suntikkan larutan metformin ke hewan uji secara oral
- Ditunggu selama 30 menit
- Setelah 30 menit diukur kadar gula darah mencit menggunakan strip
glukosa
- Suntikkan larutan glukosa ke hewan uj secara oral
- Ditunggu selama 30 menit
- Kemudian dicatat kadar gula darah yang terdeteksi oleh alat
tn−tn−1
Rumus : AUC (0-60) = X (n+(n-1)
2
30−0 60−30
AUC (0-60) = X (143+114) + X (123+ 143)
2 2
KN = (15 X 257 ) + (15 X 266) = 7845
30−0 60−30
Glibenklamid = X (115+ 103) + X (88 + 115)
2 2
=