Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI II

ANTIDIABETES

Disusunkan oleh:
ALFINA K.
NIM: 32318401

PROGRAM STUDI FARMASI DIPLOMA TIGA


UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
KAMPUS KOTA MADIUN
2020
PRAKTIKUM III
PEMBERIAN DAN EFEK OBAT

I. Tujuan
a. Mahasiswa mampu memahami dan membandingkan efek farmakologi
antidiabetes.
b. Mahasiswa mampu mempraktekan uji antidiabetes pada hewan uji

II. Dasar Teori


Diabetes merupakan penyakit yang dapat menggangu metabolisme
glukosa dimana glukosa yang seharusnya menjadi bermanfaat dan merupakan
sumber energi, berubah menjadi musuh dalam tubuh yang mengganggu sistem
kestabilan organ dalam melakukan aktifitas, akan memerlukan energi baik itu
berupa aktifitas fisik maupun psikologik. Energi yang ada pada manusia sebagian
besar dan hampir seluruhnya berasal dari glukosa yang dikomsumsi dan di
metabolism oleh tubuh. Namun kadangkala metabolisme yang diharapkan dari
sumber energi ini tidak berlansung sebagaimana mestinya, yang mungkin di
sebabkan berbagai faktor, diantaranya disfungsi organ-organ tubuh yang berperan
dalam metabolism tersebut. Glukosa yang tidak dimetabolisme tersebut dapat
mengganggu kerja fisiologis tubuh dan dapat menyebabkan komplikasi penyakit
akibat kerusakan organ yang dapat di timbulkannya.
Hormon alami tubuh yang berperan dalam mengatur dan mengendalikan
glukosa dalam tubuh adalah insulin yang di produksi oleh organ pankreas.
Dimana insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas akan dikirimkan ke usus
halus, kemudian di dalam usus halus akan terjadi proses penyerapan sari-sari
makanan. Insulin larut didalam darah dan akan mengangkut atau membawa hasil
penyaringan sari makanan yang berguna bagi tubuh dan akan di produksi oleh
tubuh. Tubuh membutuhkan hormon insulin untuk merubah atau memproses
asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh untuk dirubah menjadi energi yang
diperlukan tubuh manusia. Peran hormone insulin yaitu untuk membantu
manurunkan kadar gula dalam darah dengan membantu mengalirkan sari makanan
ke seluruh tubuh. Insulin dapat dikatakan sebagai “alat transportasi” sari makanan
ke seluruh tubuh. Apabila jumlah insulin di dalam tubuh sedikit (tidak mencukupi
kebutuhan tubuh) maka sari makanan tidak akan di produksi oleh tubuh dengan
maksimal, maka terjadilah penumpukan glukosa dalam darah karena zat makanan
yang ada dalam tubuh tidak terolah dengan baik. Ini biasanya akan diketahui pada
saat melakukan pengecekan gula darah.
Metformin adalah anti diabetic oral yang termasuk pada kelas dimetil
biguanid. Metformin merupakan obat pilihan pertama untuk penderita diabetes
tipe 2, khususnya untuk orang-orang dengan kelebihan berat badan dan gemuk
serta orang-orang dengan fungsi ginjal yang normal. Metformin digunakan untuk
penderita diabetes yang baru terdiagnosis setelah dewasa. Metformin bekerja
mengurangi produksi glukosa hepatik. Selain itu, metformin meningkatkan penggunaan
glukosa insulin yang diperantarai oleh jaringan perifer seperti otot dan hati,
terutama setelah makan, dan memiliki efek antilipolitik yang menurunkan
konsentrasi serum asam lemak bebas, sehingga mengurangi ketersediaan substrat
untuk glukoneogenesis. Metformin juga meningkatkan penggunaan glukosa usus
melalui metabolisme tanpa penggunaan oksigen. Laktat yang dihasilkan oleh
proses ini sebagian besar dimetabolisme di hati sebagai substrat untuk
glukoneogenesis. Efek yang terakhir bisa melindungi terhadap hipoglikemia.
Pada praktikum kali ini akan diamati kegunaan obat anti diabetik
metformin tablet secara per oral pada hewan coba mencit jantan (galur swiss)
dengan melihat efek penurunan kadar gula darah dengan menggunakan alat ukur
gula darah yaitu glucose strip test.

III. Alat, Bahan, dan Cara Kerja


a. Alat
A. Kapas
B. Sonde/Jarum kanul
C. Bak mencit
D. Glucometer
E. Glucose strips test
F. Erlemeyer
G. Beaker glass
H. Pengaduk
I. Mortir
J. Gunting Bedah

b. Bahan
a. Mencit jantan, umur 60-90 hari, berat 20-30 gram, Galur swiss
b. Glukosa 10%
c. Metformin 500mg
d. Alkohol 70%

c. Cara Kerja
1. Mencit diukur kadar glukosa darahnya, sebelum dilakukan praperlakuan
dengan menggunakan minuman glukosa 10%. Hasil pengukuran
glukosa darah sebagai kadar glukosa darah awal (T0)

2. Untuk pra perlakuan mencit dipelihara dengan diberi minum dengan


larutan glukosa 10% secara adlibitum (tak terbatas) selama 3 (tiga) hari
dan dibagimenjadi 2 kelompok, yaitu:
Kelompok I (Kontrol) : diberi larutan glukosa 10%
Kelompok II : diberi larutan glukosa 10%

3. Setelah 3 hari, mencit diukur kadar glukosa darahnya (T1)

4. Mencit dikembalikan ke kandang sesuai kelompok dan selama 3 (tiga) hari


diberi perlakuan, sebagai berikut:
Kelompok I(Kontrol) : diberi larutan glukosa 10%
Kelompok II : diberi larutan glukosa 10% dan metformin
Pemberian metformin secara peroral dengan dosis dan jumlah pemberian
metformin sesuai dengan perhitungan dosis.

5. Setelah 3 (tiga) hari, kemudian mencit kembali diukur kadar glukosa


darahnya (T2)

6. Hasil dicatat dan ditabulasikan.

IV. Data
Hasil praktikum dapat dilihat pada Tabel 1. berikut ini :
Tabel 1. Kadar Glukosa Hewan Uji (mg/dl)
WAKTU KELOMPOK
PENGUKURAN
I (Kontrol) II (Metformin)
T0 84 82

T1 147 152

T2 150 131

Keterangan:
T0 : kadar glukosa awal (sebelum diberi larutan glukosa 10%)
T1 : kadar glukosa setelah diberi larutan glukosa selama 3 hari
T2 : kadar glukosa setelah 3 hari perlakuan
Kelompok I(Kontrol) : diberi larutan glukosa 10%
Kelompok II(Metformin) : diberi larutan glukosa 10% dan metformin 65 mg/kgbb

V. Perhitungan Dosis
1. Deskripsi Hewan Uji
Hewan uji : Mencit (Galur Swiss)
Jenis Kelamin : Jantan
Berat : 20-30 gram
Usia : 60-90 hari

2. Metformin
a. Konversi Dosis
Dosis manusia = 500 mg/70 kg bb

Dosis mencit (20 g) = 500 mg X 0,0026 mg = 1,3 mg

Dosis mencit (kg/BB) = 1,3 mg X 1000/20 = 65 mg/kg BB

b. Pemakaian pada mencit


> 65 mg metformin ditimbang dan digerus sampai halus dan
larutkan dalam aquabides 10 ml. Aduk sehingga terbentuk suspensi
yang homogen

> Dosis pemakaian pada mencit adalah = 1,3/65 X 10 ml = 0,2 ml


VI. Pembahasan

Grafik 1. Data Kadar Glukosa Darah Hewan Uji

Chart Title
160
152 150
147
140
131
120

100 Kontrol
Metformin
80 84
82

60

40

20

0
T0 T1 T2

Pada praktikum farmakologi percobaan antidiabetes ini


menggunakan hewan uji yaitu 2 mencit jantan yang berusia antara 60-90 hari.
Mencit kelompok 1 digunakan sebagai kontrol dengan (T0) 84 mg/dL dan
mencit kelompok 2 digunakan sebagai perlakuan (T0) 82 mg/dL.
Pertama kedua mencit diberi minum glukosa 10% untuk menaikkan
kadar glukosa darah pada kedua mencit, dan diberikan secara adlibitum (tak
terbatas) selama ± 3 hari. Setelah 3 hari diukur kembali kadar glukosa darah
kedua mencit tersebut. Di dapatkan hasil pada mencit kelompok 1 memiliki
kadar glukosa darah 147 mg/dL (T1), dan untuk mencit kelompok 2 memiliki
kadar glukosa darah 152 mg/dL (T1). Selanjutnya untuk mencit kelompok 2
diberikan metformin 0,2 mL diberikan secara peroral menggunakan jarum
kanul, sedangkan pada mencit kelompok 1 tidak diberi metformin karena
digunakan sebagai control. Lalu di tunggu selama 3 hari metformin bekerja
dan pada hari ke-3 diukur kembali kadar glukosa darah mencit (T2) dengan
menggunakan Glucose Strip Test. Dengan meneteskan darah dari ujung ekor
mencit pada Glucose Strip Test yang telah terhubung pada Glucometer, lalu
tunggu beberapa detik hingga hasilnya nampak.
Di dapatkan hasil, pada mencit kelompok 1 memiliki kadar glukosa
150 mg/dL (T2). Mencit kelompok 2 memiliki kadar glukosa 131 mg/dL (T2).
Kemudian dibandingkan kedua hasil pengukuran glukosa darah antara mencit
kontrol (kelompok 1) dan mencit perlakuan (kelompok 2).
Di amati mencit kelompok 1 mengalami kenaikan kadar glukosa
darah yang signifikan karena tidak diberikan metformin setelah diberi minum
glukosa 10% selama ± 3 hari, sedangkan yang terjadi pada mencit kelompok
2 atau mencit perlakuan mengalami penurunan kadar glukosa darah karena
mencit kelompok 2 mendapat induksi metformin sebanyak 0,2 ml atau setara
dengan metformin 65mg, setelah diberi minum glukosa 10% selama ± 3 hari.

VII. Kesimpulan

Pada mencit perlakuan (kelompok 2) yang mendapat induksi


metformin 0,2 ml secara peroral memberikan efek berupa penurunan kadar
gula darah yang signifikan pada mencit. Dapat di tunjukan dengan data hasil
pada Grafik 1., dimana terjadi penurunan dari T1 ke T2 setelah 3 hari
perlakuan menunjukkan bahwa T1 kadar gula darah mencit yaitu 152 mg/dL
dan pada 3 hari selanjutnya T2 menunjukkan kadar gula darah mencit yaitu
131 mg/dL. Sehingga pada praktikum ini di dapatkan kesimpulan bahwa
Metformin terbukti dapat menurunkan kadar gula darah atau sebagai
antidiabetes.

VIII. Daftar Pustaka

Irawan Anwari, M. 2007. Glukosa dan Metabolisme Energi. Polton Sport &
Performance Lab.
Kemenkes RI., 2009. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta
Fatimah, Restyana Noor. (2015). Diabetes Melitus Tipe 2. J Majority vol 4 no 5
(101-93)
Kaku, kohei. (2010). Pathophysiology of Type 2 DM and Its treatment Policy.
JMAJ.53(1):41-46

Anda mungkin juga menyukai