Anda di halaman 1dari 14

LABORATORIUM BIOFARMASI FARMAKOLOGI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM 3


TEKNIK PEMBUATAN BAHAN UJI

OLEH :

NAMA MAHASISWA : ZULFITRA SUPRIADI


NIM 15020200176
KELAS/KELOMPOK : C11C12 / 03 (TIGA) ASISTEN
KELOMPOK : FIEKA ULFA RAHMAN

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
2022
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan
patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan,
pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia. Obat dalam
dosis yang tepat sangat berguna untuk menyembuhkan penyakit, tapi dalam
dosis tidak tepat, dosis kurang obat tidak efektif dan bila berlebih dapat
merugikan kesehatan bahkan membahayakan jiwa. Kita harus selalu
memperhatikan bagaimana obat itu bekerja, dosis yang harus dikonsumsi, efek
dari pemakaian obat tersebut dan keadaan dari obat itu sendiri apakah masih
dalam keadaan baik atau sudah tidak layak untuk digunakan sehingga kita
terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti misalnya over dosis atau
malah menimbulkan kekebalan bagi penyakit yang diderita atau bahkan dapat
menimbulkan kematian jika salah dalam mengkonsumsi obat.
Hewan coba banyak digunakan untuk melakukan percobaan atau
pengujian untuk memvalidasi efek suatu obat sebelum di gunakan oleh manusia
atau biasa disebut dengan pengujian praklinik. Dalam pengujian ini tentunya
diperlukan pemahaman yang baik untuk memberikan dosis obat terhadap
hewan coba, karena obat yang beredar di pasaran merupakan obat yang
dosisnya diperuntukkan kepada manusia, maka dosis obat tersebut harus
dikonversi untuk digunakan pada hewan coba. Dosis obat yang diberikan pada
hewan coba didasari dari beberapa faktor seperti jenis hewan coba dan berat
badannya, hal tersebut harus diperhatikan agar tidak terjadi overdose ataupun
underdose.
Dalam pengujian praklinik pada hewan coba kita membutuhkan sediaan
uji untuk uji aktivitas pada hewan coba tersebut. Sediaan uji ini biasanya berupa
bahan baku obat berupa zat aktif obat dan sediaan obat seperti tablet, salep,
suspense dll. Selain itu, sediaan uji juga dapat diperoleh dari tanaman yang
berupa ekstrak tanaman dari beberapa pelarut dan sediaan herbal. Dimana
sebelum menggunakan bahan-bahan uji tersebut kita harus mengetahui sifat
fisika maupun kimia dari bahan uji tersebut yang dimaksudkan agar
mempermudah dalam penyiapan sediaan uji.

1.2 Maksud dan Tujuan

1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mensimulasikan tahap persiapan


pembuatan bahan uji
2. Mahasiswa mampu mempraktekan cara pencampuran bahan
3. Mahasiswa mampu melaporkan hasil kegiatan
II. METODE KERJA

2.1 Alat

Adapun alat yang digunakan yaitu :

1. Lumpang dan alu


2. Stirrer
3. Magnetic stirrer
4. Timbangan analitik
5. Sendok besi
6. Pipet tetes
7. Batang pengaduk
8. Gelas kimia 50ml dan 250ml
9. Gelas ukur 100ml
10. Labu ukur 100ml
11. Spoit 1ml

2.2 Bahan

Adapun bahan yang digunakan yaitu :

1. Handscoon
2. Masker
3. Aquadest
4. Tissue
5. Alcohol
6. Kertas timbang
7. Na-Cmc 1%
8. Bahan obat
9. Kapas

2.3 Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja dari pembuatan larutan Na-Cmc yaitu :


1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ditimbang sebanyak 1gram Na-CMC
3. Ambil gelas kimia 250ml
4. Masukkan aquades 100ml
5. Kemudian naikkan gelas kimia tersebut di atas hotplate
6. Tunggu hingga aquades panas, setelah selesai
7. Ambil Na-CMC gerus hingga halus
8. Tambahkan aquades panas sedikit demi sedikit hingga campuran homogen.
9. Setelah itu pindahkan campuran kedalam gelas kimia 50ml.

Adapun prosedur kerja dari pembuatan larutan obat yaitu :

1. Siapkan mengambil lumpang dan alu yang baru kemudian


2. lakukan penggerusan obat Gemfibrozil hingga halus
3. lakukan perhitungan bahan berapa yang akan ditimbang sesuai dengan data
yang diperoleh
4. serbuk yang telah ditimbang dimasukkan kedalam gelas kimia 50ml dan
cukupkan hingga 10ml menggunakan pelarut Na-CMC yang telah dibuat
5. kemudian homogenkan larutan

Adapun prosedur kerja dari pengenceran Injeksi efinefrin 1mg/ml :

Untuk pengenceran 1 :

1. ambil sediaan ampul epinefrin


2. buka/pecahkan bagian penutup ampul dengan hati-hati
3. ambil spoit 1ml kemudian diambil 1ml dari ampul
4. kemudian masukkan kedalam gelas kimia 50ml
5. dan cukupkan dengan aquades hingga 10 ml

Untuk pengenceran 2 :

1. Ambil sebanyak 3,9ml dari larutan pada pengenceran pertama


2. Masukkan kedalam labu ukur 10ml
3. Kemudian cukupkan hingga tanda batas
4. Kemudian dihomogenkan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data pengamatan


Larutan Kegunaan dalam pengujian

Kelompok control/pelarut
Na-CMC 1%
Bahan uji anti-alergi dan anafilaksis
Injeksi Epinefrin 1mg/ml
Gumfobrozil Bahan uji penurun kadar kolestrol

3.2 Hasil Percobaan

Perhitungan obat Nifedipin 10mg

➢ DO. Konversi HC mencit


10mg 𝑥 0,026 = 0,026
DO. Mencit 30 g
30𝑔 𝑥 0,026 = 0,039mg
20𝑔

Larutan stok
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
𝑥 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑚𝑎𝑥. 𝐻𝐶
𝑉𝑝. 𝑀𝑎𝑥
10𝑚𝑙
= 𝑥 0,039
1
= 0,39 mg
➢ DO. Konversi HC tikus
10mg 𝑥 0,018 = 0,018
DO. tikus 200 g
200𝑔 𝑥 0,018 = 0,018mg
200𝑔

Larutan stok
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
𝑥 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑚𝑎𝑥. 𝐻𝐶
𝑉𝑝. 𝑀𝑎𝑥
50𝑚𝑙
= 𝑥 0,018
5
= 1,8 mg
Perhitungan obat gumfobrozil 300 mg
➢ DO. Konversi HC mencit
300mg 𝑥 0,026 = 0,78𝑚𝑔
DO. Mencit 30 g
30𝑔 𝑥 0,78 = 1,17mg
20𝑔

Larutan stok
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
𝑥 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑚𝑎𝑥. 𝐻𝐶
𝑉𝑝. 𝑀𝑎𝑥
10𝑚𝑙
= 𝑥 1,17𝑚𝑔
1
= 11,7 mg
➢ DO. Konversi HC tikus
300mg 𝑥 0,018 = 5,4𝑚𝑔
DO. tikus 200 g
200𝑔 𝑥 5,4𝑚𝑔 = 5,4mg
200𝑔

Larutan stok
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
𝑥 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑚𝑎𝑥. 𝐻𝐶
𝑉𝑝. 𝑀𝑎𝑥
50𝑚𝑙
= 𝑥 5,4
5

= 54 mg
Perhitungan injeksi efinefrin 1mg/ml

DO. konversi
DO.Manusia 𝑥 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖
1mg 𝑥 0,026 = 0,0026
DO. Mencit 20 g
20𝑔 𝑥 0,0026 = 0,0026mg
20𝑔
DO. Mencit 30 g
30𝑔 𝑥 0,0026 = 0,0039g
20𝑔

Larutan stok mencit


𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑎𝑟. 𝑠𝑡𝑜𝑘
𝑥 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑚𝑎𝑥. 𝐻𝐶
𝑉𝑝. 𝑀𝑎𝑥
10𝑚𝑙
= 𝑥 0,0039
1
= 0,039 mg
Pengenceran injeksi efinefrin 1mg/ml

𝑋𝑚𝑙
𝑥0,1𝑚𝑔/𝑚𝑙 = 0,039/𝑚𝑙
10𝑚𝑙
0,1𝑚𝑔
= 𝑋𝑚𝑙 𝑥 = 0,39𝑚𝑔/𝑚𝑙
𝑚𝑙
0,39𝑚𝑔/𝑚𝑙
𝑋𝑚𝑙 =
𝑚𝑙0,1𝑚𝑔/𝑚𝑙

= 0,39ml

3.2 Pembahasan

Pada praktikum kali ini dilakukan pembuatan bahan uji untuk hewan
coba mencit dengan menggunakan obat Gumfobrozil dan injeksi efinefrin
1mg/ml dimana pertama-tama yang kita lakukan ialah mencari informasi tentang
sifat fisika maupun kimia dari kedua jenis obat yang digunakan tersebut agar
mengetahui pelarut apa saja yang cocok digunakan dalam pembuatan bahan uji.
Prosedur kerjanya dimulai dengan melakukan penimbangan pada bahan Na-CMC
1% yang akan digunakan sebagai pelarut dari bahan obat metil prednisolone,
alasan penggunaan pelarut ini ialah berdasarkan literature farmakope Indonesia
edisi lV halaman 175, Na-CMC merupakan serbuk atau granul yang mudah larut
dalam air dan kegunaannya sebagai bahan penolong atau pelatrut tablet yang
stabil.
Setelah melakukan penimbangan, panaskan aquades diatas hotplate.
Selanjutnya ambil lumping dan alu kemudian masukkan Na-Cmc yang sudah
ditimbang kemudian gerus hingga halus dan tambahkan aquades panas sedikit
demi sedikit hingga campuran homogen. Setelah itu pindahkan campuran
kedalam gelas kimia 50ml.

Langkah selanjutnya ialah mengambil lumpang dan alu yang baru


kemudian lakukan penggerusan obat gumfobrozil hingga halus selanjutnya
lakukan perhitungan bahan berapa yang akan ditimbang sesuai dengan data
yang diperoleh, kemudian serbuk yang telah ditimbang dimasukkan kedalam
gelas kimia 50ml dan cukupkan hingga 10ml menggunakan pelarut Na-CMC yang
telah dibuat.

Selanjutnya melakukan pengenceran injeksi efinefrin 1mg/ml, alasan


dilakukannya pengenceran ialah karena bentuk sedian yang akan
diberikankepada hewan coba pada umumnya ialah bentuk sediaan sedangkan
kebanyakan bentuk sediaan dipasaran ialah dalam bentuk tablet/serbuk,
pengenceran ini dimulai dengan melakukan perhitungan data pengenceran,
untuk prosedur kerjanya yaitu kita mengambil sediaan ampul epinefrin
kemudian buka/pecahkan bagian atas ampul dengan hati-hati kemudian
mengambil spoit 1ml dan pipet sebanyak 1ml injeksi kemudian pindahkan
kedalam gelas kimia 50ml dan selanjutnya cukupkan hingga 10ml menggunakan
aquades berdasarkan perhitungan pengenceran, pada pengenceran awal ini
diperoleh konsentrasi dosis 0,1mg dalam 10ml. selanjutnya berdasarkan
perhitungan dipipet sebanyak 3.9ml dari pengenceran pertama dan di masukkan
ke gelas kimia 50ml dan tambahkan sebanyak 6.1ml aquades hingga total larutan
menjadi 10ml dengan konsentrasi yang diperoleh ialah 3,9ml dalam 10ml
larutan.
IV. KESIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini yaitu, dengan melakukan


pembuatan bahan uji kita dapat persiapan pembuatan bahan uji kita dapat
mengetahui cara pencampuran bahan uji, tahap-tahap pembuatan bahan uji
juga mengetahui cara mengencerkan larutan dari sediaan yang awalnya
berbentuk tablet menjadi bentuk sedian berbentuk larutan yang akan diberikan
kepada hewan coba.
DAFTAR PUSTAKA

Ditjen POM, 1995. Farmakope Indonesia Edisi lV. Jakarta : Departemen


Kesehatan RI.

Paraf asisten

(……………...…………………..)
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai