Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN LENGKAP

PRAKTIKUM IV
“PEMBUATAN PIL TEMULAWAK”

Disusun oleh :
KELOMPOK 12
NAMA : MUHAMMAD NAJIB (17.71.01)
MUHAMAD IZMIANSYAH (17.71.018013)
SELVIA SUSANTI (17.71.018036)
SILVIRA RISTANTI ( 17.71.018710)
FEBRI HARIYATI (17.71.018044)
ANDRIANUR (17.71.018012)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA
Tahun 2019
PRAKTIKUM IV

PEMBUATAN PIL TEMULAWAK

I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara pembuatan pil yang baik dan benar.
2. Mahasiswa diharapkan mampu membuat formulasi obat sediaan dalam bentuk pil dan
menentukan kontrol kualitasnya.
II. DASAR TEORI
Pil adalah suatu sediaan berupa massa bulat, mengandung satu atau lebih bahan
obat. Pil adalah suatu sediaan yang berbentuk bulat seperti kelereng mengandungsatu
atau lebih bahan obat.Berat pil berkisar antara 100 mg sampai 500 mg, pil kecil yang
beratnya kira- kira 30 mg disebut granula dan pil besar yang beratnya lebih dari 500 mg
disebut boli (Anief, 2008).
Setiap produk farmasi merupakan formulasi yang unik tersendiri. Disamping
ramuan teraupetik yang aktif, formulasi ini pun masih mengandung sejumlah unsur-
unsur nonteraupetik. Unsur – unsur ini pada umumnya dihubungkan sebagai bahan
tambahan farmasetik, bahan pembantu atau bahan yang dibutuhkan, dan melalui
pemakaiannya, suatu formulasi akan menimbulkan komposisi yang unik dan penampilan
fisiknya yang khas, termasuk kedalam bahan – bahan tambahan ini pengisi, pengental,
pembawa, surfaktan, zat penstabil, pengikat pada pil, zat pengawet, zat pemberi rasa, zat
pewarna dan zat pemanis (Anief, 2008).
Pil merupakan salah satu produk farmasi yang beredar dipasaran. Pil merupakan
salah satu sediaan farmasi yang sudah lama digunakan. Sedian pil sudah dikenal sebelum
keluarnya produk obat modern, dahulu pil dibuat dengan cara tradisional akan tetapi
untuk saat ini pil lebih mudah dibuat dengan cara yang lebih modern. Masyarakat lebih
menggemari obat-obat tardisional dalam bentuk sedian pil dari pada sedian yang lain
seperti jamu cair dan jamu serbuk, karena pil sangat evisien dikonsumsi tidak berasa
pahit dan cara minum yang sangat mudah dari pada sedian yang lain. Oleh sebap itu
sedian pil masih sangat diterima oleh masyarakat luas (Ansel, 2005).
Tidak menutup kemungkinan sedian pil juga dikembangkan dalam pembuatan
obat-obat sintesis dan obat-obat modern, seperti halanya pil KB, pil obat magg dan lain-
lain. Sedian pil bisa di buat dengan cara tradisional dan cara modern. Oleh sebab itu
sedian ini masih diajarkan dan di kembangkaan dalam lingkungan sekolah dibidang
kefarmasian.Namun bagi para pembuat yang masih baru pertama membuat terkadang
masih banyak hambatan yang terjadi. Itu disebabkan karena banyak bahan obat yang
perlu diperlakukan secara khusus. Selain itu, banyak juga bahan–bahan yang digunakan
untuk membuat sediaan pil. Oleh karena itu, cara–cara pembuatan pil harus dipahami
oleh para pembuat (Ansel, 2005).

Macam sediaan pil:

a. Bolus = 300 mg
b. Pil = 60 – 300 mg
c. Granul = 1/3 – 1 gram
d. Parvul = 20 mg

Cara pembuatan pil pada prinsipnya, mencampur bahan-bahan obat padat


sampai homogen kemudian ditambah zat-zat tambahan, setelah homogen ditetesi
bahan pembasah. Kemudian dengan cara menekan sampai diperoleh massa pil yang
elastis lalu dibuat bentuk batang dan dipotong dengan alat pemotong pil sesuai dengan
jumlah pil yang diminta. Bahan pelicin ditambahkan setelah terbentuk massa pil agar
supaya massa pil yang telah jadi tidak melekat pada alat pembuat pil (Anief, 2008 ).

III. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Alat pencetak pil
b. Mortir dan stamper
c. Gelas ukur 50 mL
d. Beaker glass 100 mL
e. Kaca arloji
f. Batang pengaduk
g. Pipet tetes
h. Botol semprot
i. Neraca digital
j. Cawan porselin
2. Bahan
1. Rimpang Temulawak segar 3 gram
2. Serbuk simplisia Temulawak 3 gram
3. Gom arab 1.5+ 1,5 = 3 gram
4. Gliserin qs
5. Talk/Licopodium qs
IV. CARA KERJA

Rimpang temulawak segar ditimbang sebanyak 3 gram, dihaluskan


dalam mortir; Masukkan serbuk temulawak sebanyak 3 gram;
dicampur hingga homogen; Setelah homogen tambahkan gom arab
secukupnya, kemudian gerus lagi hingga homogen;

Selanjutnya tambahkan gliserin sedikit demi sedikit hingga didapatkan


massa pil yang baik;
Massa pil yang sudah terbentuk kemudian dibagi menjadi 2 bagian di
atas timbangan (masing-masing bagian untuk 25 pil, sehingga didapat
50 pil);

Taburi papan pil (alat pencetak pil) dengan menggunakan


Talk/Licopodium, letakkan massa pil diatasnya, massa pil kemudian
digulung-gulung lalu dipotong; Hasil potongan diatas kemudian
diletakkan pada alat pembuat pil, kemudian dibentuk hingga bulat;

Setelah didapatkan bentuk pil yang sesuai sebanyak 50 pil, maka pil
ditimbang satu per satu dengan menggunakan timbangan digital agar
diketahui bobotnya;
Lalu catat hasil yang didapatkan.
Lakukan uji organoleptis.
V. HASIL PENGAMATAN
1. Penimbangan Bahan
No Nama Bahan Berat (gram)
1 Rimpang Temulawak 3 gram
segar
2 Temulawak serbuk 3 gram
3 Gom arab 1,5 + 1,5 = 3
gram
Keterangan : Penimbangan dilakukan dineraca analitik gram balance, Gom arab
ditambah 1,5 gram karena pada saat penggerusan massa pil belum menyatu, Gliserin
diteteskan sebanyak 2 tetes
2. Penimbangan bahan yang digunakan
Dari jumlah 50 pil yang dibuat, 20 pil yang ditimbang untuk mewakilkan berat
seluruh pil.
No Berat Pil No Berat Pil
1 0,1402 gr 11 0,1492 gr
2 0,1623 gr 12 0,1654 gr
3 0,1602 gr 13 0,1598 gr
4 0,1448 gr 14 0,1053 gr X
5 0,1613 gr 15 0,1517 gr
6 0,1593 gr 16 0,1626 gr
7 0,1609 gr 17 0,1332 gr X
8 0,1650 gr 18 0,1472 gr
9 0,1283 gr X 19 0,1654 gr
10 0,1527 gr 20 0,1524 gr
X : tidak memenuhi syarat
3. Uji Organoleptis
a. Warna = Coklat
b. Bau = Khas Temulawak
c. Rasa = Hambar, tidak berasa
d. Bentuk = Bulat
4. Hasil penimbang bobot pil
Berat 20 pil yang ditimbang = 3,0275 gram
Berat jumlah pil
Bobot rata-rata =
20
3,0275
=
20
= 0,1513 gram
Persenrase = Bobot rata-rata X 10%
= 0,1513 X 10%
= 0,0151 gram
Maksimal (%) = Bobot rata-rata + Persentase
= 0,1513 gram + 0,0151 gram
= 0,1664 gram
Minimal (%) = Bobot rata-rata – Persentase
= 0,1513 gram – 0,0151
= 0,1362

Dari jumlah 20 pil tidak lebih dari 3 pil ( memenuhi syarat )

VI. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini kami melakukan pembuatan pil tradisional, Pada
prinsipnya pembuatan pil adalah mencampurkan bahan-bahan, baik bahan obat atau zat
utama dan zat-zat tambahan sampai homogen, Setelah homogen, campuran ini ditetesi
dengan zat pembasah sampai menjadi massa lembak yang elastic atau kohesif, lalu dibuat
bentuk batang dengan cara menekan sampai sepanjang alat pil yang dikehendaki,
kemudian dipotong dengan alat pemotong pil sesuai jumlah pil yang diminta. Bahan
penabur ditaburkan pada massa pil, pada alat penggulung, dan alat pemotong pil, agar
massa pil tidak melekat pada alat pembuat pil tersebut. Penyalutan dilakukan jika perlu,
namun sebelum penyalutan pil harus kering dahulu atau dikeringkan dalam alat atau
ruang pengering, dan bahan penabur yang masih menempel pada pil harus dibersih kan
terlebih dahulu. Tetapi pada praktikum kali ini pil yang kami buat tanpa dikeringkan
terlebih dahulu, karena waktu yang terbatas.

1. Temulawak
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermathophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Scitamineae
Famili : Zingiberaceae
Marga : Curcuma
Spesies : Curcuma xanthorhizaroxb
Rimpang temulawak banyak digunakan untuk meningkatkan nafsu makan,
memperbaiki fungsi pencernaan, memulihkan kesehatan fungsi hati, pereda nyeri sendi
dan tulang, menurunkan lemak darah, sebagai antioksidan, dan membantu menghambat
penggumpalan darah.
1. Keuntungan pil
a. Mudah digunakan /ditelan
b. Menutup rasa obat yang tidak enak
c. Sangat baik untuk sediaan yang penyerapannya dikehendaki lambat
2. Kerugian pil
a. Kurang cocok untuk obat yang diharapkan memberikan aksi yang cepat
b. Obat tertentu dalam keadaan larutan pekat dapat mengiritasi lambung

Pada percobaan ini pembuatan pil dengan komponen-komponen sebagai berikut:

1. Zat utama/zat aktif : Rimpang Temulawak segar, dan serbuk Temulawak


Zat aktif bahan obat harus memenuhi persyaratan farmakope.
2. Zat tambahan yang terdiri dari:
a. Zat pengisi : Gom Arab
Zat pengisi berfungsi untuk memperbesar volume massa pilagar mudah
dibuat.
b. Zat pengikat: adeps lanae
Zat pengikat berfungsi untuk memperbesar daya kohesi maupun daya adhes
massa pil agar massa pil dapat saling melekat menjadi massa ynag kompak.
c. Zat pembasah : Gliserin
Zat pembasah berfungsi untuk memperkecil sudut kontak (90oC) antar
molekul sehingga massa pil menjadi basah dan lembek serta mudah dibentuk.
d. Zat penabur : talcum/ licopodium
Zat penabur fungsinya untuk memperkecil gaya gesekan antara molekul yang
sejenis maupun yang tidak sejenis, sehingga massa pil menjadi tidak lengket
satu sama lain, lengket pada alat pembuat pil, atau lengket satu sama lain.

Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan. Alat yang akan digunakan dibersihkan terlebih dahulu. Begitu juga
dengan rimpang temulawak yang segar, harus dikupas dan dicuci terlebih
dahulu.Setelah itu rimpang segar tersebut diiris halus lalu ditimbang sebanyak 1,5
gram. Lalu menimbang bahan lain seperti temulawak serbuk sebanyak 1,5 gram , lalu
gom arab sebanyak 3 gram, semua bahan ditimbang dengan neraca analitik gram
balance.

Setelah melakukan penimbangan, bahan-bahan berupa rimpang temulawak


segar, lalu temulawak serbuk, di gerus dalam mortir ad homogen. Lalugom arab
sebagai zat pengikat dimasukkan kedalam mortir dan digerus hingga homogen. Cara
menggerus adalah dilakukan dengan satu arah yaitu berlawanan dengan arah jarum
jam. Selanjutnya, ditambahkan sedikit demi sedikit zat pembasah (gliserin) hingga
massa pil kenyal dan mudah dikepal. Pada penambahan gliserin, kami hanya
menambahkan 2 tetes, campuran diatas digilas kuat sampai terbentuk massa pil yang
baik (elastis, tidak lengket dimortir, dan tidak pecah digulung).

Kemudian membagi massa pil tersebut menjadi 2 bagian diatas timbangan


(masing-masing bagian untuk 25 pil, sehingga didapat 50 pil). Papan pil ditaburi
dengan licopodium/talk dan selanjutnya massa pil digulung-gulungkan diatas papan
pil, lalu dipotong. Sehingga didapat pil sebanyak 50 butir. Selanjutnya massa pil
dibulatkan dengan cara digelindingkan diatas papan pil yang telah ditaburi
licopodium/talk. Setelah didapat bentuk pil yang sesuai sebanyak 50, lalu pil
ditimbang 1 per 1 ditimbangan digital agar diketahui bobotnya (ditimbang sampai 20
pil). Lalu mencatat hasil yang didapat. Kemudian menghitung keseragaman bobot pil
tersebut.

Dari hasil perhitungan keseragaman bobot yang kami lakukan, Pada


perhitungan bobot rata-rata 20 pil yaitu : 0,1513 gram dengan persentase yaitu 0,0151
gram dan maksimal nilai (+) 0,1664 gram dan maksimal nilai (-) 0,1362. Dengan
adanya dari 20 pil yang ditimbang terdapat tidak lebih 3 pil yang tidak memenuhi
syarat. Sebagai mana persyaratan pil yang tercantum di Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia tahun 2014 Tentang Mutu Obat tradisional. 100 mg s/d
300 mg = + 10% (BPOM RI, 2014) 10 pil tidak lebih dari 2 pil yang melenceng (
BPOM RI, 2014). Faktor penyebab pil tidak memenuhi syarat karena bahan pengikat
gom arab kurang dan tidak meratanya ketika pencetakan pilnya.

2. KESIMPULAN
a. Pil merupakan sediaan yang berbentuk bulat telur, sediaan ini merupakan sediaan
oral.
b. Tahap-tahap pembuatan pil ada beberapa cara yaitu, dengan pembuatan masa pil,
pemotongan pil, pembulatan pil, dan penyalutan pil.
3. DAFTAR PUSTAKA

Anief, Mohammad. 2008. Ilmu Meracik Obat. UGM Press : Yogyakarta

Ansel, C, H.2005.Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi.UI Press : Jakarta

Direktorat jenderal pengawasan obat dan makanan.1979.Farmakope Indonesia edisi


ketiga.Departemen Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta

BPOM.RI.2014.Persyaratan Mutu Obat Tradisional No.12 Th 2014.BPOM : jakarta

LAMPIRAN

No Foto Keterangan
1
Penimbangan Temulawak Segar
sebanyak 3 gram.

2
Penimbangan Temulawak Serbuk
sebanyak 3 gram.
3
Penimbangan Gom Arab sebanyak 1,5
gram dilakuakan 2x karena yang
digunakan 3 gram.

4
Bahan-Bahan yang digunakan.
(Temulawak Segar, Temulawak Serbuk,
Gom Arab, Talk, dan Gliserin)

5
Proses Penggerusan Temulawak.

6
Penambahan Talk pada alat pembuat pil.
7
Hasil cetakan pil.

8
Pil yang sudah jadi.

Anda mungkin juga menyukai