Dasar Teori
Antikoagulan digunakan untuk mencegah pembekuan darah dengan jalan
menghambat pembentukan atau menghambat fungsi beberapa factor pembekuan darah. Anti
koagulan diperlukan untuk mencegah terbentuk dan meluasnya thrombus dan emboli maupun
untuk mencegah bekunyadarah in vitro pada pemeriksaan laboratorium atau transfuse.
Koagulan dipakai untuk sebaliknya yaitu mempercepat pembekuan darah dengen
meningkatkan factor-faktor yang dapat mempercepat pembekuan darah.
1. Heparin
Obat pertama yang akan diujikan adalah warfarin yang termasuk ke dalam obat anti
koagulan. Warfarin adalah obat anti koagulan inhibitor thrombin langsung oral.
Diperkenalkan pada tahun 1950-an sebagai obat antitrombotik dan menjadi obat yang sering
diresepkan hampir 1,5 juta orang. Dosis warfarin untuk manusia adalah 50mg/60kg.
Toksisitas dari warfarin ini adalah dapat menembus plasenta dan dapat menyebabkan
gangguan pendarahan pada janin. Obat ini dapat menyebabkan cacat pada janin terutama
pada kelainan pada pembentukkan tulang.
Obat ketiga yang akan diujikan adalah aspirin. Aspirin dapat menghambat
pembentukan tromboksan A2 yang jika terbentuk dan menjadi bentuk granulnya dapat
menyebabkan penggumpalan. Salisilat lain dan obat anti inflamasi non steroid juga dapat
menghambat
Selanjutnya ada asam traksamat yang merupakan obat koagulan fibrinolitik. Obat ini
juga merupakan analog dari asam aminokapronat karena menghambatsecara kompetitif
pengaktifan plasminogen. Efek samping dari obat ini antara lain hipotensi, miopati, diare,
hidung tersumbat, perut terasa tidak enak dan lainnya. Asam traksamat jarang digunakan
untuk pasien dengan koagulasi intravascular diseminata atau perdarahan pada saluran kemih
bagian atas karena kemungkinan akan terjadi pembekuan darah yang berlebihan.
1
Carbazochrome adalah agen antihemorrhagic, atau hemostatic, yang akan
menghentikan aliran darah dengan menyebabkan agregasi dan adhesi trombosit di dalam
darah membentuk steker trombosit, menghentikan aliran darah dari luka terbuka. Diharapkan
obat ini dapat digunakan di masa depan untuk mencegah aliran darah berlebihan selama
operasi pembedahan dan pengobatan wasir, dengan troxerutin, telah diteliti untuk digunakan
dalam pengobatan wasir.
Obat terakhir yang diujikan adalah heparin. Heparin adalah inhibitor thrombin tak
langusng dengan mempercepat pembentukkan anti trombosit sehingga tidak dapat terjadi
pembekuan darah. Heparin juga dapat berfungsi sebagai kofaktor untuk reaksi antithrombin-
protease tanpa ia sendiri termakan. Toksisitas dari heparin sendiri adalah pendarahan. Tetapi
dengan pemilihan pasien yang cermat, pengendalian dosis yang teliti dan pemantauan yang
ketat dapat mengurangi efek toksisitasnya.
2
BAB II
3. Jarum VI
4. Timbangan hewan
7. Kapas
8. Gelas ukur
9. Lumpang
10. Stamper
11. Spatel
12. Sudip
13. Jarum
14. Stopwatch
17. Thermometer
Bahan
1. Bahan uji
3. Aquades
4. Na. CMC
5. NaCl fisiologis
3
Cara kerja
1. Hewan coba hendaknya dipuasakan semalam sebelum percobaan
3. Diberikan tanda pada bagian hewan tertentu dari hewan coba untuk menyatakan berat
hewan coba
4. Hitunglah dosis pemberian obat antikoagulan dan koagulan dan VAO sebelum diberikan
6. 30 menit setelah diinjeksikan, potong ekor mencit dengan alat pemotong yang tajam kira-
kira 0,5 cm dari ujung distal
7. Setelah ekor dipotong cepat-cepat celupkan ekor mencit ke dalam NaCl fisiologis
8. Catat waktu pendarahan mulai pada saat memotong ekor mencit ke dalam NaCl fisiologis
sampai darah berhenti mengalir
4
BAB III
HASIL PEMBAHASAN
PerhitunganDosis
1. Kelompok 1C
Obat : Wafarin
Dosis Manusia : 5mg/kgBB
Konsentrasi : 2mg/5ml
Berat Mencit : 31g
Dosis untuk Mencit :x
𝑚𝑔 𝐾𝑀 𝑀𝑒𝑛𝑐𝑖𝑡
- HED = 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑀𝑒𝑛𝑐𝑖𝑡 ( 𝑘𝑔 ) × 𝐾𝑀 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎
3
5mg/60kg = 𝑥 × 37
5mg/60kg = 𝑥 × 0.081
5𝑚𝑔/60𝑘𝑔
𝑥=
0.081
𝑥 = 1.028 𝑚𝑔/𝑘𝑔
1.028 𝑚𝑔 𝑥
- =
1000𝑔 31𝑔
1.028 𝑚𝑔 × 31 𝑔
𝑥= = 0.032 𝑚𝑔
1000 𝑔
2 𝑚𝑔 0.032 𝑚𝑔
- =
5 𝑚𝑙 𝑥
0.032 𝑚𝑔 × 5 𝑚𝑙
𝑥= = 0.08 𝑚𝑙
2 𝑚𝑔
𝐵𝐵 (𝐾𝑔)×𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 (𝑚𝑔)
- VAO =
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖
0.031𝑚𝑔 ×1.028 𝑚𝑔
VAO = = 0.079 𝑚𝑔/𝑚𝑙
2𝑚𝑔/5𝑚𝑙
2. Kelompok 2C
Obat : Clopidogrol
Dosis Manusia : 300mg/60kgBB
Konsentrasi : 75mg/5ml
Berat Mencit : 24g
Dosis untuk Mencit :x
5
𝑚𝑔 𝐾𝑀 𝑀𝑒𝑛𝑐𝑖𝑡
- HED = 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑀𝑒𝑛𝑐𝑖𝑡 ( 𝑘𝑔 ) × 𝐾𝑀 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎
3
5mg = 𝑥 × 37
5𝑚𝑔
𝑥=
0.081
𝑥 = 26.42 𝑚𝑔
𝐵𝐵 (𝐾𝑔)×𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 (𝑚𝑔)
- VAO =
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖
0.024 𝑘𝑔 ×26.42 𝑚𝑔
VAO = 75𝑚𝑔
5𝑚𝑙
0.6340 𝑚𝑔
VAO = = 0.04 𝑚𝑙
15𝑚𝑔/𝑚𝑙
3. Kelompok 3
Obat : Aspirin
DosisManusia : 325mg/60kgBB
Konsentrasi : 100mg/5ml
BeratMencit : 34g
DosisuntukMencit :x
𝑚𝑔 𝐾𝑀 𝑀𝑒𝑛𝑐𝑖𝑡
- HED = 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑀𝑒𝑛𝑐𝑖𝑡 ( 𝑘𝑔 ) × 𝐾𝑀 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎
325mg/60kgBB = 𝑥 × 0.081
5.416𝑚𝑔
𝑥=
0.081
𝑚𝑔
𝑥 = 67.708
𝑘𝑔𝐵𝐵
67.708𝑚𝑔/𝑘𝑔𝐵𝐵 ×0.034𝑔
- VAO =
100𝑚𝑔/5𝑚𝑙
2.302 𝑚𝑔
VAO = 20𝑚𝑔/𝑚𝑙 = 0.85 𝑚𝑙
4. Kelompok 4C
Obat : AsamTraneksamat
Dosis Manusia : 25mg/kgBB
Konsentrasi : 500mg/5ml
Berat Mencit : 31g
Dosis Mencit :x
𝑚𝑔 𝐾𝑀 𝑀𝑒𝑛𝑐𝑖𝑡
- HED = 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑀𝑒𝑛𝑐𝑖𝑡 ( 𝑘𝑔 ) × 𝐾𝑀 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎
25mg/kgBB = 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝐻𝑒𝑤𝑎𝑛 × 0.081
25𝑚𝑔/𝑘𝑔𝐵𝐵
𝑥= = 308.641𝑚𝑔/𝑘𝑔𝐵𝐵
0.081
0.031𝑘𝑔 ×308.641𝑚𝑔/𝑘𝑔
- VAO = = 0.095𝑚𝑙
500𝑚𝑔/5𝑚𝑙
6
5. Kelompok 5
Obat : Carbazochrome Sodium
Dosis Manusia : 30mg/60kgBB
Konsentrasi : 10mg/5ml
Berat Mencit : 35g
Dosis Mencit :x
𝑚𝑔 𝐾𝑀 𝑀𝑒𝑛𝑐𝑖𝑡
- HED = 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑀𝑒𝑛𝑐𝑖𝑡 ( 𝑘𝑔 ) × 𝐾𝑀 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎
0.5mg/kgBB = 𝑥 × 0.081
0.5𝑚𝑔/𝑘𝑔𝐵𝐵
𝑥= = 6.173𝑚𝑔/𝑘𝑔𝐵𝐵
0.081
0.035𝑘𝑔 ×6.173𝑚𝑔/𝑘𝑔
- VAO = = 0.108𝑚𝑙
10𝑚𝑔/5𝑚𝑙
6. Kelompok 6
Obat : Heparin
Dosis Manusia : 80UI/kgBB
Konsentrasi : 2500UI/ml
Berat Mencit : 23g
Dosis untuk Mencit :x
𝑚𝑔 𝐾𝑀 𝑀𝑒𝑛𝑐𝑖𝑡
- HED = 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑀𝑒𝑛𝑐𝑖𝑡 ( 𝑘𝑔 ) × 𝐾𝑀 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎
80UI/kgBB = 𝑥 × 0.081
80𝑈𝐼/𝑘𝑔𝐵𝐵
𝑥= = 987.65𝑈𝐼/𝑘𝑔𝐵𝐵
0.081
0.023𝑘𝑔 ×987.65𝑈𝐼/𝑘𝑔
- VAO = = 0.009 𝑚𝑙 = 0.01𝑚𝑙
2500𝑈𝐼/𝑚𝑙
Hasil Pengamatan
7
4. Kelompok 4C (AsamTraneksamat 25mg/kgBB)
Darah berhenti mengalir pada menit ke-13.10.
5. Kelompok 5 (Carbazochrome Sodium)
Waktu yang dibutuhkan untuk darahnya membeku setelah diberi obat koagulan
adalah 5 menit 32 detik.
6. Kelompok 6 (Heparin) Setelah 10 menit ekor mencit masih mengalami
pendarahan.
Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukannya uji coba mencit terhadap obat pengencer darah
dan obat koagulan. Terdapat empat obat pengencer darah yang akan digunakan, yakni
warfarin, clopidogrol, heparin dan aspirin. Sedangkan terdapat dua obat koagulan yang
digunakan, yakni asam traknesamat dan carbazochrome sodium. Sebelum diadministrasikan
pada mencit, dibuat suspensi terlebih dahulu untuk diadministrasikan melalui rute oral.
Suspensi ini dibuat karena kelarutan beberapa obat rendah terhadap air. Selain dari
kelarutannya,terdapat obat yang larut dalam air tetapi karena dibutuhkan dengan konsentrasi
yang dibutuhkan cukup kecil seperti 2 mg/5 mL maka dibutuhkan jumlah air yang sedikit dan
tidak dapat melarutkan obat-obat tersebut.
8
Obat-obat pengencer darah ini menyebabkan pendarahan yang berlebih pada ekor
mencit yang telah dipotong. Obat antikoagulan ini akan mencegah terbentuknya gumpalan
darah (David et al,2009). Pada hasil yang diberikan warfarin dan heparin pada tiap mencit
menunjukkan darah tidak berhenti keluar hingga 10 menit. Pada hasil yang diberikan
clopidogrol dan aspirin mennunjukkan hasil yang berbeda. Setelah 10 menit, dikeluarkan dari
NaCl fisiologis dan diberikan betadine untuk memberhentikan darah, tetapi darah tetap terus
keluar. Pada warfarin darah terus tidak berhenti keluar hingga menit ke-20.
Heparin dan warfarin menunjukkan mekanisme kerja yang berbeda. Mekanisme yang
berbeda dapat mempengaruhi hasil uji. Mekanisme kerja warfarin dengan mengurangi
pembentukan vitamin K. Vitamin K bertujuan untuk membantu proses koagulasi darah dan
untuk mengendalikan pengikatan kalsium di tulang dan jaringan lainnya (Micronutrient
Information Center, 2014). Tanpa vitamin K, proses pembekuan darah sangat terganggu dan
pendarahan yang tidak terkendali dapat terjadi (Micronutrient Information Center, 2014).
Mekanisme kerja heparin dengan menonaktifkan trombin dan faktor aktif X (faktor
Xa) melalui mekanisme antitrombin (AT) dependen. Dengan menonaktifkan trombin, heparin
tidak hanya mencegah pembentukan fibrin tetapi juga menghambat aktivasi platelet trombin
dan faktor V serta faktor VIII (Jack Hirsh et al, 2001). Trombin bertujuan untuk membantu
proses pembekuan darah.
Obat antiplatelet dapat secara reversibel atau irreversibel menghambat proses yang terlibat
dalam aktivasi platelet sehingga kecenderungan platelet menurun untuk menempel satu sama
lain dan dapat merusak pembuluh darah endotelium (SDCEP,2015).
Pada clopidogrol, darah terus tidak berhenti keluar hingga menit ke 10. Pada aspirin,
darah tidak berhenti pada menit ke-20, dan saat diberikan obat asam traknesamat mencit mati.
mekanisme kerja dari clopidogrol dan aspirin berbeda. Pada clopidogrol, mekanisme kerja
dari metabolit aktif clopidogrel mencegah pengikatan adenosin difosfat (ADP) ke reseptor
platelet, yang kemudian akan mengganggu aktivasi kompleks glikoprotein GPIIb/IIIa yang
dimediasi oleh ADP. Sedangkan mekanisme kerja aspirin berhubungan dengan
menonaktifkan secara permanen aktivitas prostaglandin H-sintesis-1 dan 2 (dapat disebut
juga sebagai COX-1 dan COX-2) (Carlo Patrono,2007).
9
Pada pengujian clopidogrol dilakukan pengujian kontrol negatif juga. Kontrol negatif
yang diberikan adalah hanya suspensi Na CMC yang tidak mengandung zat aktif. Pada
kontrol negatif membutuh kan waktu 4 menit untuk darah berhenti.Pada perbandian hasil uji
antikoagulan dan antiplatelet memberikan hasil yangberbeda. Pada pemberian obat
antikoagulan membutuhkan sekitar 15 menit untuk berhenti. Sedangkan pada pemberian obat
antiplatelet membutuhkan 10 menit untuk darah menggumpal pada clopidogrol dan pada
pemberian aspirin darah tidak membentuk gumpalan hingga 20 menit dan akhirnya mencit
mati. Maka, ini menunjukkan bahwa obat antiplatelet lebih efektif sebagai pengencer darah
dibandingkan obat antikoagulan. Hal ini diperkuat oleh pernyataan para dokter gigi
profesional yang telah melakukan uji klinis dan menyatakan bahwa pasien yang
menggunakan obat antikoagulan, penggumpalan darahnya lebih cepat terbentuk
dibandingkan obat antiplatelet (SDCEP,2015).
Percobaan ini dengan memotong ujung ekor mencit sebanyak 0,5 cm dan
menghasilkan pendarahan selama 5 menit 2 detik. Setelah 5 menit 2 detik terjadi pendarahan,
10
ekor mencit jantan sudah darah mengalami pembekuan darah. Hal ini dikarenakan obat
Carbazochrome Sodium adalah obat yang mampu mebekukan darah pada mencit.
11
BAB IV
KESIMPULAN
Pada perbandingan hasil uji, obat pengencer darah dibagi menjadi dua, yaitu
antikoagulan dan antiplatelet, yang mana obat antikoagulan dan antiplatelet memberikan hasil
yang berbeda.
12
Daftar Pustaka
Basile M, dkk .2001. Parenteral Troxerutin And Carbazochrome Combination In The
Treatment Of Post-Hemorrhoidectomy Status: A Randomized, Double-Blind, Placebo-
Controlled, Phase IV Study. Curr Med Res Opin. 17 (4): 256–61.
doi:10.1185/030079901753403144. PMID 11922398.
Bertram G. Katzung dkk. 2012. Farmakologi Dasar Dan Klinik Edisi 12 Vol.2. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC Moreau
David et al. 2009. Nursing Pharmacology Made Incredibly Easy Second Edition. USA :
Lippincot Williams & Wilkins
Dorland. 2012. Dorland’s Illustrated Medical Dictionary 32nd Edition. USA: Elsevier
Saunders
Patrono, Carlo et al. 2007. Antiplatelet Drugs. American College of Chest Physicians
Evidence-Based Clinical Practice Guidelines. 8th Edition. DOIdiakses pada 18 Maret
2018 pukul 22:25 dari: http://journal.chestnet.org/article/S0012-3692(08)60118-X/pdf
Anonim. 2018. Heparin. Diakses pada tanggal 19 maret 2018 pukul 20.31 WIB dari:
https://pubchem.ncbi.nlmnih.gov/compound/772#section=Top
Anonim. 2018. Tranexamic acid. Diakses pada tanggal 19 Maret 2018 pukul 20.14 WIB. dari
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/5526#section=Top
13
Joyce L, Kee dan Evelyn R, Hayes. 1996. Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
14