DosenPengampu :
DisusunOleh :
Kelompok : 3 (Tiga)
Kelas : 2C
Anggota :
SiskaNurgifani 31120140
I. TujuanPraktikum
1. Mengetahui aktivitas diuretic dengan menggunakan metode Lipschita.
2. Mengetahui volume urin yang dihasilkan oleh hewan akibat
pemberian obat diuretic.
II. PrinsipPercobaan
Hewan uji dipuasakan 18 jam dan dibagi menjadi beberapa
perlakuan, yaitu control negative, control positif, dan dosis uji I, II,
III.
III. DasarTeori
Diuretika didefinisikan sebagai obat yang dapat meningkatkan
produksi dan ekresi urin sehingga dengan demikian dapat
menghilangkan cairan berlebih yang tertimbun di jaringan. Fungsi
utama diuretic adalah untuk memobilisasi cairan udem yang berarti
mengubah keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume
cairan ekstra sel kembali normal.
Pada dasarnya volume dan komposisi urin tergantung pada tiga
proses fisiologi ginjalyaitu :
a. Filtrasi melalui glomerulus
Merupakan perpindahan cairan dan zat terlarut dan kapiler
gromerulus, dalam tekanan tertentu kedalam kapsuka bowman.
b. Reabsorpsi di tubulus ginjal
Reabsopsi tubulus sebagian besar fiktrat (99%) secara selektif
direabsorpsi aktif terhadap dalam tubulus ginjal melalui difusis
pasif gradient kimia atau listrik, transport aktif terhadap
gradien
c. Sekresi oleh tubulus ginjal
Sekresi tubulus ginjal adalah prsesaktif yang memindahkan zat
keluar dari darah dalam kapilar pertibular melewati sel-sel
tubular menuju cairan tubular untuk dikeluarkan dalam urin.
Diuretik pada umumnya dikelompokan dalam dua kelompok besar,
yaitu :
a. Diuretic osmosis
Diuretic osmosis dapat diberikan dalam jumlah besar sehingga
turut menentukan derajat osmolalitas plasma, filtrasi
glomerulus dan cairan tubuli, tetapi untuk menimbulkan
diuretic yang cukup besar diperlukan dosis diuretic osmosis
yang tinggi.
b. Diuretic yang menghambat mekanisme kerja transport
elektrolit di dalam tubuli ginjal
Diuretic yang dapat menghambat transport elektorlit di tubuli
ginjal adalah diuretic penghambat karbonik anhydrase, tiazid,
diuretic hemat kalium, diuretic kuat.
(H M Muslim, 2009)
IV. AlatdanBahan
1. Alat
Timbangan
Sonde oral
Alat suntik 2 ml
Kandang metabolisme
2. Bahan
Tikus jantan
PGA 1%
Furosemid dosis 40mg
V. Prosedur
VI. PerhitunganDosis
1. PGA 1% (kontorl negatif) dibuat 20ml
1
x 20 ml=0,2 gr /20 ml
100
2. Kontrol Positif (40mgmg)
Berat rata-rata tablet 209,825mg
a. Konversi dosis tikus 200gr = 40mgx0,018 = 0,72mg/200gr BB
tikus
b. Berat tablet yang diserbukan =
0,72 mg
x 209,825 mg=3,78 mg/200 gr BBtikus
40 mg
20 ml
c. Larutan stok 20ml = x 3,78 mg=75,6 mg/20 ml
1 ml
75,6 mg
d. Banyak tablet yang digunakan= =0,36tablet
209,825 mg
3. Dosis Uji 1 (20mg)
a. Konversi dosis tikus 200gr = 20mgx0,018 = 0,36mg/200gr BB
tikus
b. Berat tablet yang diserbukan =
0,36 mg
x 209,825 mg=1,89 mg/200 gr BB tikus
40 mg
20 ml
c. Larutan stok 20ml = x 1,89 mg=37,8 mg/20 ml
1 ml
37,8 mg
d. Banyak tablet yang digunakan= =0,18tablet
209,825 mg
4. dosis Uji 2 (80mg)
a. Konversi dosis tikus 200gr = 80mgx0,018 = 1,44mg/200gr BB
tikus
b. Berat tablet yang diserbukan =
1,44 mg
x 209,825 mg=7,553 mg /200 gr BB tikus
40 mg
20 ml
c. Larutan stok 20ml = x 7,553 mg=151,074 mg/20 ml
1 ml
151,074 mg
d. Banyak tablet yang digunakan= =0,72tablet
209,825 mg
5. Dosis Uji 3 (120mg)
a. Konversi dosis tikus 200gr = 120mgx0,018 = 2,16mg/200gr BB
tikus
b. Berat tablet yang diserbukan =
2,16 mg
x 209,825 mg=11,33 mg/200 gr BB tikus
40 mg
20 ml
c. Larutan stok 20ml = x 11,33 mg=226,6 mg/20 ml
1 ml
226,6 mg
d. Banyak tablet yang digunakan= =1,07 tablet
209,825 mg
Perhitungan :
VIII. Pembahasan
IX. Kesimpulan
X. Lampiran