Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

EKSPERIMENTAL

Dosen Pembimbing :

1. apt. Poppy Diah Palupi, M.Sc.


2. apt. Karol Giovani Battista Leki, M.Farm.

Disusun Oleh :

Nama : Putri Wulandari

NIM 1191040

Semester / Kelas : 4 B Karyawan

Kelompok : IV (Empat)

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI NUSAPUTERA

SEMARANG

2019 / 2020
EKSPERIMEN V

INDEKS

TERAPI

I. PENDAHULUAN
A. TUJUAN

Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa :

1. Memperoleh gambaran bagaimana merancang ekperimen untuk


memperoleh DE50 dan LD50.
2. Memahami konsep indeks terapi dan implikasinya.

B. DASAR TEORI

Obat didefinisikan sebagai senyawa yang digunakan untuk mencegah,


mengobati, mendiagnosis penyakit/gangguan, atau menimbulkan suatu kondisi
tertentu, misalnya membuat seseorang infertile, atau melumpuhkan otot rangka
selama pembedahan. Obat biasanya diberikan dalam dosis biasa atau dosis rata-
rata, yang cocok untuk sebagian besar pasien. Untuk pasien lainnya, dosis biasa
ini terlalu besar sehingga menimbulkan efek toksik atau terlalu kecil sehingga
tidak efektif (Ganiswara et. .al, 2007).

Efek terapeutik obat dan efek toksik obat adalah hasil dari interaksi obat
tersebut dengan molekul di dalam tubuh pasien. Sebagian besar obat bekerja
melalui penggabungan dengan makromolekul khusus dengan cara mengubah
aktivitas biokimia dan biofisika makromolekul, hal ini dikenal dengan istilah
reseptor (Katzung, 1989).

Dosis yang menimbulkan efek terapi pada 50% individu (ED50) disebut
juga dosis terapi median. Dosis letal median adalah dosis yang menimbulkan
kematian pada 50% individu , sedangkan TD50 adalah dosis toksik 50%.
Penentuan DL50 merupakan tahap awal untuk mengetahui keamanan bahan yang
akan
digunakan manusia dengan menentukan besarnya dosis yang menyebabkan
kematian 50% pada hewan uji setelah pemberian dosis tunggal. DL50 bahan obat
mutlak harus ditentukan karena nilai ini digunakan dalam penilaian rasio manfaat
(khasiat) dan daya racun yang dinyatakan sebagai indeks terapi obat (DL50/
DE50). Makin besar indeks terapi, makin aman obat tersebut jika digunakan
(Ganiswara et. al., 2007).

Indeks terapeutik suatu obat adalah rasio dari dosis yang menghasilkan
toksisitas dengan dosis yang menghasilkan suatu respon yang efektif dan
diinginkan secara klinik dalam suatu populasi individu (Katzung, 1989).

Indeks terapeutik = dosis toksik/dosis efektif (Katzung, 1989).

Indeks terapeutik bisa juga dituliskan sebagai berikut:

Indeks terapeutik = 𝑇𝐷50 atau 𝐿𝐷50 (Ganiswara et. al., 2007).


𝐸𝐷50 𝐸𝐷50

Jadi indeks terapeutik merupakan suatu ukuran keamanan obat, karena


nilai yang besar menunjukkan bahwa terdapat suatu batas yang luas/lebar diantara
dosis- dosis yang efektif dan dosis-dosis yang toksik. Indeks terapeutik ditentukan
dengan mengukur frekuensi respons yang diinginkan dan respons toksik pada
berbagai dosis obat.Pada gambar berikut diperlihatkan indeks terapeutik yang
berbeda dari dua jenis obat (Katzung, 1989).

II. PROSEDUR
A. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a) Spuit dan jarum (1-2 ml)
b) Sarung tangan
c) Stopwatch
2. Bahan : Luminal Na
3. Hewan uji : Mencit 30 ekor

B. CARA KERJA

Bagi mencit menjadi 6 kelompok, Tiap mencit pada setiap


maisng-masing terdiri dari 5 kelompok diberi tanda.
ekor.

Obat Luminal diberikan secara


kelompokdosis
i.p pada tiap mencit dan tiap kelpompok diberikan I : 30 mg/kgBB ; kelompok II : 60 mg/kgB
yang meningkat

kelompok IV : 240 mg/kgBB ; kelompok V


Amati
: 480dan
mg/kgBB
catat jumlah
; kelompok
mencitVI
yang
: 960
kehilangan
mg/kgBB.righti

Gambarkan grafik
dosis respon.

III. DATA PENGAMATAN


DOSIS JUMLAH HEWAN UJI
KELOMPOK
(mg/kgBB) MATI TIDUR
I 30 0 0
II 60 0 2
III 120 1 4
IV 240 3 2
V 480 4 1
VI 960 5 5
*Jumlah hewan uji per kelompok = 5 ekor

A. PREPARASI SAMPEL

NO KELOMPOK BERAT MENCIT (GRAM)

1 20,4

2 22,8
IV
3 20,6
(240 mg/kgBB)
4 24,8

5 22,5

*Berat Mencit disamakan dengan praktikum sebelumnya

 Dosis Luminal Na untuk mencit = 240 mg/kgBB


 Bobot mencit terbesar = 24,8 gram
24,8
 Dosis =
1000 𝑥 240 𝑚𝑔/𝑘𝑔𝐵𝐵 = 5,95 mg
 Konsentrasi larutan stok
5,95 𝑚𝑔 5,95 𝑚𝑔
1
𝑥 𝑉𝑝 =1 = 11,9 mg/ml
𝑥 1 𝑚𝑙
𝑀𝑎𝑥 2
2

 Buat larutan stok


Misal : akan dibuat stok 10 ml
Konsentrasi sediaan : 50 mg/ml
V 1 x C1 = V2 x C2
V1 x 50 = 10 x 11,9
V1 = 2,38 ml
Cara buat : pipet 2,38 ml + aquadest ad 10 ml
 Dosis dan volume pemberian
1. Bobot mencit 20,4 gram
20,4
Dosis =
1000 𝑥 240 𝑚𝑔/𝑘𝑔𝐵𝐵 = 4,89 gram
4,89 𝑚𝑔
Vol. pemberian =
11,9 𝑚𝑔/𝑚𝑙 = 0,41 ml

2. Bobot mencit 22,8 gram


22,8
Dosis =
1000 𝑥 240 𝑚𝑔/𝑘𝑔𝐵𝐵 = 5,47 gram
5,47 𝑚𝑔
Vol. pemberian =
11,9 𝑚𝑔/𝑚𝑙 = 0,46 ml

3. Bobot mencit 20,6 gram


20,6
Dosis =
1000 𝑥 240 𝑚𝑔/𝑘𝑔𝐵𝐵 = 4,94 gram
4,94 𝑚𝑔
Vol. pemberian =
11,9 𝑚𝑔/𝑚𝑙 = 0,42 ml

4. Bobot mencit 24,8 gram


24,8
Dosis =
1000 𝑥 240 𝑚𝑔/𝑘𝑔𝐵𝐵 = 5,95 gram
5,95 𝑚𝑔
Vol. pemberian =
11,9 𝑚𝑔/𝑚𝑙 = 0,5 ml
5. Bobot mencit 22,5 gram
22,5
Dosis =
1000 𝑥 240 𝑚𝑔/𝑘𝑔𝐵𝐵 = 5,4 gram
5,4 𝑚𝑔
Vol. pemberian =
11,9 𝑚𝑔/𝑚𝑙 = 0,45 ml

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


A. ANALISIS DATA

KELOMPOK DOSIS JUMLAH HEWAN UJI


(mg/kgBB) LOG % TIDUR
MATI %efek
DOSIS kematian
I 30 1,477 0 0 0 0
II 60 1,778 0 0 2 40
III 120 2,079 1 20 4 80
IV 240 2,380 3 60 2 40
V 480 2,681 4 80 1 20
VI 960 2,982 5 100 5 100

 Mencari LD50 = log dosis vs %kematian dalam persamaan regresi linier


a : -121,74
b : 74,039
r : 0,9516
y = bx + a
50 = 74,039x – 121,74
50 + 121,74 = 74,039x
171,74 = 74,039x
x= 2,32
LD50 = 208,93 mg/kgBB

 Mencari ED50 = log dosis vs %efek dalam persamaan regresi linier


a : -37,984
b : 37,969
r : 0,3297
y = bx + a
50 = 37,969x – 37,984
50 + 37,984 = 37,969x
87,984 = 37,969x
x= 2,317
ED50 = 207,49 mg/kgBB
𝑳𝑫𝟓𝟎
 INDEKS TERAPI=
𝑬𝑫𝟓𝟎
𝟐𝟎𝟖,𝟗𝟑 𝒎𝒈/𝒌𝒈𝑩𝑩
=
𝟐𝟎𝟕,𝟒𝟗 𝒎𝒈/𝒌𝒈𝑩𝑩
= 1,00694 > 1 = AMAN

Grafik Persamaan Linier LD50 dan ED50


120
y = 74.039x - 121.74
100 R² = 0.9516

80y = 37.969x - 37.984


R² = 0.3297 LD50
60 ED50
Linear (LD50)
Linear (ED50)
40

20
0
0 1 2 3 4
-20

B. PEMBAHASAN

Dosis adalah takaran yang diperlukan untuk mencapai efek terapeutik yang
cepat dan tepat. Dosis yang terlalu tinggi atau terlalu sering diberikan dapat
menimbulkan efek toksik, sedangkan dosis terlalu rendah tidak dapat
menghasilkan efek yang diinginkan (efek terapeutik). Untuk itulah maka dalam
pemberian obat diperlukan perhitungan dosis yang tepat. Dosis obat yang harus
diberikan pada pasien untuk menghasilkan efek yang diharapkan tergantung dari
banyak faktor, antara lain : usia, bobot badan, kelamin, besarnya permukaan
badan, beratnya penyakit dan keadaan pasien.

Indeks terapi merupakan perbandingan LD50 dan ED50. LD50 adalah


dosis yang menyebabkan 50% hewan percobaan mati sedangkan ED50 adalah
dosis yang
memberikan efek pada 50% hewan percobaan. Perhitungan indeks terapi
dimaksudkan untuk memperkirakan keamanan obat. Semakin besar indeks terapi,
semakin aman penggunaan obat tersebut karena rentang antara LD50 dan ED50
cukup jauh. Jika indeks terapi kecil, maka rentang antara LD 50 dan ED50 dekat
sehingga dosis yang diberikan harus tepat, bila berlebih dapat menyebabkan
toksisitas bahkan kematian.

Percobaan dosis respon obat dan indeks terapi ini bertujuan untuk
memperoleh (LD50) dan (ED50) serta memahami konsep indeks terapi pada hewan
percobaan, yaitu mencit dengan berat sekitar 20 g. Sementara obat yang diujikan
indeks terapinya adalah Luminal Na. Penyuntikan dilakukan secara intraperitonial
dimaksudkan agar absorbsi pada lambung, usus dan proses bioinaktivasi dapat
dihindarkan, sehingga didapatkan kadar obat yang utuh dalam darah karena
sifatnya yang sistemik. Setelah pemberian obat righting reflex masing- masing
mencit dicatat pada waktu yang telah ditentukan.

Luminal merupakan obat antikonvulsan golongan barbiturat yang dapat


memperlambat aktivitas otak dan sistem saraf, serta mengendalikan aktivitas tidak
normal pada otak dan saraf. Selain itu Luminal juga mempengaruhi polisinaptik
formatio retikularis midbrain yang memberikan efek sedatif.

Dosis yang diberikan kepada setiap kelompok meningkat. Pada kelompok


I diberikan Luminal Na dengan dosis 30 mg/kgBB. Pada kelompok II diberikan
Luminal Na dengan dosis 60 mg/kgBB. Pada kelompok III diberikan Luminal Na
dengan dosis 120 mg/kgBB. Pada kelompok IV diberikan Luminal Na dengan
dosis
240 mg/kgBB. Pada kelompok V diberikan Luminal Na dengan dosis 480
mg/kgBB. Pada kelompok VI diberikan Luminal Na dengan dosis 960 mg/kgBB.

Pada pemberian dosis 60 mg, 120 mg, 240 mg, 480 mg dan 960 mg efek
obat sudah terlihat pada mencit. Namun, pada dosis 30 mg belum ada mencit yang
mengalami efek dari obat yang diberikan. Dalam percobaan ini pada dosis 120 mg
sampai 960 mg terdapat mencit yang mengalami kematian. Hal ini dapat
disebabkan dosis obat yang terlalu besar.
Setelah dilakukan pengamatan dan diperoleh data dosis respon, maka
dibuat kurva log dosis. Dilakukan perhitungan untuk mencari indeks terapi dengan
rumus indeks terapi = LD50/ED50 dimana LD50 = 208,93 mg/kgBB dan ED50 =
207,49 mg/kgBB maka diperoleh nilai indeks terapi 1,00694. Hal ini
menunjukkan bahwa Luminal Na aman digunakan dengan nilai indeks terapi > 1
atau indeks terapi Luminal Na lebar, artinya dengan sedikit penambahan dosis
tidak menyebabkan efek toksis.

V. KESIMPULAN

Indeks terapi yang dihasilkan sebesar 1,00694. Semakin besar indeks


terapi dari suatu obat, maka obat tersebut semakin aman karena dengan
penambahan dosis tidak menyebabkan efek toksis.

VI. DAFTAR PUSTAKA

Ganiswara, S.G., R. Setiabudi, FD. Suyana, Purwantyastuti(Editor). 2007.


Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Bagian Farmakologi FK UI : Jakarta.

Katzung, B. 1989. Farmakologi Dasar dan Klinik.Edisi 3. EGC : Jakarta.

Semarang, 4 Juni 2021

(Putri Wulandari)

Anda mungkin juga menyukai