EKSPERIMENTAL
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
NIM 1191040
Kelompok : IV (Empat)
SEMARANG
2019 / 2020
EKSPERIMEN V
INDEKS
TERAPI
I. PENDAHULUAN
A. TUJUAN
B. DASAR TEORI
Efek terapeutik obat dan efek toksik obat adalah hasil dari interaksi obat
tersebut dengan molekul di dalam tubuh pasien. Sebagian besar obat bekerja
melalui penggabungan dengan makromolekul khusus dengan cara mengubah
aktivitas biokimia dan biofisika makromolekul, hal ini dikenal dengan istilah
reseptor (Katzung, 1989).
Dosis yang menimbulkan efek terapi pada 50% individu (ED50) disebut
juga dosis terapi median. Dosis letal median adalah dosis yang menimbulkan
kematian pada 50% individu , sedangkan TD50 adalah dosis toksik 50%.
Penentuan DL50 merupakan tahap awal untuk mengetahui keamanan bahan yang
akan
digunakan manusia dengan menentukan besarnya dosis yang menyebabkan
kematian 50% pada hewan uji setelah pemberian dosis tunggal. DL50 bahan obat
mutlak harus ditentukan karena nilai ini digunakan dalam penilaian rasio manfaat
(khasiat) dan daya racun yang dinyatakan sebagai indeks terapi obat (DL50/
DE50). Makin besar indeks terapi, makin aman obat tersebut jika digunakan
(Ganiswara et. al., 2007).
Indeks terapeutik suatu obat adalah rasio dari dosis yang menghasilkan
toksisitas dengan dosis yang menghasilkan suatu respon yang efektif dan
diinginkan secara klinik dalam suatu populasi individu (Katzung, 1989).
II. PROSEDUR
A. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a) Spuit dan jarum (1-2 ml)
b) Sarung tangan
c) Stopwatch
2. Bahan : Luminal Na
3. Hewan uji : Mencit 30 ekor
B. CARA KERJA
Gambarkan grafik
dosis respon.
A. PREPARASI SAMPEL
1 20,4
2 22,8
IV
3 20,6
(240 mg/kgBB)
4 24,8
5 22,5
20
0
0 1 2 3 4
-20
B. PEMBAHASAN
Dosis adalah takaran yang diperlukan untuk mencapai efek terapeutik yang
cepat dan tepat. Dosis yang terlalu tinggi atau terlalu sering diberikan dapat
menimbulkan efek toksik, sedangkan dosis terlalu rendah tidak dapat
menghasilkan efek yang diinginkan (efek terapeutik). Untuk itulah maka dalam
pemberian obat diperlukan perhitungan dosis yang tepat. Dosis obat yang harus
diberikan pada pasien untuk menghasilkan efek yang diharapkan tergantung dari
banyak faktor, antara lain : usia, bobot badan, kelamin, besarnya permukaan
badan, beratnya penyakit dan keadaan pasien.
Percobaan dosis respon obat dan indeks terapi ini bertujuan untuk
memperoleh (LD50) dan (ED50) serta memahami konsep indeks terapi pada hewan
percobaan, yaitu mencit dengan berat sekitar 20 g. Sementara obat yang diujikan
indeks terapinya adalah Luminal Na. Penyuntikan dilakukan secara intraperitonial
dimaksudkan agar absorbsi pada lambung, usus dan proses bioinaktivasi dapat
dihindarkan, sehingga didapatkan kadar obat yang utuh dalam darah karena
sifatnya yang sistemik. Setelah pemberian obat righting reflex masing- masing
mencit dicatat pada waktu yang telah ditentukan.
Pada pemberian dosis 60 mg, 120 mg, 240 mg, 480 mg dan 960 mg efek
obat sudah terlihat pada mencit. Namun, pada dosis 30 mg belum ada mencit yang
mengalami efek dari obat yang diberikan. Dalam percobaan ini pada dosis 120 mg
sampai 960 mg terdapat mencit yang mengalami kematian. Hal ini dapat
disebabkan dosis obat yang terlalu besar.
Setelah dilakukan pengamatan dan diperoleh data dosis respon, maka
dibuat kurva log dosis. Dilakukan perhitungan untuk mencari indeks terapi dengan
rumus indeks terapi = LD50/ED50 dimana LD50 = 208,93 mg/kgBB dan ED50 =
207,49 mg/kgBB maka diperoleh nilai indeks terapi 1,00694. Hal ini
menunjukkan bahwa Luminal Na aman digunakan dengan nilai indeks terapi > 1
atau indeks terapi Luminal Na lebar, artinya dengan sedikit penambahan dosis
tidak menyebabkan efek toksis.
V. KESIMPULAN
(Putri Wulandari)