Anda di halaman 1dari 11

Makalah Keperawatan Tentang Titrasi Obat

Disusun Guna Pemenuhan Tugas Mata Kuliah Keperawatan Kritis

Nama : Bintang Primadani

NIM : 202202171

Program Studi S1 Keperawatan

Universitas Muhammadiyah Gombong

Tahun 2022/2023
A. Pengertian
Titrasi obat merupakan suatu cara pemberian obat yang dilakukan secara bertahap dan
terus menerus sesuai respon yang dikehendaki (dapat berubah dalam hitungan jam,
menit atau detik ). Dan bisa berubah-ubah sewaktu-waktu menyesuaikan respon pasien,
titrasi obat biasanya menggunakan alat syringe pump/ infuse pump.
B. Tujuan
1. Mencapai dosis yang tepat sesuai dengan kebutuhan pasien dan respon yang
dikehendaki.
2. Untuk memudahkan pemberian yang di bagikan dalam dosis kecil / microgram
3. Untuk menghitung kadar suatu zat/obat dalam suatu larutan
C. Jenis Obat Titrasi
1. Adrenalin

Meningkatkan resistensi vascular dan meningkatkan kontraktilitas jantung Dosis : 0,1


– 1 µcg/KgBB/mnt
2. Nor Adrenalin
Menaikkan resistensi vascular, sediaan Levophed 4 mg/ampul Dosis : 0,1 – 1
µcg/KgBB/mnt
3. Dopamin

Merupakan inotropik kuat dengan efek bervariasi, sediaan : Qiulimi 200 mg/10 cc
dan Doperga 200 mg/5 cc
a. Dosis : 1,5 – 5 µcg/KgBB/mnt Menaikkan aliran darah splanicus (khususnya renal)
melalui reseptor dopaminerik (Renal Doses)
b. Dosis : 5 – 10 µcg/KgBB/mnt Meningkatkan kekuatan dan kecepatan
kontraktilitas jantung melalui reseptor β system syaraf simpatis jantung
c. Dosis : > 10 µcg/KgBB/mnt Vasokonstriksi dan penurunan aliran darah renal
melalui stimulasi reseptor yang dominan.
4. Dobutamin
Digunakan untuk normotensive cardiogenik shock (mempertahankan pembuluh
darah tetap terbuka), diberikan bila resusitasi cairan telah cukup/denyut nadi sudah
teraba. Sediaan: Dobutamin (Qiulini/Cardiject 250 mg/10 cc), Dobuject 250 mg/5 cc.
Dosis: dimulai 2,5 µcg/KgBB/mnt
5. Ca Glukonas

Diberikan pada hipocalsemia, hiperkalemia dan hipermagnesia. Merupakan kasus


kegawatan yang perlu dikoreksi bila hasil laborat Ca < 1,5 mEq/L. Pada Hipokalsemia
akan terjadi akan terjadi peningkatan neurotransmitter berupa timbulnya tetani dan
gangguan pada otot jantung. Efek samping yang perlu diamati pada pemberian Ca
Glukonas adalah Bradicardi.
Dosis: 60 – 200 mg/Kg BB
Dari dosis yang dipehitungkan, bila ≤ 10 ml dapat diberikan secara bolus
ditambahkan dengan Dextrose 5 % sama banyak dengan kecepatan 15 – 30 menit.
Bila ≥ 60 ml diberikan secara drip/syringe dengan kecepatan 0,5 – 2 mg/KgBB/jam
6. Koreksi kalium

Gambaran klinis pasien hipokalemia adalah adanya kelemahan otot, distensi


abdomen, illius Paralitik, atau gejala yang lain : letargi, irritable, hiporefleksi, tetani,
mual dan muntah. Pada elektrokardiogram diperoleh gelombang T inverted dan
adanya gelombang U, dapat pula terjadi aritmia pada anak dengan hipokalemia yang
mendapat preparat digitalis.
Dosis :
a. Untuk hasil Laborat Kalium < 2,5 mEq/L  Koreksi Cepat (∆K X Kg BB X 0,4) + 6
2XKgBB (diberikan secara drip dalam waktu 4 jam)  Koreksi Lambat 2 mEq X 5/6
X Kg BB (diberikan secara drip dalam waktu 20 jam)
b. Untuk hasil Laborat Kalium > 2,5 mEq/L  Diberikan Solutio Kcl 3 % oral dosis : 75
mg/BB/hari Catatan : 1 cc Kcl Inj = 1 mEq dan 1 cc Sol. Kcl % = 30 mg
7. Koreksi Hipo Natremi (Bila Na < 120 mEq/L)
a. Koreksi Cepat Berikan NaCl 3 % : 4 – 6 cc/Kg BB (jika banyak dapat diberikan
secara infus dalam waktu 4 jam, jika cuma sedikit dapat diberikan secara bolus
pelan – pelan > 30 menit).
b. Koresi Lambat 6 (∆ Na X Kg BB X 0,6) =.......cc NaCl 3 % (diberikan secara infus
atau Syringe pump selama 20 jam) Catatan : 1 mEq NaCl = 2 cc NaCl 3 %
8. Koreksi Asidosis Metabolik
Tujuan diberikannya adalah memperbaiki keseimbagan asam basa.
Dosis : Paling tepat diberikan berdasarkan hasil analisa gas darah dengan
memperhitungkan nilai BE Dosis untuk anak :1/3 X BB X BE (base Defisit) → bila tidak
ada hasil analisa gas darah dan yain klien megalami Asidosis Metabolik dapat
diberikan : 1 – 2 ml/Kg BB, karena sifat obat yang mengiritasi/membakar jaringan
sekitar lakukan prosedur berikut :
a. Hitung kekurangan buffer tubuh
b. Berikan ½ dosis bolus, ½ dosis drip sesuai instruksi dokter
c. Titrasi obat dengan perbadingan : Na- Bic : Dex 40 % : Aqua = 1 : 1 : 2 atau
dengan perbandingan Na- Bic : Dex 10 % = 1 : 1
d. Pastikan IV line dalam kondisi baik
e. Pemberian minimal dalam waktu 30 menit
f. Sebelum dan sesudah pemberian obat lakukan flushing dengan Aqua for
injection/PZ
g. Monitor tanda-tanda terjadinya phlebitis
h. Dokumentasikan pemberian dan rapikan peralatan dan pasien Catatan : Ingat !
Na-Bic atau NaHCO3 → Na + + H2O + CO2 berarti bila pasien dalam kondisi
Asidosis Respiratory pemberian Mylon malah menyebabkan hiipercarbia.
D. Rumus Titrasi Obat
RUMUS PEMBERIAN KONSENTRASI

Dosis x BB x 60
 (dengan kandungan obat( mg)
konsentrasi x
jumlaℎ pelarut (v )
syringe pump)
1000(micro)
DOPAMINE (1 amp = 200 mg)

SYRINGE PUMP INFUS MAKRO

 1 amp dopamin = 200 mg diencerkan dengan  1 amp dopamin = 200 mg diencerkan dengan
Dextrose 5% menjadi 50 cc Dextrose 5% menjadi 500 cc
 Konsentrasi  Konsentrasi
(200 mg/50 cc) x 1000 = 4000 mcg (200 mg/500 cc) x 1000 = 400 mcg
Dosis x BB x 60  Rumus pemberian
 Rumus pemberian
4000 Dosis x BB x 15( faktor tetes makro)
 Contoh 400
(5 mikro X 60 kg X 60) / 4000 = 4,5 cc/jam  Contoh

DOBUTAMIN (1 amp = 250 mg)


SYRINGE PUMP INFUS MAKRO

 1 amp dobutamin = 250 mg diencerkan dengan  1 amp dopamin = 250 mg diencerkan dengan
Dextrose 5% menjadi 50 cc Dextrose 5% menjadi 500 cc
 Konsentrasi  Konsentrasi
(250 mg/50 cc) x 1000 = 5000 mcg (250 mg/500 cc) x 1000 = 500 mcg
Dosis x BB x 60  Rumus pemberian
 Rumus pemberian
5000 Dosis x BB x 15( faktor tetes makro)
 Contoh 500
(5 mikro x 60 kg x 60) / 5000 = 3,6 cc/jam  Contoh
Dosis x BB x faktor tetes (5 mikro x 60 kg x 15) / 500 = 9 tetes/menit
konsentrasi
NOREPINEFRIN / VASCON (1 amp = 4 mg)

SYRINGE PUMP INFUS MAKRO


 1 amp dopamin = 4 mg diencerkan dengan  1 amp dopamin = 4 mg diencerkan dengan
Dextrose 5% menjadi 50 cc Dextrose 5% menjadi 500 cc
 Konsentrasi  Konsentrasi
(4 mg/50 cc) x 1000 = 80 mcg (4 mg/500 cc) x 1000 = 8 mcg
Dosis x BB x 60  Rumus pemberian
 Rumus pemberian
80 Dosis x BB x 15( faktor tetes makro)
 Contoh 8
(0,05 mikro x 60 kg x 60) / 80 = 2,25 cc/jam  Contoh
NICARDIPINE (1 amp = 10 mg)

SYRINGE PUMP INFUS MAKRO

 1 amp dopamin = 10 mg diencerkan dengan  1 amp dopamin = 10 mg diencerkan dengan


Dextrose 5% menjadi 50 cc Dextrose 5% menjadi 500 cc
 Konsentrasi  Konsentrasi
(10 mg/50 cc) x 1000 = 200 mcg (10 mg/500 cc) x 1000 = 20 mcg
Dosis x BB x 60  Rumus pemberian
 Rumus pemberian
200 Dosis x BB x 15( faktor tetes makro)
 Contoh 20
(0, 5 mikro x 60 kg x 60) / 200 = 9 cc/jam  Contoh

HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

 Pelarut yang paling dianjurkan adalah Dextrose 5%, tetapi bisa menggunakan jenis-jenis
pelarut seperti : NaCl 0,9% atau Aqua injeksi dan tidak boleh dilarutkan dengan cairan RL
(Ringer Laktat)
 Konsentrasi obat disesuaikan dengan kandungan obat.
 Dosis obat (mikro) disesuaikan dengan program dan advis dokter.
E. Tabel dosis titrasi
1. Dobutamin

2. Dopamin
3. Nicardibin

4. Vascon
5. Diltiazim HCL

F. SOP Pemberian Titrasi Obat

Pengertian Pemberian terapi intravena secara continous


dimulai dengan dosis yang kecil, bertahap dan
bisa berubah-ubah sewaktu-waktu
menyesuaikan respon pasien menggunakan alat
syringe pump/ infuse pump.
Tujuan Mencapai dosis yang tepat sesuai dengan
kebutuhan pasien dan respon yang dikehendaki.
Kebijakan Pedoman Kebijakan Pelayanan RS
Prosedur 1. Cek program terapi
2. Lakukan cuci tangan
3. Identifikasi Pasien
4. Persiapan alat
a. Syringe pump
b. Handscoon
c. Spuit 10 cc/ 20 cc/ 50 cc sesuai
kebutuhan
d. Extension set tube/Discofix 3 way stop
cock
e. Selang perfusor
f. Needle 18/ ecoflac jika perlu
g. Cairan pengencer (Nacl, D5%)
h. Kapas Alkohol
i. Label
j. Kalkulator jika perlu
5. Jaga privasi
6. Baca Basmalah
7. Gunakan Handscoon
8. Lihat sediaan obat berapa ml dan berapa mg
9. Ambil spuit sesuai kebutuhan 10 cc/ 20 cc/
50 cc, isi dengan cairan pengencer sesuai
dengan volume oplosan yang dikehendaki,
sisakan volume obat (ml) yang akan di titrasi.
10. Sedot obat yang akan dititrasi sehingga obat
bercampur dengan cairan pengencer
sehingga hasil akhir adalah :
- 10 cc = ml pelarut + ml Obat
- 20 cc = ml pelarut + ml Obat
- 50 cc = ml pelarut + ml Obat
11. Hubungkan spuit dengan selang perfusor dan
extension tube/discofix 3 way stop cock,
dorong plungger pelan sehingga obat
mengisi semua bagian dan udara terdorong
keluar.
12. Hubungkan extension tube/discofix 3 way
stop cock dengan iv line dan cairan infus
13. Tempelkan label/etiket yang terdiri dari
nama pasien, tanggal lahir, nama
obat,pengenceran dan tanggal pengoplosan
14. Pasang spuit yang berisi obat pada syringe
pump
15. Program sesuai dengan kebutuhan, lalu
tekan start
16. Observasi respon yang muncul
17. Rapikan pasien dan alat
18. Lakukan cuci tangan

Anda mungkin juga menyukai