Anda di halaman 1dari 27

BENEFICIENCE

Fir NON MALEFICIENCE


st AUTONOMY
JUSTICE
Edi CARA PENGHITUNGAN DOSIS OBAT DIGNITY
TRUTHFULNESS AND HONESTY
tio
1. Hitung dosis sesuai berat badan n
201
Dosis = dosis yg dipakai (µ/kgBB/mnt) x kgBB
Contoh : pasien BB 50 kg; dosis dobutamin 5 mcg/kgBB/mnt
Dosis = 5 mcg/kgBB/mnt x 50 3 kg Thanks for all of contributors compiling of this book
First edition
​ = 250 mcg/mnt Malang 2013

Caution :
2. Hitung konsentrasi pengenceran obat Criticism for the contents can be directed to our contact
Hidayanto Perdana,MD :081249180744
Pengenceran = Sediaan obat yg dipakai (mg) x 1000
Cardiac Mohammad Afies S,MD : 081336707172
​Volume pelarut (mL)
Contoh :Drug
Therapy
Sediaan dobutamin 1 vial 250 mg
Diencerkan dalam 50 mL cairan = 250 mg x 1000
Resid for

50 mL
Clinical
​=ent
Treatment 5000 mcg/mL
Card
at Saiful
iolog
Diencerkan
Anwar
dalam 100 mL cairan = 250 mg x 1000

General
​1y00of
mL

Hospital​=Med
2500 mcg/mL

ical
Diencerkan dalam 500 mL cairan = 250 mg x 1000
Facul
​500 mL
ty
​ 500 mcg/mL
=
Bra
3. Hitung wijay
flow rate untuk pemberian
a
Syringe pump / infussion pump = ml/jam
Univ
ersity ​ Dosis (µ/kg/mnt) x kgBB x 60 menit (nomor 1)
Tetesan infus = ________________________________________________

​ Sediaan obat yg dipakai (mg) x 1000 : Volume pelarut (ml)

​ ​ ​ ​ ​ (nomor 2)
Contoh = (dosis pasien diatas dalam syringe pump 50 mL)

5 (µ/kg/mnt) x 50 x 60 menit
Tetesan infus = _____________________________ = 15000 mcg/jam

​ 250 (mg) x 1000 : 50 (ml) ​5000 mcg/mL


​= 3,0 mL/jam (lihat di tabel dobutamin)
4. Konversi pengenceran dari angka di tabel
Semua angka di tabel dengan pengenceran 50 mL
Jika pengenceran dengan larutan lebih besar, kalikan dengan jumlah cairan dibagi 50.
Contoh :
Pengenceran dobutamin dengan NS 500 mL
Dosis obat diatas 3,0 mL (lihat di tabel dobutamin) x 500


50
= 3,0 x 10 = 30 mL/jam
Pengenceran dengan NS 500 mL dikalikan 10
​NS 100 mL dikalikan 2

5. Konversi dari dosis mL/jam ke tetes/menit


1 mL = 20 tetes makrodrip = 18 tetes bloodset = 60 tetes mikrodrip ​
Infus makrodrip (tetes/menit) =dosis (ml/jam) x 20 ​= dosis x 1
​ 60(menit) ​3
Infus mikrodrip (tetes/menit) =dosis (ml/jam) x 60 ​= dosis x 1
​ 60(menit) ​
Infus bloodset drip (tetes/menit) =dosis (ml/jam) x 18 ​= dosis x 3
​ 60(menit) ​ 10
1 (mL/jam) = 1/3 (tetes/menit) makrodrip = 1 tpm mikrodrip = 3/10 tpm bloodset drip ​
Contoh :
30 mL/jam = 1/3 x 30 (tetes/mnt) makrodrip = 10 tpm makro
AMIODARONE
Indikasi ​: VES Frequent, SVT, AFib RVR, VT stabil
Sediaan ​: 1 amp = 3 mL = 150 mg
Oplosan ​: D5% atau NS
Alat ​: syringe pump, spuit 50 mL, connector/perfusor
IV line ​: di vena sentral (CVC) atau pembuluh darah perifer dng venflon no. 20 bila di pemb darah perifer tdk boleh dicabang
Stabilitas ​: 24 jam dlm D5% lebih baik digunakan segera setelah dilarutkan / diencerkan dalam waktu 12 jam.
Cara pemberian :

1. Awal bolus 150 mg amiodaron (3 mL) + 100 mL D5% habis dalam 30 menit (kec .laju 200 mL/jam melalui syringe pump).
2. Lanjutkan terapi maintenance : Dosis 900 mg/24 jam, terbagi dalam (360mg 6 jam pertama + 540 mg 18 jamkedua) à 6 ampul
amiodarone dalam D5% 500 cc à untuk pemakaian selama 24 jam:

• 6 jam pertama dosis 1 mg/menit, 1 amp amiodarone diencerkan dng D5% 100 mL
Rumus = (dosis x 60 menit) = ? mL/jam
Pengenceran

Jadi à (1 mg x 60 menit) = 60 = 33,3 mL/jam


900 mg/500 mL 1,8
Kecepatan pemberian 33.3 mL/jam dg infusion pump
• 18 jam kedua dosis 0,5 mg/menit, kecepatan pemberian 16.7 mL/jam.
NB :
• Bila pemberian di pemb darah perifer, perhatikan phlebitis di alur tusukan, bila terjadi kemerahan segera ganti tusukan di tempat lain.
Bagian yg kemerahan diolesi betadine zalf dicampur bioplasenton zalf.
• Perhatian dan evaluasi rekaman ECG awasi bradikardi; pelebaran gelombang QT; resiko hipotensi
ALBUMIN

Indikasi ​: batas kadar minimal 2,5 gr/dL utk memaximalkan terapi antibiotik (terutama harus dikoreksi utk sepsis)
Sediaan ​
: 20% & 25% dlm 100 mL; 5% dlm 500 mL
25 gram albumin sediaan 100 mL∞ setara dengan 2 labu FFP(500cc) ∞ setara dengan 2 labu WB

Rumus ​: Dosis = Δ Albumin (target/3.5 – pasien) x BB x 0,8


Pemberian : tetesan pelan 100 mL dlm 6 jam
​ ​tidak boleh lebih dari 250 gram/ 48 jam

BICARBONAT (BICNAT/MEYLON)

Kekurangan Bicarbonat natricus dapat dilihat dari hasil AGD pada nilai BE (Base Excess)

Normal BE ​: -2 sampai dengan +2


Sediaan ​: 1 fles = 25 mL (25 mEq); 100mL (100 mEq)
Pmberian koreksi :​ Bolus atau drip infuse

Rumus :​ = 0.3 x kg BB x hasil BE (mEq)

​2
Koreksi Biknat :

1. diberikan pada Asidosis Metabolik berat (ph < 7.1), atau asidosis + gagal ginjal
2. Koreksi Biknat diberikan ½ (setengahnya dulu) bolus/infus cepat, lanjut ½ nya dalam infus lambat dalam 24 jam
3. bikarbonat diberikan 50 mEq s/d max 75 mEq dalam D5% 500mL (20 tpm makro); 2-5 mEq/kg IV infusion dalam 4-8 jam).
Maximal 50 mEq IV dlm 5 menit

4. Post koreksi Biknat harus dievaluasi dengan periksa Analisa Gas Darah ulang 4 jam kemudian

CALCIUM Ca 2+

Normal ​: 7.7 – 8 mg/dl


Sediaan Ca Glukonas :​ 1 ampul adalah 100 mg/ 10 mL
Keadaan abnormal :
HIPOCALCEMIA :
Koreksi dgn Gluconas Calcii 10% yg harus diberikan secara pelan-pelan untuk mencegah terjadinya hambatan listrik dr nodus sinus
jantung dan hindari ekstravasasi yg dapat menimbulkan nekrosis jaringan.

1. Tdk boleh diberikan secara intra musculer dan subcutan


2. Kecepatan bolus IV 1.5 – 2 mL/menit
3. Kecepatan IV drip maximal 2 mL/menit
HIPERCALCEMIA
Koreksi perlu dipertimbangkan adanya koreksi kalium bila ada hiperkalemia.
CRISTALOID

Anion Gap
+ + - - + - -
Na + K - (Cl + HCO3 ) atau Na - (Cl + HCO3 )
Normal = 8 -12
Anion gap meningkat tidak bisa dikoreksi dng BICNAT

Normal Lab BGA


pH = 7,35 – 7,45
pCO = 35 – 45
2

pO = 80 – 100
2

HCO = 21 -28
3

BE = -3 s/d +3
sO = > 95%​
2

DIIT
Penghitungan total kalori per hari pada DM :
Kalori Basal
Laki – laki : BB idaman (kg) x 30 Kal/Kg ​=
Wanita ​x 25 Kal/Kg ​=
Koreksi

Umur > 40 th ​: -5%


Aktivitas ringan ​: +10%
​Sedang ​: +20%
​Berat ​: +30%
BB ​gemuk ​: - 20%
​Lebih ​: -10%
​Kurang ​: +20%
Stress metabolik ​: +(10-30%)
Hamil trimester I & II ​ +300
=

Hamil trimester III & laktasi ​ + 500 +


=

Total kebutuhan ​ ​ =

BB Idaman (Broca) = (TB – 100) – 10% BB


Kurang = <90% BBI
Normal = 90 – 110% BBI
Lebih ​= 110 – 120% BBI
Over ​= > 120% BBI
BBR =
Diit Tinggi kalori = 2100 – 2400 kcal/kgBB/day
Diit Tinggi protein = 1,2 – 1,5 gr/kgBB/day

DIGOXIN
Sediaan : 1 ampul = 0,5 mg dalam 2 mL
Digitalisasi cepat 0,5 mg injeksi IV, sampai perubahan rate/rythm, evaluasi 4 jam kemudian.
Setelah itu ulangi 0,25 mg jk masih ada AF
Maintenance max 0,03 mg/kgBB/hari jk perlu
DILTIAZEM (Herbesser)

Sediaan ​: sediaan 10 mg, 25mg & 50 mg / ampul


Oplosan ​: NaCl 0.9% atau Dextrose 5%
Perhatian ​: Gunakan dalam waktu 24 jam
Pngnceran ​: 100 mg Herbesser diencerkan dgn NaCl 0.9% mjd 100 mL dengan infusion pump.
Dosis ​:
• Untuk SVT bolus dalam 10 menit dosis 0.25/KgBB, diencerkan dalm 10 cc NS 0,9%
• untuk hipertensi emergensi: mulai 5 mcg/kgBB/menit, naik tiap 5-10 menit 2.5 mcg/kgBB/menit sampai dosis maximal 15-20
mcg/kgBB/menit. Bila target tekanan darah sístole tercapai maka dosis dapat dipertahankan/diturunkan pelan-pelan tiap 2.5 mcg
sampai dengan dosis maintenance atau dosis pemeliharaan.

Alat ​: Syringe pump, spuit 50mL biasa, connecting/perfusor


IV line ​: Di vena central (CVC), atau pembuluh darah perifer dng venflon no. 20. Bila dipembuluh darah perifer, tidak boleh
dicabang.

Indikasi ​: terminasi SVT, hipertensi emergency / berat pada kasus neuro dan jantung.
Perhatian ​: Monitor kemungkinan terjadi tanda extravasasi vena/plebhitis.
Efek samping : Tachyarrhytmia, hipertensi pada dosis tinggi.

Dosis Kecepatan aliran


(mcg/kgBB/mnt) (mL/jam)
2.5
0,6 0,7 0,8 0,8 0,9 1,0 1,1
5
1,2 1,4 1,5 1,7 1,8 2,0 2,1
7.5
1,8 2,0 2,3 2,5 2,7 2,9 3,2
10
2,4 2,7 3,0 3,3 3,6 3,9 4,2
12.5
3,0 3,4 3,8 4,1 4,5 4,9 5,3
15
3,6 4,1 4,5 5,0 5,4 5,9 6,3
17.5 4,2 0,4 5,3 5,8 6,3 6,8 7,4
20 4,8 5,4 6,0 6,6 7,2 7,8 8,4
Berat Badan 40 45 50 55 60 65 70

DOBUTAMINE (Dobuject)

Sediaan ​: 1 ampul = 5 mL = 250 mg = 250.000 mcg


Oplosan ​: Nacl 0,9% atau Dext 5%
Stabilitas ​: Larutan harus digunakan dalam 24 jam
Pengenceran : 250mg Dobuject diencerkan dng Nacl 0,9% 45mL menjadi 50 mL

Dosis ​: Dosis awal 2 mcg/kgBB/mnt naik tiap 15 – 30 menit 2,5 mcg. Maximal dosis 15 – 20 mcg (perhatikan hemodinamik)
Alat ​: Syringe pump, spuit 50 mL , connecting/perfusor

IV line ​: Di vena central (CVC), atau pembuluh darah perifer dengan venvlon no. 20.
Indikasi ​: Hipotensi akut/berat
Perhatian : Jangan dicampur dengan larutan alkali (basa), seperti sodium bicarbonate krn akan mngendap.
Efek samping : Meningkatkan kontraktilitas jantung, vasodilatasi ringan, perbaiki perfusi Splenknikus (pada dosis ringan maupun dosis
tinggi aman bagi jantung)
Dosis Kecepatan aliran
(mcg/
Kecepatan aliran
(mcg/
kgBB/mn mL / jam
t)
2,5 1.2 1.4 1.5 1.7 1.8 2 2.1 2.3
5 2.4 2.7 3.0 3.3 3.6 4 4.2 4.5
7.5 3.6 4.1 4.5 5 5.4 5.9 6.3 6.8
10 4.8 5.4 6.0 6.6 7.2 7.8 8.4 9.0
12.5 6.0 6.8 7.5 8.3 9.0 9.8 10.5 11.3
15 7.2 8.1 9.0 9.9 10.8 11.7 12.6 13.5
17.5 8.4 9.5 10.5 11.6 12.6 13.7 14.7 15.8
20 9.6 10.8 12 13.2 14.4 15.6 16.8 18
Berat 40 45 50 55 60 65 70 75
Badan

DOPAMIN

Sediaan ​: 1 ampul = 5 mL = 200 mg = 200.000 mcg


Oplosan ​: Nacl 0,9% atau Dext 5%
Stabilitas ​: 24 jam pada suhu kamar (setelah dilarutkan)
Perhatian ​: Jangan dicampur dengan larutan alkali / sodium bicarbonate. Maximal kecepatan pemberian per infuse 50
mcg/kgBB/mnt
Pengenceran: 200mg dopamine diencerkan dengan Nacl 0,9% 45mL menjadi 50 mL.

Dosis ​
: Dosis awal 2 mcg naik tiap 30 – 60 menit: 2 mcg. Maximal dosis 15 – 20 mcg (perhatikan hemodinamik dan target
tekanan darah systole)

Alat ​: Syringe pump, spuit 50 mL biasa, connecting/perfusor


IV line ​: Di vena central (CVC), atau pembuluh darah perifer dengan venvlon no. 20. Bila di pembuluh darah perifer, tidak boleh
dicabang.

Indikasi ​ ​: Hipotensi akut/berat


Efek samping : Dosis > 10 mcg : Tachicardia, hipertensi, extravasasi vena, vasokontriksi
Dosis 4 – 10 mcg : inotropikum
Dosis 2 – 3 mcg : efek perfusi ginjal dan inotropik ringan

(mcg/ mL / jam
kgBB/mnt)
2,5 1,5 1,7 1,9 2,1 2,3 2,4 2,6 2,8
5 3,0 3,4 3,8 4,1 4,5 4,9 5,3 5,6
7,5 4,5 5,1 5,6 6,2 6,8 7,3 7,9 8,4
10 6,0 6,8 7,5 8,3 9,0 9,8 10,5 11,3
12,5 7,5 8,4 9,4 10,3 11,3 12,2 13,1 14,1
15 9,0 10,1 11,3 12,4 13,5 14,6 15,8 16,9
17,5 10,5 11,8 13,1 14,4 15,8 17,1 18,4 19,7
20 12,0 13,5 15,0 16,5 18,0 19,5 21,0 22,5
Berat Badan 40 45 50 55 60 65 70 75
FUROSEMIDA

Sediaan ​: 1 ampul = 20 mg / 2 mL
Dosis : bolus iv 10 – 40 mg dlm 3 – 5 menit

​Iv infussion 2 – 10 mg/jam


Atau 0,01 – 0,1 mL/kgBB/jam infussion drip
0,5 – 1 mg per 6 – 24 jam oral, IM, IV (dalam 20 mnt; kec 0,05 mg/KgBB/min IV)

Oplosan ​: NaCl 0.9%


Perhatian : Obat akan rusak bila cairan terkena langsung dengan cahaya, maka dibutuhkan spuit & conecting/perfusor yang gelap/hitam

- Bila tekanan darah systole <90 mmHg, pertimbangkan lagi untuk meneruskan pemberian lasix tersebut.
- Jangan dicampur dengan larutan asam yang memiliki pH 5.5 seperti Dobutamine dan Dopamine, akan mengendap.
- Kecepatan pemberian, 4 mg/mnt pada dewasa dan 0.5 mg/mnt pada anak-anak
Pengenceran :​ 100 mg lasix (5 ampul) dioplos dengan NaCl 40 mL menjadi pengenceran 2 mg/mL

​100 mg lasix (5 ampul) dioplos dengan NaCl 90 mL menjadi pengenceran 1 mg/mL


Dosis :​ bila dibutuhkan drip dalam 24 jam maka ditentukan 100 mg lasix (5 ampul lasix) kecepatan laju Syringe pump 2 mL/jam
(4 mg/jam) dapat dinaikkan sampai dengan 4mL/am (8 mg/jam). Bila target urine belum keluar maka dapat diberi extra bolus 40 mg/iv

Alat ​: Syringe pump, spuit 50mL hitam, connecting/perfusor hitam


IV line ​: di vena central (CVC), atau pembuluh darah perifer dengan venvlon no. 20. Bila di pembuluh darah perifer, tidak boleh
dicabang
Indikasi ​: ALO, urine kurang dari target pada kasus jantung, post operasi, dll
Efek samping ​: Tuli, Tinitus = bila pemberian > 4mg/mnt terutama pada dosis tinggi dan ketika dikombinasi dengan obat
ototoxic lain atau pada gangguan ginjal berat.

HEPARIN
Sediaan : 1 vial = 5 mL = 5000 iu/mL
aPTT Re-bolus Hold Rate change Repeat
unit/kgBB infussion (unit/kgBB/jam) aPTT
<30 60(max - by 2 6 hour
5000)
30-49 30(max - by 1 6 hr
2500)
50-70 No bolus - no change 6 hr
71-95 No bolus - by 2 6 hr
>95 No bolus 60 min by 3 6 hr
Dosis bolus :
NSTEMI = max 5000 iu
STEMI = max 4000 iu (pada pasien yg sdh streptokinase)

Maintenance 2 – 5 hari drip 12 iu/kgBB/jam; max 1000 iu/jam = Target Heparinisasi = 1,5 – 2,5 x Kontrol
Drip heparin :
Dosis 20.000 iu/500 20.000 iu/100
iu/jam mL NS mL/jam mL NS mL/jam
1000 25 5
950 24 4,7
900 22 4,5
850 21 4,2
800 20 4
750 19 3,7
700 18 3,5
650 16 3,2
600 15 3

Tabel Pemilihan Antikoagulan


Kondisi UFH LMWH Fondapa- Bival-
(heparin) (enoxaparin) rinux irudin
Severe renal Caution Avoid Avoid best
Insufisiency

Increase Neutral Avoid Yes Yes


bleeding risk

Thrombo- Worst Better Better Best


cytopenia

Early cath Yes Generally Avoid yes


strategy avoid

INSULIN
Dosis insulin mengacu ADA (american diabetes asocation)
Dengan insulin basal/long acting dan rapid.
Penurunan 70 mg/dL per jam, awal dengan basal dosis malam hari

KALIUM ( K ) +

Normal Kalium ​: 3.5 – 4.5 mEq


Sediaan ​: 1 fles = 25 mL = 25 mEq (1 mL = 1 mEq)
HIPOKALEMIA (Potassium <3.5 mEq) :
1. pemberian koreksi :
a. Tidak boleh lebih dari 20 mEq/jam
b. Oplosan dengan NS 500 mL +20 mEq (tidak boleh lebih pekat)
c. Kebutuhan perhari dengan ketentuan perhari maximum 40-80 mEq (1-1.5 mEq/kgBB/hari)
2. Indikasi koreksi
a. Mutlak : - kadar K <2; terapi digitalis; penurunan Kalium pada KAD; kelemahan otot nafas
+

b. Kuat : insufisiensi koroner otot jantung; encephalopati hepatikum


c. Sedang : kadar K 3 – 3,5 mg/L
+

3. Rumus :​ 0.3 x kg bb x (Desire K+ - Actual K+)

​Dapat diberikan ½-nya dulu


4. Perhatian :​ waspada intoxikasi Kalium (parestesi pada extermitas, lemas dan rasa berat pada kaki, aritmia). Jangan
dicampur dengan larutan Ringer Lactat Magnesium Sulfat dan Dobutamine, karena akan mengendap.

5. Akses di vena central (CVC), bila di perifer dengan venvlon ukuran no. 20
6. Pemeriksaan laboratorium terutama Kalium secara periodik sesuai program.
HIPERKALEMIA (Potassium > 4.5 mEq) :

1. pemberian koreksi ditujukan kepada penyebabnya dan tergantung berat ringannya hiperkalemia dan perubahan pada EKG
2. Bila kadar K > 6.5 mEq/L disertai perubahan pada EKG dengan oligoria dapat dilakukan tindakan sbb:
+

a) Hentikan pemberian Kalium


b) Dapat diberikan Gluconas Calcicus 10% sebanyak 0.2mg – 0.5mg kgbb secara intra venus pelan-pelan dalam 5-10menit
c) Juga diberikan Natrium Bocarbonat 1-2 mEq/kgbb dan Glucosa 10%-20% sebanyak 40 mL/kgbb
d) Bila perlu hemodialisa
e) Glukosa dan insulin (pastikan program medis)

3. Akses IV line ​: vena central (CVC), bila diperifer dengan venvlon no. 20 atau lebih.

LIDOCAINE Hcl (XYLLOCARD)

Sediaan ​: 1 ampul = 100 mg / 5 mL


Oplosan ​: Dextrose 5% atau NS
Stabilitas ​: Larutan harus digunakan dalam 24 jam
Pengenceran : 500mg Xyllocard 25 mL diencerkan dengan Dext 5% 25mL menjadi 50 mL. Jadi 500 mg : 50 mL = 10 mg/mL

Dosis ​
: Awal bolus 50 mg xillocard/iv (tanpa diencerkan), dng kecepatan 25-50 mg/mnt dilanjutkan maintenance drip xyllocard
sesuai program (1 mg/mnt – 4 mg/mnt)

Alat ​ ​: Syringe pump, spuit 50 mL biasa, connecting/perfusor


IV line ​ ​: Di vena central (CVC), atau pembuluh darah perifer dengan venflon no. 20. Bila dipembuluh darah perifer,
tidak boleh dicabang.

Indikasi ​ ​: VES Frekuent, VES bigemini/trigemini/quartegemini


Perhatian ​: Jangan dicampur dengan larutan alkali (basa), seperti sodium bicarbonate karena akan mengendap.
Efek samping : mual, muntah, pusing, hipotensi

(Dosis x 60 mnt)
No.
pengenceran = mL / jam
Dosis mL/jam
1 1 mg / mnt 6 mL / jam
2 2 mg / mnt 12 mL / jam
3 3 mg / mnt 18 mL / jam
4 4 mg / mnt 24 mL / jam

MAGNESIUM

Normal ​: 1.40 – 1.75 mEq


Sediaan ​: 1 mL = 0.4 gram (2.5 mL = 1 gram) = (25 mL = 10 gram)
​HIPOMAGNESIUM (<1.40 mEq atau 1.5 mEq atau 0.75 mmol)
Koreksi :​ MgSO 40% (Magnesium Sulfat 40%)
4

​1 gr MgSO = 8 mmol 4

:​ 0.3 x kg bb x Defisit Mg
2+
Rumus
Cara Pemberian

1) Secara I.M (intra muscular) dpt diberikan langsung, bila perlu dibagi dua tempat (biasanya sering untuk koreksi pada kasus
ginaekologi)

2) Secara I.V (iv drip) harus diencerkan dng NaCl 0.9 % 100 mL terlebih dulu dan diberikan melalui drip syringe pump habis dalam 2
– 4 jam (konsentrasi maximal 100 mg/mL).

Saat ini koreksi yang lebih tepat melalui iv drip dengan syringe pump. Dalam keadaan emergency dapat diberikan secara IV bolus dengan
konsentrasi < 200mg/mnt dan kecepatannya <150mg/mnt atau 10 menit.
konsentrasi < 200mg/mnt dan kecepatannya <150mg/mnt atau 10 menit.

NATRIUM
3% saline (513 Na mmol/L)
Normal Saline / NS (154 Na mmol/L)
Ringer’s Lactate (130 Na mmol/L)
½ Normal Saline (77 Na mmol/L)
2+ +
[ mEq = mmol/valensi. Eg. Ca 1 mEq = ½ mmol; Na 1 mEq = 1 mmol ]

Normal ​: 130 mEq / L – 150 mEq / L


HIPONATREMIA (Sodium < 130 mEq)
1. Pemberian koreksi :
• Larutan NaCl 3% (cairan hipertonik)
• Langsung maintenance NaCl 3% 500mL/24 jam
• Pemberian tidak boleh > 100 mL/jam (kecepatan laju). Hiponatremi akut 1 meq/jam, kronik 0,5 meq/jam.
• Bila terjadi syock hipovolemik, atasi dehidrasinya dulu
• Bila terjadi hipervolemik, lakukan restriksi cairan kalau perlu diberikan furosemida (lasix)
• Awasi Central Pontine (osmotic) Myelinolisis jk koreksi hiponatremi terlalu cepat menjadi normo at hipernatremi
2. Rumus
+
• = (130 – Actual Na ) x 0.6 x kgBB

HIPERNATREMIA (Sodium > 150 mEq/liter)

1. Pemberian koreksi:
• Berikan larutan NaCl 0.45% dalam Dextrose 2.5%
• Sebanyak 20 mL/kgbb/jam sampai syok teratasi
• Penurunan tidak boleh lebih dari 10 poin/24 jam
Akses IV line : vena central (CVC), bila diperifer dengan venvlon no. 20
NITRAT (Nitrocine)

Sediaan ​
: 1 ampul 10 mg / 10 mL
Larutan pengencer : NaCl 0,9% atau D5%

Dosis ​ ​
: (1 mg - 10mg) / jam
Pemberian via syringe pump 2 ampul cedocard dilarutkan menjadi 50 cc dengan larutan pengencer

No. Dosis Cedocard Kecepatan


(mg/jam) Syringe Pump
(cc/jam)
1 1 2,5

2 2 5

3 3 7,5

4 4 10

5 5 12,5

6 6 15

7 7 17,5

8 8 20

9 9 22,5

10 10 25

Dosis dinaikan tiap 15 menit dan tensi darah dipantau tiap 15 menit. Target systole 140 mmhg.

NITROGLYSERINE

Sediaan ​: 1 ampul = 10 mg/10 mL = 10.000 mcg / 10 mL


Oplosan ​: NaCl 0,9% atau Dextrose 5%
Stabilitas ​: Dalam larutan Dextrose 5% / NaCl 0,9 % stabil 48 jam pada suhu kamar dan 7 hari dilemari es
Perhatian ​: Konsentrasi larutan tidak boleh lebih dari 400mcg/mL (max 2 ampul). Hindari penghentian yang tiba-tiba setelah
penggunaan jangka lama atau dengan dosis tinggi untuk menghindari terjadinya rebound angina.
Pengenceran : 10 mg Nitrocine diencerkan dengan NaCl 0,9% 40 mL menjadi 50 mL jadi 10.000 mcg : 50 = 200 mcg/mL

Dosis ​
: Dosis awal 5 mcg/menit meningkat tiap 5-10 menit 5 mcg sampai dengan maximal 200 mcg. Bila target tekanan darah
systole tercapai maka dosis dapat dipertahankan/diturunkan pelan-pelan tiap 5 mcg sampai dengan dosis maintenance/pemeliharaan
(hitungan dosis tidak pakai berat badan).

Alat ​ ​: Syringe pump, spuit 50mL biasa, connecting/perfusor


IV line ​: Di vena central (CVC), atau pembuluh darah perifer dengan venflon no. 20. Bila dipembuluh darah perifer, tidak boleh
dicabang.

Indikasi ​: ALO dengan Hipertensi, Hipertensi pada gangguan jantung dan paru.
Efek samping ​: Hipotensi, Tachicardia sampai dengan PAT, sakit kepala.
(Dosis dlm mcg x 60 mnt) : pengenceran = mL / jam
Dosis mL/jam Dosis mL/jam Dosis mL/jam Dosis mL/jam Dosis mL/jam
5 1,5 45 13,5 85 25,5 125 37,5 165 49,5
10 3 50 15 90 27 130 39 170 51
15 4,5 55 16,5 95 28,5 135 40,5 175 52,5
20 6 60 18 100 30 140 42 180 54
25 7,5 65 19,5 105 31,5 145 43,5 185 55,5
30 9 70 21 110 33 150 45 190 57
35 10,5 75 22,5 115 34,5 155 46,5 195 58,5
40 12 80 24 120 36 160 48 200 60

NOREPINEPHRINE (RAIVAS / VASCON)

Sediaan ​: 1 ampul = 4 mg / 4 mL = 4000 mcg / 4 mL


Oplosan ​: Dextrose 5%
Pengenceran ​: 4 mg/4 mL Raivas/Vascon diencerkan dng Dextrose 5% 46 mL menjadi 50 mL. Kemasan 4 mg menjadi 4000
mcg dulu, kemudian 4000 mcg : 50 mL = 80 mcg/ml (tiap 1 mL mengandung 80 mcg)

Dosis ​: Mulai 0,05 mcg/kgBB/mnt, meningkat tiap 5-10 menit 0,05 mcg sampai dosis maximal 1 mcg. Bila target tekanan darah
sístole tercapai maka dosis dpt dipertahankan/diturunkan pelan-pelan tiap 0,05 mcg sampai dengan dosis maintenance atau dosis
pemeliharaan.

Alat ​: Syringe pump, spuit 50ml biasa, connecting/perfusor


IV line ​ ​: Di vena central (CVC), atau pembuluh darah perifer dengan venvlon no. 20. Bila dipembuluh darah perifer,
tidak boleh dicabang.

Indikasi ​: Hipotensi emergency dan berat pada kasus kardiologi dan sepsis.
Perhatian: Monitor kemungkinan terjadi tanda extravasasi vena/plebhitis. Kepekaan oplosan tidak boleh lebih dari 2 ampul atau 160
mcg/ml.
Efek samping : Tachi arrithmia, hipertensi pada dosis tinggi
Cara penghitungan dosis:
Kebutuhan awal 0,05 mcg, dengan berat badan pasien 50 kg
Rumus (dosis x kgBBxmenit) : pengenceran = ml/jam (kecepatan laju), jadi :
osis Kecepatan aliran
(mcg/kgBB (ml/jam)
/mnt)
0.05 1.5 1.7 1.9 2.1 2.3 2.4 2.6
0.1 3.0 3.4 3.8 4.1 4.5 4.9 5.3
0.15 4.5 5.1 5.6 6.2 6.8 7.3 10.5
0.2 6.0 6.8 7.5 8.3 9.0 9.8 10.5
0.25 7.5 8.4 9.4 10.3 11.3 12.2 13.1
0.3 9.0 10.1 11.3 12.4 13.5 14.6 15.8
0.35 10.5 11.8 13.1 14.4 15.8 17.1 18.4
0.4 12.0 13.5 15.0 16.5 18.0 19.5 21
0.45 13.5 15.2 16.9 18.6 20.3 21.9 23.6
0.5 15.0 16.9 18.8 20.6 22.5 24.4 26.3
0.55 16.5 18.6 20.6 22.7 24.8 26.8 28.9
0.6 18.0 20.3 22.5 24.8 27.0 29.3 32
0.65 19.5 21.9 24.4 26.8 29.3 31.7 34.1
0.7 21.0 23.6 26.3 28.9 31.5 34.1 36.8
0.8 24.0 27.0 30.0 33.0 36.0 39.0 42
0.85 25.5 28.7 31.9 35.1 38.3 41.4 44.6
0.9 27.0 30.4 33.8 37.1 40.5 43.9 47.3
0.95 28.5 32.1 35.6 39.2 42.8 46.3 49.9
1 30.0 33.8 37.5 41.3 45.0 48.8 52.5
Berat Badan 40 45 50 55 60 65 70
NICARDIPINE HCL (PERDIPINE)

0.5 ​ ​2 ​ ​ 6 (µg/kg BB/mnt) 10


®
Sediaan Perdipine :

- 2 mg/2 ml: untuk penggunaan bolus I.V (larutkan dalam larutan 10cc)
- 10 mg/10 ml: untuk penggunaan dengan syringe pump atau infus drip
Pelarutan/cairan infus yang dapat digunakan:
NaCl 0.9%, Dextrose 5%, Potacol-R, Glucose 5%, Ringer Asetat, KN Solution 1A, KN Solution 1B
Pelarut/cairan infus yang TIDAK dapat digunakan:
Bikarbonas Natrikus & Ringer Laktat
®
Dosis Perdipine :
- 3-15 mg/jam (0.5-1.5 ampul Perdipine® 10 mg/jam dalam larutan infus 50-100)
- Dosis maksimal 15mg/jam atau 1.5 ampul Perdipine® 10 mg/jam
- Dosis diberikan dengan cara titrasi sesuai petunjuk tabel.

Dosis : ​
hipertensi emergency : 0.5-6µ/kg BB/mnt
Hipertensi pada pembedahan : 2-10µ/kg BB/mnt
Volume cairan pelarut : (ml) larutan infus yang akan digunakan (100, 250, 500 ml)
Atau 50 ml untuk Syringe Pump
Sediaan Perdipine yang dipakai : 2 mg atau 10 mg

A. Untuk pemberian dengan bolus i.v


​: 10-30µ/kg BB/kali pemberian
Perhatian :
• Pemakaian Perdipine® harus selalu disertai dengan monitor tekanan darah dan jantung
• Dosis awal hendaklah selalu dimulai dari dosis terendah; dosis dapat dinaikkan secara bertahap untuk mendapatkan efek penurunan
tekanan darah yang diharapkan.
• Target penurunan tekanan
darah pada terapi awal
hipertensi emergency adalah
untuk menurunkan MAP
tidak melebihi 25% dari
tekanan darah awal
(penurunan dapat dilakukan
dalam jangka waktu
beberapa menit-sampai
dengan 2 jam). Selanjutnya
tekanan darah dapat
diturunkan sampai dengan
160/100 mmHg selama 2-6
jam.
• Pada pemakaian Perdipine® setelah tekanan darah yang diharapkan tercapai pertahankan tekanan darah selama 24-48 jam; tetesan
dapat dikurangi secara bertahap. Satu jam sebelum pemberian Perdipne dihentikan, obat anti hipertensi oral dapat diberikan terlebih
dahulu.
TABEL DOSIS (disamping)
TRANFUSI DARAH

1. Darah Whole Blood :


• (Hb desire – Hb Actual) x kg BB x 6
• 6 mL kgBB menaikkan 1 gram Hb

2. Darah Pack Red Cell


• (Hb desire – Hb Actual) x kg BB x 3
• 3 mL kg BB menaikkan 1 gram Hb

TRULY OXYGEN

True 02= PaO2 (BGA) x 21% (fraksi oksigen di udara bebas)

​FiO2 (konstanta tgt yg dipakai dalam NC / NRBM)


FiO2 :
Nasal Canule NRBM
0 lpm = 0,21 6 lpm = 0,66
1 lpm = 0,24 7 lpm = 0,7
2 lpm = 0,28 8 lpm = 0,8
3 lpm = 0,32 9 lpm = 0,9
4 lpm = 0,36 10 lpm = 0,99

Konstanta =
(21+[4x02 NC])
__________
100

Ex : pasien sesak nafas Pa02 = 80 dng NRBM 8 lpm, maka truly O2 nya adalah 21, shg pasien ini sebenarnya mrp gagal nafas tipe 2.

REHABILITASI MEDIK
MET’s Formula
3,5 mL oxygen/kgBB/min ~ 1 MET
Sleep ~ 0,9 MET
Walk < 2 mph ~ < 0,89 m/dtk ~ 2 MET
Walk 2,5 mph ~ 1,11 m/dtk ~ 3 MET
Walk 4 mph ~ 1,78 m/dtk ~ 5 MET
Peak Healthy person 10 – 22,9 MET ~ 35 – 80 mL oxygen/kgBB/min
Nilai normal ECG

Kriteria ST elevasi

Kriteria non ST elevasi


Hipertensi pada pembedahan

Hipertensi Emergensi

Kriteria Prior Myocard Infarction

GRACE risk score


ECG Hemiblok

ECG Ventrikular Hipertrofi,,


ECG Bundle Branch Block
Infark Related Artery

SCORE AND CRITERIA IN CARDIOLOGY


Cardiac Risk Index in Noncardiac surgery (Goldman,et.al.)
Risk Index
0-5 points Class I 1% komplikasi
6-12 points Class II 7% komplikasi
13-25 points Class III 14% komplikasi
26-53 points Class IV 78% komplikasi

Anda mungkin juga menyukai