Caution :
2. Hitung konsentrasi pengenceran obat Criticism for the contents can be directed to our contact
Hidayanto Perdana,MD :081249180744
Pengenceran = Sediaan obat yg dipakai (mg) x 1000
Cardiac Mohammad Afies S,MD : 081336707172
Volume pelarut (mL)
Contoh :Drug
Therapy
Sediaan dobutamin 1 vial 250 mg
Diencerkan dalam 50 mL cairan = 250 mg x 1000
Resid for
50 mL
Clinical
=ent
Treatment 5000 mcg/mL
Card
at Saiful
iolog
Diencerkan
Anwar
dalam 100 mL cairan = 250 mg x 1000
General
1y00of
mL
Hospital=Med
2500 mcg/mL
ical
Diencerkan dalam 500 mL cairan = 250 mg x 1000
Facul
500 mL
ty
500 mcg/mL
=
Bra
3. Hitung wijay
flow rate untuk pemberian
a
Syringe pump / infussion pump = ml/jam
Univ
ersity Dosis (µ/kg/mnt) x kgBB x 60 menit (nomor 1)
Tetesan infus = ________________________________________________
(nomor 2)
Contoh = (dosis pasien diatas dalam syringe pump 50 mL)
5 (µ/kg/mnt) x 50 x 60 menit
Tetesan infus = _____________________________ = 15000 mcg/jam
50
= 3,0 x 10 = 30 mL/jam
Pengenceran dengan NS 500 mL dikalikan 10
NS 100 mL dikalikan 2
1. Awal bolus 150 mg amiodaron (3 mL) + 100 mL D5% habis dalam 30 menit (kec .laju 200 mL/jam melalui syringe pump).
2. Lanjutkan terapi maintenance : Dosis 900 mg/24 jam, terbagi dalam (360mg 6 jam pertama + 540 mg 18 jamkedua) à 6 ampul
amiodarone dalam D5% 500 cc à untuk pemakaian selama 24 jam:
• 6 jam pertama dosis 1 mg/menit, 1 amp amiodarone diencerkan dng D5% 100 mL
Rumus = (dosis x 60 menit) = ? mL/jam
Pengenceran
Indikasi : batas kadar minimal 2,5 gr/dL utk memaximalkan terapi antibiotik (terutama harus dikoreksi utk sepsis)
Sediaan
: 20% & 25% dlm 100 mL; 5% dlm 500 mL
25 gram albumin sediaan 100 mL∞ setara dengan 2 labu FFP(500cc) ∞ setara dengan 2 labu WB
BICARBONAT (BICNAT/MEYLON)
Kekurangan Bicarbonat natricus dapat dilihat dari hasil AGD pada nilai BE (Base Excess)
2
Koreksi Biknat :
1. diberikan pada Asidosis Metabolik berat (ph < 7.1), atau asidosis + gagal ginjal
2. Koreksi Biknat diberikan ½ (setengahnya dulu) bolus/infus cepat, lanjut ½ nya dalam infus lambat dalam 24 jam
3. bikarbonat diberikan 50 mEq s/d max 75 mEq dalam D5% 500mL (20 tpm makro); 2-5 mEq/kg IV infusion dalam 4-8 jam).
Maximal 50 mEq IV dlm 5 menit
4. Post koreksi Biknat harus dievaluasi dengan periksa Analisa Gas Darah ulang 4 jam kemudian
CALCIUM Ca 2+
Anion Gap
+ + - - + - -
Na + K - (Cl + HCO3 ) atau Na - (Cl + HCO3 )
Normal = 8 -12
Anion gap meningkat tidak bisa dikoreksi dng BICNAT
pO = 80 – 100
2
HCO = 21 -28
3
BE = -3 s/d +3
sO = > 95%
2
DIIT
Penghitungan total kalori per hari pada DM :
Kalori Basal
Laki – laki : BB idaman (kg) x 30 Kal/Kg =
Wanita x 25 Kal/Kg =
Koreksi
Total kebutuhan =
DIGOXIN
Sediaan : 1 ampul = 0,5 mg dalam 2 mL
Digitalisasi cepat 0,5 mg injeksi IV, sampai perubahan rate/rythm, evaluasi 4 jam kemudian.
Setelah itu ulangi 0,25 mg jk masih ada AF
Maintenance max 0,03 mg/kgBB/hari jk perlu
DILTIAZEM (Herbesser)
Indikasi : terminasi SVT, hipertensi emergency / berat pada kasus neuro dan jantung.
Perhatian : Monitor kemungkinan terjadi tanda extravasasi vena/plebhitis.
Efek samping : Tachyarrhytmia, hipertensi pada dosis tinggi.
DOBUTAMINE (Dobuject)
Dosis : Dosis awal 2 mcg/kgBB/mnt naik tiap 15 – 30 menit 2,5 mcg. Maximal dosis 15 – 20 mcg (perhatikan hemodinamik)
Alat : Syringe pump, spuit 50 mL , connecting/perfusor
IV line : Di vena central (CVC), atau pembuluh darah perifer dengan venvlon no. 20.
Indikasi : Hipotensi akut/berat
Perhatian : Jangan dicampur dengan larutan alkali (basa), seperti sodium bicarbonate krn akan mngendap.
Efek samping : Meningkatkan kontraktilitas jantung, vasodilatasi ringan, perbaiki perfusi Splenknikus (pada dosis ringan maupun dosis
tinggi aman bagi jantung)
Dosis Kecepatan aliran
(mcg/
Kecepatan aliran
(mcg/
kgBB/mn mL / jam
t)
2,5 1.2 1.4 1.5 1.7 1.8 2 2.1 2.3
5 2.4 2.7 3.0 3.3 3.6 4 4.2 4.5
7.5 3.6 4.1 4.5 5 5.4 5.9 6.3 6.8
10 4.8 5.4 6.0 6.6 7.2 7.8 8.4 9.0
12.5 6.0 6.8 7.5 8.3 9.0 9.8 10.5 11.3
15 7.2 8.1 9.0 9.9 10.8 11.7 12.6 13.5
17.5 8.4 9.5 10.5 11.6 12.6 13.7 14.7 15.8
20 9.6 10.8 12 13.2 14.4 15.6 16.8 18
Berat 40 45 50 55 60 65 70 75
Badan
DOPAMIN
Dosis
: Dosis awal 2 mcg naik tiap 30 – 60 menit: 2 mcg. Maximal dosis 15 – 20 mcg (perhatikan hemodinamik dan target
tekanan darah systole)
(mcg/ mL / jam
kgBB/mnt)
2,5 1,5 1,7 1,9 2,1 2,3 2,4 2,6 2,8
5 3,0 3,4 3,8 4,1 4,5 4,9 5,3 5,6
7,5 4,5 5,1 5,6 6,2 6,8 7,3 7,9 8,4
10 6,0 6,8 7,5 8,3 9,0 9,8 10,5 11,3
12,5 7,5 8,4 9,4 10,3 11,3 12,2 13,1 14,1
15 9,0 10,1 11,3 12,4 13,5 14,6 15,8 16,9
17,5 10,5 11,8 13,1 14,4 15,8 17,1 18,4 19,7
20 12,0 13,5 15,0 16,5 18,0 19,5 21,0 22,5
Berat Badan 40 45 50 55 60 65 70 75
FUROSEMIDA
Sediaan : 1 ampul = 20 mg / 2 mL
Dosis : bolus iv 10 – 40 mg dlm 3 – 5 menit
- Bila tekanan darah systole <90 mmHg, pertimbangkan lagi untuk meneruskan pemberian lasix tersebut.
- Jangan dicampur dengan larutan asam yang memiliki pH 5.5 seperti Dobutamine dan Dopamine, akan mengendap.
- Kecepatan pemberian, 4 mg/mnt pada dewasa dan 0.5 mg/mnt pada anak-anak
Pengenceran : 100 mg lasix (5 ampul) dioplos dengan NaCl 40 mL menjadi pengenceran 2 mg/mL
HEPARIN
Sediaan : 1 vial = 5 mL = 5000 iu/mL
aPTT Re-bolus Hold Rate change Repeat
unit/kgBB infussion (unit/kgBB/jam) aPTT
<30 60(max - by 2 6 hour
5000)
30-49 30(max - by 1 6 hr
2500)
50-70 No bolus - no change 6 hr
71-95 No bolus - by 2 6 hr
>95 No bolus 60 min by 3 6 hr
Dosis bolus :
NSTEMI = max 5000 iu
STEMI = max 4000 iu (pada pasien yg sdh streptokinase)
Maintenance 2 – 5 hari drip 12 iu/kgBB/jam; max 1000 iu/jam = Target Heparinisasi = 1,5 – 2,5 x Kontrol
Drip heparin :
Dosis 20.000 iu/500 20.000 iu/100
iu/jam mL NS mL/jam mL NS mL/jam
1000 25 5
950 24 4,7
900 22 4,5
850 21 4,2
800 20 4
750 19 3,7
700 18 3,5
650 16 3,2
600 15 3
INSULIN
Dosis insulin mengacu ADA (american diabetes asocation)
Dengan insulin basal/long acting dan rapid.
Penurunan 70 mg/dL per jam, awal dengan basal dosis malam hari
KALIUM ( K ) +
5. Akses di vena central (CVC), bila di perifer dengan venvlon ukuran no. 20
6. Pemeriksaan laboratorium terutama Kalium secara periodik sesuai program.
HIPERKALEMIA (Potassium > 4.5 mEq) :
1. pemberian koreksi ditujukan kepada penyebabnya dan tergantung berat ringannya hiperkalemia dan perubahan pada EKG
2. Bila kadar K > 6.5 mEq/L disertai perubahan pada EKG dengan oligoria dapat dilakukan tindakan sbb:
+
3. Akses IV line : vena central (CVC), bila diperifer dengan venvlon no. 20 atau lebih.
Dosis
: Awal bolus 50 mg xillocard/iv (tanpa diencerkan), dng kecepatan 25-50 mg/mnt dilanjutkan maintenance drip xyllocard
sesuai program (1 mg/mnt – 4 mg/mnt)
(Dosis x 60 mnt)
No.
pengenceran = mL / jam
Dosis mL/jam
1 1 mg / mnt 6 mL / jam
2 2 mg / mnt 12 mL / jam
3 3 mg / mnt 18 mL / jam
4 4 mg / mnt 24 mL / jam
MAGNESIUM
1 gr MgSO = 8 mmol 4
: 0.3 x kg bb x Defisit Mg
2+
Rumus
Cara Pemberian
1) Secara I.M (intra muscular) dpt diberikan langsung, bila perlu dibagi dua tempat (biasanya sering untuk koreksi pada kasus
ginaekologi)
2) Secara I.V (iv drip) harus diencerkan dng NaCl 0.9 % 100 mL terlebih dulu dan diberikan melalui drip syringe pump habis dalam 2
– 4 jam (konsentrasi maximal 100 mg/mL).
Saat ini koreksi yang lebih tepat melalui iv drip dengan syringe pump. Dalam keadaan emergency dapat diberikan secara IV bolus dengan
konsentrasi < 200mg/mnt dan kecepatannya <150mg/mnt atau 10 menit.
konsentrasi < 200mg/mnt dan kecepatannya <150mg/mnt atau 10 menit.
NATRIUM
3% saline (513 Na mmol/L)
Normal Saline / NS (154 Na mmol/L)
Ringer’s Lactate (130 Na mmol/L)
½ Normal Saline (77 Na mmol/L)
2+ +
[ mEq = mmol/valensi. Eg. Ca 1 mEq = ½ mmol; Na 1 mEq = 1 mmol ]
1. Pemberian koreksi:
• Berikan larutan NaCl 0.45% dalam Dextrose 2.5%
• Sebanyak 20 mL/kgbb/jam sampai syok teratasi
• Penurunan tidak boleh lebih dari 10 poin/24 jam
Akses IV line : vena central (CVC), bila diperifer dengan venvlon no. 20
NITRAT (Nitrocine)
Sediaan
: 1 ampul 10 mg / 10 mL
Larutan pengencer : NaCl 0,9% atau D5%
Dosis
: (1 mg - 10mg) / jam
Pemberian via syringe pump 2 ampul cedocard dilarutkan menjadi 50 cc dengan larutan pengencer
2 2 5
3 3 7,5
4 4 10
5 5 12,5
6 6 15
7 7 17,5
8 8 20
9 9 22,5
10 10 25
Dosis dinaikan tiap 15 menit dan tensi darah dipantau tiap 15 menit. Target systole 140 mmhg.
NITROGLYSERINE
Dosis
: Dosis awal 5 mcg/menit meningkat tiap 5-10 menit 5 mcg sampai dengan maximal 200 mcg. Bila target tekanan darah
systole tercapai maka dosis dapat dipertahankan/diturunkan pelan-pelan tiap 5 mcg sampai dengan dosis maintenance/pemeliharaan
(hitungan dosis tidak pakai berat badan).
Indikasi : ALO dengan Hipertensi, Hipertensi pada gangguan jantung dan paru.
Efek samping : Hipotensi, Tachicardia sampai dengan PAT, sakit kepala.
(Dosis dlm mcg x 60 mnt) : pengenceran = mL / jam
Dosis mL/jam Dosis mL/jam Dosis mL/jam Dosis mL/jam Dosis mL/jam
5 1,5 45 13,5 85 25,5 125 37,5 165 49,5
10 3 50 15 90 27 130 39 170 51
15 4,5 55 16,5 95 28,5 135 40,5 175 52,5
20 6 60 18 100 30 140 42 180 54
25 7,5 65 19,5 105 31,5 145 43,5 185 55,5
30 9 70 21 110 33 150 45 190 57
35 10,5 75 22,5 115 34,5 155 46,5 195 58,5
40 12 80 24 120 36 160 48 200 60
Dosis : Mulai 0,05 mcg/kgBB/mnt, meningkat tiap 5-10 menit 0,05 mcg sampai dosis maximal 1 mcg. Bila target tekanan darah
sístole tercapai maka dosis dpt dipertahankan/diturunkan pelan-pelan tiap 0,05 mcg sampai dengan dosis maintenance atau dosis
pemeliharaan.
Indikasi : Hipotensi emergency dan berat pada kasus kardiologi dan sepsis.
Perhatian: Monitor kemungkinan terjadi tanda extravasasi vena/plebhitis. Kepekaan oplosan tidak boleh lebih dari 2 ampul atau 160
mcg/ml.
Efek samping : Tachi arrithmia, hipertensi pada dosis tinggi
Cara penghitungan dosis:
Kebutuhan awal 0,05 mcg, dengan berat badan pasien 50 kg
Rumus (dosis x kgBBxmenit) : pengenceran = ml/jam (kecepatan laju), jadi :
osis Kecepatan aliran
(mcg/kgBB (ml/jam)
/mnt)
0.05 1.5 1.7 1.9 2.1 2.3 2.4 2.6
0.1 3.0 3.4 3.8 4.1 4.5 4.9 5.3
0.15 4.5 5.1 5.6 6.2 6.8 7.3 10.5
0.2 6.0 6.8 7.5 8.3 9.0 9.8 10.5
0.25 7.5 8.4 9.4 10.3 11.3 12.2 13.1
0.3 9.0 10.1 11.3 12.4 13.5 14.6 15.8
0.35 10.5 11.8 13.1 14.4 15.8 17.1 18.4
0.4 12.0 13.5 15.0 16.5 18.0 19.5 21
0.45 13.5 15.2 16.9 18.6 20.3 21.9 23.6
0.5 15.0 16.9 18.8 20.6 22.5 24.4 26.3
0.55 16.5 18.6 20.6 22.7 24.8 26.8 28.9
0.6 18.0 20.3 22.5 24.8 27.0 29.3 32
0.65 19.5 21.9 24.4 26.8 29.3 31.7 34.1
0.7 21.0 23.6 26.3 28.9 31.5 34.1 36.8
0.8 24.0 27.0 30.0 33.0 36.0 39.0 42
0.85 25.5 28.7 31.9 35.1 38.3 41.4 44.6
0.9 27.0 30.4 33.8 37.1 40.5 43.9 47.3
0.95 28.5 32.1 35.6 39.2 42.8 46.3 49.9
1 30.0 33.8 37.5 41.3 45.0 48.8 52.5
Berat Badan 40 45 50 55 60 65 70
NICARDIPINE HCL (PERDIPINE)
- 2 mg/2 ml: untuk penggunaan bolus I.V (larutkan dalam larutan 10cc)
- 10 mg/10 ml: untuk penggunaan dengan syringe pump atau infus drip
Pelarutan/cairan infus yang dapat digunakan:
NaCl 0.9%, Dextrose 5%, Potacol-R, Glucose 5%, Ringer Asetat, KN Solution 1A, KN Solution 1B
Pelarut/cairan infus yang TIDAK dapat digunakan:
Bikarbonas Natrikus & Ringer Laktat
®
Dosis Perdipine :
- 3-15 mg/jam (0.5-1.5 ampul Perdipine® 10 mg/jam dalam larutan infus 50-100)
- Dosis maksimal 15mg/jam atau 1.5 ampul Perdipine® 10 mg/jam
- Dosis diberikan dengan cara titrasi sesuai petunjuk tabel.
Dosis :
hipertensi emergency : 0.5-6µ/kg BB/mnt
Hipertensi pada pembedahan : 2-10µ/kg BB/mnt
Volume cairan pelarut : (ml) larutan infus yang akan digunakan (100, 250, 500 ml)
Atau 50 ml untuk Syringe Pump
Sediaan Perdipine yang dipakai : 2 mg atau 10 mg
TRULY OXYGEN
Konstanta =
(21+[4x02 NC])
__________
100
Ex : pasien sesak nafas Pa02 = 80 dng NRBM 8 lpm, maka truly O2 nya adalah 21, shg pasien ini sebenarnya mrp gagal nafas tipe 2.
REHABILITASI MEDIK
MET’s Formula
3,5 mL oxygen/kgBB/min ~ 1 MET
Sleep ~ 0,9 MET
Walk < 2 mph ~ < 0,89 m/dtk ~ 2 MET
Walk 2,5 mph ~ 1,11 m/dtk ~ 3 MET
Walk 4 mph ~ 1,78 m/dtk ~ 5 MET
Peak Healthy person 10 – 22,9 MET ~ 35 – 80 mL oxygen/kgBB/min
Nilai normal ECG
Kriteria ST elevasi
Hipertensi Emergensi