Anda di halaman 1dari 34

TEKNIK PEMBERIAN

OBAT– OBAT
KARDIOVASKULER
IRAWATI GANDARA

RESERTIFIKASI PELATIHAN KARDIOLOGI DASAR


RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG
REVIEW
Obat kardiovaskuler merupakan kelompok obat yang
mempengaruhi & memperbaiki sistem kardiovaskuler
(jantung dan pembuluh darah ) secara langsung ataupun
tidak langsung
Sistem Sirkulasi atau Sistem Kardiovaskuler mempunyai
2 fungsi Utama:
1. Delivery Oksigen, nutrisi, hormone, elektrolit dan zat
lain yang esensial ke dalam sel
2. Mengangkut karbondioksida dan sisa metabolisme dari
sel
PERAN PERAWAT DALAM
PEMBERIAN OBAT
• Meningkatkan keselamatan pasien (patient safety)
• Meningkatkan kepuasan pasien dlm perawatan &
meningkatkan kepercayaan terhadap pemberi asuhan
(Amaniyan, 2014)
• Perawat dalam posisi unggul dalam memberikan
manajemen pengobatan yang aman
8 Benar Prinsip
Pemberian Obat Pasien

Rute Obat
Waktu Dosis
Respon Informasi
Nursing. 2012. Drug Handbook. Lippincott. Williams & Wilkins: Philadelphia. Pennsylvania
JENIS JENIS OBAT
KARDIOVASKULER
1. OBAT ANTI ANGINA
2. OBAT GAGAL JANTUNG
3. OBAT ANTI ARITMIA
4. OBAT ANTI HIPERTENSI
5. OBAT ANTI KOAGULAN
OBAT ANTI ANGINA
- NITROGLISERIN (NTG)
- ISOSORBID DINITRAT (ISDN)
- MORPHIN
ISOSORBIDE DINITRATE
(ISDN)
* PO SL: Dosis 5mg 0nset 3-4mnt, Max 15mg Durasi 1 jam
drip, sediaan 10 mg/ 10 cc- cara pemberian
Dosis : mg / jam -----0,5 mg - 10 mg/jam
pengenceran
contoh : dosis 1 mg/jam ( dalam syringe pump 50 cc)
Pengenceran 10 mg = 0,2 mg/cc
50 cc
jadi 1 mg/jam = 5 cc/jam
0,2 mg/cc
Peran perawat: Pantau chest pain, BP, gejala pusing, perasaan melayang
( max 2 x 24 jam pemberian)
NITROGLISERIN (NTG)
Nitrogliserin : sediaan 10 mg/10 cc
Dosis --- 5 – 200 mikrogram/mnt
Rumus -Dosis x 60 mnt
pengencer
10 cc= 10 mg = 1 mg/cc = 1000 mikro/cc
50 cc
jika kebutuhan 10 mikro jadi 10 mcg x 60 m = 0,6 cc/jam
1000 mcg/cc
• Peran perawat: Pantau Chestpain, BP, keluhan nyeri kepala
• ( max 2 x 24 jam pemberian)
MORFIN Dosis Bolus : 2-5 mg IV pelan
Larutkan 10mg/10ml
Dosis drip : 10 mcg / kg BB / jam
Rumus = dosis (mcg) x BB
pengenceran
Contoh : - dosis : 10 mcg morphin BB : 50 kg
campuran : 1 amp. = 10 mg morphin in 50 cc D5%
1 cc = _10_ = 0,2 x 1000 mcg = 200 mcg/cc
50
= 10 mcg x 50 kg x 1 jam = 2,5 cc/jam
200 mcg/cc
Peran perawat: monitol vital sign 5-10 menit setelah pemberian
obat, BP, RR.
OBAT GAGAL JANTUNG
- Glikosida jantung
(Digitalis)digoxin
- Diuretic
- Inotropik (Dobutamin,
Dopamin, Noradrenalin,
Milrinone, ACE inhibitor))
DIGOXIN
Aritmia Supraventrikular
Dosis intra vena, sediaan 0,5 mg/2 cc perampul (pengencer
Steril water/ D5%)
Dosis awal 0,5 mg bolus pelan2 pemberian bisa diulang 0,25
mg tiap 1-4 jam bila tdk respon, dosis max 1,5-1,7 mg/hari
Contoh cara pemberian IV :
0,5 mg dilarutkan dalam 10 cc ( obat 2 cc + pelarut 8 cc )
Berikan pelan2 selama min 5 – 10 mnt
Peran Perawat:
* Monitor bradikardi, aritmia selama 1-2 jam setelah
pemberian
FUROSEMIDE
Diuretic, sediaan IV 10mg/cc ( perampul 2 cc)
Bolus 20-40 mg, dinaikan 20 mg jeda 1-2 jam
Drip : loading dose bolus 40-100 mg selama 1-2 menit, drip 10-40
mg/jam, ulangi loading dose sebelum menaikan dosis drip
Max pengenceran 10 mg/ml (D5%/ Nacl 0,9%)
Peran perawat:
• Monitor IO, Elektrolit imbalance, status hidrasi
• Pengenceran dgn D5%, Nacl 0,9% stabil selama 24 jam
• Boleh diberikan tanpa pengenceran
• Anjurkan makanan tinggi kalium: pisang, cereal, daging, jus jeruk,
anggur, kentang
DOBUTAMIN
Dobutamin-- dosis 2-20 microgram/kgbb/menit
Sediaan 250 mg (1 amp)- 5 cc
Rumus : Dosis x Kg BB x 60 mnt
pengenceran
contoh : dalam syringe pump
Kebutuhan 5 mcg, BB 50 kg pengenceran : 250 mg
5 mcg x 50 Kg x 60 menit 50 cc
5000 mcg/ cc = 5 mg/cc
= 3 cc/ jam = 5000mcg/cc
PERAN PERAWAT

• Cek adanya hypovolemia, koreksi dulu sebelum pemberian


dobutamin
• Evaluasi respon obat, monitor BP dan UO, laporkan untuk titrasi
bila BP sdh tercapai
• Maksimal pengenceran 5 mg/ml (D5%, Nacl 0,9%)
• Stabil 48 jam
• Akses vena besar mencegah extravasasi
Dopamin-- dosis 5 – 20 microgram/kgbb/m

DOPAMIN Sediaan 200 mg (1 amp)- 5 cc


Rumus : Dosis x Kg BB x 60 mnt
pengenceran
contoh : dalam syringe pump
Kebutuhan 5 mcg, BB 50 kg pengenceran : 200 mg
5 mcg x 50 Kg x 60 menit 50 cc
4000 mcg/ cc = 4 mg/cc
= 3,75cc/ jam = 4000mcg/cc
• Maksimal pengenceran 3,2 mg/ml (D5%, Nacl 0,9%)
• Stabil 24 jam
• Akses vena besar mencegah extravasasi
NORADRENALIN Dosis :
0,05-0,6 microgram/kgbb/menit (30 mcg/menit)
Rumus :
dosis x BB x 60
Pengencer
Contoh:
Keb.0,01mikro BB 50kg Sediaan: 1 ampul 4 mg/ 4 ml
1cc= 4mg = 0,08mg= 80mikro
50ml
Rumus:
0,01mikro x 50kg x 60 mnt = 0,375 cc/jam
80 mikro
Peran perawat
• Pantau UO, laporkan bila urine <0,5 cc/kgbb/jam
• Monitor BP, HR, EKG
• Pantau adanya penurunan perfusi perifer: parastesia, akral dingin
OBAT ANTI ARITMIA
- Lidokain
- Amiodaron
- Adenosin
- Verapamil
Lidokain, sediaan = 20 mg/ cc ( 5 cc / amp = 100 mg/amp)
LIDOCAIN
Cara pemberian 2 cc/amp = 40 mg/amp

RAPID CONTROL 5-10 mnt 10-15 m 24-30 jam


ARITMIA VENTRIKEL
↓ Bolus > 2 mnt ↓ repeat ↓ maintenance
1-1,5 mg/kg BB 0,5-0,75mg/kg max 3 mg/kg BB 1-4 mg/mnt
Cara penghitungan :
Pengenceran 800 mg ( 20 amp yg 2cc ) dalam 40 cc
= 800 mg : 40 cc = 20 mg/cc
Dosis drip mulai 1 mg/mnt = 1 mg x 60 mnt = 60 = 3 cc/jam
20 mg/cc 20
• Maksimal pengenceran 16 mg/ml (D5%, Nacl 0,9%)
• Observasi dizziness, double vision, nausea, pain, Respiratory difficult
AMIODARON Amiodaron, sediaan 150 mg/3 cc
Dosis:
VT, VF Bolus 150 mg dilarutkan dalam 100 cc berikan selama min 10 – 15 mnt
AF, SVT, AFL Drip : 1 mg/mnt selama 6 jam dilanjutkan 0,5 mg/mnt selama 18 jam
Cara penghitungan :
900 mg ( 6 amp) amiodaron + 500 cc Nacl 0,9%/ D5
1cc = 900 mg = 1,8 mg
500 cc
Jika dosis drip 1 mg/mnt, maka 1 mg x 60 = 33 cc/jam
1,8
AMIODARON
Peran perawat:
• Monitoring gambaran EKG: bradikardi, prolong QT
• Pantau gejala mual, muntah, fatigue
• Pantau nilai SGOT, SGPT
• Maksimal pengenceran 3 mg/ml (D5%) stabil 24 jam
• Akses Vena dalam/ CVC bila memungkinkan
• Pada kasus cardiac arrest bolus amiodaron 300 mg/20 cc D5%
ADENOSIN
(ATP) Adenosin ( ATP), sediaan 6 mg/cc ( 1 amp)
PSVT, WPWS Untuk SVT BB>50 kg
Star ulang 1 – 2 mnt 1-2 menit

6 mg bolus cepat 1-2 detik 12 mg 12 mg


Cara pemberian :
6 mg adenosin ( 1 amp ) + 9 cc Nacl 0,9%

Flush 20 cc Nacl 0,9 %- Gunakan 3 way + spuit 10 cc + spuit


20cc
Peran perawat: Monitor EKG, BP
VERAPAMIL/ ISOPTIN

SVT, RATE CONTROL AF, AFL


Sediaan 5 mg/2 ml
Bisa diberikan tanpa diencerkan
SVT: initially 2,5-5 mg diberikan >2 menit, bisa diulang 15-30 menit
kemudian dosis 5-10 mg (max 20-30 mg)
AF (rate control) : : initially 5-10 mg diberikan >2 menit, bisa
diulang 15-30 menit kemudian dosis 10 mg
Peran perawat:
1. Monitoring EKG, ekstreme bradikardi, blok, asistol
2. Monitor BP tiap 5-10 menit
OBAT ANTI HIPERTENSI

- NICARDIPIN
NICARDIPIN

Sediaan 10 mg/ 10 ml
Dosis mulai 5 mg/jam titrasi naik 2,5 mg/jam jeda 5-15
menit, maksimal dosis 15 mg/jam
Pengenceran dengan D5%, Nacl 0,9%
Stabil selama 24 jam setelah diencerkan
Peran perawat:
1. Monitor BP, HR, takikardi
2. Pantau keluhan nyeri kepala, facial flushing,
dizziness
ANTI KOAGULAN
- UNFRACTIONATED HEPARIN
(UFH)
- WARFARIN
- ENOXOPARINE
- FONDAPARINUX
UFH
sediaan 5000 ui/ cc
ACS:
Bolus : 60 ui/Kg BB IV (Max 4000 ui)
Dilanjutkan drip 12 ui/kg/jam (Max 1000 ui/jam)
Drip : mulai 12 ui/Kg BB/jam ( sesuai nilai aptt)
pengenceran
Cara penghitungan:
Contoh : BB=50 kg, maka bolus = 60 ui x 50=3000ui IV
Drip :
pengenceran : 2000 ui dalam 50cc= 40ui/cc
maka dripnya : 12ui x 50 = 10 cc/jam
40
• BUD: 24 JAM (Setelah pengenceran)
• Peran perawat: Pantau perdarahan
UFH Target APTT
APTT CHANGE DOSIS TITRASI

< 35 BOLUS 70 UI/Kg BB +3

35 - 49 Bolus 35 ui/ Kg BB +2

50 – 70 0 0
71 - 90 0 -2
> 100 Stop 30 mnt -3
WARFARIN Warfarin
Dosis warfarin DENGAN antikoagulan pada trombosis

3 hari ↓ Hari ke 4 dst ↓

dosis 5mg Px. INR dosis 2-5 mg px.INR

• Target INR DVT , Af, MI (2-3) Katup mekanik


(2,5-3,5)
Peran perawat: Pantau perdarahan
WARFARIN
Dosis warfarin TANPA antikoagulan

3 hari ↓ Hari ke 4 dst Mgg 1-3 ↓

2-5mg INR dosis 2-5 mg px.INR /mgg

• Target INR DVT , Af, MI (2-3) Katup mekanik (2,5-3,5)


• Peran Perawat: Pantau perdarahan
ENOXAPARIN
SEDIAAN : 6000 UI/ 60 MG/ 0,6 ml
4000 UI/ 40 mg/ 0,4 ml
2000 UI/ 20 mg/ 0,2 ml
Kreatinin < 2,5 mg/dl pria
< 2mg/dl wanita
STEMI :
Bolus IV 30 mg selanjutnya setelah 15 mnt SC
ulang SC 12 jam kemudian
NON STEMI :
langsung SC 2 x 0,6
Diberikan selama 2 – 8 hari
Peran perawat: Pantau perdarahan
FONDAPARINUX
Kreatinin < 3,0 mg/dl
STEMI :
Bolus 2,5 mg IV, 24 jam kemudian 2,5 mg
SC
Selama 2-8 hari
NSTEMI : langsung SC 2,5 mg
Peran perawat
* Pantau perdarahan
Teknik Penyuntikan LMWH
 Lokasi penyuntikan di abdomen 5 cm dari umbilicus
 Bersihkan lokasi penyuntikan dengan alcohol swab
tunggu sampai kulit kering
 Buka penutup jarum dan jangan keluarkan gelembung udara dalam spuit
 Pegang lipatan kulit dengan tangan non dominan selama penyuntikan
 Tusukan jarum secara keseluruhan dengan sudut 90 derajat
jangan aspirasi sebelum penyuntikan
 Lipatan kulit tetap dipegang selama penyuntikan
 Injeksikan obat selama 30 detik
 Angkat jarum dengan sudut yang sama dengan saat penusukan, lepaskan lipatan kulit
 Apus lokasi penyuntikan dengan menggunakan alcokol swab tanpa pemijatan
 Beberapa jurnal merekomendasikan kompres cold pack sebelum penyuntikan dan hot pack setelah
penyuntikan untuk mengurangi nyeri dan risiko hematoma

Avsar G dan Kasikci, 2013: Campos et al., 2013


ALTEPLAS
E Sediaan 50 mg, pengencer 50 ml
ACS
BB >67 KG: TOTAL DOSIS 100 mg/ 90 menit
Star 15 mg bolus 1-2 menit dilanjutkan 50 mg / 30 menit, 35 mg selama
60 menit
BB <67 kg: TOTAL DOSIS: Maksimal 100 mg
Star 15 mg bolus selama 1-2 menit, kemudian 0,75 mg/kgBB selama 30
menit (maksimal 50 mg) dilanjutkan 0,5 mg/ kgBB selama 60 menit
(maksimal 35 mg)
Peran Perawat:
• Observasi Nyeri dada, aritmia, perdarahan, hipotensi dan reaksi alergi
• Cek BP, Pulse, RR/ 15 menit sd stabil, kemudian/jam
HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai