DosenPengampu :
DisusunOleh :
Kelompok : 3 (Tiga)
Kelas : 2C
Anggota :
I. TujuanPraktikum
II. PrinsipPercobaan
III. DasarTeori
IV. Alat dan Bahan
1. Hewan Percobaan: mencit putih
2. Bahan: oleum ricini, loperamid 4mg, kertas saring, PGA 2%
3. Alat: toples pengamatan, timbangan, sonde oral, alat suntik 1ml.
V. Prosedur
1. Dua jam sebelum percobaan dimulai mencit dipuasakan.
2. Mencit dibagi menjadi lima kelompok yaitu kelompok kontrol diberi
PGA 2%, kelompok pembanding diberi loperamid, kelompok 3,4, dan
5 diberi sediaan uji.
3. 30 menit kemudian diberi oleum ricini.
4. Tiap mencit dimasukkan ke dalam toples yang diberi alas kertas saring
yang telah ditimbang.
5. Amati waktu munculnya diare, frekuensi defekaasi, konsistensi feses,
bobot feses. Dicatat setiap selang waktu 30 menit selama 2 jam.
6. Konsistensi feses dapat dinyatakan dalam bentuk skor sebagai berikut
a. Pehitungan Dosis
Kontrol Negatif Dosis II ( Loperamid 4 mg )
2% Konversi dosis mencit
Pga 2% = x 5 ml = 0,1 g
100 % 4 mg x 0,0026 = 0,010 mg/20 g BB
Mencit
Kontrol Positif ( Loperamid 2 mg) Berat Serbuk
Konversi dosis mencit 0,010 mg
× 166,84 = 0,87 mg/20 gr
2 mg x 0,0026 = 0,0052 mg/20 g BB 2 mg
Mencit BB mencit
Berat Serbuk Larutan Stok
0,0052mg 0,87 mg
× 166,84 = 0,433 mg/ 20 gr × 5 ml = 21,75 mg/5 ml
2mg 0,2ml
BB mencit
Larutan Stok Dosis III ( Loperamid 8 mg )
0,433 mg Konversi dosis mencit
× 5 ml = 10,83 mg/5 ml
0,2ml 8 mg x 0,0026 = 0,0208 mg/20 g BB
Mencit
Dosis I ( Loperamid 1 mg ) Berat Serbuk
Konversi dosis mencit 0,0208
× 166,84 = 1,735 mg/20 gr BB
1 mg x 0,0026 = 0,0026 mg/20 g BB 2 mg
Mencit Mencit
Berat Serbuk Larutan Stok
0,0026 1,735mg
× 166,84 = 0,216 mg/20 gr BB × 5 ml = 43,37 mg/5 ml
2 mg 0,2 ml
meencit
Larutan Stok
0,216 mg
× 5 ml =5,4 mg/5 ml
0,2ml
Keterangan :
Simbol Konsistensi Skor
N Normal 0
LN Lembek normal 1
L Lembek 2
LC Lembek cair 3
C Cair 4
VIII. Pembahasan
IX. Kesimpulan
Praktikum ini menggunakan obat Loperamid sebagai obat
antidiare. Pada kelompok kontrol positif (Loperamid 2 mg) mencit 1
memiliki konsistensi feses Normal (N), mencit 2 memiliki konsistensi
feses Lembek Cair (LC), mencit 3 memiliki konsistensi feses Lembek
Normal (LN). Pada mencit 1 obat loperamid memiliki aktivitas antidiare
yang kuat dan baik sehingga menjaga konsistensi feses mencit 1 tetap
dalam keadaan normal. Pada mencit 2 dan 3 efek antidiare dari loperamide
menjadi lemah. Menurut literature, hal tersebut dikarenakan dosis obat
yang diujikan kurang tinggi atau karena terjadi kesalahan selama
pemberian yang mengakibatkan sediaan yang diberikan menjadi tidak
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN