Dosen Pengampu :
UNIVERSITAS BTH
Disusun Oleh :
Kelompok : 3 (Tiga)
Kelas : 2C
Anggota :
Sofyan Supriatna 31120131
Siska Nurgifani 31120140
I. Tujuan
24,34 gr
Mencit 2 = ×0,2 ml=0,2434 ml ≈ 0,24 ml
20 gr
2. Tabel hasil pengamatan
do dt 30 dt 60
Perlakuan Mencit Vertika Rata”
Horizontal Vertikal Horizontal Vertikal Horizontal
l
1 3,1 3,02 3,12 4,3 3,3 4,28 3,21
Dosis 1
2 3,03 4,01 4,39 5,92 4,92 5,95 4,6
1 2,1 3,14 2,44 3,21 2,58 3,36 2,51
Dosis 2
2 2,34 2,32 3 2,42 3,1 3,51 3,05
1 2,9 3,3 3,5 3,9 3,2 3,5 3,35
Dosis 3
2 2,1 3,1 2,7 3,8 2,4 3,4 2,55
1 3,02 2,16 4,37 4,22 6,72 4,9 5,5
Negatif
2 2,76 2,06 4,12 6,1 6,41 6,34 5,2
1 2,3 3,7 3,2 4,15 4,15 4,4 3,6
Positif
2 2,65 3,9 3,7 4,2 4,65 4,33 4,17
5,5−3,02
(K.negatif mencit 1) %radang = × 100 %=82,119 %
3,02
5,2−2,76
(K.negatif mencit 2) %radang = × 100 %=88,405 %
2,76
3,6−2,3
(K.positif mencit 1) %radang = ×100 %=56,521 %
2,3
4,17−2,65
(K.positif mencit 2) %radang = ×100 %=57,358 %
2,65
3,21−3,1
(Dosis 1 mencit 1) %radang = ×100 %=3,548 %
3,1
4,6−3,03
(Dosis 1 mencit 2) %radang = ×100 %=51,815 %
3,03
2,5−2,1
(Dosis 2 mencit 1) %radang = × 100 %=19,523 %
2,1
3,05−2,34
(Dosis 2 mencit 2) %radang = ×100 %=30,341 %
2,34
3,35−2,9
(Dosis 3 mencit 1) %radang = ×100 %=15,517 %
2,9
2,55−2,1
(Dosis 3 mencit 2) %radang = × 100 %=21,448 %
2,1
VIII. Pembahasan
Pada percobaan kali ini dilakukan pengujian aktivitas
antiinflamasi dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas
farmakologi Na. Diklofenat dan karagenan 1% yang digunakan
sebagai inisiator terjadinya inflamasi tersebut. Mencit yang
digunakan dalam percobaan ini berjumlah tiga ekor tiap kelompok
dengan perlakuan yang masing-masing berbeda.
Percobaan ini menggunakan alat pletismograf untuk
mengidentifikasikan terjadinya inflamasi pada kaki belakang
sebelah kiri mencit, dengan pengukuran presentase besarnya
besarnya radang pembengkakan.
Na.Diklofenak merupakan obat antiinflamasi golongan
asam karboksilat derivat asam fenilasetat. Mekanisme kerja
farmakologinya adalah menginhibisi sintesis prostagladin.,
Na.diklofenat menginhibisi menginhibisi sintesis prostagladin di
dalam jaringan jaringan tubuh dengan menginhibisi
siklooksigenase: sedikitnya 2 isoenzim, siklooksigenase-1 dan
siklooksigenase-2, telah diidentifikasikan dengan
mengkatalis/memecah formasi/bentuk dari prostagladin di dalam
jalur asam arakidonat.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai
berikut:
- Pada dosis 1 diperoleh hasil persentase radang rata - rata sebesar
20,01%
- Pada dosis 2 diperoleh hasil persentase radang rata - rata sebesar
24,97 %
- Pada dosis 3 diperoleh hasil persentase radang rata - rata sebesar
36,56 %
- Pada kontrol positif-kontrol negatif diperoleh hasil persentase radang
rata - rata sebesar 49,741%
IX. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa efek
yang ditunjukan dengan penggunaan natrium diklofenak memiliki efek anti
inflamasi, yang berarti suatu sediaan yang diujikan mampu menghambat udem
yang terbentuk akibat induksi karagenan.
Hasil ini dapat dipastikan karena dilihat dari data hasil penurunan
peradangan mencit yang telah diinduksi oleh karagenan. Dimana obat yang
paling efek untuk penurunan radang adalah pada dosis I, dimana % inhibisinya
yang didapat yaitu sebesar 20,01% Hasil ini lebih kecil jika dibandingkan
dengan kontrol positif.
X. Daftar Pustaka
Anief, Moh. (1995).Prinsip Prinsip Umum dan Dasar
Farmakologi.Farmakologi. Yogyakarta : Gadjah Mada
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2005). Pharmaceutical
Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Mellitus. Komunitas dan
Klinik. Jakarta.
Gunawan, G dan Sulistia. (1995).Farmakologi dan Terapi Edisi IV Jakarta:
FK-UI
Katzung, B.G.(1998).Farmakologi Dasar Jakarta: FK-UI
Katzung, B.G.(1998).Farmakologi Dasar dan Klinik.Edisi VI Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
XI. Lampiran
Pemberian Karagenan
secara Intraplantar pada
Mencit