LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2017
I. Tujuan
1.1 Mampu memahami prinsip dasar percobaan aktivitas antiinflamasi dan
memperoleh petunjuk-petunjuk yang praktis.
1.2 Dapat menunjukkan beberapa kemungkinan dan batasan percobaan.
II. Prinsip
2.1.Inflamasi
Inflamasi merupakan reaksi lokal pada jaringan muskular terhadap cedera
yang di tandai oleh gejala seperti rubor (kemerahan) kalor (panas) dolor
(nyeri) dan turgor (pembengkakan) (Corwin,2008).
2.2.Induksi karaginan
Induksi udem dilakukan pada kaki hewan uji dalam hal ini tikus disuntikkan
dengan suspensi karaginan secara subplantar. Obat uji di berikan secara oral.
Volume udem di ukur dengan alat pletismometer. aktivitas inflamasi zat uji
di tunjukkan oleh kemampuan obat uji mengurangi udem yang di induksi di
telapak kaki hewan uji (Suralkar,2008).
2.3.Plethysmometer
Alat untuk mengetahui volume peradandan atau edema dari tikus. Volume
ditentukan dari berat dan berat jenis berdasarkan hukum archimedes. prinsip
hukum archimedes adalah penambahan volume air raksa sebanding dengan
volume kaki tikus yang dimasukkan (Muromachi, 2015).
c. Sonde oral
V. Data Pengamatan dan Hasil Perhitungan
5.1. Data Pengamatan
Waktu pengecekan
Kelompok Tikus
0’ 60’ 75’ 90’ 105’ 120’
1 0.001 0.001 0.002 0.002 0.002 0.002
2 0.002 0.003 0.003 0.003 0.0033 0.0036
3 0.0016 0.0016 0.003 0.003 0.002 0.002
Kontrol –
4 0.001 0.004 0.005 0.003 0.003 0.003
PGA
5 0.001 0.003 0.003 0.004 0.004 0.001
6 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.005
Rata
– 0.00126667 0.00243333 0.00316667 0.00316667 0.00321667 0.00276667
Rata
1 0.001 0.001 0.002 0.003 0.004 0.002
2 0.003 0.004 0.004 0.006 0.006 0.005
3 0.0015 0.0015 0.002 0.004 0.0025 0.005
4 0.001 0.005 0.002 0.002 0.003 0.002
Kontrol +
5 0.004 0.005 0.004 0.004 0.004 0.004
Asetosal
Natrium
4 0.003 0.004 0.005 0.002 0.003 0.002
diklofenak
Rata
0.00143333 0.00251667 0.00261667 0.00313333 0.00266667 0.00266667
– rata
5.2. Perhitungan
a. Persentase Radang
1. 60’
𝑉𝑡−𝑉𝑜
• Kontrol - PGA : % Radang = 𝑥 100%
𝑉0
=
0.00243333−0.00126667
𝑥 100%
0.00126667
= 92,099 %
𝑉𝑡−𝑉𝑜
• Kontrol + Asetosal : % Radang = 𝑥 100%
𝑉0
0.00341667−0.00225
= 𝑥 100%
0.00225
= 51,825 %
𝑉𝑡−𝑉𝑜
• Natrium diklofenak : % Radang = 𝑥 100%
𝑉0
=
0.00263333−0.00213333
𝑥 100%
0.00213333
= 23,437 %
𝑉𝑡−𝑉𝑜
• Kalium diklofenak : % Radang = 𝑥 100%
𝑉0
0.003−0.00175
= 𝑥 100%
0.00175
= 71,428 %
𝑉𝑡−𝑉𝑜
• Asam Mefenamat : % Radang = 𝑥 100%
𝑉0
=
0.00251667−0.00143333
𝑥 100%
0.00143333
= 75,582 %
2. 75’
𝑉𝑡−𝑉𝑜
• Kontrol - PGA : % Radang = 𝑉0
𝑥 100%
=
0.00316667−0.00126667
𝑥 100%
0.00126667
= 149,999 %
𝑉𝑡−𝑉𝑜
• Kontrol + Asetosal : % Radang = 𝑥 100%
𝑉0
0.00316667−0.00225
= 𝑥 100%
0.00225
= 40,741 %
𝑉𝑡−𝑉𝑜
• Natrium diklofenak : % Radang = 𝑥 100%
𝑉0
=
0.00308333−0.00213333
𝑥 100%
0.00213333
= 44,531 %
𝑉𝑡−𝑉𝑜
• Kalium diklofenak : % Radang = 𝑥 100%
𝑉0
0.00283333−0.00175
= 𝑥 100%
0.00175
= 61,905 %
𝑉𝑡−𝑉𝑜
• Asam Mefenamat : % Radang = 𝑥 100%
𝑉0
=
0.00261667−0.00143333
𝑥 100%
0.00143333
= 82,559 %
3. 90’
𝑉𝑡−𝑉𝑜
• Kontrol - PGA : % Radang = 𝑥 100%
𝑉0
=
0.00316667−0.00126667
𝑥 100%
0.00126667
= 149,999 %
𝑉𝑡−𝑉𝑜
• Kontrol + Asetosal : % Radang = 𝑥 100%
𝑉0
0.00366667−0.00225
= 𝑥 100%
0.00225
= 62,964 %
𝑉𝑡−𝑉𝑜
• Natrium diklofenak : % Radang = 𝑥 100%
𝑉0
=
0.00283333−0.00213333
𝑥 100%
0.00213333
= 32,813 %
𝑉𝑡−𝑉𝑜
• Kalium diklofenak : % Radang = 𝑥 100%
𝑉0
0.00283333−0.00175
= 𝑥 100%
0.00175
= 61,905 %
𝑉𝑡−𝑉𝑜
• Asam Mefenamat : % Radang = 𝑥 100%
𝑉0
=
0.00313333−0.00143333
𝑥 100%
0.00143333
= 118,605 %
4. 105’
𝑉𝑡−𝑉𝑜
• Kontrol - PGA : % Radang = 𝑥 100%
𝑉0
=
0.00321667−0.00126667
𝑥 100%
0.00126667
= 153,947 %
𝑉𝑡−𝑉𝑜
• Kontrol + Asetosal : % Radang = 𝑥 100%
𝑉0
0.00391667−0.00225
= 𝑥 100%
0.00225
= 74,074 %
𝑉𝑡−𝑉𝑜
• Natrium diklofenak : % Radang = 𝑥 100%
𝑉0
=
0.00316667−0.00213333
𝑥 100%
0.00213333
= 48,438 %
𝑉𝑡−𝑉𝑜
• Kalium diklofenak : % Radang = 𝑥 100%
𝑉0
0.00283333−0.00175
= 𝑥 100%
0.00175
= 61,905 %
𝑉𝑡−𝑉𝑜
• Asam Mefenamat : % Radang = 𝑥 100%
𝑉0
=
0.00266667−0.00143333
𝑥 100%
0.00143333
= 86,049 %
5. 120’
𝑉𝑡−𝑉𝑜
• Kontrol - PGA : % Radang = 𝑥 100%
𝑉0
=
0.00276667−0.00126667
𝑥 100%
0.00126667
= 118,421 %
𝑉𝑡−𝑉𝑜
• Kontrol + Asetosal : % Radang = 𝑥 100%
𝑉0
0.0035−0.00225
= 𝑥 100%
0.00225
= 55,556 %
𝑉𝑡−𝑉𝑜
• Natrium diklofenak : % Radang = 𝑥 100%
𝑉0
0.003−0.00213333
= 𝑥 100%
0.00213333
= 40,625 %
𝑉𝑡−𝑉𝑜
• Kalium diklofenak : % Radang = 𝑥 100%
𝑉0
0.00271667−0.00175
= 𝑥 100%
0.00175
= 55,238 %
𝑉𝑡−𝑉𝑜
• Asam Mefenamat : % Radang = 𝑉0
𝑥 100%
0.00267−0.00143
= 0.00143
𝑥 100%
= 86,049 %
1. 60’
• Kontrol + Asetosal :
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙−%𝑜𝑏𝑎𝑡
% Inhibisi Radang = 𝑥 100%
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
92,099−51,825
= 𝑥 100%
92,099
= 43,729 %
• Natrium diklofenak :
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙−%𝑜𝑏𝑎𝑡
% Inhibisi Radang = %𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
𝑥 100%
92,099−23,437
= 𝑥 100%
92,099
= 74,552 %
• Kalium diklofenak :
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙−%𝑜𝑏𝑎𝑡
% Inhibisi Radang = 𝑥 100%
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
92,099−71,428
= 𝑥 100%
92,099
= 22,444 %
• Asam Mefenamat :
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙−%𝑜𝑏𝑎𝑡
% Inhibisi Radang = 𝑥 100%
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
92,099−75,582
= 𝑥 100%
92,099
= 17,934%
2. 75’
• Kontrol + Asetosal :
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙−%𝑜𝑏𝑎𝑡
% Inhibisi Radang = 𝑥 100%
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
149,999−40,741
= 𝑥 100%
149,999
= 72,839 %
• Natrium diklofenak :
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙−%𝑜𝑏𝑎𝑡
% Inhibisi Radang = 𝑥 100%
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
149,999−44,531
= 𝑥 100%
149,999
= 70,312 %
• Kalium diklofenak :
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙−%𝑜𝑏𝑎𝑡
% Inhibisi Radang = 𝑥 100%
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
149,999−61,905
= 𝑥 100%
149,999
= 58,730 %
• Asam Mefenamat :
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙−%𝑜𝑏𝑎𝑡
% Inhibisi Radang = %𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
𝑥 100%
149,999−82,559
= 𝑥 100%
149,999
= 44,960 %
3. 90’
• Kontrol + Asetosal :
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙−%𝑜𝑏𝑎𝑡
% Inhibisi Radang = 𝑥 100%
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
149,999−62,964
= 𝑥 100%
149,999
= 58,024 %
• Natrium diklofenak :
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙−%𝑜𝑏𝑎𝑡
% Inhibisi Radang = 𝑥 100%
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
149,999−32,813
= 𝑥 100%
149,999
= 78,125 %
• Kalium diklofenak :
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙−%𝑜𝑏𝑎𝑡
% Inhibisi Radang = 𝑥 100%
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
149,999−61,905
= 𝑥 100%
149,999
= 58,730 %
• Asam Mefenamat :
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙−%𝑜𝑏𝑎𝑡
% Inhibisi Radang = 𝑥 100%
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
149,999−118,605
= 𝑥 100%
149,999
= 20,929 %
4. 105’
• Kontrol + Asetosal :
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙−%𝑜𝑏𝑎𝑡
% Inhibisi Radang = 𝑥 100%
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
153,947−74,074
= 𝑥 100%
153,947
= 51,883 %
• Natrium diklofenak :
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙−%𝑜𝑏𝑎𝑡
% Inhibisi Radang = 𝑥 100%
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
153,947−48,438
= 𝑥 100%
153,947
= 68,536 %
• Kalium diklofenak :
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙−%𝑜𝑏𝑎𝑡
% Inhibisi Radang = 𝑥 100%
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
153,947−61,905
= 153,947
𝑥 100%
= 59,788 %
• Asam Mefenamat :
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙−%𝑜𝑏𝑎𝑡
% Inhibisi Radang = 𝑥 100%
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
153,947−86,049
= 𝑥 100%
153,947
= 44,105 %
5. 120’
• Kontrol + Asetosal :
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙−%𝑜𝑏𝑎𝑡
% Inhibisi Radang = %𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
𝑥 100%
118,421−55,556
= 𝑥 100%
118,421
= 53,086 %
• Natrium diklofenak :
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙−%𝑜𝑏𝑎𝑡
% Inhibisi Radang = 𝑥 100%
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
118,421−40,625
= 𝑥 100%
118,421
= 65,694 %
• Kalium diklofenak :
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙−%𝑜𝑏𝑎𝑡
% Inhibisi Radang = 𝑥 100%
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
118,421−55,238
= 118,421
𝑥 100%
= 53,355 %
• Asam Mefenamat :
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙−%𝑜𝑏𝑎𝑡
% Inhibisi Radang = 𝑥 100%
%𝑟𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
118,421−86,049
= 𝑥 100%
118,421
= 27,336 %
130
120
110
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
60' 75' 90' 105' 120'
Waktu (menit)
90
85
80
75
70
65
60
55
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
60' 75' 90' 105' 120'
Waktu (menit)
VII. Simpulan
7.1. Prinsip dasar dari percobaan aktivitas antiinflamasi adalah bahwa hewan
percobaan diberi antiinflamasi sebelum diberi agen inflamasi. Kekuatan
aktivitas antiinflamasi dapat ditunjukkan dengan semakin kecilnya volume
kaki tikus berarti semakin kecil radang yang ditimbulkan oleh induksi
karagenan menunjukkan bahwa respon tikus untuk menimbulkan radang
dihambat oleh obat antiinflamasi tersebut. Berdasarkan percobaan,
persentasi inhibisi antiinflamasi setelah dirata-ratakan diperoleh Asetosal
55,91%, Natrium Diklofenak 71,44%, Kalium Diklofenak 50,61%, dan
Asam mefenamat 31,05%.
7.2. Beberapa kemungkinan dan batasan dari percobaan adalah pembentukan
udem yang tidak terlalu signifikan sehingga volume kaki ketika pengukuran
tidak terlalu terlihat perubahannya. Udem dapat bertahan selama beberapa
jam dan berangsur-angsur akan berkurang tanpa meninggalkan bekas.
DAFTAR PUSTAKA
Arundina, I., Laksminingsih, R., Yuliastuti, W.S. 2011. Efek Antiinflasi Catechin
pada Marmut dengan Metode Pembentukan Oedema yang Diinduksi
Karagenik. Jurnal Penelitian Medika Eksakta. Vol 4(3) : 189-195.
Erlina, R., A., Indah, dan Yanwirasti. 2007. Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol
Kunyit (Curcuma domestica Val.) pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar. J.
Sains dan Teknologi Farmasi. Vol 12(2) : 112-115.
Mycek, M.J., R.A. Harvey, dan C.C. Champe. 2001. Farmakologi Ulasan
Bergambar. Jakarta : Widya Medika.
Semiawan, F., Islamudin, A., dan Amir, M. 2015. Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak
Daun Kerehau (Callicarpa longifolia L.). Jurnal Sains dan Kesehatan. Vol 1
(1).
Soeratri, W., Tristiana E., dan Dini, R. 2014. Penentuan Dosis Asam p-
metoksisinamat (APMS) Sebagai Antiinflamasi Topikal dan Studi Penetrasi
APMS Melalui Kulit Tikus dengan dan Tanpa Stratum Korneum. Jurnal
Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia. Vol 1 (1).
Tjay, T.H. dan K. Rahardja. 2002. Obat-obat Penting : Khasiat Penggunaan dan
Efek-efek Samping. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Winarno, F.G. 1996. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
LAMPIRAN