4. Stabilitas terhadap - -
hidrolisis/oksidasi
5. Stabilitas terhadap - -
cahaya
6. Stabilitas terhadap Mengalami presipitasi pada pH<2 (Rowe et al, 2009)
pH
Stabil pada pH = 2-10
10. Polimorfisme - -
2. Kelarutan Praktis tidak larut dalam etanol dan (Rowe et al, 2009)
eter; larut dalam air dingin atau hangat.
3. Stabilitas terhadap Larutan Xanthan Gum kurang dari 1 % (Rowe et al, 2009)
panas b/v konsentrasi merugikan jika
dipengaruhi oleh suhu yang lebih tinggi
4. Stabilitas terhadap - -
hidrolisis/oksidasi
5. Stabilitas terhadap - -
cahaya
6. Stabilitas terhadap Larutan berair stabil pada pH 3-12 dan (Rowe et al, 2009)
pH menunjukkan maksimum stabilitas pada
pH 4-10.
9. pKa/pKb
10. Polimorfisme - -
12 Bobot Jenis - -
13 pH larutan pH = 6-8 -
3. Stabilitas terhadap Terurai pada pemanasan dengan evolusi (Depkes RI, 1979)
panas acrolein beracun.
4. Stabilitas terhadap Gliserin murni tidak rentan terhadap (Rowe et al, 2009)
hidrolisis/oksidasi oksidasi oleh atmosfer di bawah kondisi
penyimpanan biasa.
5. Stabilitas terhadap - -
cahaya
6. Stabilitas terhadap - -
pH
7. Inkompatibilitas Gliserin dapat meledak jika dicampur (Rowe et al, 2009)
dengan oksidator kuat seperti kromium
trioksida, potasium klorat atau kalium
permanganat, Dalam larutan encer,
reaksi berlangsung pada tingkat yang
lebih lambat dengan
9. pKa/pKb
10. Polimorfisme - -
13 pH larutan - -
3. Stabilitas terhadap Stabil pada suhu kamar, membentuk (Rowe et al, 2009)
panas karamel ketika dipanaskan diatas suhu
160°C.
4. Stabilitas terhadap Terhidrolisis oleh asam encer atau (Rowe et al, 2009)
hidrolisis/oksidasi pekat menjadi dekstrosa atau fruktosa
5. Stabilitas terhadap - -
cahaya
6. Stabilitas terhadap - -
pH
7. Inkompatibilitas Inkompabilitas dengan sulfit, (Rowe et al, 2009)
aluminium, sulfur, dan asam encer atau
pekat
9. pKa/pKb - -
10. Polimorfisme - -
12 Bobot Jenis - -
13 pH larutan - -
2. Kelarutan Larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 (Depkes RI, 1979)
bagian air mendidih dan dalam lebih
kurang 10 bagian gliserol P; sukar larut
dalam etanol (95%) P
3. Stabilitas terhadap Dapat disterilisasi dengan autoklaf atau (Rowe et al, 2009)
panas filtrasi
4. Stabilitas terhadap Bahan padat stabil dan harus disimpan (Rowe et al, 2009)
hidrolisis/oksidasi dalam wadah yang tertutup baik,
ditempat yang sejuk dan kering
6. Stabilitas terhadap - -
pH
7. Inkompatibilitas Larutan bersifat korosif pada besi. (Rowe et al, 2009)
Bereaksi membentuk endapan dengan
perak, dan garam merkuri. Oksidator
kuat dapat mengeluarkan klorin dari
larutan natrium klorida
9. pKa/pKb - -
10. Polimorfisme - -
14 Kegunaan/Fungsi Sumber ion klorida dan ion natrium (Depkes RI, 1979)
Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Depkes RI.
Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Depkes RI.
Depkes RI. 2008. Farmakope Herbal Indonesia. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Rowe, Raymond C., Paul J.S., Marian, E. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th
Edition. London : Pharmaceutical Press.
Suharmiati, Herti M. 2003. Khasiat dan Manfaat Jati Belanda: Si Pelangsing Tubuh dan
Peluruh Kolesterol. Jakarta: Agromedia Pustaka