I. TUJUAN
No Permasalahan Penyelesaian
.
1. Sediaan tetes mata steril digunakan Perlu ditambahkan pengawet untuk
untuk pemakaian yang berulang- mencegah kontaminasi mikroba dan
ulang sehingga kemungkinan dapat menjaga sterilisasi sediaan (Depkes RI,
terjadi kontaminasi mikroba 2014).
sehingga sediaan jadi tidak steril.
2. Sediaan tetes mata harus bebas dari Bahan yang digunakan dilebihkan 20%
partikel asing, maka dalam untuk mengganti kehilangan volume
pembuatannya dilakukan setelah disaring (Depkes RI, 2014).
penyaringan untuk menghilangkan
partikel halus. Hal tersebut dapat
mengakibatkan terjadinya kehilangan
volume setelah melakukan
penyaringan.
3. Ph mata 7,4 kenaikan ph dapat Digunakan larutan dapar borat untuk
mengganggu kelarutan dan stabilitas mengontrol ph sediaan. Tidak
obat sehingga sedapat mungkin ph digunakan dapar fosfat/sitrat karena
dijaga pada 7,4. dapar tersebut dapat mengkatalis obat.
Sehingga menggunakan larutan dapar
NaCl (Depkes RI, 2014).
4. Persediaan tetes mata syaratnya Dilakukan sterilisasi sesuai dengan
harus steril persyaratan yaitu dengan cara filtrasi
(Depkes RI, 2014).
5. Sediaan tetes mata yang dibuat Ditambahkan antimikroba
dalam sediaan dosis ganda, Benzalkonium Klorida 0,01% (Depkes
dikhawatirkan terjadi kontaminasi RI, 2014).
mikroba
6. Sediaan tetes mata Tetrahydozoline NaCl digunakan sebagai larutan isotonis
HCl bersifat hipotonis. untuk meningkatkan kenyamanan
penggunaannya (Depkes RI, 2014).
2. Natrium Chlorida
Panas -
0,17746 gram
= x 100% = 0,8873% b/v
20 ml
(20% x 20 ml) + 20 ml = 24 ml
d. Perhitungan Bahan
2. Wadah
3. Bahan
Ruang Prosedur
Grey area 1. Semua alat dan wadah disterilisasi dengan cara
- Uji pH (ISO,2008).
pH sediaan tetes mata harus isohidri dengan pH cairan
mata, yaitu 7,4. pH ideal suatu obat tetes mata adalah
7,4 – 7,65.
A. Prosedur uji pH :
1. Disiapkan plat tetes dan kertas indikator universal
2. Cairan yang akan diuji diteteskan pada plat tetes +
kertas indikator universal, dicek pH hingga pH 7.
- Volume terpindahkan
Larutan sediaan mata dibuat 10 ml tetapi untuk
menghindari adanya kehilangan volume larutan maka
penimbangan bahan ditambah sebesar 5% dari
bobot awal bahan (ISO, 2008).
A. Prosedur uji volume terpindahkan :
1. Dipilih 20 wadah lalu dipilih 10 wadah dari 20
wadah dan dikocok satu persatu.
2. Dituang perlahan-lahan isi dari tiap wadah ke
dalam gelas ukur tidak lebih dari dua setengah
kali volume yang diukur dan telah dikalibrasi.
3. Setelah dituang diamkan 30 menit untuk
wadah dosis ganda dan 5 menit untuk wadah
dosis tunggal, kecuali dinyatakan lain dalam
monografi.
4. Diukur volume dari tiap campuran. Sediaan
volume kecil dalam wadah dosis tunggal.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III.
Jakarta : Kementrian Kesehatan Repbulik Indonesia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2014. Farmakope Indonesia Edisi V.
Jakarta : Kementrian Kesehatan Repbulik Indonesia.
Goskonda S. R., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition, Rowe R.
C., Sheskey, P. J., Queen, M. E. (Editor), Pharmaceutical Press and American
Pharmacists Assosiation, London,754-755.
Lachman, L. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri Edisi ketiga. Vol III. Hal. 1355.
Jakarta : UI Press.
Rowe, C. 2009. Handbook of Pharmacetical excipients 6th edition new : Washington
Pharmaceutical Press and American Pharmacist.
Sukandar,E.Y.,et al. 2008. ISO Farmakoterapi Farmakope. Jakarta : PT.ISFI
Penerbitan.
Wade, A. 1994. Handbook of Pharmacetical excipients second edition. London : The
Pharmaceutical Care.
X. KEMASAN OBAT
Kemasan Dokumentasi
Etiket
Brosur TETRAYS®
Tetrays
Obat Tetes Mata
Mengandung Natrium Klorida, Benzalkonium
Klorida dan Tetrahydrozolin
Komposisi:
Tiap 20 ml larutan mengandung:
Tetrahydrozolin 0,05%
Benzilkonium klorida 0,01%
Natrium klorida
INDIKASI :
Mengatasi mata merah karena iritasi ringan yang
disebabkan oleh debu, asap, angina, pemakaian
lensa kontak, iritasi berenang.
KONTRAINDIKASI :
N/A
EFEK SAMPING :
Pemakaian berlebihan dapat menyebabkan
peningkatan kemerahan pada mata.
DOSIS:
1-2 tetes pada masing-masing mata, 2-3 kali sehari.
PENYIMPANAN:
Simpan pada suhu kamar, terlindung dari cahaya,
ruang bersih dan kedap.
KEMASAN:
Tiap dus berisi satu wadah @ 20 ml
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
PT. SM Farma
No Reg : BTS 05 025 099 01A 5
No Batch : 2505
Exp. Date : Mei 2022
Diproduksi oleh:
PT. SM Farma
Banjarbaru-Indonesia
Kemasan